BAB 5 "Membaca Buku masing-masing"

"Ya belajar terus, komik aja kamu suka tapi kalau belajar gak mau hayoo." Ujar dari Guru Olahraga Himawari ini dan menggelengkan kepalanya sesudahnya.

"Entarlah kalau di rumah aku pasti belajar Pak, lagi pula ckkk, Bapak kok mampir di tempat ini sich?" Ujar Himawari semakin sebal lagi.

"Bapak ya suka baca, disini lengkap lagian gak terlalu mahal iya kan, kalau pinjam buku."

Ucap dari Guru Olahraga Himawari lagi dan menggelengkan kepalanya.

Dia berpikir kalau gadis kecil ini masih harus banyak belajar tentang sopan santun, dan juga harus banyak membaca buku pelajaran daripada komik-komik yang ia sukai.

Kalau Himawari karena dia adalah murid yang tidak terlalu pandai, dia juga masih berusia 17 tahun usia seperti harusnya dia menganggap pelajaran adalah beban,sedangkan komiknya adalah hal menyenangkan.

"Haaaaa..."Himawari pun menghela nafasnya dengan amat sangat panjang lalu bangkit dari tempat duduk.

"Kenapa kau menghela nafas?"Tanya Abang Gamma lalu ia memeperhatikan wajah lusuh dan jutek Himawari yang amat sangat unik.

Dia pun tersenyum, dan juga menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa kak Aku mau membaca buku lainnya saja." Ujar dari Himawari dan pergi mendekat ke rak buku.

"Ingat belajar yang rajin cari buku, yang bisa membuat nilaimu naik ok." Ujar dari Pak Guru olahraga ini sambil melihat Himawari yang sangat sebal.

"Aish, kenapa orang ini selalu muncul?" Ujar dari Himawari dengan lirih, pergi melihat dan memilah buku di rak buku.

"Hem..,ini aja kayaknya seru nich..."Ujar dari Himawari sambil tersenyum melihat buku kesukaannya.

Dia pun duduk menjauhi Pak Guru olahraga dan juga Abang Gamma. Dia pun membaca.

Keadaan hening dalam Perpustakaan, Pak Guru olahraga membaca kesukaannya, dan Abang Gamma juga membaca pesan dari teman,sahabatnya, dan juga keluarganya di ponsel miliknya itu. Sambil sesekali melihat Himawari memang duduk tenang sedang membaca buku kesukaannya.

Kenapa saat kita akan membaca buku akan membutuhkan keadaan harus tenang, karena situasi dan keadaan itu menenangkan fikiran dan juga perasaan kita, agar semakin tenang.

Saat itu kita bisa masuk dalam dunia yang namanya buku bacaan, sangat tidak real ya.

Namun adakalanya hal itu memang terasa lho

ya. Suasana tenang juga membuat relaks dan bisa membuat lebih fokus, dan meningkatkan kesabaran , dan bisa mengontrol emosi kita agar tidak berlebihan. Satu jam kemudian ada orang yang masuk dalam perpustakaan kecil ini ternyata dia adalah seorang gadis cantik yang sudah lama kenal dengan Himawari .

Dia yang tahu kalau temannya sedang duduk membaca buku dengan tenang, malah dia tak mengganggunya dan dia hanya duduk saja di sampingnya . Gadis ini menatap lekat wajah temannya dengan tersenyum sangat manis.

"Aish, wahai gadis kecil apakah ini sangat menyenangkan?" Ujarnya sambil menepuk pundak Himawari lalu menggelengkan kepala beberapa kali dan, tersenyum setelahnya .

"Em, tentu saja kau mau membaca lihatlah ini sangat seru sekali." Ujar dari Himawari lalu melanjutkan membacanya karena bacaanya masih kurang sedikit saja.

"Ayolah kita pergi, aku mau pergi ke cafe nongki yuuk."Ujar dari gadis cantik ini agar Himawari menyudahi membacanya.

Karena banyak para gadis, seperti temanku ini agak tidak terlalu menyukai membaca dia suka nongki. Dan beberapa juga beranggapan bahwa kalau membaca adalah hal yang agak membosankan.Himawari ini juga suka nongki, tapi dia malah sangat suka membaca buku di perpustakaan Abang Gamma ini, baginya hal ini adalah nongkinya. Walau nilai sekolahnya masih saja pas-pasan dan terkadang dia juga dapat hukuman karena nilainya masih belum masuk standart.