Hukuman

" Max retas data Valen dia berasal dari keluarga mana," perintah Dennis

" Ok," jawab Max singkat sambil mengutak atik kembali laptopnya.

"  Louis, apakah kamu sudah selesai memberikan pengaman tambahan?" tanya Dennis.

" Sudah dan di jamin orang itu tidak akan bisa meretas data milik Isabela," jawab Louis

" Bagus, terima kasih banyak atas bantuannya," ucap Dennis

" Kita kan bersaudara walau tidak ada hubungan darah sekalipun harus saling membantu," ucap Louis.

" Benar katamu kita adalah bersaudara dan harus saling membantu seperti yang di ajarkan mommy dan daddy," ucap Dennis.

" Betul sekali dan aku sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Alvonso di mana semua keluarga besar daddy Alvonso saling tolong menolong tanpa pamrih dan tidak gila akan harta selain itu jiwa psychophat yang ada pada diriku juga sudah mulai menghilang," ucap Louis.

" Akupun juga sama, aku sangat bahagia menjadi anggota keluarga besar daddy Alvonso," sambung Max

" Aku jadi ingat pertama kali bertemu denganmu bersama dengan ke dua saudara kembarku dan salah satunya menjadi istrimu," ucap Dennis

" Hehehe.. Aku saja tidak menyangka kalau aku menikah gadis mungil dan baik hati yang mau menerimaku apa adanya walau dulu aku pernah menyakiti hatinya tapi istriku mau memaafkan aku dan melupakan semuanya," ucap Max

" Bisa ceritakan awal pertemuan kalian berdua hingga kalian menikah?" tanya Louis kepo.

" Baca saja novel karangan Yayuk Triatmaja dengan judul Cinta Satu Malam Bersama Mafia 2 dan Perjalanan Cinta Sang Psychophat," jawab Max

" Ok, nanti aku baca novelnya," jawab Louis.

" Oh ya Max, apakah kamu sudah berhasil meretas data keluarga Valen?" tanya Dennis.

" Sudah, nama lengkapnya Valen Adriansyah dan ayahnya seorang CEO di perusahaan Adriansyah Cooper Arion ," ucap Max

" Kebetulan aku ada kerja sama dengan perusahaan Adriansyah Cooper Arion, aku akan menghubungi asistenku untuk membatalkan kerja sama yang terjalin selama ini," ucap Dennis sambil mengambil ponselnya yang di simpannya di saku jasnya kemudian menghubungi asisten kepercayaannya.

" Kebetulan aku juga melakukan kerja sama, aku akan membatalkannya," ucap Max sambil mengambil ponselnya yang di simpannya di saku jasnya kemudian menghubungi asisten kepercayaannya.

" Aku juga," jawab Louis sambil mengambil ponselnya yang di simpannya di saku jasnya kemudian menghubungi asisten kepercayaannya.

Ke tiga pria tampan tersebut yang bernama Dennis, Louis dan Max menghubungi asisten kepercayaannya untuk membatalkan kerja samanya sedangkan Mikael mengirim pesan di grup keluarga besar daddy Alvonso untuk membatalkan kerja sama dengan perusahaan Adriansyah Cooper Arion. Setelah selesai menghubungi mereka menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya masing - masing.

" Gadis ular itu apa perlu diberikan hukuman?" tanya Louis yang masih dendam terhadap Valen karena telah menghancurkan ponakan yang disayangi.

" Ingin rasanya aku menyiksanya secara sadis hingga Valen menginginkan kematiannya," ucap Max sambil menahan amarahnya.

" Aku lebih setuju usul Louis yaitu memberikan hukuman yang tidak pernah di bayangkan olehnya," ucap Dennis sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat karena menahan amarahnya.

" Hukuman apa yang pantas untuknya?" tanya Max dan Louis serempak.

" Sewa dua puluh preman dan salah satu dari mereka membuat video karena aku ingin dia hancur sehancurnya," ucap Dennis dengan tatapan membunuh.

" Aku setuju," jawab Max dan Louis serempak

" Biar aku yang mengurus wanita murahan itu," ucap Max sambil berdiri.

" Aku ikut karena sudah lama tidak menyiksa orang," sambung Louis

" Sama aku juga, Dennis bolehkan kami merusak wajahnya?" tanya Max sambil tersenyum devil.

" Silahkan tapi aku tidak ingin wanita itu mati karena aku ingin wanita itu sangat menderita karena telah berani - beraninya menyewa orang untuk merusak putri kesayanganku hingga akhirnya putriku kehilangan apa yang selama ini dijaganya," ucap Dennis dengan tatapan membunuhnya.

" Bagaimana dengan pria itu? Apa kita berikan pelajaran juga karena telah mengambil mahkota berharga milik ponakan kesayanganku?" tanya Max.

" Tidak, pria itu memang salah tapi jika pria itu tidak membantunya putriku akan sangat tersiksa dan bisa mengakibatkan kematian jadi biarkan saja," Jawab Dennis.

" Baiklah, aku hargai keputusanmu," jawab Max.

" Apakah ada yang lainnya?" tanya Louis

" Tidak ada," jawab Dennis

" Ok, kalau begitu aku ingin memberikan pelajaran untuk wanita ular itu," jawab Louis

" Aku juga," jawab Max

" Ok, sekali lagi terima kasih," jawab Dennis.

Max, Louis, Dennis dan Mikael keluar dari ruang kerjanya kemudian berjalan ke arah ruang keluarga dan di sana sudah ada Elisabeth, Katarina dan Isabela. Ke

" Isabela, bagaimana kalau kamu kuliah di luar negri?" tanya Dennis.

" Di mana Pi?" tanya Isabela

" Di negara Spanyol, kamu tinggal dengan keluarga paman Louis," ucap Dennis

" Aku tinggal bersama dengan keluarga paman Louis?" tanya Isabela mengulangi perkataan Dennis.

" Iya tinggal sama keluarga paman, kamu maukan?" tanya Louis.

" Mau saja paman tapi apakah paman sudah tahu tentangku?" tanya Isabela dengan mata berkaca - kaca.

" Tentu saja paman tahu jadi kamu tidak perlu bersedih," ucap Louis berusaha menghibur Isabela.

Keluarga besar daddy Alvonso saling menyayangi satu sama lain karena itulah jika salah satu anggota keluarganya ada yang terluka maka mereka semua bertindak dan menghancurkan orang tersebut.

" Jika seandainya aku hamil, apakah keluarga besarku mengijinkan aku untuk melahirkan dan merawatnya?" tanya Isabela agak takut.

" Jika itu keputusanmu mami dan papi tidak akan melarang dirimu begitu pula dengan keluarga besar kita," ucap Dennis.

" Justru kami mendukung keputusanmu karena anak itu tidak bersalah," sambung Elisabeth.

" Kamu jangan kuatir kami semua selalu mendukungmu," sambung Louis sambil tersenyum.

" Jadi ponakanku yang sangat cantik, paman minta jangan bersedih lagi dan semangat." ucap Max sambil mengacak rambut Isabela.

" Terima kasih papi, mami, paman Max dan paman Louis," jawab Isabela sambil merapikan rambutnya.

" Kami tidak nih?" tanya Mikael dan Katarina serempak sambil tersenyum.

" Terima kasih kakakku yang sangat tampan dan juga kakak iparku yang sangat cantik," ucap Isabela

" Sama - sama sayang," jawab mereka serempak

" Kapan Isabela berangkat paman?" tanya Isabela

" Dua hari lagi paman pulang ke negara Spanyol nanti paman akan menjemputmu pagi - pagi jam 9 pagi," ucap Louis

" Baik paman," jawab Isabela

" Kalau begitu aku pamit pulang dulu," ucap Louis.

" Aku juga mau pamit," jawab Max

" Ok, hati - hati di jalan," jawab Dennis.

" Ok," jawab mereka serempak.

Ke dua pria tampan tersebut pergi meninggalkan mansion milik Dennis, Max duduk di kursi pengemudi dan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang menuju ke markas milik daddy Alvonso sedangkan Louis yang duduk di samping pengemudi  menghubungi seseorang setelah selesai Louis menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Apa yang terjadi selanjutnya?  Tunggu di bab selanjutnya ya

Ayo donk vote, like, komentar dan hadiahnya biar author semangat menulisnya.

Author mengucapkan terima kasih banyak atas vote, like, komentar dan hadiahnya, maafkan author kalau ada komentar yang tidak di balas yang pasti author membaca semua komentar kalian. Semoga  Tuhan membalas kebaikan kalian semua dalam memberikan author vote, like, komentar dan hadiahnya.

Dari author,

Yayuk Triatmaja

🌹

Terima kasih sudah mampir di ceritaku.

Oh iya, ini ada karya teman ku di jamin pasti ok punya.... bisa mampir dan nikmati untuk para pembaca novel setiaku dengan judul :

Terima kasih sudah mampir ke novelku. 🌹🌹🌹🌹😘😘😘😘🌹🌹🌹🌹

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***