Max dan Louis

Mikael adalah putra pertama sedangkan Isabela adalah putri ke dua atau putri bungsu dari pasangan Dennis Taylor dengan Elisabeth Taylor.

" Bagus juga idemu, papi akan meretas cctv hotel itu," ucap Dennis sambil berdiri ke arah ruang kerjanya dengan diikuti Mikael.

Dennis kini duduk di kursi kebesarannya dan mulai meretas rekaman cctv melalui laptopnya hingga lima belas menit kemudian Dennis menghembuskan nafasnya dengan kasar membuat Mikael menjadi bingung.

" Ada apa pi?" tanya Mikael

" Papi tidak bisa meretas rekaman cctv, kamu hubungi paman Max untuk datang ke sini," pinta Dennis

" Baik dad," jawab Mikael.

Mikael mengambil ponselnya yang di simpan di dalam saku jasnya kemudian mencari nomer telepon Max setelah ketemu Mikael menekan tombol hijau kemudian menempelkannya di telinganya panggilan ke tiga baru Max mengangkatnya.

" Hallo paman Max," panggil Mikael

" Ada apa Mikael," jawab Max

" Paman, papi ingin meretas cctv mengalami kesulitan, apakan paman bisa datang ke sini?" tanya Mikael

" Ok," jawab Max singkat

" Terima kasih paman," jawab Mikael.

" Sama - sama," jawab Max

Tut                  Tut                    Tut

Sambungan komunikasi langsung terputus, Mikael menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jasnya kemudian menatap Dennis yang masih mengutak atik laptopnya sambil sekali - sekali menghembuskan nafasnya dengan kasar.

" Masih tidak bisa pi?" tanya Mikael

" Papi tidak bisa, sepertinya hotel tersebut milik seseorang dan diberikan keamanan yang cukup tinggi," ucap Dennis menjelaskan.

" Hotel itu kita tidak tahu siapa nama pemiliknya," Ucap Mikael.

" Memang benar apa yang kamu katakan , papi saja ingin meretas pemilik hotel tersebut tidak bisa," ucap Dennis sambil menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya dengan berhadapan putra sulungnya yang hanya dihalangi dengan meja sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

" Papi, jika paman Max berhasil meretas dan kita mengetahui siapa pria itu .... ( menjeda kalimatnya ) Apakah papi akan menikahkan pria itu dengan Isabel?" tanya Mikael agak ragu.

" Tidak," jawab Dennis singkat dan tegas.

" Memangnya kenapa pi?" tanya Mikael.

" Kita tidak tahu siapa pria itu," ucap Dennis

" Maksud papi?" tanya Mikael sambil berfikir.

" Jika pria itu sudah menikah atau orang yang suka mempermainkan wanita, apakah kamu setuju menikahkan adik kesayanganmu dengan pria seperti itu? tanya Dennis.

"  Maaf pi, Mikael tidak berpikiran seperti itu," ucap Mikael.

" Tidak apa - apa," jawab Dennis

Tidak berapa lama pintu ruang kerja milik Dennis di ketuk oleh seseorang sebanyak tiga kali, Dennis memerintahkan untuk masuk barulah pintu itu di buka oleh seseorang.

Ceklek

Max membuka pintu kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut dan diikuti oleh Louis membuat Dennis dan Mikael terkejut pasalnya Mikael hanya menghubungi Max terlebih Louis jarang bermain ke mansion Dennis ataupun saudara - saudara kembar Dennis.

Bukan karena marah tapi masing - masing sibuk dengan kegiatan masing - masing terlebih Louis tinggal di luar negri bersama keluarga kecilnya dan biasanya Louis akan datang jika ada acara pertemuan keluarga besar daddy Alvonso atau misi penyelamatan.

" Kalian kaget ya kenapa aku datang?' tanya Louis sambil menaikan salah satu alisnya dan duduk di sofa begitu pula dengan Max.

" Tepat sekali, karena tidak biasanya kamu datang kalau tidak karena kumpul keluarga besar atau di ajak misi penyelamatan," ucap Dennis.

" Pas aku sampai di mansion Max ternyata Max bersiap untuk pergi dan aku bertanya katanya mau ke rumahmu jadi aku ikut saja sekalian," ucap Louis menjelaskan.

" Tumben main ke mansion Max?" tanya Dennis.

" Aku, Max, Alvonso dan Alvian ingin membuat perusahaan baru dalam bidang program IT," ucap Louis

" Oh iya aku baru ingat kalau kalian berempat berkerjasama membuat perusahaan baru," ucap Dennis.

" Kenapa kamu tidak mau gabung?" tanya Louis

" Saat ini belum ingin bergabung," ucap Dennis

" Ok, aku tunggu kalau ingin bergabung di perusahaan," ucap Louis

" Ok," jawab Dennis singkat.

" Oh ya kata Mikael kamu mengalami kesulitan tidak bisa meretas cctv ?" tanya Max yang sedari tadi diam dengan nada serius.

" Apakah benar begitu Dennis?" tanya Louis

" Iya benar," jawab Dennis sambil mengusap wajahnya dengan kasar dan menghembuskan nafasnya dengan berat.

" Ada apa? Ceritakan pada kami, kitakan bersaudara harus saling membantu walau kita tidak ada hubungan darah sekalipun," ucap Louis  yang melihat perubahan wajah Dennis.

" Benar kata Louis walau kita tidak ada hubungan darah sekalipun kita harus saling membantu, apalagi akukan adik iparmu." ucap Max sambil menatap wajah kusut Dennis.

Dennis menceritakan semua apa yang terjadi sesuai cerita putri bungsunya yang bernama Isabela sedangkan Max dan Louis yang mendengar hal tersebut menahan amarahnya karena Isabel sudah di anggap anak kandung oleh Louis dan Max.

" Itulah yang terjadi sebenarnya karena itulah aku memintamu datang untuk membantuku siapa dalang yang telah berani mengusik keluargaku," ucap Dennis sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat.

" Apa nama hotelnya?" tanya Louis dan Max serempak.

" Nama hotelnya xxxxx," ucap Dennis

Louis dan Max yang datang membawa laptop langsung membuka laptopnya dan mulai mengutak atik laptopnya dengan jari jemari yang lincah sedangkan Dennis dan Mikael menunggu Louis dan Max dan berharap ketemu pelakunya.

" Oh ya, jika seandainya kami menemukan pelakunya apakah kamu akan menikahkan pria itu dengan Isabel?" tanya Louis.

" Tidak," jawab Dennis singkat dan tegas.

" Memangnya kenapa? Bukankah seharusnya pria itu harus bertanggung jawab?" tanya Louis.

" Kita tidak tahu siapa pria itu," ucap Dennis.

" Maksudnya?" tanya Louis penasaran.

" Jika pria itu sudah menikah atau orang yang suka mempermainkan wanita, apakah aku bisa setuju menikahkan putri kesayanganku dengan pria seperti itu? tanya Dennis.

" Benar juga perkataan mu. lalu apa rencana mu selanjutnya?" tanya Louis

" Aku akan memindahkan kuliah putriku di luar negri," ucap Dennis

" Bagaimana kalau di negara asal ku? Di sana kampusnya sangat bagus Isabel bisa kuliah di sana apa lagi kami sekarang tinggal di negara S," ucap Louis.

" Nanti akan aku tanyakan ke Isabel," Ucap Dennis.

" Ok," jawab Louis sambil mengutak atik laptopnya.

" Bagaimana Max dan Louis? Sudah ketemu pelakunya?" tanya Dennis setelah lima belas menit berdiam diri

Terpopuler

Comments

inayah machmud

inayah machmud

kasian isabel. ..

2023-07-26

0

Oi Min

Oi Min

awal pertemuan Paulus ma Isabel kek daddy Paulinus dan mommy Paulina, tp bedanya disini Isabel dpt kasih sayang dan dukungan penuh dri keluarga klo Paulina hanya bersama Maria dan keluarga

2023-05-26

2

Oi Min

Oi Min

ouch...... lawan kalian si Paulus..... si jenius IT

2023-05-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!