Cinta yang semu

Cinta yang semu

01

"Bangun" Suara teriakan itu membuat gadis muda yang sedang terlelap itu tersentak dan langsung membuka matanya.

"Bagus ya bukannya bangun pagi menyiapkan sarapan, malah enak-enakkan tidur disini" Bentak Ratu.

"Maaf mah saya tertidur karena Ca.." Belum selesai ia berbicara wanita itu menarik paksa tangannya sehingga membuatnya meringis kesakitan.

"Aww.. Sa..sakit mah" Lirihnya namun terus mengikuti kemana wanita kejam itu membawanya.

"Lihat... Meja ini kosong sekarang sudah jam berapa Bela dasar bod*h" Gadis yang dipanggil Bela itu menundukkan kepalanya takut sembari mengusap perih tangannya.

"Ma..maaf" lirihnya.

"Apa cuma kata maaf yang bisa kamu ucapkan" jawab seseorang yang tiba-tiba kini ada di belakang Bela.

"Ahhh ya, Gadis gil* sepertimu hanya bisa mengucap kan kata maaf ya" Kini gadis yang seumuran dengan Bela itu duduk di kursi makan di samping Bela.

"Ngapain masih disini, sana masak sebentar lagi Mas Qen akan menjemputku" ucapnya kasar dan langsung mendorong Bela sehingga gadis itu tersungkur dilantai.

"Lemah" Cibirnya dan kemudian tertawa lantang.

Dengan tergopoh-gopoh Bela menuju dapur menyiapkan makanan untuk seisi rumah itu.

Semenjak ibunya meninggal ayahnya Tuan Fahruk menikah lagi dengan janda beranak satu yang bernama Ratu dan anaknya Cila sifatnya tidak jauh berbeda dengan sang Ibu.

"DARA... CEPAT" Teriakan Ratu memenuhi seisi rumah dan membuat gendang telinga hampir pecah.

"I..iya mah" Dara datang dengan membawa beberapa mangkok dan piring yang berisi makanan yang lezat.

"Udah hus pergi sana nanti selera makan gue hilang bau lo udah kaya tong sampah" Cibir Cila dan kemudian mereka berdua ibunya tertawa puas melihat wajah dan penampilan Bela yang begitu lusuh.

"Mamah.." Bela kini sudah ada di kamar nya ah bukan tempat itu lebih layak disebut gudang ya itu gudang, kini air matanya tak mampu lagi ia tahan menatap foto sang ibu membuat hati Bela terasa sakit mengingat begitu wanita yang sudah melahirkannya itu begitu menyayangi dan mengasihinya melebihi apapun.

"Kenapa mamah ninggalin Bela, kenapa mamah tidak membawa Bela pergi bersama mamah" Lirih Bela saat mengingat kejadian 10 tahun lalu saat itu ia masih berusia 13 tahun, hari itu tidak seperti biasa kang Mamang yang seharusnya menjemputnya di sekolah digantikan oleh sang ibu yang entah apa alasannya namun naas diperjalanan pulang mobil mereka mengalami kecelakaan hebat dan membuat sang ibu harus meninggal ditempat dikarenakan mengalami luka yang cukup berat di bagian kepalanya semenjak kejadian itu Sang Ayah sangat membencinya seolah-olah kejadian itu semua karena keegoisan Bela.

"Seandainya saat itu kamu tidak ada mungkin saja ibumu masih hidup, Kamu lah yang sudah membunuh ibumu" Ucapan sang Ayah selalu terngiang ditelinga Bela, itulah mengapa sang Ayah seakan menutup mata dan telinga saat Bela mengalami perundungan dari Ibu tiri dan Adik tirinya.

"Ayah membenciku Mah, Aku merindukan ayah aku ingin merasakan lagi bagaimana hangatnya pelukan ayah namun kini pelukan itu sudah ia berikan kepada Cila.. " Ucap bela dengan pelan sembari terus mengucap foto sang ibu.

Sebenarnya Bela ingin pergi dari Rumah itu namun ia sangat menyayangi ayahnya mengingat hanya lelaki itu saja yang kini ia miliki dalam hidupnya meskipun Tuan Fahruk tidak pernah menunjukan bahwa ia menginginkan Bela untuk terus tinggal bersama mereka namun Bela yakin didalam lubuk hatinya Ayahnya itu tetap menyayanginya hanya saja belum waktunya ia meraih Kebahagiaan nya itu.

Nanar Bela mendengar suara Mobil datang ia menghampiri jendela dan mengintip dibalik tirai matanya membulat sempurna menatap lelaki yang sangat disukainya itu namun rasa sadarnya masih besar karena Cila juga sangat menyukai lelaki itu juga, namun entah kenapa Qen seperti tidak pernah tertarik kepada Cila justru ia berkali-kali menyatakan cinta kepada Bela namun tidak sebesar itu nyali Bela untuk menerima cinta lelaki itu sebab Cila dan Ibunya pasti akan membuatnya semakin menderita jika mereka memgetahuinya.

"Maafkan aku mas" Ucap Bela dan kembali merebahkan diri dikasur lusuhnya itu.

Ahhhh..Haiii kita mulai menghalu lagi yaa... 🙄😀

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!