**
Bekerja selama satu tahun sebagai karyawan magang di perusahaan yang sekarang ardi tempati, dan lima tahun sebagai pekerja tetap di perusahaan tersebut.
Membuat pak imam selalu meminta ardi untuk membantunya, mewujudkan setiap design yang dia gambar.
Ardi adalah sosok tangguh yang tidak mudah menyerah, ardi juga tidak pernah malu belajar dari junior-juniornya.
Ardi menyerap semua ilmu yang ardi dapatkan dari sudut manapun.
Perdebatan kadang selalu terjadi, saat ardi tidak bisa memenuhi harapan pak imam, tapi dunia berjalan maju, hanya ada pilihan untuk ikut maju atau berhenti dan stuck di satu tempat.
Ardi selalu memilih untuk maju dan belajar lebih dalam lagi, supaya dia bisa membangun sebuah gedung sesuai dengan rencana pencetusnya.
Ardi bisa mulai bekerja di hari senin, masih ada tiga hari untuk persiapan.
Perusahaan memang menyarankan pekerja lapangan untuk ada di lokasi project, tiga hari sebelumnya, supaya punya waktu istirahat yang cukup, sebelum mulai bertempur dengan debu.
Pekerjaan di bidang konstruksi memaksa ardi untuk fokus dan memperhatikan setiap detail yang ada.
Ardi sudah mempersiapkan semuanya dengan matang, berulang kali ardi berdiskusi dengan pak imam serta seniornya.
Pak tono, adalah senior ardi di kantor, dia yang selalu membimbing ardi, dan dia juga kepala divisi di bagian ardi bekerja.
Lima tahun sudah ardi bekerja di bawah bimbingan pak tono secara langsung.
Selama lima tahun terakhir, design pak imam yang lebih sering ardi kerjakan, tanpa bantuan dan bimbingan pak tono ardi mungkin sudah menyerah cukup lama, tapi pak tono selalu menyalakan api semangat di hati ardi untuk bertahan.
Semangat-semangat serta cerita dari pak tono, selalu membantu ardi melewati setiap kesulitan di lapangan.
Meski api itu sekecil api lilin, tapi itu membantu ardi bertahan dan bisa membuat ardi ada di titik sejauh ini.
Kini semua rekan ardi di lapangan sangat menghormati ardi, dan mereka selalu siap, jika mereka di minta untuk bergabung dengan ardi di lapangan.
Sebagai atasan ardi dan mentor ardi, pak tono sudah berkecimpung di dunia engineering selama dua puluh tahun.
Dia paham betul bahwa setiap bangunan akan punya keunikan dan masalahnya masing-masing.
Ardi juga tidak memungkiri, setiap project yang ardi kerjakan, pasti selalu tersimpan masalah.
Masalahnya kadang sepele, kadang juga rumit.
Terutama saat design yang arsitek buat, terlalu sulit untuk engineer aplikasikan, dan hal itu bisa merubah kualitas bangunan menjadi berbeda dengan gambar.
Selain harus menghadapi setiap kerumitan dari design arsitek, engineer juga harus memastikan kalau design bisa selaras dengan pembangunan.
Ada keamanan dan usia gedung yang harus di perhatikan oleh engineer.
Ardi selalu ingin gedung yang ardi bangun, kokoh dan berusia panjang, seperti gedung-gedung di eropa yang mampu berusia ratusan tahun dan tetap kokoh.
Lima tahun mungkin belum terlalu lama, tapi setiap tahun ardi bekerja di daerah yang berbeda.
Umumnya pekerjaan konstruksi yang masuk ke perusahaan tempat ardi bekerja, memakan waktu paling lama dua tahun.
Pernah dua kali ardi di lokasi project, selama satu tahun penuh, tanpa cuti.
Itu terjadi ketika ardi bertugas dengan pak tono.
Pak tono memang selalu ditunjuk untuk menangani pekerjaan konstruksi dengan resiko yang cukup tinggi, sehingga project tidak bisa di tinggalkan, jika konstruksi utamanya belum selesai terbangun.
Semakin rumit design yang arsitek buat, semakin cerah senyum ardi, karena artinya, ardi akan menghadapi tantangan baru dan ilmu baru.
Menurut pak dante sebelumnya, lokasi project hanya sejauh lima menit dari paviliun, jadi ardi memutuskan untuk berjalan-jalan ke lokasi setelah makan siang.
Ardi hanya ingin merasakan keheningan lokasi, sebelum kebisingan konstruksi di hari senin.
Pepohonan yang rindang menemani perjalanan ardi menuju lokasi project.
Ardi masih bisa melihat rumah-rumah penduduk yang berjarak tidak terlalu jauh dari lokasi project.
Di ujung jalan, ardi melihat sebuah tembok pembatas yang terbuat dari lempeng baja, disitulah perjalanan ardi di kota manado akan dimulai.
Lokasi project juga masih sepi, tapi ada beberapa karyawan yang hilir mudik.
Luas tanah di lokasi project kurang dari dua hektar dan akan dibangun rumah sakit berlantai lima.
Lantai atas merupakan area parkir, serta tempat ibadah, tapi akan ada dua basement lagi untuk area parkir.
Area parkir yang bisa mendukung operasional rumah sakit, menjadi harapan bagi arsitek, kelak tidak akan ada mobil yang parkir di depan rumah sakit lagi, dan membuat rumah sakit terlihat kumuh.
Untuk bangunan rumah sakit, luasnya sekitar lima ribu meter persegi, keliling rumah sakit sekitar dua ribu meter dan akan di buatkan taman di samping rumah sakit, sehingga rumah sakit terlihat asri.
Sisa tanah, menurut info dari pak imam, akan di bangun panti jompo.
Perusahaan ardi hanya akan membangun rumah sakitnya, karena untuk pantai jompo, masih dalam tahap pembuatan design.
Setelah di rasa cukup untuk melihat sekeliling dan berbincang dengan mandor, ardi berjalan kembali ke paviliun.
Mata ardi menangkap tempat duduk di antara pepohonan, saat ardi berjalan kembali ke paviliun.
Ardi kemudian memutuskan untuk singgah dan duduk, meraskan angin yang berhembus di antara pepohonan, sambil memejamkan mata.
Cuaca sangat sejuk dan langit masih cerah, meski waktu sudah mau memasuki pukul tiga sore, waktu manado.
Suara angin membuat ardi sangat nyaman, ardi membuka matanya dan melihat sosok yang ardi kenal, sedang berlari-lari kecil ke arah lokasi project.
"Darko", sahut ardi ke anak laki-laki yang sedang berolah raga tersebut.
Darko masih muda, usianya tiga tahun di bawah ardi, dia juga berasal dari jogja, sama seperti ardi.
Darko menghampiri ardi dengan senyumnya.
"Mas ardi jam berapa sampai", tanya darko dengan logat jogja yang masih kental.
"Kurang lebih tiga jam yang lalu", jawab ardi.
"Oh, aku tadi bareng mas andri sama dito dan mila, baru aja kami sampe, tadi di jemput pak dante" ujar darko. menjelaskan tanpa ardi bertanya.
"Mas andri jadi gabung", tanya ardi.
"Jadi mas, untuk backup kalau sewaktu-waktu mas ardi di tarik sama pak tono", jawab darko, masih sambil berlari ditempat.
Pak tono memang sudah menyampaikan, untuk project pak tono di bulan depan, rencananya ardi diminta untuk mendampinginya setelah ground breaking.
"Nggak istirahat kamu", tanya ardi pada darko.
"Mabuk mas aku di pesawat, jadi mending joging", jawab darko.
Ardi langsung terkekeh oleh jawaban darko.
"Oh ya, kenapa kita diminta kesini hari kamis to mas, kan pekerjaan baru mulai hari senin." ujar darko dengan mimik lucunya.
"Untuk kuliner di hari jumat, jalan-jalan di hari sabtu, istirahat hari minggu terus tempur di hari senin", jawab ardi menjelaskan dengan santai dan sambil tersenyum pada darko.
"Kemana kita sabtu mas", tanya darko penasaran.
"Kejutan kata sinta, dia sama pak imam baru dateng besok siang", jawab ardi pada darko.
Darko akhirnya duduk di samping ardi, dan mewarnai sore mereka dengan perbincangan.
Perbincangan juga tentang pekerjaan, mulai dari dua project yang masuk dua bulan lalu ke perusahaan, dan akan ada satu project lagi sebelum akhir tahun.
Darko tertawa menceritakan pak tono yang kelimpungan untuk membagi jadwal engineernya.
Hanya ada lima engineer di perusahaan mereka, ardi, darko dan andri akan di manado, sementara pak tono dan arka di bandung untuk project pembangunan hotel.
Mulanya pak andri diminta untuk menggantikan pak tono di bandung, tapi sepertinya pak sadam, direktur utama perusahaan, tetap ingin menempatkan pak tono di bandung.
Ardi, darko dan engineer yang lain, semuanya adalah mahasiswa lulusan kampus di jogja.
Dengan alasan kalau libur pulangnya dekat, dan tidak perlu mudik, yang membuat mereka semua memilih untuk bekerja di perusahaan yang ada di jogja.
Itu hanyalah alasan klise, karena mereka selalu ada di luar kota.
Alasan sebenarnya, karena mereka memang tidak tertarik bergabung di perusahaan di luar jogja.
Pak tono tentu tidak akan merekrut mereka, jika mereka hanya punya alasan itu, tapi karena mereka mau belajar dan mereka sangat yakin akan kemampuan mereka, yang akhirnya membuat mereka diterima di perusahaan pak sadam.
Pak tono tidak akan percaya dengan alasan klise mereka, tapi pak tono percaya akan kemampuan mereka.
Meskipun mereka selalu berpindah dari satu daerah ke daerah lain, biasanya mereka ada dikantor sebulan sebelum project berjalan, mereka harus mempelajari project mereka terlebih dahulu, sebelum terjun ke lapangan.
Perusahaan pak sadam memang tidak besar, tapi tidak pernah sepi dari project.
Pak sadam adalah penerus dari usaha ayahnya, ayahnya sendiri adalah arsitek, begitupun dengan pak sadam.
Awalnya, perusahaan hanya merupakan kantor biro arsitek, tapi lima belas tahun lalu pak sadam menambahkan menjadi kantor kontraktor.
Pak sadam selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman.
Kesejahteraan karyawan sangat di utamakan, dan juga kesehatan mental karyawan juga diperhatikan.
Mungkin karena hal itulah, perusahaan tetap berdiri meski sudah puluhan tahun di timpa berbagai krisis.
Jumlah karyawan juga tidak banyak, terhitung masih dibawah seratus orang keseluruhannya.
Ardi sendiri sudah magang di perusahaan pak sadam, mulai dari semester akhir kuliahnya.
Ardi langsung memutuskan untuk bergabung begitu lulus.
Dito dan darko bergabung dua tahun lalu, dan pak andri sudah bergabung tiga tahun sebelum ardi masuk ke perusahaan.
Sementara pak tono sudah di perusahaan, semenjak sepuluh tahun lalu.
Pak tono yang bertugas merekrut engineer.
Pak tono memang ramah, tapi dia sangat tegas, dan selalu mendidik juniornya untuk memecahkan masalah dengan mempertimbangkan kemungkinan dari berbagai sisi.
Usia pak tono hampir di akhir lima puluh tahun, tapi fisiknya sangat sehat dan semangatnya yang tak pernah padam, membuat pak tono terlihat sangat kokoh untuk menjadi sandaran juniornya.
Ardi memutuskan untuk kembali ke paviliun, dan darko kembali joging, setelah mengakhiri perbincangan sore mereka.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments