BAB 10 SIAPA ITU KELUARGA XAVIER?

Kini Siang pun tiba, terlihat banyak sekali para pengunjung datang ke restoran yang Regina kerja. Kini Regina sedang sibuk kerja sambil cuci piring, namun pendengarannya mendengar percakapan wanita wanita yang hobi ngerumpi. Kebetulan Regina tidak seorang sebagai pencuci piring. Ada 3 orang yaitu yang menyambut, membersihkan, lalu meng elap piring basah.

Kini Gina menjadi elap piring, kemudian 2 orang itu bekerja sambil ngegibah.

"Eh Nur keluarga Xavier heboh lagi ya"

" Iya Sin, ih serem banget apalagi aku tadi liat video sama foto foto ampun serem banget".

" Ya Ampun koq ada ya orang yang kaya gitu".

"Ya ada itu buktinya ada".

" Tapi gak sampai bawa polisi ya"

" Duh Nur, mereka kan keluarga Psikopat mana berani polisi menangkap mereka yang anda mereka yang kena".

Sementara Regina mendengar itu, penasaran siapa keluara Xavier itu. Gina pun menepis pikirannya nanti saja di internet pikirnya. Namun tidak semudah itu di internet menemukan keluarga mereka. Karena Nalendra sendiri adalah orang yang genius jago dalam ilmu IT dan sebagai hacker juga.

Jadi jangan harap mau mencari data keluarga Xavier. Hanya sekali dua kali Nalendra muncul di berita memperlihatkan wajahnya. Namun setelah itu dihapus kembali, jika ada yang berani menyimpan fotonya maka akan tamat riwayatnya.

"Siapa sebenarnya keluarga Xavier itu?". tanya pada hati Regina

" Ya sudahlah bukan urusanku". cuek Gina, yang memang acuh dengan berita atau gosip gosip artis yang gak penting buat dirinya.

Kini Gina menyelesaikan tugasnya atau kerjanya. Gina memang kerja sampai siang hari, kemudian minggu depan ia akan kerja siang. Saat tiba di kasir tempat dimana Nayra bekerja. Namun kebetulan Nayra sedang beres beres untuk segera pulang.

"Hai kak Nay" sapa Gina

"Eh Gina udah siap pulang nih".

" Ya kak ayo pulang ".

"Eh kita jajan dulu yuk"

"Jajan mie ayam aja kak"

"Ya udah ayo"

Sampailah di kedai Mie Ayam depan Restoran mereka bekerja.

Meski mereka bekerja di restoran namun tetap mereka menyukai jajan diluar.

"Bangg mie ayam 2" Ucap Gina pada abang Mie Ayam

"Pake ceker gak neng?".

" Kak mau pake ceker?". Lalu ia menoleh pada Nayra untuk bertanya, namun Nayra menggeleng, mungkin karena tak menyukai ceker.

"Satu aja pake ceker, ditunggu bang"

Setelah selasai pesan kemudian Gina duduk dimana tempat Nayra tempati lalu duduk di samping Nayra

" Kak" sapa Gina

"Udah pesannya" menoleh ke Gina

"udahh kak, eh kak Nay rumahnya dimana?". daripada mending ngobrol atau ngepoin dikit orang.

" Di jalan komplek 23 danau baru".

" Kaka bawa motor?". dengan wajah polosnya

" Gak gin, pake angkot". ucap Nay sambil menggeleng kepala

" Ya udah aku antar aja ya kebetulan kita searah kok jalannya". tawar Gina

" Emang kamu dimana?". Tanya Nayra pada Gina penasaran

"Aku dijalan benteng 30 aku ngontrak". Menjelaskan tanpa kebohongan

"Oh tinggal sama siapa aja"

"Aku sendiri kak" lirih Gina sambil menunduk kepala

Nayra melihat Gina menundukan merasa bersalah dan terlihat di sorot matanya terdapat kesedihan dan juga kehampaan.

" Oh ya ampun maaf gin aku gak bermaksud". dengan nada bersalah wajah yang menyesal.

" Gak pp koq kak, kalau kaka" tegar dengan senyum paksa Gina, kemudian tanya balik pada Nay

"Aku sama bapak aja karena kedua kakak ku sudah berkeluarga dan sekarang di kampung"

"Ibu kakak mana?"

"Dia meninggal setelah melahirkan Aku"sama halnya Gina namun Nayra terseñyum

"Ternyata nasib kita sama tapi kakak masih beruntung punya keluarga aku hanya sebayang kara".lirih Gina dengan mata sendu karena dibandingkan dirinya.

"Jangan begitu kamu bisa anggap bapakku bapakmu karena bapak ingin punya anak perempuan lagi"ucap Nay mencoba menenangkan Gina seperti adiknya sendiri.

"Oh jadi kakak punya abang 2 tinggal di kampung berarti kakak bungsu". memastikan Gina dan di respon angguk oleh Nayra

"Oh, bapak kakak Kerja apa? Tanya lagi Gina, emang gina bawel orangnya

"Guru SD". jawab singkat Nayra

" Waw, udah PNS?". Tanya lagi Gina dengan raut penasaran

"Alhamdulillah udah" dengan senyum manisnya

"Syukurlah terus selain kerja kakak sehariannya apa" Tanya lagi Gina

" Kuliah"

" Oh kakak sambil kuliah jurusan apa?".

" Pgsd"

" Apa itu?". Tanya Gina sambil mengerut dahinya tanda ia tak mengerti singkatan itu.

" Jadi guru sd sama kaya bapak aku".

" Wah hebat kenapa kakak kakka gak kerja sd aja kak".

" Udah penuh gin disini mah kalau di kampng banyak lowongan".

"Emang kakak asalnya dsri mana?". si tukang kepo

" Kakak dari Sukabumi"

"Wah sama sama sunda dong ah panggil tth aja". sambil cengengesan

" Hahaha sok aja haha". Jawab Nayra beserta tawanya

Mereka pun tertawa tak lama pesanan mereka pun datang.

Ditengah mereka sedang menikmati makan Gina menanyakan kembali tapi ini tentang yang lain pada Nay. Namun Nay pun tak mengetahui soal keluarga itu juga.

"Kak". sapa Gina sambil makan mie ayam

"iya"

"Apa kakak kenal keluarga Xavier?". sambil menoleh pada Nayra.

Nayra pun menggeleng sambil berkata

"Gak emang kenapa?". Masih fokus ke mie ayam tanpa menoleh sedikit pun pada Gina

"Banyak yang bilang mereka itu itu keluarga yang di ditakuti". ucap Gina dengan sepengetahuan Gina

"Hmm emang pernah denger sih , tapi ah aku bodo amat". acuh Nayra karena sama dengan Gina yang sama sama bodo amat

"Hahaha ternyata kak Nay sama denganku gak peduli sama orang lain". Mendengar jawaban Nayra membuat Gina tertawa. Karena merasa dirinya ada didalam Nayra berasa dapat kawan baru yang sefrekuensi dengannya.

"Habis ngapain ngurus hidup orang gak penting banget". dengan jawab seadanya namun itu membuat Regina tertarik dengan Nayra.

"Bener yang kakak bilang gak ada gunanya juga ngurusin hidup orangan lain". membenarkan ucapan Nayra

" Terus kenapa kamu nanya keluarga Xavier tadi". tanya heran dengan wanita didepannya

" Ya kepo dikit gak ap apa kali kak hahah". canda Gina mereka pun tertawa bersama. Nay hanya menggelengkan kepala menanggapi kekonyolan tingkah laku Gina.

Akhirnya mereka menghabisi Mie ayam dan segera pulang.

Mereka tak menyadari ada sepasang sedang mengawasi lebih tepatnya mengawasi seseorang yang kini masih mencintai namun tak bisa kembali meraih. Siapa kalau bukan William, dia dari tadi memang sudah mengikuti aktifitas Gina hampir 2 minggu ini.

"Gina, aku akan mengawasimu dengan jarak jauh, seadainya aku tidak melakukan hal bodoh itu aku pasti masih disisimu, tapi sepertinya aku tak bisa meyakinkan janji menjagamu lagi dari jarak jauh karena aku harus pergi". ucap sendu melihat Gina dan Nayra menaiki motor matick Gina

Saat Gina sudah pergi baru ia kembali ke Rumahnya, besok ia harus ke Amerika karena melanjutkan pendidikan disana. Kemungkinan William tidak akan datang ke acara nikah Reva yang akan berlangsung1 bulan lagi.

William yang tadi ingin kuliah di Indonesia karena ingin mengawasi Gina dengan jarak jauh. Namun Orang Tua mengeras melarang kuliah di Indonesia harus di luar negeri, mau tak mau ia harus menuruti kemauan orangtuanya.

...----------------...

bersambung....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***