BAB 2 PENGKHIANAT 1

Regina sampai di kosan dia menangis meluapkan rasa sakitnya saat sang kekasih sedang melakukan hubungan layaknya suami istri. Lebih parahnya dengan sahabat sendiri yang sudah lama tidak ada kabar seperti di telan bumi.

"Hiksss.. hikss... williaaammmmm,,,,,keysa...... dasar bajingannnnnn... kaliaannnn.. hiks... hiksss”. Umpat semua kekesalannya terhadapat kekasih menangis sejadi jadi perasaan bercampuk marah, sakit, kecewa, dan akhirnya benci.

Flasback on...

Ketika regina mendengar aneh di dalam apartemen william, tanpa berfikir panjang dia lanjung membuka pintu. Alangkah terkejutnya saat regina melihat pemandangan yang megitu menjijikan dan juga rasa sakit hati tiba muncul setelah melihat apa yang didepannya sang kekasih sedang mengadu asmara dengan posisi sang kekasih diatas sementara perempuan berada dibawah sesaat itu mereka sedang berciuman dan juga melakukan hubunganbadan.

Mereka tidak mengetahui keberadaan regina karena mereka sedang asyik bergulat panas di sofa. Saat itu juga regina melihatnya langsung tubuhnya menegang dan bibir bergetar menahan rasa sakit, kecewa dan amarah.

Karena syok regina langsung membantingkan pintu dan makanan yang dia bawa langsung dibuang begitu saja. Sementara keadaan didalam apasrtemen setelah ada yang menutup pintu dengan keras.

“Sial siapa tadi yang berani mengganggu kesenangan kita, gak ada sopan sekali” ucap nada kesal william setelah ada yang membantingkan pintu dengan keras

“Sudahlah sayang biarkan saja kita lanjut yuk ini sayang lo belum tuntas.” Suara keysa yang tidak peduli kan kejadian barusan karena dia ingin melanjutkan kembali.

“Ok,, ayo kita lanjutkan”. Ucap william dengan suara beratnya.

Flasback off

Mereka langsung melanjutkan permainan yang tadi sempet tertunda karena ulah regina tapi mereka tidak tau siapa tadi yang menganggi mereka sedang asyiknya melakukan adegan panas.

Sementara di lain tempat regina langsung berlari dan sampai lah dikosan karena memang jarak antara apartemen william kosan regina tak jauh memang tempatnya deket sekolah. Langsung berlari ke kamar dan sektika itu dia langsung jatuh lemas seluruh badannya. Menangis sejadi jadinya sesegukan,, meluapkan emosi yang sesaa ia pendam.

“Hiks.....hiks.....hiks... brengsek....hiks....hiks...

Dasar cowok.....mesum.......hiks..”. tangisan serta umpatan yang dilontarkan oleh regina dengan rasa sesak di dada merasa perihnya luka di hatinya.

“Williamm,,,, akan ku balaskan kau nanti hiks.. hikss. Tuhan kenapa kenapa harus aku yang menerima penderitaan ini, hiks..hikhs... orang selama ini aku sayangi cintai kini dia berkhianat. Mana kata kata dia yang sudah di ucapkan saat pertama jadian”, coletahan regina serta isakan tangis yang tersedu sedu. Lalu regina pun teringat saat pertama kalinya William menbembak regina lalu berkata..

“ aku tidak akan pernah berkhianat padamu gin, aku sangat mencintaimu, aku janji setelah lulus ini kita akan menikah.” Ucap William pada regina saat pertama kali menembak regina

Setelah dia memingat kejadian itu tangisannya pun langsung pecah gini dia semakin keras, serta menjabakkan rambut mengusap wajah dengan kasar tidak ada lagi peduli dengannya kecuali kedua sahabatnya itu.

“Hiks..hiks... kau hanya lelaki munafik... bajingan....ibu... bapak...gina butuh kalian huhu...hiks.. hiks.. kenapa kalian pergi mennggalkanku dan membiarkanku menanggung beban dengan sendiri. Hiks...hiksss.” umpatan tangisan yang histeris bagaikan sakitnya seperti ditusuk oleh beribu pedang pada jantung.

“Ok gina harus kuat gin, saat wisuda nanti jika bertemu dengannya langsunglah minta putus atau di chat saja dan juga jangan pernah bertemu dengannya kembali, tuhan tolong beri aku kekuatan dan juga terima kasih sudah memberi ku cobaan ini sehingga aku mengetahui sisi buruk dari pria brengsek itu, dan semoga aku bisa mendapatkan kekasih yang setia”. doa Regina dengan pengharapan serta dengan sisa tangisan yang sedu.