Tok..tok..tok
Mata Arliena terbuka pelan menyesuaikan dengan cahaya diruangan itu. suara ketukan menyadarkan Arliena dari rutinitas mengumpulkan nyawanya.
Tok.. tok.. tok
"Maaf yang mulia apa anda sudah bangun?" tanya dayang Lisa dengan suara lirih.
Arliena yang mendengar panggilan arliena pun menjawab panggilan tersebut dan menyuruh Lisa untuk menunggu sebentar karena dia ingin bermain hp terlebih dahulu dan tidak ingin diganggu itu juga karena anak-anaknya masih teerlelap dia tidak ingin mengganggu keduanya biarlah nanti mereka bangun agak siangan.
setelah puas bermain sosial media di handphone nya Arliena mengarahkan perhatiannya pada sosok mungil di dekapannya. dipandanginya sosok mungil arlio yang tengah bergerak gelisah dengan bibir maju kedepan seperti mencari sesuatu.
" aduh imutnya bibir mungil ini tapi apa yang dia cari? " batin Arliena
merasa kesal karena yang iya inginkan tidak kunjung tercapai suara isakan keluar dari bibir mungil arlio, Arliena yang sudah dalam mode on menyadari bahwa anaknya lapar segera menyodorkan sumber makanan Arlio. senyum kecil terbit dari bibir kecil Arlio dengan mata yang masih terpejam Arlio dengan semangat menyedot susu ibundanya itu.
Rasa geli dirasakan Arliena saat Arlio menyusu padanya ia heran kenapa tadi malem dia tidak merasakan apa-apa seperti sudah biasa padahal dia tau bahwa Arliena asli tidak pernah menyusui anaknya itu. padahal air susu Arliena tergolong banyak tapi dia selalu membuang air susu itu dari pada memberikan pada anaknya.
Rasa putus asa karena di abaikan bahkan di benci Raja membuatnya membenci kedua anaknya yang bagi Yoona sangat tidak masuk akal.
"huf sepertinya memang sudah hilang akal Arliena ini anak semanis, senyum dan gemoy ini kenapa bisa di telantarkan. secara tidak langsung Yoona yang sekarang menempati tubuh Arliena berjanji akan melindungi kedua anaknya dan menjaga mereka. ya seenganya sebagai bonus lah dia sudah dapat anak tanpa harus merasakan sakitnya melahirkan yang katanya mempertaruhkan nyawa itu.
lamunan Arliena tersadar saat putra sulungnya memanggilnya. Lino yang baru bangun tidur merasa heran dengan ibundanya yang tengah tersenyum lebar sambil memandangi adiknya yang sudah tertidur lagi. saat bangun tadi Lino sempat takut saat membuka matanya dia takut sifat penyayang ibundanya hilang dan kembali melihat dingin kearah mereka.
Arliena yang tersadar dari lamunan nya langsung menatap Lino dengan senyum merekah. Lino yang ditatap seperti itu oleh ibundanya merasa malu rona merah di pipinya terlihat jelas. dan itu disadari oleh Arliena dan membuat wanita itu bangun, merapihkan pakaiannya dan segera mencium wajah putra sulungnya itu.
"ah anak ku sungguh manis sekali, pipi kamu seperti squishy ah gemes nya. " ucap Arliena sambil menarik lembut pipi Lino.
" ibunda sakit pipi Lino" ucap Lino dengan mata berkaca.
Arliena yang sadar dengan kelakuannya segera melepaskan pipi Lino dengan raut bersalah Arliena mengusap lembut pipi gemoy Lino dan meminta maaf. yang kemudiaan dipanggil oleh anaknya.
"sayang sekarang kamu mandi dan bersiap setelah sarapan nanti ibunda akan mengajak kamu jalan-jalan mengelilingi istana." ucap Arliena
" tapi ibunda nanti Lino ana kelas" ucap Lino dengan kepala tertunduk
" tapi ini hari Minggu sayang apa kamu tidak libur?" tanya Arliena
"Tidak ibunda" ucap Lino
" baiklah ada berapa kelas kamu hari ini?" tanya Arliena
" ada 5 kelas ibunda, kelas pertama politik, kelas saint, kelas etika, kelas filsafat, dan kelas Bahasa." jawab Lino
arliena terkejut mendengar jawaban lion saking terkejutnya Arliena sampai mengeluarkan tampang bodohya. dibenak Arliena tengah membayangkan dirinya yang telah mati tertumpuk buku tebal.
" askljhjkd.." maki Arliena. makian Arliena terhenti saat melihat wajah polos anaknya itu.
" khem, ,khem ... Tes ...Tes .. " ucap Arliena saat menyadari makiannya. dia harap Lino tidak mendengar makiannya bisa- bisa ternodai telinga anaknya itu Arliena harus lebih menjaga kata yang keluar dari mulutnya. dia tidak mau anaknya berbicara kasar.
" Okey sayang hari ini kamu tidak perlu pergi ke kelas karena hari ini ibunda memutuskan untuk memberikan waktu libur untuk kamu dan kita bersenang- senang hari ini Okey?" semangat Arliena
" tapi ibunda kelas ini kan ibunda yang meminta ibunda pernah mengatakan untuk tidak boleh meninggalkan kelas nanti Lino semakin tidak berguna." ucap Lino dengan kepada menunduk.
bagai petir yang menyambar Arliena terkejut dengan perkataan anaknya, makin bertumpuk lah rasa benci dalam diri Arliena pada jiwa pemilik tubuh ini. arliena berjanji akan melindungi Lino dan Arlio dengan segenap jiwa raganya.
pelukan hangat yang baru beberapa kali dirasakannya kini dirasakan kembali oleh Lino rasa hangat memenuhi hatinya, cairan bening sudah menggenang dimatanya dan siap di keluarkan. isakan kecil terdengar di telinga Arliena, Arliena semakin menguatkan pelukannya usapan lembut diterima Lino di punggungnya. Lino kecil menguatkan tangisannya merasa bersyukur dengan perlakuan Arliena padanya saat ini. rasa benci dan marah yang memenuhi hatinya seakan kian luruh berjatuhan. digantikan dengan rasa hangat kasih sayang bundanya.
" sayang maafkan ibunda karena sudah berbuat jahat padamu dan alio. ibunda minta maaf sayang ibunda janji akan selalu menyayangi kamu dan alio kamu matahari ibunda" ucap Arliena
suara tangisan kencang mengganggu momen hari diantara keduanya. Lino yang tersadar melepaskan pelukan ibundanya dan melihat kearah sang adik yang menangis kencang. Alio bayi gemoy itu merentangkan tangannya kedepan serasa meminta untuk digendong. Arliena mengusap matanya yang penuh air mata dan mengangkat bayi gemoy nya itu tidak lama suara tangis Alio berhenti digantikan dengan senyum kecil sambil mengedipkan mata mungilnya lucu.
~99
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
◦◉✿°han_na°✿◉◦
kan th 2050 guys.. ada HP lah
2022-08-06
0
Devi Lusi
emangnya ada hp ya
2022-06-25
1
Christy Oeki
dilancarkan rejekinya
2022-06-21
0