Love May Not Always Keep Us Together (Cinta Tak Harus Memiliki)
Satu Bulan Kemudian ...
Ariana telah kembali menata hati dan hidupnya untuk memulai kehidupan barunya di negara sebrang, Tepatnya di singapura.
Sebelum meninggalkan negaranya, arin telah bicara kepada semua sahabat, teman dan kerabat-kerabatnya.
Arin hanya seorang diri di negara tersebut. Ia selalu menjalani kehidupan sehari-harinya tanpa mau membebani orang lain. Sampai pada suatu hari, arin berbelanja untuk memenuhi isi kulkas nya. Dan saat itu pula arin tak sengaja menabrak seseorang dengan trolly nya.
Bruukkk ...
Beberapa barang berjatuhan dari atas rak snack tersebut.
"Maafkan aku, aku tidak sengaja" arin mendongak kan kepalanya setelah membantu memungut beberapa snack yg berjatuhan.
"It's Oke, aku tidak apa-apa" Senyum pria itu dengan menatap wajah arin.
"Bolehkah aku berkenalan denganmu ? Sepertinya kamu bukan asli orang negara ini" kata bima mengulurkan tangannya.
"Oh, iya nama saya ariana kak. panggil saja arin. saya asli indonesia" jawab arin menyambut uluran tangan bima. Karena terlihat dari wajah bima terlihat lebih dewasa darinya, arin pun memanggilnya dengan sebutan kakak.
"Owh, pantes kok wajah kamu berbeda. Namaku bima" Senyum bima mengembang setelah berkenalan dengan ariana.
"Kamu sendiri disini, kerja atau kuliah ?" tanya bima kembali
"Ehmm, saya kuliah sambil kerja kak" jawab arin singkat
"Bolehkah aku menemanimu berbelanja ?" ucap bima dengan pandangan memohon nya.
"Silahkan kak" jawab arin dengan sejuta keraguan nya.
Dalam hati arin, menolak tapi tak enak hati. Mengiyakan tetapi hatinya ragu karna baru pertama kenal dengan bima. Dengan terpaksa akhirnya arin mengiyakan.
"Bolehkah aku bertanya ?"
"Silahkan kak" arin terus mendorong trolly nya, dengan mengambil beberapa barang yg masih di perlukan.
"Kenapa kamu tidak kuliah di indo saja, disana kan begitu banyak universitas ternama ?"
"Hanya saja ingin mencari pengalaman diluar negaraku kak, sudah bosan berada di sana. mama dan papa juga menyuruh ku untuk kuliah di negara ini" jawab jujur arin.
"Ehmm, jadi orang tua kamu tidak disini juga ?"
"Tidak kak, mereka mengurus perusahaan disana"
Setelah di rasa semua selesai, arin mendorong trolly nya menuju kasir. Arin mengambil atm card nya dan memberikan kepada penjaga kasir, tapi di tahan oleh bima.
"Biarkan saya yg membayarnya mbak, kembalikan saja kartunya" bima menyodorkan atm cardnya.
"Kak tidak usah, biarkan saya membayarnya sendiri kak" tolak arin merasa tak enak hati menerimanya.
"Tak apa, mungkin setelah ini kita bisa sering ketemu. Dan kamu akan mentraktir aku makan" jawab bima dengan santai nya.
"Emm, baiklah kalau seperti itu kak. terima kasih" ucap arin dengan mengambil semua belanjaannya.
Bima masih tetap mengikuti ariana menuju halte bis di depan swalayan tersebut.
"Boleh aku minta nomor handphone kamu arin ?" ulur benda pipih dari saku bima kepada arin
"Boleh kak" arin mengambil dan menyimpan nomor telponnya di handphone milik bima.
"Yasudah kak, sana duluan yaa itu busnya sudah datang" pamit arin lalu masuk kedalam bus meninggalkan bima yg masih setia menunggu di halte itu.
Setelah bus menghilang dari pandangannya, bima menuju ke dalam baseman swalayan tersebut. Niat hati ingin mengantar ariana, tetapi ia urungkan karena dirasa belum waktunya ariana mengetahui siapa bima sebenarnya.
Ariana POV
Ariana Febrianty yah itulah nama panjang ku, Semua orang yg mengenalku memanggilnya arin. Usiaku baru menginjak 22 tahun. Aku adalah mahasiswa pindahan yg sekarang menjadi mahasiswa rantau jauh dari orang tua. Papa dan mamaku mengurusi perusahaan di negaraku sendiri, jadi kami terpisah jauh untuk saat ini.
Aku memutuskan untuk berpindah ke negara lain karena, ku rasa tak ingin melihat wajahnya kembali. Mengingatnya saja membuat hati ku sakit. Mungkin Jauh darinya lebih baik saat ini dari pada harus ada di depan mata setiap hari.
Hati yang pernah aku berikan kepadanya, kepercayaan yang pernah aku jaga selama ini ternyata dia berkhianat di belakang ku. Dia menerima perjodohan orang tuanya tanpa sepengetahuan ku.
"Aku benci, aku sangat membencimu devan. Luka yg kau gores sungguh terlalu dalam, dan kau sempat-semptnya bisa menemui diriku setelah apa yg kamu lakukan terhadapku"
Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang didalam otak ku saat aku mengingatnya.
Tak ku sangka setelah satu bulan lamanya aku meninggalkan negaraku dan menetap di singapura. Aku tak sengaja bertemu dengan seseorang, meski pertemuan kita tak semanis pertemuan ku dengan devan dulu.
Yah .. dia adalah bima, dia yg beberapa hari ini selalu menghubungi ku. Menanyakan tentang kabar ku. Memberi perhatian.
Wanita mana yang tidak luluh atas sikap dan perhatiannya yg selalu manis. Tapi aku sadar tak semua perkataan pria itu benar adanya. Aku hanya berharap jika memang bima suatu saat nanti menyimpan perasaan kepadaku, aku tak ingin mengulang kesalahan yg sama.
Semua yang ku rasa, yang ku cinta hilang sekejap mata. Semua yang pernah ku rindu yang ku mau, kini pun telah sirnah.
Author POV
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments