SANG PENERUS
Jam 6.00
DOK.....DOK....DOK...... Suara pintu di gedor.
"BAYUU...BANGUUUN NAK....KAMU GAK MASUK SEKOLAH KAH,?" Teriak seorang Ibu.
Aku yang mendengar gedoran pintu lantas terbangun.
"Iyaa Buu... Ini Bayu dah bangun....
"CEPETAN MANDI,DARI TADI IBU BANGUNIN GAK BANGUN...BANGUN... INI HARI PERTAMA KAMU SEKOLAH..." teriak Ibu.
"Iya ibuku sayang....
Oh iya,perkenalkan. Namaku Bayu Saktiawan Mahendra,kulitku sawo matang,tidak kurus dan tidak gemuk. Sekarang aku masuk sekolah di Smp negeri. Aku tak punya adik ataupun kakak,di rumah hanya ada ibuku dan aku saja. Sedangkan ayahku. Aku tak tahu di mana dia,dulu aku sering tanya ke ibuku tentang ayah. Kata ibuku ayah kerja di luar negeri. Ketika lebaran,ayahku tak kunjung pulang. Aku terus menanyakan lagi,tapi jawabannya,ayah banyak kerjaan jadi tidak bisa pulang. Hingga akhirnya,aku malas bertanya lagi tentang ayah. Karena jawaban ibuku selalu sama. dulu tiap malam aku selalu mendengar ibuku menangis,tapi kini tidak lagi. Aku tak tahu mengapa ibuku menangis. Hingga akhirnya aku mengganggap bahwa ayah telah meninggalkan kami berdua. Aku sudah tidak peduli,mau dia hidup atau pun mati.
Sedangkan Ibuku sendiri,memiliki wajah yang cantik,badannya langsing,rambut sepundak. Ibu sering memakai penutup wajah,itu di lakukan agar tak ada laki - laki yang menaksir ibuku. Bila di dalam rumah,ibuku melepas penutup wajahnya.
Ibuku membuka toko kecil - kecilan dan juga menjahit.Ibuku bernama Hana Aurora Sanjaya.
Kembali ke cerita.
Aku bergegas keluar kamar tidur dengan membawa handuk.
5 menit kemudian aku selesai mandi,aku mamdi sangat cepat karena tak ingin terlambat.
lalu aku berjalan ke arah kamar tidur hanya menggunakan handuk,pakaian kotor aku taruh di tempat pakaian kotor yang ada di depan kamar mandi.Setelah itu aku memakai seragam putih biru lalu topi dan dasi. Kemudian aku keluar dari kamarku.
"Makanya... Jangan bergadang teruss....." ucap Hana.
"Ya maaf Bu... Tadi malam kan ada pertandingan sepak bola" ucap Bayu
"Cepetan sarapan,nanti telat...." ucap Hana.
"Iya Bu..." ucapku
Kemudian aku pun berjalan ke ruang makan.
Kami keluarga yang pas - pasan. Rumahku memiliki 2 kamar tidur,dulunya 3. tapi satu di rubah menjadi toko sembako.
10 menit kemudian aku selesai sarapan, lalu pergi kedepan rumah , setelah sampai di depan rumah,aku memakai sepatu,lalu mengambil sepeda Federal. Ini sepeda hasil tabunganku. Uang jajan yang di kasih ibu,selalu aku sisihkan.
Aku berjalan ke dalam toko,karena ibuku ada di dalam toko.
"Bu....Bayu berangkat sekolah dulu...Assalam mu'alaikum..."ucapku
"Wa'alaikum salam...Ini uang sangunya.. Ingat,habis pulang sekolah langsung pulang,jangan keluyuran.." ucap Hana.
"Iya Bu...." ucapku
Aku pun mengayuh sepedaku menuju sekolahku. Jarak antara rumah dan sekolahku itu 5 KM. Melewati persawahan dan sungai.
Saat di jalan,aku bertemu dengan temanku,yaitu Bimo yang sedang naik sepeda.Perawakan Bimo,orangnya tuh agak gemuk. Nasibnya sama sepertiku. dari keluaga
"Mana uang taruhanmu...." ucapku
"Iyo... Engko kalau sudah sampai di sekolah." ucap Bimo.
Aku dan Bimo kemarin taruhan,siapa yang menang tadi malam,dan yang aku jagokan menang telak. Taruhannya tidak banyak. Hanya 20 rb saja. Kita berdua sudah kenal sejak Sd sampai sekarang.Tak hanya Bimo,ada Lukman dan Daniel. Diantara kita berempat,hanya Daniel yang berasal dari keluarga mampu.
"Itukan Lukman... Ayoo samperin dia..." ucapku.
Kita berdua mempercepat mengayuh sepeda.
"Kirain kamu masih ngorok...." ucap Lukman.
"Maunya seh gitu... Ne aja masih ngantuk " ucapku.
Tak lama kemudian ,kita pun sampai di pintu pagar sekolah,lalu kami menaruh sepeda di parkiran,tak lupa aku mengunci sepedaku,agar aman meskipun di lingkungan sekolah. Lalu Kita berjalan ke lapangan.Karena akan di adakan upacara bendera.
"Entar sore kita mancing yuk..." ucap Lukman.
"Mancing di mana?" ucapku.
"Di sungai lah... Cari yang gratis... Apa mau di tempat yang bayar?" ucap Lukman.
"Hem... Ayooo...
"Moo... Kamu ikut yaaa..." ucapku pada Bimo.
"Aku gak bisa... Soalnya aku mau cari rumput,bapakku loro(sakit)" ucap Bimo.
"Yo wess.. Kalau gitu" ucapku.
"Ajak Daniel wae..." ucap Bimo.
"Hem...Nanti pulang sekolah kita mampir kerumahnya..." ucap Lukman.
"Oke...Habis itu aku langsung pulang,soalnya ibuku pesen gak boleh keluyuran.." ucap ku.
Daniel tidak satu sekolahan dengan kita,sebab Daniel sekolah di sekolah swasta,sekolah itu sangat terkenal di daerah kami. Karrna lulusan di sekolah itu rata - rata lulus 100% dengan nilai tertinggi seindonesia.
Upacara pun di mulai. Aku berbaris paling belakang.
"Hooooaaaaaaammmmm.....
Aku masih mengantuk,karena tidurku hanya 2 jam saja.
"Jangkreeeek... Sambutannya lama betul..." ucapku dalam hati.
Aku melihat seorang gadis memakai baju putih biru berlari ke arahku.
"Baaah... Biasanya cewek itu bangunnya selalu pagi,ini kok malah kebalikannya" ucapku dalam hati.
Lalu gadis itu berdiri di sampingku.Lalu aku menoleh ke kanan.
Nampak nafasnya tersengah - engah karena habis berlari. Wanita itu memiliki rambut sepinggang,muka oval,kulit putih,hidung mancung. bulu matanya lentik.
"Cantikk..." ucapku tanpa sadar.
Gadis itu menoleh ke arahku.
Aku langsung melihat ke depan.
"Hoaaaaaammmm......
Aku menguap lagi.
"Waasssuuu... Ini sambutan apa ceramah seh... Suwine (Lamanya)" ucapku dalam hati.
Kemudian menoleh ke kanan. Aku lihat gadis itu mukanya berkeringat,lalu aku mengeluarkan sapu tanganku dari kantong celana,lalu menyodorkan ke gadis itu.
"Ini buat lap mukamu" ucapku pelan.
Gadis itu menoleh,lalu menerima sapu tanganku,ia pun mengelap mukanya yang berkeringat.
30 menit kemudian.
Upacara bendera pun akhirnya selesai.
Para siswa yang baru, di kumpulkan menurut kelasnya masing - masing.
"Lah.... Kapan di bagi kelasnya?" ucapku bingung. Karena aku belum tahu aku masuk kelas berapa.
Bimo dan Lukman menghampiriku.
"Daftar nama siswa ada di papan pengumuman..Aku barusan tadi nanya" ucap Bimo.
"Hei kalian berempat..." suara teriakan dari siswa pria. Nampak siswa itu seperti kakak kelas.
"Iya...Ada apa?" ucapku.
Pria itu menghampiri kita.
"Kalian kelas berapa?" ucap pria itu.
"Gak tahu..." ucapku.
"Namamu lengkapmu siapa?" ucap pria itu lagi.
"Namaku Bayu Saktiawan Mahendra.." ucapku.
"Nama lengkapmu....?" ucap pria itu bertanya pada Bimo. Lalu ke Lukman dan terakhir ke gadis yang ada di dekatku.
"Namaku Khalisya Indah Pertiwi..." ucap gadis itu saat menyebut namanya.
"Ooo...Namanya Khalisa Indah pertiwi ta..." ucapku dalam hati.
Pria itu membuka kertas yang di ambil dari kantong bajunya.
"Hem......Kalian berempat di kelas 1 C " ucap pria itu.
"Eh...!!!??Aku terkejut saat mendengarnya.
"Rupanya dia satu kelas denganku" ucapku dalam hati.
"Kalian pergilah ke kelompok itu.." ucap pria itu. sambil menunjuk.
"Terima kasih" ucapku di ikuti lukman,Bimo,dan Khalisa
"Aku ini kakak kelasmu,jadi kalian memanggilku Kak.... .mengerti.." ucap pria itu.
"Iya Kak mengerti..." ucap kita serempak.
Lalu kita berjalan ke arah kelompok yang di tunjuk tadi.
Aku menyodorkan tangan ke Khalisa.
" Bayu..." ucapku.
"Khalisa... Oh iya..Ini sapu tanganmu.." ucap Khalisa sambil menyodorkan sapu tangan milikku tadi.
"Bawa saja...Nanti kamu keringatan lagi." ucapku.
" Terima kasih...." ucap Khalisa.
Kami pun berkumpul di kelompok kami.
Nampak seorang gadis memberikan arahan.
"Kalian berempat dari mana saja?" ucap gadis itu.
Aku melihat ada nama di bajunya.Yang bertuliskan Citra arum.
"Maaf kak...Kami tidak tahu kalau ada daftar nama kami di papan pengumuman." ucapku.
"Oke....Sebutkan nama kalian.." ucap Citra.
"Namaku Bayu.." ucapku.
Lalu di susul temanku dan Khalisa.
Setelah itu Citra membawa kelompok kami berjalan.
Aku melihat beberapa ruangan,yang sebelumnya aku pernah lihat,tapi hanya sekilas saja saat mendaftar di sekolah ini.
Citra memberi tahu letak ruangan yang penting,di antaranya ruang kepala sekolah,guru,Bp,kamar mandi,Kantin,lalu terakhir ruang kelas.
Mereka pun masuk dalam kelas.
Aku memilih meja paling belakang dekat tembok.
Khalisa mengikutiku,lalu duduk di sampingku.
Sedangkan Bimo dan Lukman duduk di depanku.
"Oke... Dengarkan Kak Citra..
"Kak Citra memberi tugas pada kalian..
"Buatlah topi dari kertas karyon,lalu di ikat menggunakan tali ravia,Dan.....
"Buatlah tas dari jerigen,entah itu bekas minyak goreng ataupun oli yang 5 literan.
"Buatkan tali ,Talinya dari tali ravia...
"Lalu di potong atasnya...
"Kemudian di lubangi sebanyak 20 bagian bawah.. Tidak boleh kurang,tidak boleh lebih..
Citra menggambar di papan tulis bentuk tas dari jerigen.
"Bagi yang tidak membawa,akan di beri hukuman.
"Apa kalian pahaam....." ucap Citra agak nyaring.
"Paham kak....." ucap para murid kelas 1 C secara serempak.
"Bagus... Dan perlu di ingat. Kalian harus datang jam 7 tepat. Lewat 1 menit,maka kalian tidak di perbolehkan masuk oleh satpam sekolah.
"Sekarang.. Siapa di antara kalian yang akan menjadi ketua kelas angkat tangan?" ucap Citra.
Tak ada yang mengangkat tangan.
"Ngapain jadi ketua kelas,serba repot.. Urus ini,urus itu..." ucapku dalam hati.
Bayu sebelumnya pernah menjadi ketua kelas.
"Oke... Jika kalian tidak mau,maka aku akan menentukannya dengan cara menerbangkan pesawat kertas. Pesawat yang jatuh,maka orang itu harus menjadi ketua kelas.." ucap Citra.
Citra pun membuat pesawat dari kertas,lalu menerbangkan pesawat kertas tersebut.
Wuuusssshhh.... Pesawat kertas terbang. Lalu berputar - putar di dalam kelas. Hingga akhirnya,pesawat itu jatuh ke Bayu.
"Jancoooook... Ini pesawat sepertinya naksir aku....Waasssu...Waassuu..." ucapku dalam hati.
"Ya kamu yang di pojokan sana,..
"Berdiri di depan lalu perkenalkan dirimu..
Mau tak mau aku maju kedepan.
"Pesawat resek..." ucapku dalam hati.
Aku pun berjalan ke depan.
"Namaku Bayu... Salam kenal.." ucapku.
"Sebut nama lengkapmu.." ucap Citra.
"Namaku Bayu Saktiawan Mahendra,panggil saja Bayu." ucapku
"Sekarang tunjuk wakilmu.." ucap Citra.
Aku melihat ada pria berkaca mata duduk 2 meja dari depanku.
"Dia jadi wakilku kak..." ucapku sambil menunjuk.
"Apa kamu tahu namanya?" ucap Citra.
"Enggak Kak...Aku asal nunjuk saja.." ucapku dengan enteng. Itu aku lakukan agar aku mempunyai teman yang nampak seperti kutu buku.
"Kamu....
Citra menunjuk pria berkaca mata
"Maju ke depan.." ucap Citra.
Pria itu pun maju ke depan.
"Perkenalkan nama lengkapmu.." ucap Citra.
"Perkenalkan namaku Soni Kuncoro,panggil saja Soni" ucap pria itu.
"Nah sekarang kalian yang bertanggung jawab di kelas ini.
"Apa kalian paham..." ucap Citra.
"Paham Kak.." ucapku dan Soni bersamaan.
"Baguss... Silahkan duduk kembali." ucap Citra.
Kami pun kembali ke tempat duduk.
"Oke....Aku ulangi lagi,jangan sampai lupa membawa tugas yang kakak berikan..
"Bayu...Pimpinlah do'a" ucap Citra.
"Aseeem....." ucapku dalam hati.
"Teman - teman,mari berdo'a menurut kepercayaan kalian masing - masing..
"Berdo' a di mulai...
Semua menunduk kepala sambil membaca do'a.
"Berdo'a selesai..." ucapku.
"Kalian boleh pulang...." ucap Citra.
Citra kemudian keluar kelas.
Bimo dan Lukman menghadap ke belakang.
"Yu.... Kamu punya jerigen apa enggak?" ucap Bimo.
"Punya....Ada 5 kayaknya.." ucapku.
"Waaah... Pas tuh... Kita kan berempat.." ucap Lukman.
"Kalian bilang ke ibuku saja,sebab itu jerigen masih ada isinya..." ucapku dengan enteng.
"Waaassssuuuu...." ucap Bimo dan Lukman serempak.
"Bilang dong kalau ada isinya.." ucap Lukman.
"Lah... Tadi kamu tanya jerigen,gak bilang jerigen bekas..." ucapku.
"Iya juga seh..." ucap Bimo.
"Kita beli saja tempatnya pak Amat.." ucap Lukman.
"Gak usah... Aku punya di rumah" ucapKu.
"Gak usah Bay....Nanti kita di suruh beli lagi,padahal yang kita butuhkan hanya jerigennya..Bukan minyaknya.." ucap Bimo.
"Aku punya jerigen bekas...Jadi gimana...
"Mau apa enggak?" ucapKu.
"Nah....Kalau jerigen bekas aku mau..." ucap Lukman.
"Kapan buatnya" ucapku.
"Habis lebaran haji..." ucap Lukman.
"Waaah... Jadi sore ini kita bisa mancing dong.." ucapku.
"Hari ini Bayu Saktiawan Mahendra..." ucap Lukman dan Bimo serempak.
"Waaah... Kalian kompak ya sekarang...Jangan - jangan kalian ini berjodoh...." ucapku.
"Duwe konco kok GATEELI " ucap Bimo.
"Berjodoh MATAMUU SOWEEK..." ucap Lukman.
"Huakakakakaka.......Aku tertawa.
Lalu Khalisa pun ikut tertawa.
"Ha...Ha...Ha...Ha...Ha....Kalian lucu ya...." ucap Khalisa.
Aku terdiam.
"Jangan di tanya Khalisa,kalau ngumpul di pos ronda,ne manusia suka jengkelin..." ucap Lukman sambil menunjuk diriku.
"Panggil saja aku Lisa..." ucap Khalisa.
"Jadi....
"Kapan kita buatnya?" ucapku.
"Embooh... Tanya Lisa tuh..." ucap Bimo.
"Sekarang aja gimana?" ucap Khalisa.
Nampak semuanya orang sudah keluar kelas,hanya kami berempat yang masih di dalam kelas.
"Kan jerigennya di rumah.. Kalau buat sekarang juga gak mungkin.." ucapku.
Khalisa berdiri lalu menarik tanganku.
"Ayo sekarang kerumahmu.." ucap Khalisa.
"Ha....Ha....Ha...Ha..... Lukman dan Bimo tertawa.
"Yo wes ayooo..." ucapku.
Aku mengikuti tarikan tangan Khalisa,lalu Bimo dan Lukman berjalan di belakangku.
"Kertas karton aku gak punya loh..Sama tali rapi'ah " ucapku.
"Beli di samping sekolah ini.. Ada toko yang jual ATK..." ucap Bimo.
"Ne cewek kok gak mau lepasin tangannya seh,kayak kerbau aja aku..." ucapku dalam hati.
"Bim...Awakmu yoo...seng tumbas..." ucapku.
(Dirimu ya.. Yang beli)
"Yooo... Tapi pake duitmu yang 20 itu" ucap Bimo.
"Iyoooo....Sembarang...
"Aku sakjane ape di lebokke kandang endi to..Ket maeng kok di geret terus.." ucapku.
(Aku sebenarnya mau di masukkin kandang mana seh. Dari tadi kok di geret terus).
"Aku gak ngerti bahasa jawa.." ucap Lisa.
"Itu.. Bayu bilang,Bayu mau di masukin ke kandang mana. Dari tadi di tarik terus.." ucap Lukman.
"Emang kamu asli dari mana? kok gak tahu bahasa jawa" ucap Bimo
"EH.....!!!?? Khalisa terkejut,lalu melepaskan tangan Bayu.
"Maaf... Aku tadi lagi mencari kandang kerbau,tapi kandangnya penuh semua aku lihat.." ucap Khalisa sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Bhuahahahahahahaha....." Lukman dan Bimo tertawa.
"Waasssuuuuu.... umpatku.
"Aku dari Manado..." ucap Khalisa.
"Ooo.. Manado" ucap kami bertiga.
Kini mereka sudah di parkiran sepeda.
"Lisa... Kamu kesini naik apa?" ucapku.
"Aku tadi di antar,rencananya seh pulangnya naik angkot." ucap Khalisa.
"Tak gonceng aja... Dari pada kamu naik angkot lama dapatnya"ucapku.
Sepedaku ada boncengan di belakangnya,sering aku taruh barang belanjaan ketika mengantar pesanan orang.
"Hem....Baiklah..." ucap Khalisa.
Kita pun keluar dari sekolah menuju toko ATK.
Tak lama kemudian kita sampai di toko ATK.
Bimo membeli bahan,aku dan yang lainnya menunggu di pinggir jalan.
"Kamu tinggal di mana Lisa" ucapku.
"Di jalan Melati no 86,Desa Sidodadi Wan.." ucap Khalisa.
"Ooo... Di situ ta..." ucapku.
"Emang kamu tinggal di mana Wan?" ucap Khalisa.
"Aku tinggal di Jalan Mawar no 25,desa Sidodadi." ucapku.
"Jauh kah Wan..." ucap Khalisa.
"Hem...Melewati jalan menuju rumahmu.." ucapku.
"Neh cewek dari tadi manggil aku Wan...Wan terus..." ucapku dalam hati.
Lalu Bimo datang . Kemudian kita melanjutkan perjalanan.
Kami bersepeda membuat 1 barisan,sehingga kendaraan lain tak terhalangi ketika akan melewati kami.
"Udara di sini sangat sejuk..." ucap Khalisa.
"Jelas... Di sini kan desa,beda dengan kota,kecuali rumahnya Bimo... " ucapku sambil mengayuh sepeda.
"Emang kenapa rumah Bimo Wan..." ucap Khalisa.
"Ada Bom atom yang meledak kapan saja..." ucapku.
Begitu mau melewati jalan Melati
"Masuk jalan ini kan?" ucapku sambil menunjuk.
"Iya...
"Rumahmu yang Wan."ucap Khalisa.
"Bentar lagi sampai.." ucapku.
10 menit kemudian mereka sampai di rumah Bayu.
"Assalam mu'alaikum....Bu.. Bayu pulang.." ucapku.
"Wa'alaikum salam " ucap Hana dari dalam toko.
Kemudian Hana keluar menemui Bayu,karena ia melihat Bayu datang tak sendirian.
"Asslam mu'alaikum tante.." ucap Khalisa.
Khalisa bersalaman lalu mencium tangan Hana.
"Wa'alaikum salam...."ucap Hana.
"Namaku Lisa tante,teman sekelas Awan..." ucap Khalisa.
Lalu Bimo dan Lukman bersalaman danencoum tangan Hana.
"Ooo... Jadi dia manggil aku Awan to.. Pantesan dari tadi manggil aku Wan...Wan terus" ucapku dalam hati.
"Ooo... Teman sekelasnya Bayu...
"Bawa masuk temannya nak..." ucap Hana.
"Di teras aja Bu...Kita mau buat tugas buat besok..." ucapku.
"Ya sudah...." ucap Hana.
Hana masuk ke dalam rumah.
"Aku ambil dulu jerigennya.." ucapku.
Aku pun masuk ke dalam rumah. Aku melepas pakaian sekolah,laluemgganti pakaian celana panjang training dan kaos lengan pendek. Kemudian pergi ke samping rumah.
Aku mengambil 4 jerigen, lalu berjalan ke dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 410 Episodes
Comments
Elsan Nugraha
🤣🤣🤣 sudah jalannya yu
2024-05-05
0
Elsan Nugraha
keluarga cendana kah?
2024-05-05
0
Christ Mlg
bahasa jawanya mantap... "khas jawa timuran" 👍😄
2024-04-10
0