Terpaksa Menikahi Dosen
🥰🥰Happy Reading🥰🥰
...Di sarankan untuk membaca cerita sebelumnya, punya otor yang satunya lagi. Judulnya Teman Atau Suami karena ada hubungannya dengan tokoh utama Prianya di cerita ini! Terima kasih para pembaca budiman....
Di Jakarta.
"Jeglek.." Pintu kamar di buka perlahan, seorang gadis belia masuk dengan sangat berhati-hati.
"Aaaaaaaah... tiidaaak..." Pekik gadis itu terkejut, seraya menutup kedua matanya, saat melihat suaminya keluar dari pintu kamar mandi.
Suaminya hanya berbalut handuk kecil, yang hanya menutupi aset pentingnya itu, langsung berdecak kesal dan mengumpat kata kasar.
"Iiish.. dasar gadis bodoh! Apa loe engga bisa bersikap santai hah.. ? Makanya, kalau masuk kamar orang itu ketuk pintu dulu."
"M.. maaf, Mas." Ucapnya gugup, masih menutup matanya.
"T.. tapi tadi sa.." Ucap gadis itu terhenti, saat suaminya mendekatinya dan menatapnya intens, kemudian tangan suaminya menyentuh tangan gadis itu, untuk melepaskan tangan itu dari wajahnya sendiri.
"Tapi apa? Masih mau membela diri, kalau loe engga salah masuk kamar orang hah..?" Tanya suaminya dengan nada tinggi.
"T.. tidak, Mas. Tolong Mas, jangan seperti ini." Pinta gadis itu, dengan wajah pucat dan memelas.
"Ha.. ha.. ha.." Suaminya tertawa puas, lalu berbalik badan membelakangi istrinya yang sedang bergeming. Pria itupun memakai bajunya dengan santai, didepan gadis yang sudah menjadi istrinya itu.
Sontak saja gadis itu langsung berbalik badan, agar tidak melihat Pria yang sudah menjadi suaminya itu berganti pakaian.
"Heeii... gue tidak pernah mengenal loe, gue tidak pernah menyukai loe, apa lagi mencintai loe. Jadi, jangan pernah berpikir gue mau menyentuh loe, sampai disini, apa loe PAHAM?"
Pria tampan itu mengatakannya dengan begitu kasar, tanpa perduli dengan perasaan gadis itu, yang sekarang sudah SAH menjadi istrinya dimata agama. Sedang gadis itu, tubuhnya sedang bergetar hebat karena ketakutan.
"P.. paham Mas!" Ucap gadis itu gugup, dengan bibir begetar.
"Bagus.. kalau loe Paham! Gue sudah selesai ganti pakaian, terus loe mau ngomong sama tembok hah... ?" Tanya suaminya kesal, saat istrinya itu masih membelakanginya.
"E.. engga, Mas." Gadis itu langsung memutar tubuhnya, ke arah suami dadakannya itu.
"Loe harus tahu, gue menikah sama loe, karena gue terpaksa. Papi gue sakit parah, permintaannya gue harus secepatnya menikah sekarang juga. Kalau bukan karena Papi gue yang sakit, mana mau gue menikah mendadak kayak gini."
Gadis itu mengangguk-anggukkan kepalanya pelan, dan matanya sudah berkaca-kaca seakan dunianya menjadi gelap.
Seorang gadis yang kini menjadi seorang istri, tinggal jauh dari kota asalnya Yogyakarta. Suaminya yang seperti tidak menyukainya, namun dia tidak ingin mengecewakan Ibunya di kampung.
"Loe harus mau ikutin kemauan gue. Loe mau kuliah, tidak? Kalau tidak salah loe baru lulus SMA, bukan?"
"I.. iya Mas."
"Loe boleh kuliah, ditempat gue mengajar. Tapi, jaga sikap loe. Jangan sampai ada seorangpun tahu, kalau loe dan gue sudah menikah. Sampai disini loe mengerti maksud gue?"
"I.. iya Mas."
"Gue mau Pernikahan kita hanya berjalan sampai 6 bulan saja, sampai penyakit Papi gue sembuh, terhitung dari sekarang. Gue akan tanggung biaya kuliah loe, dan uang saku bulanan loe. Gue mau loe jaga rahasia ini, dari Mami dan Papi. Loe boleh berhubungan dengan siapa saja, termasuk Pria manapun. Tapi hanya satu yang gue mau, loe harus bermain cantik, jangan sampai ketahuan sama Mami dan Papi." Ujar Pria itu dengan gamblang.
"B.. baik, Mas." Ucap gadis itu gugup, air matanya sudah mengalir deras.
"Sekarang loe boleh tidur sesuka loe, loe mau pilih tidur dimana?"
"S.. saya tidur disofa itu saja, Mas." Ucap gadis itu gugup, seraya menunjuk tempat sofa itu berada.
"Baiklah, kalau loe memilih tidur di sofa, ini bantal dan selimut loe. Sekarang loe boleh mengganti baju loe, dan membersihkan diri di kamar mandi. Gue mau keluar, kalau ada apa-apa loe boleh hubungi gue, Itu ada ponsel di meja rias buat loe. Nomor telpon gue, sudah ada di kontak ponsel loe." Ucap pria itu yang langsung pergi meninggalkannya sendiri.
Gadis itu menatap punggung suaminya penuh dengan kesedihan, yang menghilang dari balik pintu kamarnya. Dirinyapun langsung masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti gaun Pernikahannya, dengan baju casual.
"Flash Back"
Di Yogyakarta.
Pagi hari sebelum pernikahan Mutiara Pandini, pukul 07 Wib di kediaman Ibu Lanjar, sudah kedatangan tamu dari Jakarta, mereka ingin meminta anak gadisnya menikah dengan anak laki-lakinya, sebagai permintaan dari sang suami yang bernama Dahlan Permana.
Dahlan Permana adalah, sahabat kecil sang Ayah dari Mutiara Pandini. Mereka saat remaja pernah berjanji, meski terpisah jarak dan kota namun mereka harus selalu menjaga silahturahmi. Kelak jika mempunyai putri dan putra, mereka akan mengikatnya dengan Pernikahan.
Tuan Dahlan sekarang masih di rawat di Rumah Sakit Jakarta, karena kondisinya yang sedang sakit. Sang istri pukul 3 pagi, langsung lepas landas ke Yogyakarta, bersama putranya dan 7 orang pekerjanya, yang akan mengurusi pernikahan anaknya.
Ibu Lanjarpun, sudah mengenal betul sosok Dahlan sahabat suaminya. Namun sejak Dahlan pindah ke Jakarta, 15 tahun yang lalu, mereka belum pernah bertemu kembali.
Demi kondisi sahabatnya yang sedang sakit, dan memenuhi janji Dahlan dan almarhum suaminya, Ibu Lanjarpun menerima permintaan mereka.
Putri semata wayangnyapun, mau tidak mau harus mengikuti apa yang dikatakan oleh Ibunya. Padahal hari ini adalah hari paling bersejarah, bagi seorang gadis belia yang cantik nan ayu. Hari yang sangat penting baginya, yaitu hari kelulusan bagi semua anak kelas 3 SMA.
Di saat semua teman-teman sebayanya, sedang merayakan kelulusan sekolahnya dengan wajah riang, bangga dan bersenang-senang. Tapi tidak dengan gadis belia itu, dia terpaksa harus melangsungkan Pernikahan saat ini juga.
Mutiara sudah menjadi anak yatim sejak lulus SMP, Ibunya Lanjar Pandini terpaksa harus menjadi tulang punggung, untuk menyekolahkan anaknya dan memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan berjualan jamu keliling.
Hari ini Mutia sedang dirias oleh seorang MUA, wajahnya terlihat berbeda dari biasanya.
Selama ini memang Mutia tidak pernah berdandan, seperti gadis pada umumnya. Namun wajahnya tetap cantik dan ayu, karena Ibunya yang seorang tukang jamu keliling, sering memberikan minuman jamu kecantikan yang diracik sendiri.
Mutia menatap nanar gambar wajahnya, di depan cermin rumahnya yang terbilang sangat sederhana. Air matanya hampir tidak terbendung lagi, tidak percaya dengan takdirnya.
"Kamu harus kuat Mutia! Kamu harus kuat!" Hanya kata-kata itu, menjadi penyemangatnya.
"Sayang, kamu cantik sekalih. Maafkan Ibu Nak, harus membuat kamu melakukan Pernikahan Mendadak seperti ini." Hanya itu, yang bisa di ucapkan oleh Ibunya saat ini.
Mutia hanya mengangguk pelan, tanpa terasa air matanya langsung meluncur bebas di pipinya.
--BERSAMBUNG--
...Jangan lupa kasih like, favorite, vote dan tips komentar yah. Terima kasih....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Leniferiza Septiana
halo salam kenal 🙏🙏aku mampir KK semangat,,,,
2022-11-13
1
Setia
dosen kok kasar
2022-08-30
1
Maya●●●
halo salam kenal. aku mampir nih kak.
mampir juga di karyaku ya🙏😊
2022-08-29
1