Cinta Dan Dendam Audrey

Cinta Dan Dendam Audrey

Episode 1

Audrey K. Cartwrigh seorang gadis yang sangat populer dikampus karena kecantikan dan kepintarannya.Ia mengambil 2 jurusan yang berbeda yaitu Fakultas Ekonomi dan Desaign.

Audrey terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan Daddy Eldric Cartwrigh keturunan Inggris seorang pengusaha sukses yang memiliki berbagai jenis usaha dibeberapa negara dan Mommy Elif Gurhan peranakan Turki Sunda

yang berprofesi sebagai desaigner terkenal.

Dengan memiliki tubuh yang tinggi 178 cm dan sepasang mata yang indah Audrey juga berprofesi sebagai model.Memiliki Daddy yang tampan dan Mommy yang cantik, tidak heran Audrey juga memiliki kecantikan yang hampir sempurna.

Walaupun terlahir dari keluarga yang sukses dan kaya raya tetapi dia tidak pernah sedikitpun bersikap sombong dan memilih - milih dalam berteman.

Audrey selalu baik dan ramah pada teman - teman disekitarnya,baik itu dilingkungan kampus atau pun dilingkungan tempatnya bergaul lainnya.Karena itu tidak heran jika banyak yang mengagumi dan menyukainya.

Audrey memiliki 3 sahabat, Zia, Dea dan Bella yang jadi teman terdekatnya.

Audrey, Zia dan Dea sudah berteman sejak mereka masih kecil karena para orang tua mereka juga bersahabat.

Mereka bersekolah ditempat yang sama dari sekolah dasar hingga kuliah sekarang.

Seharusnya Audrey adalah adik kelas Zia dan Dea karena selisih umur mereka hampir 3 tahun. Tapi karena kepintaran yang dimilikinya, Audrey beberapa kali loncat kelas waktu masih duduk di bangku sekolah. Hingga pada umur 16 tahun ia sudah menyelesaikan SMA-nya bersamaan dengan teman - temannya.

Sekarangpun saat kuliah Audrey hanya dengan waktu 3 tahun sudah menyelesaikan semua mata kuliahnya dan sedang menunggu jadwal sidang buat skripsinya.

Sementara dengan Bella, mereka mengenalnya sejak bersekolah di SMA yang sama dan berteman dekat hingga lanjut dikuliahan.

Kedua sahabatnya Zia dan Dea juga memiliki wajah yang cantik khas Indonesia.

Sedangkan Bella walau tidak secantik mereka bertiga tetapi dia juga memiliki wajah yang unik. Kalau kata Zia, wajah Bella seperti wajah yang disukai om - om senang, alias wajah penggoda ... hahaha.

Sebagai anak tunggal dari orang tua yang sangat berlimpah harta, tidak membuat Audrey menjadi gadis yang manja.

Ia tetap diajarkan jadi anak yang mandiri, kuat, bekerja keras dan bertanggung - jawab dalam hal apapun.

Sedari kecil Ia sudah biasa ditempa untuk menjadi sosok yang tangguh. Karena dimasa depan Audreylah yang akan meneruskan semua usaha milik kedua orang tuanya.

Bahkan saat ini ia sudah memiliki beberapa perusahaan sendiri di - Inggris negara kelahiran daddy-nya tanpa ada yang tahu, bahkan ketiga teman dekatnya.

Hanya kedua orang tua Audrey dan Kevin kakak angkatnya yang boleh mengetahuinya demi menghindari incaran musuh - musuh Daddy Eldric didalam dunia bisnis.

Saat ini ia hanya ditugaskan untuk fokus menyelesaikan kuliahnya.

Sedangkan yang menjalankan perusahaan Daddy dan Audrey disana,Daddy menugaskan pada Kevin yang awalnya bernama Alex ... seorang anak lelaki yang sudah yatim piatu dan dibuang kejalanan pada usia 6 tahun di Inggris karena tidak mau disuruh mencuri oleh pamannya.

Pada saat melihat tubuh Kevin yang kurus dan penuh dengan luka disebabkan pamannya yang sering memukulinya, Eldric dan Elif memutuskan untuk mengadopsinya untuk menjadi Kakak Audrey yang saat itu baru berusia 1 tahun dan mengganti nama Alex menjadi Kevin.

Sejak itu mereka selalu bermain bersama, dan Kevin sangat menyayangi Audrey adiknya.

Tetapi keberadaan Kevin sebagai anak dari Eldric dan Elif sengaja disembunyikan dari pihak luar, hanya mereka sekeluarga yang mengetahuinya.

Mereka melakukan hal itu demi mengantisipasi hal - hal buruk yang mungkin terjadi dimasa depan.

Sejak bayi hingga berusia 3 tahun, Audrey dan Elif mommynya masih menetap di Inggris. Sedangkan Eldric lebih sering menetap di Indonesia demi memajukan perusahaan.

Hingga akhirnya pada saat usia Audrey 4 tahun mereka menyusul Daddy Eldric dan memutuskan menetap di Indonesia.

Kevin tetap tinggal di Inggris dan menetap diasrama demi menyelesaikan sekolahnya.

Awalnya mereka juga ingin membawa Kevin tinggal bersama di Indonesia tetapi Kevin sendiri yang meminta untuk tetap tinggal di Inggris agar keberadaannya tidak ada yang mengetahui.

Walau dengan berat hati mereka terpaksa menyetujui keputusan Kevin tersebut. Terutama Audrey yang saat itu masih sangat kecil sangat sedih karena harus berpisah dengan kakak kesayangannya.

Tetapi itu semua perlahan terobati karena hampir setiap liburan Audrey selalu mengunjungi Kevin yang kini sudah menempati mansion mereka di Inggris.

Seperti biasa dipagi hari dikediaman keluarga Cartwrigh selalu ditaburi dengan kebahagiaan.

Walau terkadang kedua orang tuanya harus sering pergi keluar negeri meninggalkan Audrey untuk menjalankan bisnis - bisnis mereka namun tidak mengurangi sedikitpun perhatian terhadap putri mereka Audrey.

Pagi ini seperti biasa mereka sarapan bersama sebelum masing - masing sibuk dengan aktivitasnya.

"Honey, jam berapa nanti selesai kekampusnya ?" tanya Eldric pada putri kesayangannya.

"Iya baby .. selesainya jam berapa ?" Mommy Elif ikut menimpali pertanyaan Eldric.

"Jam 12 dad, mom .. kenapa emangnya ?" jawab Audrey.

"Nanti selesai urusan dikampus langsung kekantor Daddy ya honey ... ada yang mau daddy dan mommy bicarakan sama kamu.

Setelah itu kita makan siang bareng diluar."

"Mau ngomongin apa sih dad, mom ? Kog ga sekarang aja .. " tanya Audrey heran.

"Ntar aja ya baby ... okey." kata mommy Elif.

"Hmm ... Oke deh." jawab Audrey sambil mengacungkan jempolnya.

Eldric dan Elif tertawa lebar melihat tingkah anak gadis kesayangan mereka.

Sambil menikmati sarapan mereka saling melemparkan candaan. Sehingga suasana pagi dimanaion keluarga Cartwrigh dipenuhi tawa dan kebahagiaan.

Para pelayan yang melayani keluarga ini setiap hari ikut merasakan kebahagiaan mereka.

"Dad, mom ... Audrey berangkat ke kampus ya," ucap Audrey lalu mencium pipi kedua orang tuanya.

"Okey baby, hati - hati dijalan. Jangan terlalu ngebut bawa mobilnya." ujar Elif dan Eldric bersamaan.

"Siap boss ..." Audrey membalas ucapan keduanya dengan memberi hormat.

Elif dan Eldric lagi - lagi tertawa melihat tingkah Audrey.

Mobil sport merah Audrey segera keluar dari mansion yang sangat mewah itu dengan cepat.

Diperjalanan menuju kampus, hp Audrey berdering. Melihat nomer yang tertera dilayar hpnya Audrey tersenyum dan segera menjawabnya.

"Drey ... lo dimana ?" teriak Zia.

"Aduh .. budeg gue dengar teriakan lo Zi, " ucap Audrey.

"Hehehe ... Sorry honey. Abis tumben lo blom datang, biasanya kan gue yang telat." jawab Zia

sambil tertawa.

"Gue kan ga ada kelas lagi Zia sayang. Ke kampus cuma buat liat jadwal sidang doang terus jumpain doping gue ..."jawab Audrey menjelaskan.

"Iya, ya ... lupa gue. Lo udah dimana nih ?" tanya Zia.

"Ini udah mau nyampe kog. Dea Ama Bella udah pada datang blom ?"

"Udah, nih lagi ikutan nguping ... hehehe. Buruan, kami tunggu diparkiran," teriak Zia sengaja.

Sambil tertawa Audrey mematikan sambungan telepon dari Zia yang tersambung kemobilnya.

Sementara Zia yang melihat telefon udah ditutup Audrey cuma ngedumel "Dasar bule edan..."

Beberapa menit kemudian mobil sport Audrey memasuki pelataran parkir kampus.

Dari dalam mobil dia udah melihat ke 3 sahabat kesayangannya dengan setia berdiri menunggu kedatangannya.

Dengan sengaja Audrey menekan klakson mobil dengan keras begitu dekat dengan mereka.

Ia pun tertawa lebar melihat ke 3 nya melotot dengan kesal kearah mobilnya.

Setelah memarkirkan mobil, dengan tanpa rasa bersalah ia menghampiri mereka.

"Hai girls, morning ... buruan masuk ntar telat loh .. "sapa Audrey lalu memeluk sahabatnya.

"Gaya Lo drey, yang ada kita telat gara - gara nungguin Lo," omel Zia dan Bella barengan.

Sementara Dea cuma tersenyum tipis.

"Hahaha ... Sorry girls. Gue tadi gak begitu ngebut bawa mobilnya." jawab Audrey.

"Tumben lo gak ngebut,Drey ?" tanya Dea.

"Hmm ... gak ngerti gue De. Tapi tadi dijalan tiba - tiba keingat omongan Daddy n' mommy."

"Emang apa yang diomongin Daddy Ama mommy Lo ?".

"Gue gak boleh ngebut." jawab Audrey lalu membayangkan kedua orang tua nya.

"Ohh ... kalo gitu lo bener,Drey." ucap Dea.

"Honey, dari pada lo bengong sendirian diperpus mending ikutan kami masuk kelas aja."ajak Zia sambil merangkul Audrey.

"Tapi Pak Abdi tau kalo gue udah lulus mata kuliahnya, Zi .. " tolak Audrey.

" Segitu banyak mahasiswa dikelas kita. Pasti dia gak sempat merhatiin satu - satu. Yuk ah .." Zia memaksanya.

Audrey berfikir sejenak mendengar perkataan Zia. Lalu ia pun mengangguk setuju. Karena dosen pembimbingnya juga baru datang beberapa jam lagi.

Mereka berempat pun berjalan beriringan menuju kelas yang dulunya kelas Audrey juga.

Sepanjang koridor kampus banyak yang menyapa Audrey. Ada juga yang cuma menatap dengan mata penuh kekaguman.

Bahkan ada yang terang - terangan meneriakkan kata cinta pada Audrey. Sementara Audrey hanya menanggapi semua dengan memberi senyum manisnya.

Sampai dikelas mereka berempat menduduki kursi yang sudah setia menemani hari - hari mereka disini.

Suasana kelas yang awalnya bising tiba - tiba mendadak hening ketika mendengar langkah kaki Pak Abdi dosen yang terkenal killer.

"Pagi semuanya ... kita quis hari ini." ucap Pak Abdi begitu memasuki ruangan kelas mereka.

Kelas yang tadinya hening menjadi riuh seketika mendengar kata quis dari sidosen killer.

" Tapi pak, minggu lalu bapak gak ada memberitahu." protes Zia.

" Tanpa saya beritahu kalian harus tetap menyiapkan diri setiap saat, atau kamu keberatan karena gak belajar ? " tanya Pak Abdi dengan nada dingin.

Zia yang mendengar perkataan tersebut menjadi terdiam. Ia melirik kearah Audrey untuk meminta bantuannya.

" Mati gue,drey ... mana gue gak sempat belajar lagi tadi malam." ucap Zia sambil meringis.

" Iya, gue juga sama ..." timpal Bella.

Mendengar hal ini Audrey dan Dea pun tak dapat menahan tawanya.

" Emang kalian berdua pernah belajar ?" ledek Dea.

" Hee .. gak sih. Gak sempat ... " jawab Zia dan Bella bersamaan dengan santai.

" Emang dasar kaliannya aja yang males, pake alasan gak sempat lagi, " ledek Dea.

" Hehehe ... Iya sih Tapi Kitakan bisa ngandelin Lo berdua. Gak percuma punya teman jenius kaya Audrey dan pintar kaya lo, benarkan Bel ... " Zia menjawab sambil tertawa.

" Bener banget Zi ..." ucap Bella setuju mengacungkan jempolnya.

" Gue gak mungkin ujian lagi. Ntar kalo ketauan Pak Abdi bisa berabe. " ucap Audrey.

" Biarin aja Drey kali ini gak usah dibantuin ... biar tau rasa." ucap Dea pura - pura gak perduli.

Zia dan Bella memasang muka sedih kearah Audrey.

" Please ya honey, bantuin kami. Jangan pelit kaya Dea ... "

Audrey menahan tawanya sedangkan Dea melotot dengan lebar kearah Zia dan Bella.

" Tolong yang duduk dibarisan dekat jendela jangan ngobrol lagi.

Ujian sudah mau saya mulai." Pak Abdi menatap tajam kearah mereka.

Audrey yang takut Pak Abdi mengenalinya menundukkan kepalanya segera.

" Sst .. pada diam deh. Pak Abdi suami lo Zi ngeliatin kita tuh ... " ucap Audrey pelan.

" Sialan loe, Drey ..." umpat Zia pura - pura kesal.

" Selama ujian saya tidak mau lihat ada yang menyontek ataupun memberi contekan. Jika ketahuan sama saya maka keduanya akan saya beri nilai E ... Paham kalian !" ucap Pak Abdi dengan tegas.

" Paham pak ..." jawab mereka semua yang berada dikelas.

Sedangkan Zia dan Bella cuma bisa meringis mendengar peringatan Pak Abdi.

" Kamu yang duduk disudut siapa namanya. Tolong bagikan ke yang lain kertas soalnya." Pak Abdi menunjuk kearah Zia.

" Sial, kenapa gue sih yang ditunjuk sibatu es ..." omel Zia.

Ketiga sahabatnya Audrey, Dea dan Bella menutup mulut mereka agar tidak tertawa mendengar omelan Zia.

" Baik pak ..." Dengan kesal Zia bangkit dari tempat duduknya.

Begitu kertas soal dibagikan kelas menjadi sangat hening seperti gak ada penghuninya.

Tanpa mereka berempat sadari dari tempat duduknya Pak Abdi memperhatikan Audrey.

Ia sangat mengenali Audrey karena selain dikenal karena kecantikan wajahnya. Ia juga sangat pintar. Pak Abdi juga tau kalo sebenarnya Audrey sudah lulus mata kuliahnya saat masih disemester bawah.

Tidak ingin membuat malu Audrey, iapun membiarkannya berada didalam kelas.

Pak Abdi memperhatikan sekeliling kelas. Masing - masing mahasiswa sibuk mengerjakan soal yang diberikannya dengan serius.

Kecuali Zia dan Bella yang gelisah menunggu kertas jawaban dari Audrey.

Sebenarnya Audrey sudah menyelesaikan jawaban dari soal yang dibagikan sejak tadi.

Tapi ia juga gak berani memberikan pada Zia, karena gak mau mengambil resiko jika ketahuan sama Pak Abdi.

Karena itu ia pura - pura masih sibuk menyelesaikan lembar jawaban.

" Kalian yang duduk dibarisan ke 3 dekat jendela, saya tahu kalian sudah selesai mengerjakan soal.

Segera antar ke saya kertas kalian," tiba - tiba Pak Abdi menunjuk kearah Audrey dan Dea.

Audrey merasa terkejut mendengarnya. Ia tak menyangka jika Pak Abdi memperhatikan.

" Baik pak ..." jawab Audrey dan Dea serempak lalu bangkit dari tempat duduk mereka.

Audrey melirik kearah Zia dan Bella yang kelihatan sangat gelisah. Melihat raut wajah keduanya ia merasa kasihan namun gak bisa berbuat apapun saat ini.

" Ini Pak ..." ucap Audrey dan Dea menyerahkan lembar jawaban mereka.

" Bagus ... buat yang lain contoh seperti mereka jika belajar dengan benar gak akan susah untuk mengerjakan soal dari saya. Jangan bangga dapat nilai bagus tapi hasil contekan ..." ucap Pak Abdi menyindir.

Zia dan Bella yang mendengar sindiran Pak Abdi cuma bisa meringis dan buru - buru mengisi lembar jawaban ujian mereka dengan asal karena waktu yang diberikan sudah hampir habis.

" Sekarang kumpul semuanya lembar jawaban kalian. Waktunya sudah habis."

" Baik pak ..." jawab mereka serentak.

Semua pada buru - buru bangkit dari tempat duduk dan segera mengumpulkan lembar jawaban mereka.

Begitu juga dengan Zia dan Bella.

Terpopuler

Comments

Harry Gusman Black Light

Harry Gusman Black Light

next!!

2022-05-21

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!