Tomi Menantang Asti

'' Satu lagi,'' Asti berkata dengan suara lemah.

seperti halnya ilmu- ilmu lainnya yang mempunyai cara kerjanya sendiri, demikian juga filsafat manusia cara kerja tertentu.

Coba sebutkan beberapa metode filsafat manusia.!''

''Semuanya? Maksud saya, juga termasuk filsafat kuno?''

''Ya, semuanya. Dan jelaskan secara terperinci!''

Tomi menarik napas panjang lagi.

''Wah, Bu Asti ini tampaknya benar- benar ingin mengujiku, pikir Tomi, sambil berpikir seperti itu, Tomi mulai menjawab semua pertanyaan Asti dengan lancar.

Bahkan juga ketika Asti menyudutkan dengan pertanyaan yang paling rumit pun akhirnya Tomy mampu menjawab semuanya dengan cukup baik.

(Dalam hati Tomi, terima kasih Asti karena pengen dekat dirimu aku jadi bersemangat dalam belajar, semuanya ku jalani asal selalu bersama mu).

iih so sweet banget🥰.

Masih ada lagi, Bu Asti tanyanya dengan nada menantang yang terdengar nyata.

''Cukup!'' Asti melirik arlojinya. Saudara boleh keluar.''

''Terima kasih.'' Tomi menjawab sambil berdiri.

Air mukanya menunjukan rasa puasnya.

Apakah saya sudah tahu berapa nilai saya untuk ujian mata kuliah ini..?

Belum!..Asti menjawab pendek.

''Tetapi...?

''Tetapi apa ?'' Asti menyela bicara Tomi dengan dahi berkerut.

Saudara merasa puas karena menganggap pertanyaan yang di ajukan kepada saudara tadi bisa saudara jawab dengan lancar ?. Jangan terlalu besar hati dulu. Ada beberapa hal yang saudara tidak jelaskan secara lebih terperinci !''

''Saya memakai pandangan sebagai seorang mahasiswa yang bukan mahasiswa jurusan filsafat, Bu !''

Tomi mengingatkan.

Asti mengatupkan bibirnya beberapa saat lamanya.

Entah mengapa, selalu saja ia ingin marah dan menumpahkan rasa jengkelnya kepada lelaki dihadapannya itu. Tetapi tentu saja itu tidak boleh, di sini ia berdiri sebagai dosen. Bukan sebagai diri pribadi Asti.

''Bagaimana pun juga, nilai ujian semester hanya menghasilkan tiga puluh persen dari nilai keseluruhan pada akhir semester !' katanya kemudian .

Tomi tertawa lebar.

''Setidaknya, perjuangan saya sudah saya mulai tanpa sia- sia, Bu Asti ujar Tomi.

Asti menatap mata lelaki itu dengan pandangan mata tajam seolah membuat Tomi bergidik (sereeem bathin Tomi dalam hati, tapi kamu makin cantik aja kalau marah begini🤩).

Kita baru sampai pada separuh dari semesteran yang harus Saudara tempuh!

katanya..

Belum lagi mencapai tujuh puluh lima persen dari seluruh tatap muka kita di ruang kuliah.

Jadi masih perlu di buktikan lagi apakah untuk setengah semester berikutnya Saudara masih tetap akan rajin seperti sekarang !''

Jangan khawatir, Bu Asti . Sekali seseorang jatuh terperosok, dia tidak akam mengulangi jalan di tempat ia bisa terperosok lagi .!''

Bagus itu. Saya lihat, Saudara sebenarnya mempunyai kemauan yang baik dan daya juang yang patut di hargai !''

Sahut Asti. Boleh saya tahu, siapa orang tua Saudara?''

Orang tua saya datang dari keluarga prajurit, Bu Asti.

Ayah saya pensiunan Mayor Jenderal Angkatan Darat.

Dan Ibu saya, putri seorang pejuang yang meninggal dalam perang kemerdekaan.'' Tomi menjawab dengan suara takzim.

Asti menatap Tomi dengan pandangan menghargai.

Ternyata Saudara datang dari keluarga yang tinggi dedikasinya terhadap nusa dan bangsa!'' komentarnya kemudian.

''Dan menilik hasil ujian saudara baru saja tadi, juga mendengar jawaban- jawaban maupun pertanyaan yang pernah saudara ucapkan di ruang kuliah, saya mengambil kesimpulan bahwa Saudara sebenarnya berotak cerdas dan memiliki cukup daya juang. Nah saran saya. Realisasikan itu semua secara kongkret pada tempat dan waktu yang tepat dan benar. Jangan membuang- buang waktu lagi. Mentang- mentang Saudara anak orang kaya dan bisa memakai mobil bagus kemana- mana dan berpakaian parlente begini.

Janganlah mengira masa muda seorang manusia itu akan sampai seribu tahun lamanya. Maaf kalau saya ikut campur urusan pribadi Saudara, tetapi saya merasa tak enak kalau tidak mengatakan bahwa melihat usia Saudara, seharusnya Saudara sudah beberapa tahun yang silam meninggalkan bangku kuliah. Jangan sia- siakan perjuangan orang tua dan kakek Saudara.!''

Tomi menganggukkan kepalanya dan menyembunyikan senyum yang nyaris terkuak dari bibirnya. Ia merasa lucu di nasehati oleh seorang gadis yang lebih muda darinya dan saat itu bersikap seperti orang tua.

Terima kasih atas nasehat Bu Asti!''

Katanya kemudian untuk segera berlalu dari ruang ujian itu.

Tampak sekali ia ingin buru- buru keluar dan melepaskan tawa yang sedang di tahan- tahannya itu.

Kalau tidak ingat apa pun, maulah Asti melempar punggung gagah yang sedang bergerak ke arah pintu itu dengan sepatunya. Tampaknya, Tomi itu selalu menganggapnya seperti anak kecil yang sedang berlagak menjadi orang tua. Meskipun di tutupinya, tetapi Asti masih bisa melihatnya.

Sungguh, bukan main letihnya ia menghadapi manusia satu itu. Menghadapi mahasiswa- mahasiswa lainnya, ia dapat bersikap santai dan wajar. Tetapi menghadapi Tomi, ia bukan saja kehilangan ketenangan bathinnya, tetapi juga mengacaukan emosinya.

Dan itu sesuatu yang tak pernah di alaminya sebelum ini!

Merasa ketenangannya semakin terancam, Asti mulai mencoba menghindari perjumpaan- perjumpaan dengan Tomi di luar ruang kuliah. Setiap matanya seperti melihat bayangan Tomi, ia segera memutar mencari jalan lain. Kalau kebetulan ada di perpustakaan misalnya, dan melihat Tomi sedang berjalan ke arah tempat itu, ia segera keluar dari pintu lain. Begitu seterusnya

(seperti maen petak umpet aja Asti hehehe😜).

Lama- kelamaan, ia merasa cape sendiri, sehingga akhirnya ia kembali bersikap semula, yaitu membiarkan saja perjumpaan- perjumpaan yang entah di sengaja entah tidak itu terjadi. Dengan demikian, ia juga terpaksa membiarkan Tomi tersenyum manis kepadanya sambil menyapa hangat seperti biasanya.

Selamat siang, Bu Asti!'' atau mau pulang Bu Asti..?

Pada suatu siang, ketika Asti sedang di sekretariat dan meminta bantuan salah seorang dari pegawai tata usaha di tempat itu untuk memfotocopy kan kartu tanda penduduknya. Tomi masuk ke tempat yang sama dengan beberapa lembar kertas catatan di tangannya. Melihat Asti ada di tempat itu, ia tersenyum manis seperti biasanya kalau mereka bertemu.

Selamat siang, Bu Asti!''

sapanya.

Selamat siang!''

Asti menjawab pendek mengalihkan pandang matanya ke arah sudut, tempat pegawai tata usaha itu sedang memfotocopy kartu tanda penduduknya tadi.

Belum pulang, Bu?''

Sebentar lagi, menunggu fotocopyan itu.

Saya juga mau titip catatan ini untuk di fotocopy.

Tolong ya pak Jaya, besok pagi saya ambil sekalian membayar ongkosnya!''

Tomi bicara kepada ke dua orang sekaligus.

Seharusnya mahasiswa tidak boleh memfotocopy di sini, Mas''!

sahut pak Jaya.

Tetapi di depan sana, dekat perpustakaan.!''

Ah, sekalian dengan yang punya Bu Asti, pak Jaya. Hanya untuk sekali ini saja.!

Sungguh lho ya!''

Sungguh !''

Tomi menjawab kata- kata pak Jaya tadi. Kemudian menoleh kembali ke arah Asti.

Saya juga akan pulang, Bu. Apakah saya boleh mengantar Ibu pulang?''

Terima kasih...

Asti menjawab dengan cepat.

Saya membawa...''

Belum selesai Asti mengatakan membawa mobil'' sebagai alasan untuk menolak tawaran lelaki itu, Tomi sudah menyela bicaranya.

Membawa buku- buku dari perpustakaan kan Bu?''

Kata lelaki itu sambil melirik tumpukan buku yang terletak di atas meja pemisah yang membatasi mereka dengan meja- meja di ruang sekretariat itu.

Saya tadi melihat Ibu meminjam sejumlah buku dari perpustakaan. Justru karena itulah saya ingin mengantar Ibu pulang sebab pagi tadi saya melihat Ibu turun dari kendaraan umum.''

Tahu aja nich bocah, klo aku tidak bawa mobil bathin asti.

Asti mengetatkan gerahamnya. Mobil ayahnya yang biasa di pakainya untuk pergi mengajar memang lagi di bawa ayahnya untuk servis bulanan.

Kesal dia bahwa mata Tomi begitu awasnya sampai tahu apa saja yang di lakukannya hari ini.

Lebih- lebih ketika lelaki itu menyudutkannya dengan kata- katanya yang sulit di bantah.

Membawa buku- buku sebanyak itu tentulah agak merepotkan kalau harus berdesakan di dalam bis yang sarat dengan penumpang !''

kata Tomi, menambah kejengkelan Asti.

Rupanya Saudara termasuk orang yang serba tahu!''

Kata Asti dengan suara dingin, melampiaskan rasa jengkelnya tadi.

Tomi tersenyum seolah tak mengerti bahwa dosenya itu lagi jengkel.!''

Hanya tentang hal- hal tertentu saja kok Bu!'' sahutnya kalem. Sebab kalau benar saya ini serba tahu, tentunya sudah tidak kuliah lagi, Bu!''

''Syukurlah kalau saudara sekarang sudah menyadari hal itu!''

Asti tak mau kalah bicara. Perhatiannya tercurah kepada Tomi sehingga tak menyadari pak Jaya telah meletakkan kartu tanda penduduk berikut fotocopyannya di atas meja. Meskipun kesadarannya itu datangnya agak terlambat. Tetapi daripada tidak, dan daripada hanya tahu hal- hal yang mudah di dapat saja bukan?''

Alis mata Tomi terangkat. Seperti ketika mereka berdua di ruang ujian beberapa waktu lalu kali ini pun kedua bola mata lelaki itu tampak geli sementara bibirnya menahan senyum waktu mendengar teguran Asti.

Untunglah Asti tak melihatnya.

Apa yang Ibu maksud dengan hal- hal yang mudah di dapat ?''

Lelaki itu bertanya sesudah menguasai rasa gelinya.

Berapa banyaknya itu, saya tidak tahu!'' jawab Asti sejujurnya. Tetapi yang jelas, saudara menikmati kemudahan- kemudahan atau fasilitas dari orang tua.

Untung sekarang Saudara sudah lebih memiliki kesadaran bahwa menikmati hasil perjuangan sendiri itu lebih memberi kepuasan bathin. Jadi saya harap kesadaran Saudara mengenai pentingnya kuliah juga menyulut semangat juang Saudara dan tidak lagi membuang- buang waktu. Ingat masa muda seorang manusia itu tidaklah lama!''

Tomi menganggukan kepalanya. Tanpa sengaja, matanya menemukan kartu tanda penduduk yang terletak di atas meja, tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia merekam tanggal kelahiran Asti yang tertera pada kartu penduduk itu, sekaligus juga membuktikan kebenaran dugaannya selama ini bahwa Asti lebih muda daripada umurnya yang sudah tiga puluh satu tahun ini.

Terima kasih atas nasehat Bu Asti yang kesekian kalinya ini.!''

Sahut Tomi kemudian sambil menganggukkan kepalanya.

Saya sungguh beruntung di perhatikan sedemikian rupa oleh seorang dosen seperti Ibu Asti ini!''

(ini anak pinter banget membolak- balikkan kata- kata maksud hati Asti tadi mau menyindir Tomi eh malah dia yg kena).

Pipi Asti agak memerah mendengar ucapan Tomi tadi.

Perhatiannya di alihkan kembali kepada tujuannya datang ke ruang ini. Ketika melihat kartu penduduk dan fotocopyannya telah terletak di atas meja, diambilnya benda itu. Setelah mengeluar kan sejumlah uang untuk biaya memfotocopy KTP nya tadi, ia segera berlalu dari tempat itu.

Namun baru beberapa langkah ia keluar dari pintu, Tomi menyusul di sampingnya.

Urusan saya juga sudah selesai, Bu Asti.

Mari saya antar Ibu ke rumah!'' katanya.

Terima kasih !''

Sahut Asti masih tetap berjalan dengan langkah tetap, tanpa memperlihatkan bahwa sebenarnya ia merasa terganggu oleh kehadiran lelaki itu. Tetapi saya ingin naik kendaraan umum dan tidak suka merepotkan orang lain!''

Saya tidak merasa di repotkan, Bu. Justru saya merasa berterima kasih kepada Ibu, kalau Ibu mau saya antar kan pulang. Sebab dengan demikian saya mempunyai kesempatan untuk membalas kebaikan Ibu yang telah begitu memperhatikan saya!''

Asti melirik Tomi sejenak.

Kewajiban seorang dosen adalah memperhatikan mahasiswa- mahasiswanya!''

Katanya kemudian.

Lebih- lebih kalau mahasiswa itu memang perlu di perhatikan.

Tentu sudah banyak mahasiswa lain yang juga Ibu perhatikan dan Ibu nasehati !'' pancing Tomi.

Asti mengatupkan bibirnya sesaat merasa kejujuranya tertantang. Dan dia tak mau bersembunyi di balik kebohongan sebagus apa pun bentuknya.(kenapa ya aku selalu kalah berdebat dengan Tomi Bathin Asti).

Tidak!''

Baru sekali inilah saya memberi teguran kepada mahasiswa saya!''

Sahutnya terus terang, sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

Wah, saya boleh berbangga hati?'' kalau begitu!''

Saudara berbangga hati ?''

Asti merasa kejengkelannya mulai memuncak. Lelaki satu ini sungguh menyebalkan. Suaranya terdengar mengandung godaan, tetapi sulit membuktikan apakah memang dia bermaksud menggodanya. Atau jangan- jangan hanya perasaan Asti saja yang berlebihan kepada Tomi.

Pikiran gadis itu bisa di mengerti. Berdekatan dengan Tomi, ia merasa rasionya tak berjalan dengan semestinya.

Sebaliknya, emosinya justru meloncat- loncat tidak karuan dan jantung nya berdebar- debar tidak semestinya.

Ya,,, Saya merasa bangga mendapat teguran dari Ibu, sebab itu artinya Ibu menaruh perhatian kepada saya.!''

Tomi menyela pikiran Asti.

Lagi- lagi Asti merasa dadanya bergolak di kacau oleh emosinya. Tomi bersikap seperti seorang mahasiswa yang baik dan tahu berterima kasih. Tetapi entah mengapa telinganya menangkap nada lain dari suara lelaki itu. Ada bunyi godaan yang setiap kali berbicara kepadanya, porsinya pun semakin bertambah!'' Susahnya, Asti tidak berani memastikan apakah telinganya betul menangkap nada menggoda itu, ataukah hanya karena perasaannya saja.

Melihat perubahan air muka Asti, Tomi menatap sisi wajah cantik yang berjalan di sampingnya itu.

Apakah rasa bangga itu keliru, Bu Asti tanyanya. Tidak bolehkah itu saya rasakan?''

''Saya tidak tahu!''

Asti menjawab dengan suara dingin.

Tetapi andaikata saya berada di tempat Saudara, saya merasa malu. Di banding teman- teman kuliah yang seangkatan, Saudara pasti sedikitnya berusia enam atau tujuh tahun di atas rata- rata mereka. Tetapi justru yang saya tegur adalah Saudara. Dan bukannya mereka!''

''Ooh begitu!''

Tomi menganggukkan kepalannya.

''Sudah beberapa kali Bu Asti mengingatkan keterlambatan saya sebagai mahasiswa. Saya akui, dalam hal ini Ibu tidak salah. Justru karena itulah sebagai murid yang tahu berterima kasih atas perhatian khusus ini, ijinkanlah saya untuk sekali ini mengantarkan Ibu pulang sampai ke rumah!''

Ini anak tidak kata menyerah ya bathin Asti.

Terpopuler

Comments

🦋⃟ℛIke🦋Ⓩᴬ∙ᴴ࿐B⃟c

🦋⃟ℛIke🦋Ⓩᴬ∙ᴴ࿐B⃟c

udah main kejar daku, kau ku tangkap aja 🤭

2023-01-02

1

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵

mau juga di perjuangin kayak asti.. 🤧

2022-12-21

1

⸙ᵍᵏ•ᴋͫᴇͣɪͬɴͨɴͪᴀͤʀᷞᴀᷞ•Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ•ᴋͫᴇͣɪͬɴͨɴͪᴀͤʀᷞᴀᷞ•Kᵝ⃟ᴸ

Semangay Tomi pepet trus 📢📢
🤣🤣🤣

2022-12-18

2

lihat semua
Episodes
1 Pengunduran Diri Asti
2 Asti Mengenang Masa Lalu
3 Ayah Kecewa Dengan Keputusan Asti
4 Asti Melamar Jadi Dosen
5 Asti Diminta Untuk Segera Menikah
6 Tamu misterius yang kurang Sopan.
7 Tamu Misterius Kurang Sopan 2
8 Mahasiswa Yang Tidak Mengenali Dosennya
9 Kemarahan Asti yang terpendam
10 Bab. 10.Permohonan Maaf Tomi
11 Bab.11. Hukuman Buat Tomi
12 Bab.12. Keinginan Asti Untuk Melanjutkan Study
13 Bab 13. Pak Eko Naksir Sama Asti
14 Bab 14. Asti Merasa Terkekang
15 Bab 15 Perdebatan Ibu Dan Asti.
16 Bab 16 Asti Mulai Beraktifitas Di Kampus.
17 Tomi Memperkenalkan Dirinya Di ruang Kuliah
18 Tomi Menantang Asti
19 Senyum Kemenangan Tomi
20 Kegelisahan Hati Tomi
21 Ketika Buaya Ketemu Pawangnya
22 Syarat Dari Asti
23 Bab 23 Tomi Merasa Kehilangan Asti.
24 Bab 24 Hati Tomi Yang Bergelora.
25 Bab 25 Tomi Tidak Sengaja Memeluk Asti.
26 Bab 26 Kekuatan Cinta Yang Mulai Mengganggu.
27 Bab 27 Pikiran Asti Mulai Goyah Atas Kehadiran Tomi.
28 Bab 28 Hubungan Kedua Sejoli Itu Semakin Dekat Tanpa Mereka Sadari.
29 Bab 29 Asti Terlalu Melawan Dengan Bathinnya Sendiri.
30 Bab 30 Tomi Menyatakan Cintanya.
31 Bab 31 Hari Apes Pak Eko.
32 Bab 32 Penolakan Asti Secara Halus.
33 Bab 33 Pesona Asti Dimata Pak Eko.
34 Bab 34 Tomi Pamit Kepada Asti.
35 Bab 35 Curahan Isi Hati Tomi.
36 Bab 36 Asti Merasa Kehilangan.
37 Bab 37 Kecerobohan Pak Eko.
38 Bab 38 Menghindari Ajakan Pak Eko.
39 Bab 39 Surat Dari Tomi.
40 Asti Liburan Mendadak
41 Asti Malu Malu Kucing
42 Asti Di Gerogoti Dua Jenis Penyakit
43 Asti Mengalami Kecelakaan
44 Asti Di Larikan Ke Rumah Sakit
45 Suara Dokter Yang Mirip Dengan Suara Tomi
46 Asti Terkejut Ternyata Tomi Seorang Dokter
47 Asti Sangat Marah Karena Merasa Dipermainkan
48 Asti Mengalami Perasaan Aneh Terhadap Tomi
49 Asti Mencari Informasi Mengenai Tomi
50 Rasa Cemburu Yang Semakin Membesar
51 Asti Di Goda Kakak Sepupunya
52 Tomi Cemburu
53 Asti Yang Mempunyai Sifat Manja
54 Pergolakan Bathin Pada Diri Tomi
55 Asti Seperti Petasan Injak
56 Tomi Penasaran Dengan Aryanto
57 Bagaikan Ombak Yang Menghepaskan Batu Karang
58 Asti Check Up Ke Dokter
59 Hati Tomi Sudah Dicuri Asti
60 Ternyata Dokter Indah Ada Hati Kepada Tomi
61 Cobaan Apa Lagi Ini
62 Tomi Merayu Asti
63 Asti Berdamai Dengan Hatinya Sendiri
64 Jalan Yang Berliku- Liku
65 Asti Cemburu Kepada Dokter Indah
66 Kerinduan Yang Berbaur Luapan Kemesraan
67 Pernyataan Cinta Yang Masih Menggantung
68 Rasa Yang Belum Terungkap
69 Perbicangan Dari Hati ke Hati
70 Rasa Ini Tak Tertahan
71 Tomi Bernyanyi
72 Kecemburuan Dokter Indah Terhadap Tomi
73 Kekesalan Indah
74 Terluka Tapi Tak Berdarah
75 Lebih Baik Sakit Gigi Daripada Sakit Hati
76 Jalan-Jalan Ke Malioboro
77 Berburu aksesoris
78 Aku Bukan Pujangga
79 Pesan Erik Pada Indah
80 Kumpul Di Rumah Eyang
81 Eyang Menitipkan Asti Pada Tomi
82 Mahasiswa Tukang Gombal
83 Asti Pulang Ke Jakarta
84 Tomi Si Alien Tampan
85 Group Bucin
86 Gelang Yang Indah Untuk Si Cantik
87 Kocak nya Geng Bucin
88 Pertemuan Tak Terduga
89 Pertemuan Rudy dan Fyth
90 Group Chat Ralove
91 Fyth Ingin Curhat
92 Ternyata Rudy Masih Mencintai Fyth
93 Persahabatan Yang Saling Mengingatkan Dan Saling Mendoakan
94 Mungkin Jodoh Kita Masih Di Jaga Sama Orang Lain.
95 Cafe Ralove
96 Makanan Dan Minuman Favorit
97 Balasan Cinta Asti
98 Keseruan Group Ralove
99 Perjodohan Di Group Ralove
100 Janji Temu Di Restoran Arkara Hinata.
101 Suasana Di Restoran Arkara Hinata
102 Permohonan Maaf Rudy
103 Bersatunya Kembali Kisah Lama
104 Bab 104 Kabar Bahagia Fyth Dan Rudy
105 Saling Merasa Nyaman Antara Satu dan Lainnya
106 Ara Panggilan Sayang Baru
107 Janjian Makan Siang
108 Ramainya Group Ralove
109 Ralove Merupakan Satu Kesatuan Dalam Menjalin Pertemanan.
110 Rencana Kegiatan Amal
111 Maryam Kecelakaan
112 Perkenalan Maryam Dan Yudha
113 Yudha Mengantar Maryam pulang
114 Kedekatan Yudha Pada Keluarga Maryam
115 Liburan Melepas Masa Lajang
116 Panggilan Sayang Asti Di Keluarga Tomi
117 Meleleh Hati Hatae
118 Acara Barbeque Group Ralove
119 Persahabatan Bagai Kepompong
120 TM Nembak Asma
121 Buka Dulu Topeng Mu
122 Persiapan Acara Lamaran
123 Tomi Nervous
124 Tomi Dan Asti Resmi Bertunangan
125 Mengerti Dan Memahami Profesi Pasangan
126 Perkenalan Aryanto Dengan Group Ralove
127 Jomblo Ngenes
128 Akhirnya Ucup Dan Anny, Sah
129 Menikahimu
130 Rencana Keberangkatan Tomi
131 keberangkatan Tomi
132 Sesaknya Nafas Di Dadaku
133 Pelipur Hati Yang Lara
134 Rencana Kopdar Di Cafe Ralove
135 Suster Mirah dan Suster Novie, Asisten dokter Tomi
136 Pembicaraan dokter Atalim Dan dokter Tyas
137 Rahasia Aryanto Dan Maryam
138 Bab 138. Saling Menjodohkan
139 Bab.139 Tomi Menempati Mess
140 Bab 140. Tersenyum Dia Nya Padaku
141 Bab 141. Desti Naksir Pak Eko
142 Bab 142. Long Distance Relationship
143 Bab 143 Strategi Pak Eko
144 Bab 144. Kejujuran Asti
145 Bab 145 Hancurnya Hati Pak Eko
146 Bab 146 Mantra Endah
147 Bab 147 Speed Terhantam Gelombang.
148 Bab 148 Tomi Tidak Di Temukan.
149 Bab 149 Firasat Tidak Baik.
150 Bab 150 Asti Tertusuk Duri.
151 Bab 151 Tomi Belum Di Temukan.
152 Bab 152 Tomi Di Temukan Nelayan.
153 Bab 153 Kamu Siapa? Saya Dimana?
154 Bab 154 Asti..Asti..Asti..
155 Bab 155 Nama Yang Sama.
156 Bab 156 Mendapat Kabar Tidak Baik.
157 Bab 157 Keyakinan Keluarga Tomi Selamat.
158 Bab 158 Perhatian Papa dan Riki.
159 Bab 159 Nomor Yang Ada Tuju Tidak Bisa Di Hubungi.
160 Bab 160 Hanya Air Mata Yang Mengalir.
161 Bab 161 Ya Allah, Jaga Dan Lindungi Tomi.
162 Bab 162 Asti Berdoa Untuk Keselamatan Tomi.
163 Bab 163 Rencana Bapak Dan Ibu.
164 Bab 164 Semua Keluarga Merasakan Kesedihan.
165 Bab 165 Asti Berangkat Ke Kendari.
166 Bab 166 Asti Memiliki Teman- Teman Yang Baik.
167 Bab 167 Fyth, Indri, Asma Menuju Rumah Asti.
168 Bab 168 Asti Dan Riki Tiba Di Kendari.
169 Bab 169 Ketemu Suster Novie.
170 Bab 170 Mas Tomi Kamu Di Mana?
171 Bab 171 Munajat Asti Untuk Tomi.
172 Bab 172 Keberadaan Tomi Belum Di Ketahui.
173 Bab 173 Asti Merindukan Saat -Saat Bersama Tomi.
174 Bab 174 Memandang Foto Tomi.
175 Bab 175 Asti Bertemu dokter Atalim.
176 Bab 176 dokter Tyas Berusaha Menenangkan Asti.
177 Bab 177 Riki Berinisiatif Mencari Sendiri Keberadaan Tomi.
178 Bab 178 Rencana Riki
179 Bab 179 Telfon Dari Aryanto.
180 Bab 180 Tomi Merasa Familiar Dengan Nama Tomi.
181 Bab 181 Sosok Wanita Di Mimpi Tomi.
182 Bab 182 Ngeles Kaya Bajaj.
183 Bab 183 Bella Ada Hati Sama Tomi.
184 Bab 184 Bella Merasa Kesal.
185 Bab 185 Siapa Perempuan Yang Bernama Asti.
186 Bab 186 Renungan Bella.
187 Bab 187 Arya Dan Rya Merancanakan Pernikahan.
188 Bab 188 Persiapan Keberangkatan Riki.
189 Bab 189. Tiba Di Kendari.
190 Bab 190 Perjalanan Menggunakan Speedboat
191 Bab 191 Si Pelang.
192 Bab 192 Mendapat Kabar Keberadaan Tomi.
193 Bab 193 Tomi Berusaha Mengingat Dirinya.
194 Bab 194 Tomi Belum Mengenali Mereka Bertiga.
195 Bab 195 Tomi Melihat Foto Dirinya.
196 Bab 196 Bella Ingin Ikut Ke Jakarta.
197 Bab 197 Riki Merasa Terharu.
198 Bab 198 Asti Sangat Bersyukur.
199 Bab 199 Tomi Masuk IGD
200 Bab 200 Bella Ketemu Asti
201 Bab 201 Tomi Merasa Bersyukur.
202 Bab 202 Bella Merasa Sakit Hati.
203 Bab 203 Berkumpul Dan Bersama Lagi.
204 Bab 204 Toke Ikan
205 Bab 205 Syukuran.
206 Bab 206 Shalat berjama'ah.
207 Bab 207 Ada perasaan tidak rela di hati Bella
208 Bab 208 Konsep Pernikahan.
209 Bab 209 Seharian Bersama Tomi.
210 Bab 210 Kata Sepakat.
211 Bab 211 Persiapan pernikahan.
212 Bab 212 Rencana Aryanto.
213 Bab 213 Calon Mantu
214 Bab 214 Nasehat Eyang.
215 Bab 215. Kesibukan Mama Tomi.
216 Bab 216 Acara siraman Tomi Dan Asti
217 Bab 217 Akad Nikah.
218 Bab 218 Obrolan Asti Dan Tomi
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Pengunduran Diri Asti
2
Asti Mengenang Masa Lalu
3
Ayah Kecewa Dengan Keputusan Asti
4
Asti Melamar Jadi Dosen
5
Asti Diminta Untuk Segera Menikah
6
Tamu misterius yang kurang Sopan.
7
Tamu Misterius Kurang Sopan 2
8
Mahasiswa Yang Tidak Mengenali Dosennya
9
Kemarahan Asti yang terpendam
10
Bab. 10.Permohonan Maaf Tomi
11
Bab.11. Hukuman Buat Tomi
12
Bab.12. Keinginan Asti Untuk Melanjutkan Study
13
Bab 13. Pak Eko Naksir Sama Asti
14
Bab 14. Asti Merasa Terkekang
15
Bab 15 Perdebatan Ibu Dan Asti.
16
Bab 16 Asti Mulai Beraktifitas Di Kampus.
17
Tomi Memperkenalkan Dirinya Di ruang Kuliah
18
Tomi Menantang Asti
19
Senyum Kemenangan Tomi
20
Kegelisahan Hati Tomi
21
Ketika Buaya Ketemu Pawangnya
22
Syarat Dari Asti
23
Bab 23 Tomi Merasa Kehilangan Asti.
24
Bab 24 Hati Tomi Yang Bergelora.
25
Bab 25 Tomi Tidak Sengaja Memeluk Asti.
26
Bab 26 Kekuatan Cinta Yang Mulai Mengganggu.
27
Bab 27 Pikiran Asti Mulai Goyah Atas Kehadiran Tomi.
28
Bab 28 Hubungan Kedua Sejoli Itu Semakin Dekat Tanpa Mereka Sadari.
29
Bab 29 Asti Terlalu Melawan Dengan Bathinnya Sendiri.
30
Bab 30 Tomi Menyatakan Cintanya.
31
Bab 31 Hari Apes Pak Eko.
32
Bab 32 Penolakan Asti Secara Halus.
33
Bab 33 Pesona Asti Dimata Pak Eko.
34
Bab 34 Tomi Pamit Kepada Asti.
35
Bab 35 Curahan Isi Hati Tomi.
36
Bab 36 Asti Merasa Kehilangan.
37
Bab 37 Kecerobohan Pak Eko.
38
Bab 38 Menghindari Ajakan Pak Eko.
39
Bab 39 Surat Dari Tomi.
40
Asti Liburan Mendadak
41
Asti Malu Malu Kucing
42
Asti Di Gerogoti Dua Jenis Penyakit
43
Asti Mengalami Kecelakaan
44
Asti Di Larikan Ke Rumah Sakit
45
Suara Dokter Yang Mirip Dengan Suara Tomi
46
Asti Terkejut Ternyata Tomi Seorang Dokter
47
Asti Sangat Marah Karena Merasa Dipermainkan
48
Asti Mengalami Perasaan Aneh Terhadap Tomi
49
Asti Mencari Informasi Mengenai Tomi
50
Rasa Cemburu Yang Semakin Membesar
51
Asti Di Goda Kakak Sepupunya
52
Tomi Cemburu
53
Asti Yang Mempunyai Sifat Manja
54
Pergolakan Bathin Pada Diri Tomi
55
Asti Seperti Petasan Injak
56
Tomi Penasaran Dengan Aryanto
57
Bagaikan Ombak Yang Menghepaskan Batu Karang
58
Asti Check Up Ke Dokter
59
Hati Tomi Sudah Dicuri Asti
60
Ternyata Dokter Indah Ada Hati Kepada Tomi
61
Cobaan Apa Lagi Ini
62
Tomi Merayu Asti
63
Asti Berdamai Dengan Hatinya Sendiri
64
Jalan Yang Berliku- Liku
65
Asti Cemburu Kepada Dokter Indah
66
Kerinduan Yang Berbaur Luapan Kemesraan
67
Pernyataan Cinta Yang Masih Menggantung
68
Rasa Yang Belum Terungkap
69
Perbicangan Dari Hati ke Hati
70
Rasa Ini Tak Tertahan
71
Tomi Bernyanyi
72
Kecemburuan Dokter Indah Terhadap Tomi
73
Kekesalan Indah
74
Terluka Tapi Tak Berdarah
75
Lebih Baik Sakit Gigi Daripada Sakit Hati
76
Jalan-Jalan Ke Malioboro
77
Berburu aksesoris
78
Aku Bukan Pujangga
79
Pesan Erik Pada Indah
80
Kumpul Di Rumah Eyang
81
Eyang Menitipkan Asti Pada Tomi
82
Mahasiswa Tukang Gombal
83
Asti Pulang Ke Jakarta
84
Tomi Si Alien Tampan
85
Group Bucin
86
Gelang Yang Indah Untuk Si Cantik
87
Kocak nya Geng Bucin
88
Pertemuan Tak Terduga
89
Pertemuan Rudy dan Fyth
90
Group Chat Ralove
91
Fyth Ingin Curhat
92
Ternyata Rudy Masih Mencintai Fyth
93
Persahabatan Yang Saling Mengingatkan Dan Saling Mendoakan
94
Mungkin Jodoh Kita Masih Di Jaga Sama Orang Lain.
95
Cafe Ralove
96
Makanan Dan Minuman Favorit
97
Balasan Cinta Asti
98
Keseruan Group Ralove
99
Perjodohan Di Group Ralove
100
Janji Temu Di Restoran Arkara Hinata.
101
Suasana Di Restoran Arkara Hinata
102
Permohonan Maaf Rudy
103
Bersatunya Kembali Kisah Lama
104
Bab 104 Kabar Bahagia Fyth Dan Rudy
105
Saling Merasa Nyaman Antara Satu dan Lainnya
106
Ara Panggilan Sayang Baru
107
Janjian Makan Siang
108
Ramainya Group Ralove
109
Ralove Merupakan Satu Kesatuan Dalam Menjalin Pertemanan.
110
Rencana Kegiatan Amal
111
Maryam Kecelakaan
112
Perkenalan Maryam Dan Yudha
113
Yudha Mengantar Maryam pulang
114
Kedekatan Yudha Pada Keluarga Maryam
115
Liburan Melepas Masa Lajang
116
Panggilan Sayang Asti Di Keluarga Tomi
117
Meleleh Hati Hatae
118
Acara Barbeque Group Ralove
119
Persahabatan Bagai Kepompong
120
TM Nembak Asma
121
Buka Dulu Topeng Mu
122
Persiapan Acara Lamaran
123
Tomi Nervous
124
Tomi Dan Asti Resmi Bertunangan
125
Mengerti Dan Memahami Profesi Pasangan
126
Perkenalan Aryanto Dengan Group Ralove
127
Jomblo Ngenes
128
Akhirnya Ucup Dan Anny, Sah
129
Menikahimu
130
Rencana Keberangkatan Tomi
131
keberangkatan Tomi
132
Sesaknya Nafas Di Dadaku
133
Pelipur Hati Yang Lara
134
Rencana Kopdar Di Cafe Ralove
135
Suster Mirah dan Suster Novie, Asisten dokter Tomi
136
Pembicaraan dokter Atalim Dan dokter Tyas
137
Rahasia Aryanto Dan Maryam
138
Bab 138. Saling Menjodohkan
139
Bab.139 Tomi Menempati Mess
140
Bab 140. Tersenyum Dia Nya Padaku
141
Bab 141. Desti Naksir Pak Eko
142
Bab 142. Long Distance Relationship
143
Bab 143 Strategi Pak Eko
144
Bab 144. Kejujuran Asti
145
Bab 145 Hancurnya Hati Pak Eko
146
Bab 146 Mantra Endah
147
Bab 147 Speed Terhantam Gelombang.
148
Bab 148 Tomi Tidak Di Temukan.
149
Bab 149 Firasat Tidak Baik.
150
Bab 150 Asti Tertusuk Duri.
151
Bab 151 Tomi Belum Di Temukan.
152
Bab 152 Tomi Di Temukan Nelayan.
153
Bab 153 Kamu Siapa? Saya Dimana?
154
Bab 154 Asti..Asti..Asti..
155
Bab 155 Nama Yang Sama.
156
Bab 156 Mendapat Kabar Tidak Baik.
157
Bab 157 Keyakinan Keluarga Tomi Selamat.
158
Bab 158 Perhatian Papa dan Riki.
159
Bab 159 Nomor Yang Ada Tuju Tidak Bisa Di Hubungi.
160
Bab 160 Hanya Air Mata Yang Mengalir.
161
Bab 161 Ya Allah, Jaga Dan Lindungi Tomi.
162
Bab 162 Asti Berdoa Untuk Keselamatan Tomi.
163
Bab 163 Rencana Bapak Dan Ibu.
164
Bab 164 Semua Keluarga Merasakan Kesedihan.
165
Bab 165 Asti Berangkat Ke Kendari.
166
Bab 166 Asti Memiliki Teman- Teman Yang Baik.
167
Bab 167 Fyth, Indri, Asma Menuju Rumah Asti.
168
Bab 168 Asti Dan Riki Tiba Di Kendari.
169
Bab 169 Ketemu Suster Novie.
170
Bab 170 Mas Tomi Kamu Di Mana?
171
Bab 171 Munajat Asti Untuk Tomi.
172
Bab 172 Keberadaan Tomi Belum Di Ketahui.
173
Bab 173 Asti Merindukan Saat -Saat Bersama Tomi.
174
Bab 174 Memandang Foto Tomi.
175
Bab 175 Asti Bertemu dokter Atalim.
176
Bab 176 dokter Tyas Berusaha Menenangkan Asti.
177
Bab 177 Riki Berinisiatif Mencari Sendiri Keberadaan Tomi.
178
Bab 178 Rencana Riki
179
Bab 179 Telfon Dari Aryanto.
180
Bab 180 Tomi Merasa Familiar Dengan Nama Tomi.
181
Bab 181 Sosok Wanita Di Mimpi Tomi.
182
Bab 182 Ngeles Kaya Bajaj.
183
Bab 183 Bella Ada Hati Sama Tomi.
184
Bab 184 Bella Merasa Kesal.
185
Bab 185 Siapa Perempuan Yang Bernama Asti.
186
Bab 186 Renungan Bella.
187
Bab 187 Arya Dan Rya Merancanakan Pernikahan.
188
Bab 188 Persiapan Keberangkatan Riki.
189
Bab 189. Tiba Di Kendari.
190
Bab 190 Perjalanan Menggunakan Speedboat
191
Bab 191 Si Pelang.
192
Bab 192 Mendapat Kabar Keberadaan Tomi.
193
Bab 193 Tomi Berusaha Mengingat Dirinya.
194
Bab 194 Tomi Belum Mengenali Mereka Bertiga.
195
Bab 195 Tomi Melihat Foto Dirinya.
196
Bab 196 Bella Ingin Ikut Ke Jakarta.
197
Bab 197 Riki Merasa Terharu.
198
Bab 198 Asti Sangat Bersyukur.
199
Bab 199 Tomi Masuk IGD
200
Bab 200 Bella Ketemu Asti
201
Bab 201 Tomi Merasa Bersyukur.
202
Bab 202 Bella Merasa Sakit Hati.
203
Bab 203 Berkumpul Dan Bersama Lagi.
204
Bab 204 Toke Ikan
205
Bab 205 Syukuran.
206
Bab 206 Shalat berjama'ah.
207
Bab 207 Ada perasaan tidak rela di hati Bella
208
Bab 208 Konsep Pernikahan.
209
Bab 209 Seharian Bersama Tomi.
210
Bab 210 Kata Sepakat.
211
Bab 211 Persiapan pernikahan.
212
Bab 212 Rencana Aryanto.
213
Bab 213 Calon Mantu
214
Bab 214 Nasehat Eyang.
215
Bab 215. Kesibukan Mama Tomi.
216
Bab 216 Acara siraman Tomi Dan Asti
217
Bab 217 Akad Nikah.
218
Bab 218 Obrolan Asti Dan Tomi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!