Dengan susah payah Tomi mencoba untuk tidak membiarkan rasa kagumnya lolos dari kedua belah matanya, kendati ia melihat betapa dosen nya yang masih muda itu tampak cantik dalam keadaan marah seperti itu.
Mata Asti tampak menyala-nyala, pipinya jadi terlihat memerah.
" Bu Asti terlihat masih sangat muda dan cantik, tapi jutek banget.
Pipinya yang merah karena sedang marah, sungguh terlihat menggemaskan. "
Tomi berkata dalam hati.
Sebenarnya, Tomi bukannya takut dengan kemarahan Asti, justru ia merasa gemas dan juga jadi ingin tertawa.
Tapi Tomi tidak mungkin melakukan hal itu, pasti dosennya itu akan lebih marah karena merasa tidak dihargai.
" Saudara tidak tahu kesalahan apa, itu? " Alis mata Asti yang bagus naik ke atas, menunjukkan rasa kesalnya.
" Sebuah kesalahan karena saudara sudah menjadi seorang penipu.
Apa saudara tidak menyadari hal itu? "
Tanya Asti lagi dengan nada yang masih terlihat tegas.
" Menjadi seorang penipu?''
Tanya Tomi sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh dosennya tersebut. Sekarang alis mata Tomi yang tebal, juga terlihat naik, merasa heran dengan tuduhan Asti yang mengatakan dirinya penipu.
" Aduh.. Apalagi ini bu dosen, mengatakan aku seorang penipu, belum juga di gombalin sudah bilang aku penipu. "
Tomi kembali bermonolog dalam hati, merasa tidak terima dengan tuduhan Asti yang mengatakan jika dirinya seorang penipu.
" Pingin tak cium tuh bibir bu dosen yang telah dengan mudahnya mengatakan jika bang Tomi yang tampan ini seorang penipu. "
Tomi menggerutu dalam hati setelah mendengar tuduhan Asti.
" Bukan hanya seorang penipu, tetapi perbuatan Anda yang memalsukan tanda tangan pada buku absensi itu juga suatu hal yang tidak etis. Orang sekretariat tidak akan memberikan saran kepada saudara untuk menemui saya, jika pada kolom nama Saudara pada buku absensi tidak ada tanda tangan barang satu pun."
Asti menjelaskan apa yang ia maksud jika Tomi sebagai seorang penipu.
" Nah, siapa orang yang telah berbaik hati kepada Anda dengan memalsukan tanda tangan Anda guna mengelabui orang-orang sekretariat? Apakah dia kekasih Anda?"
Tanya Asti dengan tegas.
" Seorang kekasih..? Siapa yang jadi kekasih saya? Boro-boro seorang kekasih, orang saya minta tolong sama teman.
Tapi kalau bu Asti mau jadi kekasih saya, saya akan dengan senang hati menerima bu Asti. "
Ditengah kemarahan yang diterima dari bu Asti, Tomi masih bisa berangan-angan dalam hatinya, jika bu Asti yang menjadi kekasihnya.
Rona merah melintas sesaat pada wajah Tomi mendengar apa yang dikatakan oleh Asti mengenai tanda tangannya yang ada di kolom absensi kehadiran mahasiswa.
" Saya memang sudah sangat bersalah, Bu!" Kata Tomi kemudian.
" Tetapi dalam hal ini, saya mohon dengan sungguh-sungguh kepada Ibu untuk tidak melaporkan perbuatan saya yang telah memalsukan tanda tangan di kolom kehadiran.
Ini bukan demi kebaikan diri saya sendiri, tetapi demi teman yang sudah saya minta bantuannya.
Percayalah Bu, semua perbuatan seperti yang saya lakukan ini tidak akan pernah saya ulangi lagi."
Tomi memohon dengan sungguh-sungguh pada Asti agar tidak melaporkan mengenai pemalsuan tanda tangan itu ke sekretariat kampus.
Tomi sudah meminta bantuan pada temannya untuk mengisi absensi nya walaupun terkadang tidak gratis.
Tomi memberi imbalan pada teman yang mengisikan absensi nya sebagai tanda terima kasih.
Walau terkadang temannya menolak, tapi Tomi cukup tahu diri untuk berterima kasih.
Ketika bu Asti akan melaporkannya ke sekretariat, Tomi betul-betul minta maaf agar teman yang membantunya juga tidak terkena masalah.
Tomi bisa bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan, tapi jika harus membawa-bawa temannya Tomi tidak ingin hal itu terjadi.
Biarlah, dia akan memohon maaf pada dosennya bagaimanapun caranya agar masalah ini tidak sampai ke sekretariat.
" Nanti akan saya coba untuk mempertimbangkannya!''
Kata Asti yang bersikap tegas demi menjaga wibawanya di hadapan Tomi. Padahal, Asti pasti tidak akan melaporkan perbuatan Tomi itu.
Pertama, hal itu adalah kesalahan yang baru pertama kali dilakukan oleh lelaki muda itu.
" Terima kasih, Bu!'' ucap Tomi dengan perasaan sedikit lega.
Tomi berharap, semoga dosennya itu benar-benar bisa menolongnya dengan tidak melaporkan permasalahan itu ke sekretariat.
" Tetapi sebelumnya, terlebih dahulu katakan dengan sejujurnya kepada saya, sudah berapa kali saudara melakukan perbuatan seperti ini?''
Asti bertanya kepada Tomi mengenai perbuatan yang dilakukannya.
" Ini baru pertama kali saya lakukan, bu. "
Jawab Tomi jujur.
Hal ini memang untuk pertama kalinya dilakukan oleh Tomi, hal ini juga bukan merupakan suatu kesengajaan.
Ada alasan mengapa Tomi melakukan hal itu.
Huuff....Asti kembali menarik nafas panjang..
" Baiklah! Nanti akan saya pikirkan lebih jauh, apa yang harus saya lakukan dalam menghadapi perbuatan saudara yang melakukan pemalsuan tanda tangan itu!"
Asti berkata akan mencarikan jalan keluar bagi Tomi mengenai pemalsuan tandatangan yang dilakukannya.
" Terima kasih bu, atas bantuan serta kebijakan yang ibu berikan kepada saya. "
Tomi bangkit berdiri, menganggukkan kepalanya dan melangkah mundur.
Tomi merasa lega setelah mendengar jika dosennya itu akan mempertimbangkan permohonannya.
Mungkin Tomi lebih baik menunda ujiannya daripada menyeret teman yang membantunya dalam masalah.
Tapi Tomi pun berharap, ada kebijaksanaan dari dosennya agar ia tetap bisa mengikuti ujian.
" Saya pamit pulang dulu, bu..dan sekali lagi saya mohon maaf kepada Ibu mengenai segala kesalahan yang telah saya lakukan."
Tomi pamit dari hadapan Asti dan memohon maaf atas semua kesalahan yang dilakukannya.
" Saya juga mohon maaf karena sudah mengganggu kegiatan ibu di sore ini dan juga saya telah mengusik kesenangan Ibu."
Tomi juga memohon maaf karena telah merusak sore Asti yang indah.
Asti menganggukkan kepala nya.
Ada lintasan yang membuatnya merasa lucu ketika menyadari betapa bertolak belakangnya sikap Tomi sekarang dibandingkan sikap nya ketika baru datang tadi.
Apalagi kalau ingat bagaimana ia tadi berulang kali menyebutnya "Adik" dan bahkan memperlakukannya sebagai gadis remaja yang masih bau kencur.
Ketika Tomi telah melangkah beberapa langkah menuju mobilnya, Asti memanggilnya kembali.
Ada sesuatu yang masih harus diingatkannya kembali kepada Tomi.
" Saudara Tomi!''
Panggil Asti pada Tomi yang sudah mendekati mobilnya.
Merasa namanya dipanggil, Tomi mehentikan langkah kakinya dan membalikkan tubuhnya, menghadap ke arah Asti dengan kepala sedikit menunduk sebagai bentuk sikap hormat.
" Iya, Bu, ada apa? "
Tanya Tomi dengan sikap yang sopan.
Tomi merasa was-was ketika dosennya itu kembali memanggilnya.
Tomi takut jika sang dosen berubah pikiran dan akan tetap melanjutkan permasalahan ini.
Dengan perasaan yang gelisah, Tomi menunggu apa yang akan disampaikan kembali oleh dosennya.
Asti merasa geli melihat sikap hormat yang ditunjukkan oleh lelaki itu. Tak ingatkah dia bahwa tak sampai sejam yang lalu, ia telah menatapi penampilannya dengan mata kurang ajar dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas hanya karena pakaian yang dikenakannya?.
Sungguh, alangkah tipisnya penghargaan seseorang terhadap sesamanya kalau dilihat hanya selembar pakaian yang dipakainya.
" Saya harap perbuatan Anda tidak ditiru oleh mahasiswa yang lain!''.
Kata Asti kemudian sambil mengusir rasa geli yang mengusik perasaan nya tadi.
" Karena dalam hal- hal seperti ini, saya tidak bisa memberikan toleransi lagi kepada Anda.
Apakah anda mengerti? "
Asti mencoba memberikan peringatan kepada Tomi agar Tomi tidak melakukan hal yang sama dilain waktu.
Tidak hanya kepada Tomi, tapi juga Asti berharap apa yang pernah Tomi lakukan tidak dilakukan oleh mahasiswa lain.
Akan lebih baik jika mereka menemukan kendala dalam mata kuliah, meminta pendapat pada dosen yang bersangkutan, berkonsultasi agar bisa menemukan jalan keluar yang tidak merugikan bagi mahasiswa itu sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Unnie Evi✅
jangankan mencium,gombalin Asti aja kamu mungkin keder duluan Tomi 🤭🤭
2023-01-12
0
ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸʚɞ⃝🍀𝑬𝒓𝒊𝒛𝒂𝒀𝒖𝒖
masih sempat-sempatnya gombalin bu asti. belum di kasi hukuman udah syukur😂😂
2022-12-21
0
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
hati" bu Dosen nti bucin loh k Tomi 🤭🤭
2022-12-21
2