Seperti janjinya kemarin, Al Fatih pun datang ke rumah tahanan tempat Aslan ditahan.
“Assalamu alaikum” ucap Al Fatih ketika duduk di hadapan Aslan. Aslan kaget dengan apa yang ia lihat.
“wa waalaikum salam” ucap Aslan dengan gugup.
“Sejak kapan?” tanya Aslan yang tahu jika saat ini Al Fatih telah menjadi mualaf.
“ 3 bulan setelah wisudah “ jawab Al Fatih yang sudah mengerti atas pertanyaan Aslan.
“oya, mungkin pak Aslan telah mengetahui tujuan kedatangan saya kesini, pak Prasetyo pasti telah menjelaskan” Aslan menganngguk.
“dari kasus yang sedang pak Aslan hadapi ini cukup rumit, karena tidak ada saksi mata atau bukti yang memperlihatkan jika pak Aslan bukan pelakunya. Bukti yang ada saat ini adalah pesan singkat pak Aslan kepada korban yang berisi ancaman akan membunuhnya, dan ditambah lagi, di panggilan terakhirnya malam itu adalah dari pak Aslan” Al Fatih memperlihatkan data informasi yang ia peroleh.
“saya tidak melakukannya, percayalah, saya sedang difitnah” ujar Aslan.
“saya percaya kepada anda, makanya saya ada di sini, dan saya akan mengusahakan kita akan memenangkan persidangan nanti, saya akan mencari celah dari peristiwa ini, saya yakin secerdas apa pun seseorang menyembunyikan kebenarannya, pasti akan ada sedikit kesalahan yang ia lakukan” ujar Al Fatih dengan optimis.
“terima kasih” ucap Aslan, ada sedikit kelegaan setelah berbicara kepada Al Fatih.
***
Di Apartemen Casandra
“”kenapa dia harus muncul lagi setelah saya sudah bisa sedikit melupakannya?”ujar Casandra sambil menatap lurus ke depan.
“apa yang harus aku lakukan ?” tanya Casandra pada dirinya sendiri.
“sebaiknya saya hubungi Ayu” Casandra pun menghubungi Ayu.
Setelah beberapa menit kemudian.
“Assalamu alaikum Yu”
“Waalaikum salam, ada apa San?”
“Yu aku mau curhat, kamu tahu ngak kemarin saya bertemu dengan kak Steve, tapi ia telah jadi mualaf loh” cerita Casandra dengan semangat.
“benarkah?” tanya Ayu yang kaget mendengarkan ucapan Casandra.
“iya, dan sekarang ia yang menangani kasus kak Aslan” jawab Casandra.
“wah takdir mempertemukan kalian San, berarti kalian sudah bisa menjalin hubungan, pasti steve masuk islam karena kamu” terka Ayu.
“ngak deh Yu, aku malah pesimis Yu bisa dekat dengannya, secara dia pengacara sukses dan aku, hanya karyawan kantor biasa dan aplagi masa lalu ku ya kamu tahu sendirikan Yu” jawab Casandra dengan lesuh.
“ngak ada salahnya kan kalo kamu membuka hati untuknya, ngak ada yang terjadi di muka bumi ini secara kebetulan, semuanya sudah diatur dan takdir mempertemukan kalian” ujar Ayu.
“aku ngak mau terlalu berharap, bisa saja kan sekarang ia sudah beristri atau punya pacar” ucap Casandra
“sudahlah San, kalau jodoh ngak lari kemana” ujar Ayu.
“yaudah makasih ya Yu, aku tutup dulu, Assalamu alaikum” ucap Casandra dan mematukanHPnya.
Setelah mematikan hpnya tiba-tiba notifikasi pesan masuk berbunyi, Casandra melihat pesan itu dan ternyata nomor baru.
085255xxx : assalamualaikum, kamu lagi apa?
Sandra : wa alaikum salam, maaf dengan siapa? Aku lagi baring aja.
085255xxx : aku Fatih, tadi saya ambil nomor kamu di pak Prasetyo.
Sandra : oh kak Fatih, alhamdulillah baik kak, kalo kakak gimana kabarnya?
Kring kring kring
HP Casandra berbunyi, ternyata Al Ftih menelpon, Casandra pun mengangkat.
“aku baik kok dek” ujar Al Fatih ketika Casandra menerima panggilannya.
“kak Fatih sudah bertemu dengan bang Aslan?” tanya Casandra dengan gugup.
“iya san, hmm besok saya sudah mulai mencari bukti, tapi saya butuh bantuan kamu” ujar Al Fatih. Ia pun menjelaskan rencana yang ia buat. Casandra dengan senang hati menerima ajakan al Fatih.
***
Keesokan harinya
Casandra mulai masuk ke ruangan Aslan, selama Aslan di dalam penjara, Casandra bertugas mengontrol perusahaan Aslan dibantu oleh Andini. Ketika ia memeriksa berkas yang ada di meja Aslan, tiba-tiba seseorang datang.
“maaf bu, saya sudah melarangnya tapi..”ucapan Andini terhenti.
“hahaha anak bau kencur kayak kamu yang gantiin Aslan, heran saya kenapa dia menunjuk kamu?”tanya Bagas.
“maaf anda siap?” tanya Casandra.
“saya Bagas Anggara, rekan bisnis Aslan” ujar Bagas dengan sombong.
“silahkan duduk, kita bicara baik-baik pak, ada perlu apa anda menemui saya?” tanya Casandra dengan tenang.
“ ini berkas pemutusan kontrak kerjasama perusahaan saya dan perusahaan kakak kamu, saya tidak sudih bekerja sama dengan seorang pembunuh “ ujar Bagas sambil menyerahkan berkas yang ia bawa.
“maaf pak, anda tidak bisa dengan seenaknya memutuskan kerja sama ini, apalagi kakak saya belum dipastikan bersalah, persidangan belum dilakukan pak, jadi saya harap anda menunggu keputusan pengadilan” jawab casandra.
“apa lagi yang mau dibuktikan? Semua bukti yang ada tertuju kepadanya, jadi untuk apa menunggu sesuatu yang tidak mungkin terjadi, saya tidak mau membuang-buang waktu saya” ujar Bagas. Belum sempat Casandra mebalas ucapan Bagas, tiba-tiba telpon di ruangan Aslan berbunyi, Casandra pun mengangkatnya.
“halo” ujar Casandra.
.........
“apa? Tapi pengadilan belum memutuskan kakak saya bersalah, saya harap anda bisa menunggu hasil persidangan, saya mohon pak” ucap Casandra.
......
“tapi pak..” tiba-tiba telpon dimatikan.
Setelah mnutu telponnya, Casandr pun melihat Bagas yang sedang tersenyum bahagia, Casandra menangkap raut wajah bahagia Bagas, ia mencurigai jika Bagaslah yang menghasut perusahaan lain untuk memutuskan kotrak kerja sama perusahaan.
“saya rasa sudah tidak ada lagi mau dibicarakan, saya pamit” ujar Bagas. Tanpa menunggu Casandra menjawab ia telah pergi meninggalkan Casandra yang sedang pusing memikirkan masalah perusahaan.
***
jangan lupa like dan coment nya ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Bunga Syakila
yang sabar sacandra
2020-10-17
1