~Happy reading~
“ Pagi kak Sandra” sapa Novita ketika Casandra baru memasuki ruangan.
“ Pagi juga Novi sayang” sambil duduk di sebelah Novita.
Tak lama muncullah sosok yang ingin dihindari Casandra. Steven yang baru masuk, membuat semua mata tertuju kepadanya. Semua menatap kagum kepada Steven. Steven pun memperhatikan satu persatu mahasiswanya, ia mencari sosok yang membuatnya susah tidur belakangan ini. Tak beberapa lama matanya tertuju kepada Casandra, ia merasa kecewa. Casandra tak memandangnya, Casandra hanya sibuk membaca bukunya. Semua mata yang memandang Steven kemudian beralih memandang ke arah tatapan Steven.
“Kak, semua orang melihat kakak” Novita menyeggol Casandra.
Casandra mengangkat wajahnya lalu memperhatikan sekitarnya. Tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan tatapan Steven. Steven pun memberikan senyuman manisnya, Casandra hanya memandangnya dengan datar lalu kembali membaca bukunya. Steven hanya bisa menarik nafas dengan kesal.
Sepanjang menjelaskan, ia sesekali melirik ke arah Casandra, tatapan itu membuat Casandra risih, apalagi beberapa temannya saling berbisik tentangnya. selesai mengajar, steven terburu-buru keluar meninggalkan ruangan. Ia kesal terhadap Casandra yang tak pernah membalas senyuman Steven.
Casandra dan Novita berjalan menuju kantin, semua mata memandang mereka. Bahkan mereka saling berbisik-bisik, entah apa yang mereka bicarakan, tetapi Casandra tidak mempedulikan tatapan mereka.
“Kak tadi sepanjang jalan semua memandang kakak, apa kakak ngak risih?” tanya Novita ketika mereka sudah duduk di dalam kantin.
“ Risih sich dek, tapi ngak usah diladeni deh, saya malas bahas begituan” ujar Casandra yang melihat menu di kantin tersebut.
Ketika mereka sedang asyik menikmati menu yang mereka pesan, tiba-tiba datang dua orang lelaki yang membuat semua mata mengarah ke meja mereka.
“Hai boleh gabung ngak?”tanya Rio yang berdiri di samping Casandra.
“Boleh kok kak” ujar Novita dengan semangat, kapan lagi bisa satu meja dengan cowok ganteng di kampus ini menurut Novita.
“Gimana kabar kamu San?” tanya Rio. Novita kaget, ternyata Rio yang dikagumi banyak cewek di kampus ini kenal dengan Casandra.
“Alhamdullillah kak, oya kalo kak Bobbi gimana kabarnya? Casandra kangen sama kak Bobby” tanya Casandra. Ia kangen dengan teman-temannya di kantor Aslan.
“Sehat, kapan-kapan kita acara di rumah kak Bobby, pasti dia senang ketemu denganmu” usul Rio. Steven hanya diam memandang wajah Casandra.
“Hmm maaf kak, aku sibuk akhir-akhir ini jadi ngak bisa keluar-keluar dulu” sebenarnya Casandra tidak sibuk, ia hanya malas jika bikin acara, pasti Steven akan ikut sedangkan Casandra ingin menghindari Steven.
“Hmm Rio, saya tinggalkan kamu disini ya, ada urusan di kantor, saya lupa tadi” ujar Steven, ia berniat meninggalkan kantin.
Steven kesal melihat Casandra dan rio yang mengobrol. Steven cemburu melihat gadisnya akrab dengan laki-laki lain. Ketigannya hanya mengangguk.
Steven berjalan ke ruangannya, ia benar-benar kesal karena Casandra.
“Gimana sich caranya bisa dekat dengan mu ?” Steven bermonolog.
Bayangan Casandra selalu menghantuinya. Ia sangat frustasi menghadapi sikap cuek Casandra. Baru kali ini ada perempuan yang mengabaikan keberadaannya. Di saat semua mata perempuan menatapnya dengan kagum, hanya Casandra yang menatapnya dengan datar. Sepertinya pesonanya hilang begitu saja di hadapan Casandra.
“Cinta ini sungguh menyakitkan !!!! ” teriak Steven di dalam ruangannya.
***
Di sisi lain
Selesai istrahat di kantin, Casandra dan Novita berjalan menuju perpustakaan untuk mengerjakan tugas dari Steven. Ketika mereka berjalan, mereka bertemu dengan Steven. Mata mereka bertemu pandang. Steven kemudian tersenyum, Casandra pun membalas senyum Steven. Betapa bahagianya Steven yang melihat senyuman Casandra.
“Kak sepertinya kak Steve menyukai kakak” ujar Novita yang duduk di samping Casandra.
“Nggak mungkinlah pak Steve menyukai perempuan sepertiku,” ujar Casandra sambil membaca buku yang tadi diambilnya di rak buku.
“Aduh kakak ini terlalu polos ya? Dari tatapan kak Steve kentara banget, ada cinta yang tersirat di dalamnya” casandra hanya bisa tertawa.
Polos? Saya juga bisa melihatnya, tapi bagaimana bisa kami bersama sedangkan kami beda keyakinan. Batin Casandra.
Sebenarnya Casandra telah jatuh cinta kepada Steven saat pertama kali bertemu. Ia hanya berusaha menepis rasa itu, ia merasa tak pantas mencintai lelaki yang tidak seiman dengannya. Ia yang selalu berusaha menghindari Steven agar rasa cinta yang menyesakkan dadanya itu bisa lenyap.
“Kak, kok melamun sich?” tanya Novita sambil menggoyangkan pundak Casandra.
“Eh ma maaf dek” Casandra gugup.
Mereka mengerjakan tugas tanpa suara, setelah selesai, mereka pun berpisah untuk pulang.
***
Casandra memasuki Apartemennya dengan lesuh. Entah mengapa bayangan Steven selalu muncul di benaknya. Casandra langsung masuk ke kamarnya.
Ya Allah kenapa wajahnya selalu muncul di benakku?, batin Casandra. Ia merasa telah salah mencintai. Tak seharusnya cinta hadir di antara mereka, ia menyadari jika cintanya terbalaskan tetapi ia tidak mampu menyatukan cinta mereka, dan hal itulah yang sangat menyakitkan.
“Daripada aku pusing disini, lebih baik ke rumah kak Aslan bertemu dengan Kak Fatimah” ujar Casandra lalu bersiap ke rumah sang kakak.
***
Di Kediaman Aslan
“ Assalamu alaikum mba” ujar Casandra saat masuk ke rumah Aslan.
“Wa alaikum salam dek,Gimana kabar kamu dek?” tanya Fatimah sambil memeluk Casandra.
“Ahamdulillah baik kak, Bang Aslan dan Aisyah mana mba?” tanya Casandra.
“ Ada di taman belakang dek” ujar Fatimah lalu mengajak Casandra menuju ke tempat sang suami.
“Abang Aslan” teriak Casandra sambil berlari menuju sang kakak. Casandra sudah semakin dekat dengan Aslan, bahkan ia sangat manja kepada sang kakak dan kakak iparnya.
“Hmm ada angin apa nih, adik abang yang manja ini tiba-tiba datang” goda Aslan.
Bukannya menjawab, Casandra hanya mengerucutkan bibirnya. Aslan pun tertawa melihat wajah sang adik.
“Sudahlah mas, mas ini suka banget godain Casandra” ujar Fatimah yang duduk di samping Aisyah.
“Assalamu alaikum ponakannya aunty” ujar Casandra sambil mencium pipi Aisyah.
“Akum alam nty” jawab Aisyah dengan wajah lucunya.
Mereka pun bercerita sambil melemparkan candaan satu sama lain. Untuk sejenak Casandra melupakan Steven. Ia sangat bahagia jika berada di rumah sang kakak, ada kehangatan yang ia rasakan jika berada di tengah-tengah keluarga kecil sang kakak.
~Bersambung~
jangan lupa like dan coment nya ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments