~Happy reading~
Pagi ini Casandra ke Kampus dengan penampilan barunya, dengan memakai tunik lengan panjang berwarna putih dan rok panjang berwarna hitam dan jilbab pink muda bermotif.
Semua orang menatapnya dengan kagum. Casandra tampil dengan elegan dan sangat cantik. Kedua lesung pipinya bertengger dengan indahnya di kedua pipinya.
“San....” teriak Ayu yang berlari menghampiri Casandra.
“Wah kamu cantik banget San, wah jatuh cinta aku lihat kamu, pasti si Boy kelepek-kelepek sama kamu” ujar Ayu yang kini telah menggandeng tangan Casandra menuju kelas.
“Boy??? Siapa si Boy itu?”tanya Casandra dengan dahi yang berkerut.
“Cowok yang paling tampan di jurusan kita, senior kita, hmm kamu sich semenjak patah hati karena kakak kamu itu, kamu tertutup banget sama cowok” cerocos Ayu sepanjang perjalanan menuju kelas mereka.
“Oh” jawab Casandra dengan cuek. Ayu hanya bisa mendengus pasrah dengan tingkah temannya itu.
Sesampai di kelas, semua teman mereka memandang Casandra dengan tatapan Kagum, semua temannya sangat senang melihat perubahan Casandra terutama golongan para mahasiswi yang aktif di organisasi keagaaman kampus.
Mereka satu persatu mendekati Casandra dan memeluk Casandra. Casandra hanya tersenyum membalas pelukan mereka.
“Alhamdulillah ya San, kami bersyukur kamu sudah dapat hidayah, kami harap kamu bisa istiqomah dalam menjalankan kewajiban kita sebagai muslimah “ ujar Maya yang sudah memakai Khimar. Yang lain hanya mengangguk sependapat dengan Maya. Perbincangan mereka terhenti karena kedatangan ketua tingkat mereka.
“Assalamu alaikum, maaf mengganggu waktu teman-teman sekalian, saya hanya ingin menyampaikan informasi dari pak Daniel, dosen ilmu hukum katanya yang ingin mengulang mata kuliah beliau silahkan daftarkan nama kalian ke saya, minggu depan kita akan mulai bergabung dengan junior kita di semester awal” .
Beberapa teman-teman Casandra maju termasuk Casandra karena kebetulan nilainya di mata kuliah itu mendapat C. Casandra tidak ingin ada mata kuliah C di transkrip nilainya kelak, meskipun hanya mata kuliah umum.
Setelah urusan di kampus selesai Casandra berjalan ke parkiran dan tanpa sengaja menabrak seorang lelaki yang sedang berlari, sepertinya ia terburu-buru.
“Sorry, sorry, gue terburu-buru ya” ujar lelaki tersebut sambil berlari, ia hanya melihat Casandra sekilas dan terus berlari.
“San kamu lihat nggak cowok itu, tampan banget ya” Ayu sangat mengangumi lelaki tersebut.
“Ingat yang di rumah Yu, lagi kerja nyari duit buat kamu dan cadebay di perut kamu” ujar Casandra.
Ia heran melihat sahabatnya ini, selama berbadan dua, pasti histeris jika melihat cowok ganteng. Tidak sah kayaknya kalau tidak memuji sambil megang perutnya yang sedikit menonjol. Casandra hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang sahabat setianya.
Cowok tadi kayaknya aku pernah ketemu sama dia, tapi dimana ya?. Batin Casandra sambil mengingat-ngat cowok yang menabraknya barusan.
“Kamu kenapa San?” tanya Ayu yang memperhatikan Casandra yang seolah memikirkan sesuatu.
“Nggak kok,” jawab Casandra.
***
Di Apartemen Casandra
Casandra sedang berbaring sambil memegang Hpnya. Ia sedang memikirkan Aslan. Ia ingin bertemu dan meminta maaf atas sikapnya selama ini.
Ia sudah berjanji untuk melupakan semua masa lalunya dan mencoba berdamai dengan hatinya. Ia ingin merasakan kehangatan sebuah keluarga. Ia ingin seperti teman-temannya yang setiap wekend selalu menghabiskan waktu bersama keluarganya.
“ Ha halo Assalamualaikum Bang” ujar Casandra dengan gugup. Ia memberanikan diri menelpon Aslan.
“Waalaikum salam dek, ini kamu kan dek ?”tanya Aslan dengan nada terkejut di seberang sana.
“Iya bang, ini Casandra” ujar Casandra yang sudah mulai tenang.
“Aku kangen sama kamu dek, kapan kamu mau bertemu dengan abang?” tanya Aslan.
“ Insyaallah pulang dari kampus Casandra akan ke rumah Abang” ujar Casandra.
Aslan sangat senang mendengarkan ucapan Casandra. Ia berharap semoga ini awal yang baru untuk mereka.
Setelah berbincang-bincang , Casandra pun mematikan telponnya. Aslan tidak menyangka Casandra akan secepat ini mau menemuinya, karena baru kemarin Fatimah mengatakan Casandra butuh waktu untuk bisa bertemu dengannya.
***
Keesokan harinya Casandra mengurus administrasi untuk mata kuliah mengulangnya. Ada dua mata kuliah yang harus diulangi, sebenarnya tanpa diulangi nilai IPK Casandra tetap akan tinggi tapi Casandra tidak ingin jika ada nilai C di Transkrip nilainya kelak.
Ketika selesai mengumpulkan berkasnya, Casandra berjalan ke Taman untuk menunggu Ayu. Ketika Casandra berjalan menuju Taman, ia bertemu dengan juniornya yang bernama Novita, kebetulan Novita juga mengulang mata kuliah yang sama dengan Casandra.
“Hai kak Casandra, makin cantik aja,” sapa Novita dengan sopan.
“ Hai Nov, kamu juga mau ngulang mata kuliah umum?” tanya Casandra.
“ Iya kak, nggak mau nanti ada nilai yang mengotori transkripku kelak” jawab Novita lalu tertawa, Casandra pun ikut tertawa. Sesampai di Taman, mereka asyik mengobrol sampai Ayu datang, ketiganya semakin akrab.
***
Di Kediaman Aslan
Seperti janjinya kemarin saat menelpon Aslan, Casandra kini telah berada di rumah Aslan. Fatimah menyambutnya dengan ramah dan memeluk Casandra dengan kehangatan.
Pelukan yang jarang didapat oleh Casandra. Casandra sangat senang bertemu dengan Fatimah, baginya Fatimah sosok kakak yang baik. Penuh kehangatan.
Tak lama kemudian, sosok yang ditunggu pun datang dan menghampiri keduanya. Aslan lalu memeluk Fatimah dan tak lupa membubuhkan sebuah kecupan di kening Fatimah, keduanya terlihat sangat mesra. Casandra memperhatikan keduanya.
Kok aku biasa-biasa saja melihat kemesraan mereka? Apakah rasa itu telah hilang? Syukurlah kalo sudah hilang. Batin Casandra.
Aslan berbalik menghadap Casandra lalu memeluk Casandra. Memberikan kehangatan kepada sang adik yang sangat dirindukan itu. Casandra kaget dengan perlakuan Aslan. Aslan hanya terkekeh melihat reaksi adiknya itu.
“Kamu kenapa San?” goda Aslan, semenjak Casandra menelponnya kemarin Aslan suka menggoda Casandra.
“Masih cinta ya sama abang?” tanya Aslan yang masih menggoda sang adik. Dia mencoba mencairkan suasana yang sedikit canggung itu.
“ Mba, itu Bang Aslan godain Casandra mba” Casandra mulai merajuk kepada Fatimah, entah kenapa ia merasa dekat dengan Fatimah. Ada kehangatan yang ia rasakan. Fatimah hanya tersenyum.
“Sudah mas, jangan digodain terus” ujar Fatimah sambil memukul pundak sang suami lalu memeluk Casandra.
“Huh kayaknya ada yang mau dimanjain nih, ada Aisyah gede nih sayang” goda Aslan kembali. Sepertinya menggoda sang adik bakal jadi hobinya.
“Sudahlah mas, ayo duduk kita berbicara serius” usul Fatimah yang menarik sang suami duduk di sampingnya.
“San mba sama abangmu ingin kamu tinggal disini, ngak baik jika perempuan tinggal sendiri, nanti abang bakal antar jemput kamu kalau kamu mau “ ujar Fatimah yang memegang tangan Casandra.
“ Iya San, kami harap kamu mau tinggal disini, menjadi keluarga yang utuh” tambah Aslan.
“ Nanti Casandra berpikir dulu mba, malas Casandra bakal bertemu terus dengan Bang Aslan” ujar Casandra, dia sudah mulai bisa bersikap normal. Sepertinya ia telah berdamai dengan hatinya.
“Kok gitu, abangmu ini kan tampan, mana ada orang malas lihat abang” ujar Aslan dengan PDnya.
Fatimah hanya menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya. Sedangkan Casandra hanya mendengus merasa jengah dengan tingkah sang kakak yang Pdnya kebangetan.
Mereka bertiga berbincang-bincang sambil bercanda. Casandra masih saja terus digoda oleh Aslan dan ia selalu mengadu dan merengek di pelukan Fatimah.
Fatimah sangat bahagia melihat kedekatan suaminya dengan Casandra. Casandra juga bahagia, kecanggungan yang tadinya sempat menyapa kini telah hilang dan digantikan dengan kehangatan keluarga kecil sang kakak. Ia merasakan kedamaian di antara mereka.
~Bersambung~
Jangan lupa like dan coment nya ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments