~Happy reading~
Pagi yang cerah, matahari telah menampakkan dirinya di hamparan langit biru. Casandra berjalan menuju kelasnya dengan wajah yang berseri-seri. Ini awal yang baru menurutnya, seolah ada semangat baru yang masuk ke relung hati yang amat dalam. Ia melangkahkan kakinya sambil bernyanyi-nyanyi.
Setiap orang yang ia temui disapa dengan senyuman yang sangat manis. Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihat sosok yang telah lama ia cari. Ia melihat Ayu yang berjalan menuju parkiran.
“ Yu... tunggu Yu. Kamu kemana aja sih Yu, dua bulan aku cari kamu, kamu hilang kayak ditelan bumi aja. Aku setiap hari ke kostmu tapi tak pernah bertemu dengan mu,” Casandra menarik tangan Ayu. Mengajak Ayu duduk di bangku dekat parkiran.
Ayu hanya mengikuti Casandra. Ia terdiam melihat sahabatnya itu, seakan ada yang berbeda dari sosok Casandra yang dulu dikenalnya.
“ Yu maafkan aku ya, aku tahu aku salah. Tak seharusnya aku membentakmu hari itu. Yu semenjak kamu pergi dan menghindariku, aku sedih banget Yu. Tak pernah bersemangat” Casandra berhenti berbicara, ia memandangi sahabatnya yang kini duduk di sampingnya.
Ayu masih diam, tak ada satu kata pun yang ia ucapkan seolah ia bertemu dengan orang yang ia tak kenal. Casandra menunduk, ada rasa sakit yang tiba-tiba hinggap di dadanya. Senyum yang tadi menghiasi wajahnya seolah sirna seketika.
Ayu yang kini memandangi wajah sahabatnya. Ia menarik Casandra lalu memeluknya dalam tangis.
“Maafkan aku Yu “ ujar Casandra dalam isak tangisannya. Ayu semakin erat memeluk Casandra. Ia hanya mengangguk.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan. Orang itu lalu tersenyum.
“ Syukurlah dek, kamu sudah bertemu dengan sahabatmu, semoga kamu bisa berubah lebih baik lagi dek” gumang Asland.
Iya, orang yang tengah memperhatikan keduanya adalah Asland. Asland selalu mengikuti Casandra, ia tidak ingin jika sesuatu terjadi padanya.
Setelah dirasa Casandra telah aman, Asland meninggalkan tempatnya lalu pergi menuju perusahaanya.
Asland Sanjaya adalah putra kedua Ibrahim Maulana, Ayah Casandra. Asland adalah kakak tiri Casandra. Sudah 3 tahun ia mencari keberadaan adiknya, namun semalam takdir mempertemukan mereka.
Cassandra tanpa sengaja menabrak Asland yang berjalan dari Mesjid. Mereka bertemu tanpa diduga. Asland yang langsung mengenali wajah Casandra, karena sebelum Ayahnya meninggal. Ia diberikan wasiat untuk menjaga adik tirinya. Ia tak tahu keberadaan adiknya, ia hanya berbekal sebuah foto keluarga sang Ayah bersama istri keduanya.
Ibu Asland telah meninggal 3 tahun yang lalu, ia yang dulunya tinggal di Semarang kini merantau ke Jakarta untuk mencari sang adik.
Di Jakarta ia membangun usaha Tekstil selama 3 tahun ini, usahanya semakin berkembang. Ia sudah menikah dan mempunyai seorang putri yang sangat cantik.
Di Perusahaan Asland.
“ Pak ini laporan penjualan kita bulan ini “ Andini menyerahkan laporan penjualan kepada Aslan.
Aslan membaca dengan teliti laporan tersebut. Ia sangat puas dengan hasil kerja karyawannya. Penjualan bulan ini semakin meningkat.
“Terima kasih Din, kerja yng bagus. Berikan reword kepada team pemasaran yang telah bekerja sebaik ini”
“Baik pak, apa masih ada yang bapak perlukan, “ ucap Andini dengan sopan.
“Tidak ada, kembalilah ke tempatmu bekerja.” Andini mengangguk lalu meninggalkan ruangan Aslan.
Setelah Andini keluar, Aslan kembali memikirkan Casandra. Ia harus mencoba mendekati Casandra, agar ia bisa menjaganya lebih dekat.
Setelah berpikir kini muncul ide agar ia bisa selalu di dekat Casandra. Ia menelpon Casandra.
“Halo, assalamualaikum, ini benar nomor Casandra”
“Iya, maaf dengan siapa saya berbicara ?”
“Saya Asland, yang semalam kamu tabrak di jalan XXX”
Oh namanya Aslan. Gumang Casandra dalam hati.
“Halo, halo, halo “ Casandra terkejut
“Maaf, ada apa ya mas? “ Casandra bertanya dengan gugup.
“ Bisa kita ketemu di Cafe XX jam 4 nanti? “ tanya Asland.
“ Iya bisa, bisa mas, saya pasti datang” jawab Casandra dengan semangat.
Aslan hanya bisa tersenyum. Ia bahagia akan bertemu kembali dengan adik yang selama ini dia cari. Aslan kemudian mematikan teleponnya.
Setelah mematikan teleponnya, ia kembali menelpon seseorang.
“Halo assalamualaikum sayang, mas mungkin pulang agak telat, mas mau bertemu dengan Casandra” ujar Aslan kepada sang istri .
“Waalaikum salam mas, iya mas, salam ya sama Casandra, ajak ke rumah ya mas,”. Fatimah merasa senang mendengarkan suaminya.
“ Maaf sayang, mungkin mas belum bisa jujur di depan Casandra, mas khawatir ia tidak mau bertemu mas jika Casandra tahu siapa mas sebenarnya” Aslan menarik napas lalu membuangnya dengan kasar.
“Mas rencana hanya ingin mendekatinya, jika waktunya sudah pas baru mas berbicara jujur kepada Casandra”, ujar Asland dengan nada sedih.
Fatimah hanya bisa mendukung sang suami. Menurutnya, Aslan pasti telah memikirkan dengan baik-baik terlebih dahulu sebelum bertindak.
“Mas matikan dulu telponnya ya sayang, salam sama putri kita. Assalamu Alaikum”.
Di Cafe XX
Di sebuah cafe ternama di jakarta, tampak seorang gadis sedang duduk menikmati jus jeruk kesukaannya. Ia selalu melirik pintu masuk, ia tak sabar bertemu dengan lelaki yang telah mencuri hatinya semalam.
Hari ini ia akan bertemu dengan lelaki yang ditabraknya semalam. Tak lama kemudian, sosok yang dari tadi ditunggunya kini tela tiba dan berdiri di hadapannya.
“ Udah lama dek nunggu mas?" tanya Asland sambil duduk di depan Casandra.
Casandra hanya menggeleng lalu tersenyum. Casandra begitu gugup berhadapan dengan Aslan. Dia hanya bisa menunduk, tak mampu memandang wajah leleki yang ada di hadapannya.
“Maaf ya, tadi mas banyak kerjaan di kantor jadi agak telat “, Casandra masih terdiam.
“ Hmm... kamu pasti bingung kenapa saya mengajakmu bertemu?” Casandra hanya mengangguk, ia masih terpesona dengan senyum Aslan.
“ Ok sebenarnya saya kesini mau minta tolong kepada kamu, di perusahaanku butuh karyawan di bagian pemasaran, saya tahu kamu mahasiswi marketing. Kamu mau kan bantu saya ?” tanya Aslan dengan ramah.
Wah kesempatan nih dekat dengan mas Aslan. Gumang Casandra.
Ia senyum-senyum sendiri. Aslan pun menggoyangkan pundak Casandra untuk menyadarkannya.
Bagaikan magnet, sentuhan tangan Aslan langsung menarik kesadaran Casandra. Semburat merah langsung saja muncul di kedua pipi Casandra.
“Kamu kenapa? Kamu mau kan bantu saya ?” tanya aslan, dengan senyuman yang tak pernah hilang dari wajah tampannya.
” Mau, mau mas, mau pakai banget malah, apasih yang ngak buat mas Aslan yang tampan ini? Hehehe” jawab Casandra dengan cengengesan.
“Tapi mas bagaimana dengan kuliah saya ?" tanya Casandra.
“Bisakan kamu pindahkan di jam malam saja, bagaimana ? “ usul Asland.
“Nanti saya bantu untuk mengurus berkasnya, kebetulan salah satu rekan bisnis saya dosen disana, dia juga yang mengusulkan kamu untuk membantu saya”, Casandra hanya mengangguk membenarkan usul asland.
Tidak terasa mereka sudah satu jam lewat mengobrol di dalam Cafe, aslan pun berpamitan. Sebelum pergi ia sempat menawarkan untuk mengantar Casandra, tetapi Casandra menolak karena ia mengendarai motor kesayangannya.
~Bersambung~
Jangan lupa like dan coment nya ya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Tinta hitam
aku mampir kak 😉😉😉
2021-09-19
1
Bunga Syakila
visualnya aothor biar seru
2020-10-17
0