Episode 5

Safira baru saja sampai di apartemennya pukul delapan malam. Wanita yang tengah berbadan dua itu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa empuk di ruang tamu. Maniknya terpejam menikmati sejuknya ruangan oleh angin malam yang masuk dari arah balkon. Pekerjaannya di butik cukup padat hari ini, membuatnya dengan mudah terlelap.

Sadar masih mengenakan dress dan tidak nyaman dengan tubuhnya yang berkeringat, Safira memaksa berdiri, bersiap untuk mandi. Bibir mungilnya bersenandung sambil menyiapkan handuk dan baju tidurnya.

Bel apartemennya berbunyi, membuat kegiatannya terhenti.

"Siapa itu? Apa itu Alice?" gumamnya.

Tanpa banyak berpikir, wanita itu mendekat ke arah pintu, lalu membukanya.

"Siapa?" sahutnya saat melihat seorang pria bertubuh besar dan tinggi berdiri membelakanginya. Pria itu memakai mantel hitam, yang sedikit basah membungkus tubuh besarnya. Nampaknya pria itu kehujanan.

Dalam satu gerakan, pria itu berbalik. Menampilkan senyum manis untuknya.

"Selamat malam ibu dari anakku." suara bariton menyapa telinga Safira dengan lembut.

Safira nampaknya masih belum sadar akan siapa pria di hadapannya tersebut. Tetapi dalam hitungan detik, wajah yang teramat familiar ini mengingatkannya akan sosok bajingan yang menghancurkannya beberapa bulan yang lalu.

Manik Safira membulat sempurna, rasa takut dan trauma itu mencuat, membuat kakinya lemas hampir tidak bisa menopang tubuhnya.

Tidak ingin melihat bajingan ini lebih lama lagi, dengan gerakan cepat Safira menutup pintu. Tapi dengan sigap pula pria itu menahan. Tanpa mengerahkan seluruh kekuatannya, pria itu mendorong Safira pelan masuk ke dalam apartemen, lalu menutup pintu dengan kuat.

Pria itu mengurung Safira dibalik pintu, mendekatkan wajah mereka hingga ujung hidung mereka bersentuhan.

"Safira Pramana, kau tidak merindukanku?" suara pria itu lembut menyapa gendang telinganya. Safira memejamkan matanya, tidak sudi menatap pria itu. Kepalanya berpaling membuat pria itu hanya berhadapan dengan pipinya, sementara dengan sekuat tenaga, ia meronta dari cengkeramannya.

Pria itu tersenyum penuh arti, dengan sengaja mengecup pipi Safira, yang mana membuatnya kaget dan menjerit.

"Lepaskan aku! Beraninya kau melakukan itu bajingan!" maki Safira.

Tapi, semakin wanita itu memberontak, semakin Dave senang mempermainkannya. Ya, pria itu adalah Dave. Si bastard yang kita bicarakan tadi.

Entah hanya kebetulan atau inikah yang disebut takdir. Setelah melecehkannya dan mengambil kehormatannya beberapa bulan lalu, kini Dave muncul sebagai calon suami sahabatnya sendiri.

Dave melepas tangan Safira, kemudian beralih memeluk pinggang Safira, sebelum wanita itu lari dari jangkauannya. Safira memukul dadanya bertubi-tubi, pun dengan sekuat tenaga.

"Lepaskan aku! Jangan menggangguku lagi. Biarkan aku hidup dengan tenang." teriak Safira.

"Sst... jangan banyak bergerak sayang. Ingat bayi kita, nanti dia terluka." dengan sengaja Dave menyentuh perutnya yang kini sudah mengeras tetapi masih rata.

Wajah Safira menggelap, keningnya berkerut dalam, menandakan ia sangat marah ketika perutnya dipegang oleh laki-laki ini. Rasanya tidak sudi, bayinya yang suci dijamah oleh pria kotor dan murahan ini.

Dave mengangkat alisnya, cukup terkejut melihat kemarahan wanita itu. Sekali brengsek tetaplah brengsek, dengan lembut tangan besarnya mengusap dari kening hingga pipi wanita itu.

"Ada apa sayang? Kenapa kau sangat marah? Bayi ini juga milikku bukan? Aku berhak atasnya." ucapnya seolah itu adalah hal mutlak tak terbantahkan.

Dave perlahan semakin mendekat, memanfaatkan kelengahan Safira, hingga bibirnya mendarat dengan sempurna di bibir ranum yang sedari tadi menggodanya.

Safira sadar sepenuhnya, lagi, tanpa memikirkan bayinya, dia berontak dari pria itu. Tapi Dave sangat kuat, mengangkat kedua tangan kecilnya di atas kepalanya, sementara tangan kanannya menahan wajahnya.

Pria itu menciumnya lembut, dalam dan penuh buaian. Cukup lama Dave melakukannya, membuat air mata wanita itu luruh, akhirnya pasrah ketika pria yang sama lagi-lagi melecehkannya.

Setelah merasa puas Dave menyudahi kegiatannya, menatap manik Safira penuh arti. Kabut gairah menguasainya sesaat setelah ciuman itu berlangsung. Dave ingin mencicipi Safira lagi, mengulangi hal bejat yang dia lakukan tiga bulan yang lalu.

Air mata Safira diusap dengan lembut, "Jangan menangis sayang. Aku tidak akan menyakitimu." bahkan dengan lancang pria itu mengecup sudut bibir Safira.

Bibir panasnya semakin turun ke daun telinganya, dan berbisik dengan nada sensual, "Aku menginginkanmu lagi sayang. Aku ingin bercinta denganmu."

Terpopuler

Comments

ana Imaa

ana Imaa

dasar bastard

2022-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Eisode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 55
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 58
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 78
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 83
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Eisode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 55
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 58
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 78
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 83
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!