Episode 4

Pria jangkung bertubuh besar itu mendudukkan bokongnya di kursi kerajaannya. Matanya yang tajam, setajam tatapan elang, menatap lurus ke depan. Pria ini terlihat seperti pemeran antagonis yang kejam dan bengis.

Bagai seorang psycho, pria itu mengambil sebuah pisau kecil, lalu melemparnya secepat kilat hingga mengenai papan target. Tepat sasaran, lelaki itu menyeringai.

Ketukan pintu ruangan terdengar, seorang wanita cantik dengan penampilan seksinya, masuk membawa sebuah map kuning di tangannya.

Wanita itu dengan lekuk tubuhnya melenggak-lenggok seirama dengan langkahnya berjalan menuju sang atasan. Map itu diletakkan di atas meja, tetapi wanita itu seolah enggan pergi. Justru semakin dekat pada pria itu, berdiri di belakangnya, dengan tangannya yang gemulai meraba bahu hingga dada pria itu.

Pria itu sama sekali tidak menolak. Dengan santai ia membuka map tersebut. Senyum smirknya tercetak semakin jelas setelah melihat dua lembar foto dari dalam map tersebut.

"Kamu bahkan mengikutiku sampai ke sini?" ucapnya dengan nada mengejek.

"Dia siapa Tuan Dave?" suara lembut wanita yang tengah menyandarkan kepalanya di bahu pria itu, sangat dekat bahkan wajah mereka hampir bersentuhan.

Dave, lelaki bastard dengan tingkat kebrengsekan di atas rata-rata. Entah sudah berapa banyak wanita dalam hidupnya, hingga ia akhirnya mendapat gelar playboy kelas kakap oleh teman-temannya.

Ya, parasnya yang tampan bak dewa Yunani membuat setiap wanita rela bertekuk lutut bahkan melemparkan dirinya secara cuma-cuma padanya. Tentu saja, Dave dengan moral yang minus menikmati bahkan memanfaatkan kelebihannya tersebut.

Jika ditegur oleh sang Ibu, maka Dave akan berkata, "Memangnya kucing mana yang menolak ikan?" ucapnya dengan begitu sombongnya.

"Tuan Dave? Kau mendengarku?" tanya wanita yang merupakan sekretarisnya tersebut, karena Dave malah melamun.

Pria itu tersadar dari apa yang pernah dia lakukan pada seorang gadis tiga bulan yang lalu. Gadis yang merupakan adik dari musuhnya, ia culik dan mengambil kesuciannya dengan bringas.

Sebenarnya tidak ada niatan Dave melakukan hal bejat itu sebelumnya. Sebagai seorang lelaki yang selalu dipuja oleh para wanita, tentu ia gengsi untuk menyentuh seorang wanita lebih dulu.

Namun ketika melihat gadis cantik itu, entah kemana harga dirinya yang setinggi langit itu pergi. Hingga dengan lancangnya ia menarik gadis itu dan bercinta dengannya.

Dave teramat terkejut ketika tahu bahwa dirinyalah yang pertama bagi gadis itu, membuatnya merasa beruntung karena gadis itu adalah perawan pertamanya dari sekian wanita yang pernah tidur bersamanya.

Memang benar-benar bastard. Bukannya merasa bersalah, pria itu malah senang. Memang pantas dimusnahkan dari bumi ini.

"Tidak apa-apa." mendorong wanita seksi itu menjauh, membuat sang sekretaris merenggut. Karena tidak biasanya bosnya itu bersikap kasar padanya. "Keluar. Aku tidak ingin diganggu!" perintahnya.

Wanita itu menurut, meski dalam hati tidak terima diusir seperti ini.

Seperginya wanita itu, Dave memandangi wajah gadis dalam foto itu. Jujur saja, Dave terpesona akan kecantikan wanita itu, sama seperti tiga bulan lalu, ia terpesona pada pandangan pertama.

Dave pikir wanita ini sama seperti wanita-wanita lainnya yang pernah tidur dengannya lalu terlupakan. Namun ternyata dirinya salah, wanita ini sanggup membuat dirinya terpesona untuk yang kedua kalinya.