Garis Dua Satu Malam Milik Tuan Gara
"Ibu tenang saja, aku akan mencari uang untuk biaya operasi Ayah," ucap Airin, gadis kembang desa yang merantau ke kota untuk merubah nasib keluarga yang ia sayangi.
Airin, gadis cantik dari desa sengaja merantau ke ibu kota untuk merubah nasib keluarganya.
Ia bekerja disebuah bar mewah yang ada di jantung ibu kota tersebut.
Masih di bar yang sama, Gara Emanuel, laki-laki angkuh dan dingin yang hampir setiap malam berkunjung ke bar tersebut hanya untuk menyalurkan nafsunya kepada wanita-wanita bayaran kelas atas tengah duduk untuk mencari mangsa baru.
Tak lupa sekretaris sekaligus sahabatnya Leon yang selalu ada di manapun Gara berada.
Di saat yang bersamaan, Airin tengah membersihkan meja dan gelas-gelas sisa minuman keras yang tepat berada di sebelah meja Gara dan Leon.
Kecantikan alami dan bentuk tubuh yang proposional membuat semua mata lelaki yang melihat Airin tak dapat berkedip.
Begitu juga dengan Gara, yang baru pertama kali bertemu dengan Airin.
Mata elangnya tak sengaja melihat ke arah Airin yang sedang melakukan tugasnya di bar tersebut.
"Kulihat dari tadi kau memperhatikan pelayan itu? Apa kau mengenalnya?" tanya Leon yang memperhatikan gerak gerik sahabatnya itu dari tadi.
"Tidak, aku tidak mengenalnya, tapi aku menginginkan pelayan cantik itu. Apa kau bisa membawanya untukku malam ini Leon wang?" ucap Gara sembari terus memperhatikan Airin.
"What? Apa kau serius? Dia hanya pelayan," tegas Leon tak habis pikir.
"Lalu kenapa kalau dia hanya pelayan? Bukannya di atas ranjang aku yang akan menjadi pelayannya?" ucap Gara membuat Leon geleng-geleng kepala.
"Baik, aku akan mencoba bicara dengan penanggung jawab bar ini," ujar Leon sembari meninggalkan Gara sendirian.
.
.
Tok..To..Tok..
"Masuk," ucap Yuta dingin.
"Leon?" ucap Yuta tak menyangka jika Leon lah yang mengetuk pintu ruangannya.
"Yuta?" ucap Leon yang juga kaget melihat Yuta.
"Ayo Leon, silahkan masuk. Aku tak menyangka jika bisa bertemu denganmu kembali," ucap Yuta senang.
"Aku pun begitu. Kau CEO bar ini?" tanya Leon penasaran.
"Yapss.. Seperti yang kau lihat saat ini," jawab Yuta menaikkan bahunya.
"Baguslah kalau begitu. Aku ingin meminta bantuan mu. Apakah kau bersedia?" ucap Leon to the poin.
"Bantuan? Bantuan apa? Aku akan membantumu selagi aku mampu," tanya Yuta penasaran.
Leon kemudian mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto Airin yang tadi sempat ia foto saat Airin membersihkan meja milik pelanggan.
"Dia Airin, pelayan bar disini. Ada apa dengannya?" tanya Yuta penasaran.
"Aku ingin menyewanya malam ini untuk bos sekaligus sahabatku Gara Emanuel," ucap Leon membuat Yuta kaget.
"Gara Emanuel?" ucap Yuta kaget.
"Ya, anak pemilik SMA tempat kita bersekolah dulu," ujar Leon.
"Oh ya, aku ingat. Bukankah kalian dulu bersahabat," balas Yuta yang kembali mengingat masa-masanya.
"Ya, begitulah. Jadi apa kau bisa membantuku Yuta?" tanya Leon sekali lagi.
"Bisa.. Bisa. Kau tenang saja. Aku akan memberikan Airin kepada Gara malam ini," ucap Yuta kepada kawan lamanya itu.
"Baik. Makasih Yuta. Kau sangat membantu pekerjaan ku," balas Leon senang.
"Sudah. Kau santai saja. Aku akan menyuruh seseorang untuk memanggilnya ke ruangan ku," ucap Yuta sambil memencet tombol telepon yang ada di atas mejanya.
"Terima kasih. Kalau begitu aku pergi dulu," ujar Leon pamit meninggalkan ruangan Yuta.
.
.
Airin yang sedang berada di ruangan lain bar tersebut mendapat panggilan dari salah satu teman kerjanya untuk menghadap Yuta.
Tok..Tok..Tok..
"Masuk," ucap Yuta dari dalam.
Airin pun masuk dan berdiri di depan meja kerja Yuta.
"Duduk," ucap Yuta bersuara dingin.
"Makasih tuan. Maaf tuan, apa ada yang bisa saya bantu?" ucap Airin gugup.
"Saya dengar kamu sedang butuh biaya untuk operasi ayahmu yang ada di desa. Apa itu benar?" tanya Yuta dengan tatapan dinginnya.
Yuta mengetahuinya dari seorang teman Airin yang juga bekerja di bar tersebut.
"I...Iya benar tuan," jawab Airin menunduk.
"Saya punya tawaran menarik buat kamu. Kalau kamu bersedia, kamu bisa gunakan uangnya untuk biaya operasi ayah mu, bahkan uang nya masih bersisa banyak. Gimana? Apa kamu mau mendengar tawaran saya?" ucap Yuta menatap Airin.
"Tawaran apa tuan, jika saya sanggup, saya akan menerimanya," jawab Airin.
"Tenang, pekerjaan ini sama sekali tidaklah berat. Kamu hanya akan menemani seseorang satu malam saja," ucap Yuta tersenyum smirk.
"Mak.. Maksud tuan?" tanya Airin masih tidak mengerti.
"Maksud saya ya itu, kamu hanya menemani seorang tamu saya untuk bermalam, setelahnya dia akan membayar kamu dengan harga fantastis," ulang Yuta santai lalu menghisap rokoknya.
"Maaf tuan, saya tidak bisa. Saya masih suci, dan saya tak akan pernah memberikan kesucian saya kepada laki-laki manapun sebelum saya menikah," tegas Airin.
"Ya sudah, kalau begitu kau carilah sendiri uang untuk biaya operasi ayahmu. Meskipun kau bekerja pagi dan malam, kau tak akan pernah mendapatkan uang sebanyak itu. Dan ingat, jangan pernah menyesal jika ayahmu akhirnya tidak tertolong lagi. Aku tak akan memberimu kesempatan kedua Airin," ujar Yuta lalu meninggalkan ruangannya.
Airin tampak berpikir dan mencerna ucapan Yuta. Jika ia tak segera mendapatkan uang untuk biaya operasi ayahnya, maka tidak menutup kemungkinan jika nyawa ayahnya akan melayang.
"Saya bersedia tuan," ucap Airin keras tepat sesaat Yuta akan membuka pintu ruangannya.
Yuta kemudian berhenti dan balik menatap Airin dengan senyuman smirk nya.
Ia kemudian berjalan kembali ke arah Airin dan berbisik di telinga gadis cantik itu.
"Bagus, itu artinya kau anak yang patuh Airin. Tunggu disini, sebentar lagi akan ada beberapa orang yang akan membawamu menuju ruang VVIP bar kita ini. Kau hanya perlu menurut dan duduk manis di kamar itu," bisik Yuta membuat air mata Airin menetes perih.
Yuta kemudian berjalan keluar dan meninggalkan Airin yang saat ini sedang menangis pilu.
"Kenapa? Kenapa ini harus terjadi kepadaku Tuhan," gumam Airin pilu.
"Maafkan Airin Ayah, Ibu. Airin tidak bisa menjaga kehormatan Airin," ucap Airin pelan.
Tak beberapa lama kemudian, datang beberapa wanita yang membawa Airin menuju kamar VVIP bar tersebut.
Airin hanya menurut saat wanita itu mulai merias wajah Airin dan menggantikan bajunya dengan gaun malam yang terbuka.
"Kau sungguh cantik sekali Airin," ucap salah satu pelayan wanita tersebut.
"Makasih," ucap Airin singkat. Pikirannya saat ini sedang kacau. Bagaimana tidak. Sebentar lagi ia akan kehilangan kehormatannya sebagai seorang wanita. Kehormatan yang akan di ambil oleh laki-laki yang bukan suaminya.
"Kau tunggulah disini, kami pergi dulu. Nanti akan ada laki-laki yang akan datang menemui mu. Ingat Airin, kau harus tenang," ucap salah seorang pelayan tersebut sebelum meninggalkan Airin sendirian.
Benar saja. Tak lama kemudian, masuklah seorang laki-laki tampan yang tak lain tak bukan adalah Gara Emanuel.
Airin menjadi cemas saat Gara menutup dan mengunci pintu kamar tersebut.
Dalam kecemasannya, Gara berjalan menghampiri Airin yang berdiri menatap Gara yang terus mendekat ke arahnya.
"Cantik," bisik Gara di telinga Airin sedangkan tangannya membelai sekilas wajah Airin.
Airin hanya diam, tak bisa dipungkiri saat ini jantungnya berdetak sangat kencang, dan nafasnya memburu saling mendahului. Terlihat jelas dari dadanya yang kembang kempis karena gugup dan juga takut.
Gara pun membimbing Airin ke atas ranjang dan mendudukkannya tepi ranjang tersebut.
"Siapa namamu?" tanya Gara lembut sambil menyisipkan rambut panjang Airin kebelakang telinganya.
"Airin.. Na.. Nama saya Ai.. Airin tuan," jawab Airin gugup.
"Nama yang cantik, secantik pemiliknya," ucap Gara dengan suara yang sudah serak dan mata yang sayu.
"Ttte.. Terima kasih tuan," balas Airin masih saja gugup.
"Kau tak perlu gugup Airin. Aku bukan orang jahat," ujar Gara mulai mencium sekilas leher Airin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
0316 Toiyibah,S,Pd.
masih banyak jln yg halal sa,semoga Gara amhil jln yg benar
2022-12-31
0
Diana S Kuwoie Macmax
hi... Salam dr Malaysia. aku setuju dgn Abigail Rebecca. bule2 yg macho. jgn yg Korea. yg Korea ok cuma kesihatan kemayu. sorry sy x pandai cakap Indonesia.
2022-11-05
0
Yanti Damay
jgn visualnya korea dong...orang eropalah thor biar sangar n gagah...lah itumah kemayu pisannnn
2022-11-02
0