KING D
KLEK! PESS!
Mata pria Jawa dengan dua lelaki kembar meski berbeda warna mata tersebut melebar seketika saat melihat tabung berbentuk kapsul terbuka, meski jenisnya lain dari yang pernah mereka lihat sebelumnya. Jantung semua orang berdebar ketika kepulan asap putih muncul dari celah penutup tabung yang mulai terbuka perlahan, meski orang yang tertidur di dalamnya belum menampakkan diri. Pria Jawa itu melangkah dengan gugup saat mendekati tabung yang sudah tak tertutup kaca lagi meski kepulan asap putih masih menyeruak dari dalam benda berwarna hitam tersebut.
Mereka bicara dalam bahasa Inggris. Terjemahan. Non-baku bahasa Indonesia campuran.
"Bos?" panggil pria gundul terlihat tegang. "Woah!" serunya tiba-tiba yang membuat pria bermanik merah dan biru tersebut ikut terperanjat karena pria Jawa yang mereka kenal beberapa hari lalu sampai masuk ke dalam tabung meski hanya tubuh bagian atasnya saja.
"Sir! Sir!" panggil pria bermanik biru panik dan mengarahkan pistol ke arah tabung, begitupula saudara kembarnya.
Keduanya langsung dengan sigap mengitari tabung berwarna hitam mengkilat itu. Mereka membidik seseorang yang diyakini sebuah ancaman karena pria Jawa itu tampak ragu saat memutuskan untuk membangunkannya.
"Bos, bos, i-ini Otong. Obama Otong. Inget? Masa gak inget sih? Kita 'kan best friend. Inget dong," tanya lelaki bernama Obama gugup saat wajahnya kini berhadapan dengan pria yang terlihat pucat dan masih terbaring dalam tabung.
"O-tong?" balasnya lirih menatap pria berkepala gundul itu dengan wajah datar.
Obama Otong mengangguk cepat meski jantungnya berdebar kencang. Tiba-tiba saja, "Iuh!" keluh Polo saat melihat pria yang dibangunkan tersebut malah menjilat wajah Otong.
Pria bermanik merah menelan ludah. Ia merasa sikap lelaki yang dibangunkan oleh pria Jawa itu sedikit mirip dengannya. Pria itu bergidik ngeri dan merasa memiliki kembaran lain yang sifatnya lebih mengerikan ketimbang dirinya.
"Yah ... kau Otong. Kenapa kau jadi jelek begini? Ke mana rambutmu?" tanya pemuda itu menatap Obama lekat.
"Terkikis dalam tabung, Bos. Hehe," jawab Obama dengan senyuman.
Tiba-tiba, pria dalam tabung itu menggerakkan hidungnya seperti mengendus. BRUKK!!
"Wadoh!" pekik Obama Otong terkejut saat ia didorong dengan kuat oleh orang yang dipanggil bos olehnya hingga jatuh terlentang.
"Polo ...," panggil pria bermanik merah dengan wajah pucat saat tiba-tiba saja lelaki yang berada dalam tabung keluar tanpa ia bisa melihat pergerakannya.
Pria bermanik biru yang dipanggil Polo ikut mematung bahkan ia seperti kesulitan bernapas saat melihat pria dengan warna mata berbeda di sisi kiri dan kanan kini memeluk saudara kembarnya di punggung, seperti minta gendong.
"Kau ... berbeda," bisik pria dengan warna mata merah di sisi sebelah kiri, dan biru di sisi kanan.
"Mm, Tuan. Anda ... King D bukan? Tolong, jangan sakiti saudaraku Marco. Kami bukan ancaman. Kami satu jajaran denganmu, 13 Demon Heads," ucap Polo menenangkan seraya meletakkan pistolnya perlahan ke lantai lalu mengangkat kedua tangan.
Pria yang diyakini bernama King D menatap Polo tajam. Tiba-tiba, ia melompat dari punggung Marco. Obama, Marco dan Polo tertegun saat pria dengan dua warna manik berbeda itu bisa berdiri di tembok.
"Jangan kaget. Dia ... pakai sepatu magnet," ucap Obama yang melihat kaki bosnya memakai sepatu dari besi tersebut.
"Ya. Kami ... pernah melihat benda itu sebelumnya," jawab Polo yang hampir saja terkena serangan jantung karena kaget melihat manusia bisa berdiri dalam posisi horisontal melawan gravitasi.
King D berjalan dengan gagah mendatangi Polo yang menatap pergerakannya lekat. Namun, Obama Otong merasa jika orang yang dikenalnya itu sedikit berbeda. King D bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana ketat berwarna hitam serta sepatu magnet. King D tampak biasa saja memamerkan tubuhnya yang terlihat padat dan berotot padahal tertidur sangat lama.
"Bos. Kamu gak papa?" tanya Obama berdiri perlahan dan malah ikut memiringkan kepala mengikuti pergerakan King D yang seperti kelelawar karena kepalanya berada di bawah, sedang kedua kaki memijak atap ruangan.
"Siapa mereka?" tanya King D menunjuk Marco dan Polo.
"Mereka anak kembarnya Lopez dan Brian. Inget?" jawab Obama yang kini berdiri di samping Polo.
Marco ikut mendekat karena merasa jika pria bernama King D ini sedikit bermasalah. King D tak menjawab, tapi ia kembali mengendus. Marco dan Polo saling melirik. Mereka merasa, jika King D memiliki kemampuan seperti mereka, tapi ada kemampuan lain yang masih menjadi misteri.
"Di mana kekasihku?" tanyanya seraya melihat sekitar.
"Belum bangun, Bos. Maaf, Otong terpaksa bangunin bos lebih cepat karena ... ada hal gaswat," jawab Obama kembali gugup karena King D tak menunjukkan senyum sejak terbangun.
King D melompat turun dan kini berjongkok. Ia melihat kedua tangan dan mengamati tubuhnya dari cermin besar yang tertempel di dinding. Tiga pria yang sudah bangun lebih dulu menatap gerak-gerik King D saksama karena menarik perhatian.
"Ada yang aneh dalam diriku. Kenapa mataku? Dan ... oh! Dia berubah lagi!" ucap King D seperti bingung dengan dirinya sendiri.
"He? Berubah gimana?" tanya Obama langsung berlari mendekat.
King D memejamkan matanya rapat lalu membukanya lagi. Praktis, Obama tersentak bahkan tubuhnya sampai mundur meski langkahnya tidak.
"Weh, bisa gitu?" tanya Obama terheran-heran.
"Ada apa?" tanya Polo ikut mendekat disusul Marco.
"Matanya Bos King D bisa berubah jadi lima macam. Ngeri, tapi keren. Masa iya tabungnya bermasalah kaya punya kalian?" tanya Obama menatap Marco dan Polo yang mengenakan alat translator di salah satu sisi telinga mereka.
"Apa aku sakit? Aku merasa ... tubuhku tak karu-karuan. Rasanya ... aku ingin ...."
BRUKK!
"Bos!" pekik Obama Otong kaget karena King D ambruk begitu saja.
Bahkan, tubuh King D sangat berat. Polo dan Marco sampai ikut mengangkatnya, tapi tak bisa.
"Buset! Berat banget kaya beton!" pekik Obama lagi sampai seluruh ototnya menegang.
"Hah, hah, ini tak wajar. Sungguh," keluh Marco yang ikut berkeringat.
"Hah, biarkan saja dia di sini. Selimuti saja tubuhnya atau ... entahlah. Aku bingung menyikapi hal ini," sahut Polo yang ikut duduk di samping tubuh King D karena pria itu tak sadarkan diri.
"Kenapa cuma Otong doang yang gak punya kemampuan ajaib kaya kalian? Diskriminasi sumpah!" keluhnya kesal.
Marco dan Polo menahan senyum karena mereka juga tak tahu akan hal itu. Saat ketiganya sedang mengistirahatkan tubuh usai pertarungan yang melelahkan beberapa waktu lalu, lagi-lagi mereka dikejutkan oleh sikap King D.
"Woah!" seru ketiganya bersamaan langsung terperanjat ketika King D langsung berdiri lalu berlari kencang.
"Dasar bos edian!" teriak Obama sampai memegangi dadanya karena kaget.
"Kejar dia, Marco!" perintah Polo.
Marco dengan sigap mengejar di mana ia memiliki kemampuan berlari cepat di atas manusia normal. Siapa sangka, jika King D juga memiliki kemampuan yang sama. Marco merasa, King D memiliki kesamaan seperti dirinya karena memiliki warna mata yang serupa.
"King D! King D!" panggil Marco karena ia tak bisa mencium aroma tubuh King D seperti manusia lain. "Sial di mana di—"
Seketika, Marco mematung ketika melihat sebuah tabung yang berbeda muncul dan King D berdiri di depannya. Marco berjalan mendekati King D perlahan saat melihat pria unik itu menatap seorang gadis yang tertidur dalam cairan berwarna hijau dan seperti melayang dalam genangan air tersebut.
"Siapa dia? Kau mengenalnya?" tanya Marco menatap King D lekat yang berwajah sendu.
"Kekasihku. Irina Tolya," jawabnya dengan senyuman.
Praktis, mata Marco melebar. Akhirnya ia melihat sosok asli Irina Tolya yang disebut-sebut sebagai gadis pemilik kemampuan untuk mengendalikan serum monster di tubuhnya. Konon katanya, darahnya berwarna hijau berikut matanya yang bersinar bagaikan batu zamrud. Marco ikut terpaku karena baru menyadari jika gadis bernama Irina Tolya sungguh cantik meski matanya terpejam .
"Hah, hah, di sini jebule. Ya ampun," keluh Obama Otong saat berhasil menyusul keduanya meski keringatnya bercucuran.
"Wow! Apakah ... dia juga ditidurkan? Kenapa jenis tabungnya berbeda?" tanya Polo terkejut karena perempuan dalam tabung berisi cairan itu dalam posisi berdiri.
Mulut, hidung dan telinga gadis itu ditutup dengan sebuah alat yang terhubung dengan selang ke atas tabung. Banyak pin terpasang di tubuhnya dan tampak menyakitkan. Irina hanya mengenakan pakaian dalam yang berwarna serupa dengan kulitnya.
"Dia ... manusia percobaan pertama dengan tabung jenis ini. Kasihan Irina-ku, tapi ... ia siap mengambil risiko ini," ucap King D sedih seraya menempelkan telapak tangannya di dinding tabung kaca tersebut.
Semua orang diam. Mereka bisa merasakan kesakitan saat membayangkan jarum-jarum dari pin itu menusuk kulit hingga menembus daging. Marco kembali bergidik ngeri dan memilih untuk memalingkan pandangan.
"Ya Tuhan! Kita melupakan kawan-kawan kita!" seru Marco saat teringat dengan anggota timnya.
"Cepet bawa mereka masuk! Kita masih belum tahu di luar aman apa gak!" titah Obama Otong ikut panik.
Segera, Marco dan Polo berlari keluar. King D terlihat bingung dan menatap Otong lekat.
"Kaubilang ... dunia kacau? Apa yang terjadi?" tanya King D dengan kening berkerut.
Obama Otong menghela napas panjang lalu menatap King D lekat.
***
Welcome ... welcome bagi para LAP yang sudah berkunjung ke novel baru Lele yang berjudul King D. Pasti kaget pas baca eps perdana ini 'kan😆
Kwkwkw, makanya kan lele bilang, baca SIMULATION dan MONSTER HUNTER dulu biar gak terkejut ketika membaca genre baru dengan kisah fantasi di dalamnya.
Nah, jangan banyak tanya dulu, simak aja kisahnya sembari intip MARCO-POLO biar gak bingung-bingung amat. Novel ini akan lele ikutkan lomba yang kebetulan temanya pas😁 Semoga suka dan tipsnya boleh dialihkan ke novel ini ya. Makasih, lele padamu💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
May Yola May Yola
lupa le,, Marco polo,, d aflikasi apaya
2024-05-06
2
◤✧ 𝕯𝖊𝖜𝖎𝖖 𝕹𝖔𝖚𝖗𝖆 ✧◥
le mau tanya bacanya marco polo dimana ya 🤔
2023-02-24
2
Yuki💃🌻
Baca ulang lagi ah😁kali aja bsok ujian, kwkwkkw
2022-10-31
2