Adinda Untuk Kapten Zaid

Adinda Untuk Kapten Zaid

AKZ part 1

Zaid mengenakan kemeja batik warna biru berlengan panjang yang digulung hingga ke siku. Pakaian yang begitu pas di tubuh tegapnya menambah kegahahan serta ketampanannya. Membuatnya semakin berkharisma dan pastinya membuat kaum hawa begitu mendamba untuk dipersunting oleh Sang Kapten.

Namun, Zaid begitu dingin dan sulit untuk digapai. Tak sedikit pun ia memberikan kesempatan atau harapan kepada para wanita yang mendambanya. Entah wanita seperti apa yang menurutnya pantas untuk bersanding dengannya.

Zaid keluar dari kamarnya kemudian berjalan menuruni tangga. Di ruang depan, sang ibu nampak telah siap dengan mengenakan setelan kebaya yang bermotif sama dengan batik miliknya. Dengan hijab berwarna senada, sang ibu nampak anggun dan cantik di usianya yang tak lagi muda.

" Wah... Ibunya Zaid memang paling top deh " puji Zaid saat melihat penampilan sang ibu kemudian mencium pipi sang ibu.

" Ya, iyalah... Masa anaknya ganteng maksimal begini, ibunya biasa aja sih " sahut Bu Sandra terkekeh.

" Ayo, bu... Nanti terlalu siang kita datangnya. Gak bisa ngobrol- ngobrol lama " ucap Zaid sambil melangkahkan kaki menuju mobil diikuti langkah kaki sang ibu.

Zaid membukakan pintu mobil untuk sang ibu, setelahnya ia masuk ke dalam mobil lalu mulai menghidupkan dan melajukan mobilnya.

" Anak Arjuna yang sunat berapa tahun ? " tanya Bu Sandra.

" Kalau gak salah 4 tahun, bu " jawab Zaid sambil tetap fokus mengendarai mobil SUV mewahnya.

" Hebat ya, sudah mau disunat. Dulu kamu baru disunat pas kelas 4 SD. Kalau gak sakit saluran kencing, pastinya ya gak akan mau disunat " kenang Bu Sandra.

" Terus anaknya yang kedua, berapa tahun ? Perempuan atau laki-laki yang kedua ? " tanya Bu Sandra lagi.

" Perempuan bu. Kalau gak salah baru 6 bulan umurnya " jawab Zaid seadanya.

" Hem sejodo ya... Arjuna memang beruntung. Udah anaknya lucu-lucu, punya istri cantik, sholehah. Terus kamu apa kabarnya ? " tanya Bu Sandra.

" Kabar Zaid ? Zaid baik, Bu " jawab Zaid singkat dengan sedikit menarik ujung bibirnya.

Zaid sudah tahu arah pertanyaan sang ibu, karenanya ia tak ingin memperpanjang lagi.

" Ck... Kamu ini... " ucap Bu Sandra memukul lengan zaid. Ia merasa kesal dengan jawaban dari anak semata wayangnya itu.

Tak salah rasanya jika seorang ibu mengkhawatirkan jodoh untuk anaknya. Apalagi di usia Zaid yang sudah matang untuk menikah. Belum lagi karirnya yang cemerlang.

Teorinya seharusnya Zaid pun sudah memiliki anak tapi kenyataannya, jangankan istri dan anak. Memiliki kekasih saja Zaid tidak punya.

Inilah yang dikhawatirkan oleh Bu Sandra, ia takut jika ia tak bisa melihat cucu keturunannya. Karena itu ia seringkali menjodoh-jodohkan Zaid dengan anak kerabatnya yang semuanya ditolak mentah-mentah oleh Zaid.

40 menit kemudian, mobil yang dikendarai Zaid masuk ke dalam halaman rumah dimana telah banyak tamu-tamu yang datang.

Syukuran khitanan dengan suasana semi formal yang dihadiri oleh rekan-rekan kerja serta kerabat saja yang diundang menciptakan rasa kekeluargaan dan nyaman saat bercengkrama dengan sahabat dan kerabat.

Zaid dan Bu Sandra masuk ke dalam rumah besar dengan halaman yang luas itu. Mereka menemui Arjuna yang tengah duduk menemani Adam sang anak.

" Hai, jagoan Om... Pinter banget sih kamu udah sunat " ucap Zaid sambil mengelus kepala Adam.

Bocah kecil nan tampan itu hanya tersenyum sambil sedikit meringis menahan sakit mungkin karena efek biusnya sudah habis.

" Karena udah pinter, nih Om Zaid kasih hadiah buat Adam " ucap Zaid sambil memberikan mainan satu set hot wheel kesukaan Adam.

Mata bocah tampan itu berbinar melihat hadiah yang diberikan Zaid.

" Terima kasih, Om... " ucapnya sambil meraih hadiah dari Zaid.

" Ini, dari nenek buat beli mainan kesukaan Adam. Cepet sembuh ya, anak sholeh " ucap Bu Sandra sambil memberikan amplop kepada Adam lalu mencium pipi bocah lucu itu.

" Terima kasih, nenek cantik " ucap Adam membuat Bu Sandra gemas sendiri.

" Kalau aja Zaid punya anak gemesin kayak anak kamu ini, Jun... " ucap Bu Sandra sambil melirik Zaid yang tak acuh.

" Nanti juga dapet, Bu. Sabar aja dulu " sahut Zaid asal.

" Tuh, Juna... Kasih tahu temenmu yang satu ini kalau ibu mau cepet-cepet punya cucu. Nanti keburu ibu mati gak bisa lihat cucu, gimana coba ... " gerutu Bu Sandra.

" Ya, janganlah Bu. Emangnya ibu mau meninggal sekarang-sekarang " canda Zaid membuat sang Ibu menatap nyalang.

" Anak ini... " cebik Bu Sandra.

" Lho, mba Sandra sudah datang ? Kok gak kasih tahu bunda sih Jun ? " tanya Bu Lia, ibu kandung Arjuna menghampiri Bu Sandra lalu bersalaman dan cium pipi kanan kiri.

" Baru datang dek... Lihat dulu jagoan yang cakep ini lho " jawab Bu Sandra sambil mengusap kepala Adam.

" Nak Zaid, apa kabarnya ? " tanya Bu Lia saat Zaid mengambil tangannya lalu mencium tangan Bu Lia.

" Alhamdulillah, baik Bu... " jawab Zaid sopan.

" Mentang-mentang sudah jadi kapten, jarang main kesini lagi " ucap Bu Lia.

" Pak Kapten mah sibuk, Bu. Harus ada janji dulu baru bisa ketemu " oceh Arjuna diiringi senyum dari Zaid.

Bu Sandra dan Bu Lia memilih berlalu dari hadapan anak-anak mereka dan lebih memilih duduk sambil makan hidangan yang ada sambil berbincang-bincang.

" Mana Kirana sama Laras ? " tanya Zaid sambil melihat sekeliling.

" Kirana tadi aku suruh makan dulu. Kalo Laras lagi digendong sama Dinda tuh " tunjuk Arjuna ke arah gadis cantik yang memakai dress selutut berwarna biru navy yang berdiri di muara pintu.

Zaid semakin terpesona melihat Adinda, gadis belia yang kini beranjak dewasa. Dengan tatanan rambut yang dikepang serta kulit putih yang kontras dengan warna pakaiannya. Bibir berwana merah muda dan posturnya yang tinggi semampai.

Gadis inilah yang selalu mengusik hatinya. Selalu menghantuinya dengan bayangan senyuman manisnya.

Sungguh Zaid tak bisa lagi memalingkan hatinya pada wanita lain. Hanya ada satu wanita yang bersemayam di hatinya.

Gadis belia yang jelita, polos dan manja. Dialah Adinda, adik bungsu Arjuna sahabatnya.

Zaid menahan rasa yang membuncah di hatinya saat Adinda berjalan mendekat ke arahnya. Jantungnya berdetak lebih kencang terlebih saat Adinda berdiri di sampingnya.

" Abang... Kak Kiran belum selesai makan ? " tanya Adinda pada Arjuna.

Gadis cantik itu berbicara dengan sang kakak tanpa memedulikan keberadaan Zaid di sampingnya.

" Emangnya kenapa ? Laras rewel ? " tanya Arjuna sambil meraih bayi perempuannya.

" Engga sih, tapi Dinda kebelet nih. Abang pegangin Laras sebentar ! " jawab Adinda sambil menyerahkan Laras pada Arjuna.

" Tapi, abang lagi jagain Adam ini " Arjuna membawa Laras yang sibuk menarik-narik sepatu ke dalam pangkuannya.

" Idih... Bentar doang, gak tahan nih. Nanti kalau sampai Dinda bocor disini, berabe kan. Masa iya dinda harus saingan sama Laras pake popok juga" ceroscos Adinda asal.

" Kamu ini... " Arjuna geleng-geleng kepala dengan tingkah sang adik.

" Eh, salaman dulu nih sama temen abang, Kak Zaid baru datang " ucap Arjuna sambil menahan tangan Adinda dan menunjuk Zaid.

Adinda meraih tangan Zaid lalu mencium tangannya, bentuk rasa hormat kepada orang yang lebih tua.

" Dinda tinggal ke belakang dulu ya Kak. Kak Zaid ngobrol lagi deh sama bang Juna " ucap Dinda sopan sambil berlari kecil.

Zaid mengiringi kepergian Adinda dengan ekor matanya, lalu tersenyum samar.

Gadis ini sama sekali tidak berubah, mungkin yang berubah hanyalah kecantikannya yang semakin bertambah tetapi gaya bicaranya masih sama.

Polos, sopan, dan apa adanya. Sama seperti waktu pertama ia berjumpa yang membuatnya selalu memikirkan gadis belia yang cantik jelita itu.

Terpopuler

Comments

Erina Munir

Erina Munir

kepincut ya bang zaid

2023-12-31

1

Mamah Kekey

Mamah Kekey

mampir kk

2023-12-14

1

komalia komalia

komalia komalia

baca lanjut

2023-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 AKZ part 1
2 AKZ part 2
3 AKZ part 3
4 AKZ part 4
5 AKZ part 5
6 AKZ Part 6
7 AKZ part 7
8 AKZ part 8
9 AKZ part 9
10 AKZ part 10
11 AKZ part 11
12 AKZ part 12
13 AKZ part 13
14 AKZ part 14
15 AKZ part 15
16 AKZ part 16
17 AKZ part 17
18 AKZ part 18
19 AKZ part 19
20 AKZ part 20
21 AKZ part 21
22 AKZ part 22
23 AKZ part 23
24 AKZ part 24
25 AKZ part 25
26 AKZ part 26
27 AKZ part 27
28 AKZ part 28
29 AKZ part 29
30 AKZ part 30
31 AKZ part 31
32 AKZ part 32
33 AKZ part 33
34 AKZ part 34
35 AKZ part 35
36 AKZ part 36
37 AKZ part 37
38 AKZ part 38
39 AKZ part 39
40 AKZ part 40
41 AKZ part 41
42 AKZ part 42
43 AKZ part 43
44 AKZ part 44
45 AKZ part 45
46 AKZ part 46
47 AKZ part 47
48 AKZ part 48
49 AKZ part 49
50 AKZ part 50
51 AKZ part 51
52 AKZ part 52
53 AKZ part 53
54 AKZ part 54
55 AKZ part 55
56 AKZ part 56
57 AKZ part 57
58 AKZ part 58
59 AKZ part 59
60 AKZ part 60
61 AKZ part 61
62 AKZ part 62
63 AKZ part 63
64 AKZ part 64
65 AKZ part 65
66 Season 2 Part 1
67 Season 2 Part 2
68 Season 2 Part 3
69 Season 2 part 4
70 Season 2 Part 5
71 Season 2 part 6
72 Season 2 Part 7
73 Season 2 Part 8
74 Season 2 Part 9
75 Season 2 Part 10
76 Season 2 Part 11
77 Season 2 Part 12
78 Season 2 Part 13
79 Season 2 Part 14
80 Season 2 Part 15
81 Season 2 Part 16
82 Bonchap 1
83 Bonchap 2
84 Bonchap Part 3
85 Bonchap Part 4
86 Bonchap part 5
87 Bonchap Part 6
88 Bonchap Part 7
89 Bonchap part 8
90 Boncap Part 9
91 Bonchap Part 10
92 Bonchap Part 11
93 Bonchap Part 12 ( TAMAT )
94 Edisi kangen Bagas dan Alesha
95 Me & My Amnesia CEO (new novel promo)
96 Promo Novel Indira
97 Damar & Aluna
98 Pemberitahuan pindah versi novel Edward
99 Novel Baru - Novel Kevin
100 Promo Mentari di Hati Angkasa
101 Way of Me
102 Jatuh di Kamu, My Prince
103 Bukan Surgaku
104 My Arumi (Bukan Surgaku Season 2)
105 Mikhayla, Love is You
Episodes

Updated 105 Episodes

1
AKZ part 1
2
AKZ part 2
3
AKZ part 3
4
AKZ part 4
5
AKZ part 5
6
AKZ Part 6
7
AKZ part 7
8
AKZ part 8
9
AKZ part 9
10
AKZ part 10
11
AKZ part 11
12
AKZ part 12
13
AKZ part 13
14
AKZ part 14
15
AKZ part 15
16
AKZ part 16
17
AKZ part 17
18
AKZ part 18
19
AKZ part 19
20
AKZ part 20
21
AKZ part 21
22
AKZ part 22
23
AKZ part 23
24
AKZ part 24
25
AKZ part 25
26
AKZ part 26
27
AKZ part 27
28
AKZ part 28
29
AKZ part 29
30
AKZ part 30
31
AKZ part 31
32
AKZ part 32
33
AKZ part 33
34
AKZ part 34
35
AKZ part 35
36
AKZ part 36
37
AKZ part 37
38
AKZ part 38
39
AKZ part 39
40
AKZ part 40
41
AKZ part 41
42
AKZ part 42
43
AKZ part 43
44
AKZ part 44
45
AKZ part 45
46
AKZ part 46
47
AKZ part 47
48
AKZ part 48
49
AKZ part 49
50
AKZ part 50
51
AKZ part 51
52
AKZ part 52
53
AKZ part 53
54
AKZ part 54
55
AKZ part 55
56
AKZ part 56
57
AKZ part 57
58
AKZ part 58
59
AKZ part 59
60
AKZ part 60
61
AKZ part 61
62
AKZ part 62
63
AKZ part 63
64
AKZ part 64
65
AKZ part 65
66
Season 2 Part 1
67
Season 2 Part 2
68
Season 2 Part 3
69
Season 2 part 4
70
Season 2 Part 5
71
Season 2 part 6
72
Season 2 Part 7
73
Season 2 Part 8
74
Season 2 Part 9
75
Season 2 Part 10
76
Season 2 Part 11
77
Season 2 Part 12
78
Season 2 Part 13
79
Season 2 Part 14
80
Season 2 Part 15
81
Season 2 Part 16
82
Bonchap 1
83
Bonchap 2
84
Bonchap Part 3
85
Bonchap Part 4
86
Bonchap part 5
87
Bonchap Part 6
88
Bonchap Part 7
89
Bonchap part 8
90
Boncap Part 9
91
Bonchap Part 10
92
Bonchap Part 11
93
Bonchap Part 12 ( TAMAT )
94
Edisi kangen Bagas dan Alesha
95
Me & My Amnesia CEO (new novel promo)
96
Promo Novel Indira
97
Damar & Aluna
98
Pemberitahuan pindah versi novel Edward
99
Novel Baru - Novel Kevin
100
Promo Mentari di Hati Angkasa
101
Way of Me
102
Jatuh di Kamu, My Prince
103
Bukan Surgaku
104
My Arumi (Bukan Surgaku Season 2)
105
Mikhayla, Love is You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!