Marsel menghampiri Cio dan mengajaknya jalan-jalan disekitar kampus, Cio menjawab kalau dia bisa jalan sendiri. Marsel tak kehabisan topik dan mengajaknya untuk berkenalan dengan teman-teman dan guru-guru disekolah ini.
"Kalau gue mau, gue juga bisa kenalan sendiri" ucap Cio.
Cio mencoba berdiri namun Marsel menahan, "Emm, gimana kalau kita makan aja?" memainkan alis.
Senyum tipis Cio dengan tatapan tajam, "Kalau lo mau.. dengan senang hati gue bakal makan lo."
Kana menghampiri Cio dan mengalihkan pembicaraan, "Maksud dia.. dia mau makan sama lo, tapi lain kali. Karena sekarang kita lagi ada kerjaan, kita pergi dulu. Ayo ci," emegang tangan Cio segera keluar kelas.
Cio masih menatap tajam, Marsel mengedipkan mata melambaikan tangan.
Melesat dengan cepat Kana mengajak Cio kedepan sebuah ruangan kosong, Kana memberi peringatan pada Cio untuk mengontrol emosinya.
"Karena lo rencana kita bisa hancur," lanjut Kana.
Riko yang melihat Kana dan Cio berdebat langsung menghampiri mereka.
"Gue nggak salah, Manusia ,itu yang ganggu gue!. Kalau bukan untuk mencari gadis serigala itu, gue nggak mau ada disini!" Cio menahan emosi.
"Kenapa lagi kalian?. Gue udah bilang jangan sebut nama serigala atau vampir disini, jangan sampai rahasia kita terbongkar hanya karena kalian. Terutama lo Ci," ucap Riko.
Sambung Riko, "Gimana, apa kalian berdua sudah menemukan tanda-tanda gadis serigala itu?."
Sahut Kana menggelengkan kepala, "Belum, gue nggak nemuin apa-apa dan gue juga nggak ngerasain ada kekuatan aneh disini. Atau mungkin, gadis itu nggak ada disini?."
"Nggak, nggak mungkin. Karena kristal itu hanya memancarkan sinar disini, jadi kemungkinan besar gadis itu ada disini" kata Riko.
Kana mengangguk, sementara Cio menyarankan untuk menculik semua gadis yang ada disekolah itu.
Tatapan sinis Riko, "Lo jangan ceroboh!, gue harap lo tetep inget ucapan bunda. Kalau jangan sampai kita buat gadis serigala itu merasa terancam, karena itu bukan hanya membahayakan kita tapi semua bangsa vampir."
"Tapi gue nggak bisa!.."
"Lo harus bisa!. Bukan buat kita, tapi buat bunda" lirih Riko.
Karena kesal Cio langsung melesat pergi, "Terserah."
Riko menggelengkan kepala dan menyuruh Kana mengawasi Cio, "Lo awasi dia, karena dia bisa membuat rencana kita hancur. Dan satu lagi, lo juga harus tetap cari gadis itu. Inget!, Kalung dengan liontin bulan dan tanda belati dipundak kanan."
Angguk Kana melesat pergi. Saat Riko akan pergi, tak sengaja ia menabrak Anggin yang tiba-tiba muncul didepannya. Anggin terjatuh dan dengan cepat Riko menangkap, Tatapan lembut Anggin dengan wajah senang tak percaya.
Marsel datang mengganggu, "Heh lo ngapain peluk-peluk adek gue, lepasin-lepasin (menepuk-nepuk tangan Riko). Wah, bener-bener modus lo."
Bisik Anggin menyuruh marsel untuk diam dan
tidak usah bersikap lebay, "Ihh diem deh bang, ganggu aja."
Heboh Marsel, "Apasih, gue cuma mau selametin lo dari cowok-cowok modus kayak dia."
Anggin menginjak lirih kaki marsel, "Maafin Abang gue ya, kadang ambeiennya suka kambuh jadi kayak gini."
Marsel menatap melongo.
Riko yang tidak mau memperlebar masalah pun segera pergi, "Gue cuma bantuin dia tadi, gue pergi dulu."
Anggin menahan Marsel yang ingin mengejar Riko, "Ihh, Abang ni apaan sih. Nggak bisa apa sih liat adeknya happy sebentar, gangguin orang lagi romantis."
"Heh dek, lo tu kalo mau deket sama cowok tu minimal gantengnya setara lah sama Abang. Orang tu cowok sama Abang aja masih gantengan Abang."
Anggin menatap jijik, "Ihh, gantengan dialah bang jauh. Orang setitik aja nggak ada, apalagi segaris. Dah ah mau nyusul Riko, bai.."
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
oliana
ceritany ni seperti film GGS deh yg pemeran utamany Jesica Mila
2022-08-04
0