JTT 4 Berkenalan dengan dokter Tian

Untungnya masih bisa berjalan meski dengan pelan pelan Neta menuju ke apotik terdekat situ, menuju ke RS X pun harus berputar dulu karena Neta posisi di samping RS X apa lagi gedung RS X itu terlalu luas. dan Neta memutuskan untuk ke apotik didekat jalan sesampainya di depan apotik Neta masuk kedalam dan mencari cari apa yang dicari saat mau mengambil perbannya tak sengaja dia menubruk seseorang.

brruukkkk....

"auwww ahhhh..." Neta tersungkur jatuh kelantai dan meringis memegangi kakinya yang sakit.

"maaf maaf saya tidak sengaja, itu luka mu? ehmm maaf membuatmu luka." kata pemuda itu

"ahh sakit sakit.." sambil membangunkan Neta dari jatuh dan berdiri perlahan lahan memapah Neta dengan berhati hati, Neta meringis kesakitan. Dan membantu Neta duduk di luar apotik untungnya ada tempat duduk dan Neta di persilahkan untuk duduk.

"Bentar saya belikan obat merahnya dulu ya,jangan kemana mana." pemuda itu pergi masuk kedalam apotik lagi Neta tak berkata apa apa karena merasa lututnya sakit.

Dan beberapa menit kemudian pemuda itu keluar dan membawa obat merah, perban dan plester, dia juga membeli kapas dengan sebotol revanol kecil. Lalu di bersihkan luka dilutut Neta.

"ahhww sakittt....." kata Neta dengan ekpresi meringis

"Maaf...tapi saya bersihkan agar tidak ada infeksi pada lukamu, ditahan sebentar ya." kata pemuda itu.

Neta mengumpat dalam hati masih ada ya orang seperti ini perduli sama orang lain padahal bukan dari jatuh gegara nabrak dia tadi didalam apotik melainkan di tabrak laki laki dengan mobilnya dijalan sana tadi. uhh mengingat kejadian tadi membuat Neta kesal kembali...oh iya Neta harus menjelaskan yang sebenarnya terjadi, kalau terluka bukan gegara dirinya.

"hm sebenarnya tadi saya jatuh dan terluka begini bukan karenamu melainkan tadi aku ditabrak orang di pinggir jalan sana padahal saya sudah minggir mobilnya aja mengarah ke saya" kata Neta

"jadi begitu hmm saya kira jatuh dan terluka begini karena saya,tapi tak apalahh aku kasian melihatmu apa perlu ke RS itu memeriksakannya takutnya kenapa kenapa pada tulang lutut mu " balas pemuda itu

"tidak,tidak usah hmm..gapapa kok nanti pasti sembuh lukanya gak terjadi apa apa pada tulangku" kata neta

"hm iya oke dah kalau kenapa kenapa bisa hubungi saya,saya dokter di RS X" sambil menutup lukanya semua dan terakhir di beri plester karena sudah selesai membersihkan mengobati dan menutup luka itu dengan memberikan obat merah dan di tutup dengan perban terakhir dilekatkan dengan plester pojok kanan kiri selesai.

"apa... anda dokter?hmm" balas Neta

"iyaa kenapa?" sambil berdiri dari jongkok tadi mengobati luka Neta duduk disamping Neta.

"iya saya barusan keterima kerja di RS X dan besuk sudah mulai kerja di sana sebagai perawat" balas Neta

"oh iyaa wah bisa tiap hari berjumpa dong hehe... kalau boleh tambah teman untuk menjalin silahturohmi dan boleh tau siapa nama kamu??" kata pemuda itu sambil mengulurkan tangannya.

"aakuuu ...aku Neta, dan kamu ehh hehe nama kamu siapa?" balas Neta dengan membalas uluran tangan pemuda itu dan telapak tangannya saling berjabat tangan.

"oh Neta,aku ehh sekarang aku kamu nih hehe" goda pemuda itu sambil mempererat tangannya Neta tersenyum kecil dan tersipu malu karena Neta belum pernah rasanya dekat dekat dengan laki laki manapun.