"Ayu!! Bangun, ini aku Joko. Ada apa denganmu? Ayo bangunlah!"
Sama, dia tetap tidak ada reaksi apa-apa. Aku lalu menoleh kearah pak Tarno yang sedari tadi hanya diam di sudut sana.
"Pak, mengapa hanya diam saja. Dan, ada apa sebenarnya dengan Ayu." ucapku.
"Ikhlaskan dia, nak. Gadis itu sudah tiada sejak kemarin, akibat dari melahirkan anak dari makhluk itu." jawab pak Tarno pelan.
"A-apa? Tidak mungkin, tidak mungkin begitu pak." jawabku.
Aku berjalan cepat menuju kearah makhluk si*alan itu, entah apa yang terjadi sebenarnya.
"Hey makhluk br*ngsek, jelas kan apa yang telah terjadi. Dan katakan, bahwa itu bukanlah Ayu!!"
Raja malah tersenyum, matanya tak lepas dari menatap sesuatu yang terbaring itu.
"Ini salahku, seharusnya aku menolak keinginannya untuk mengobatinya. Semuanya salahku, salahku."
Aku langsung terduduk dilantai, jadi benar, itu adalah Ayu. Mengapa sebegitu tragisnya akhir hidupmu, Ayu.
Dengan sisa tenaga, aku kembali berdiri dan mendekat kearah Raja, lalu memberikannya sebuah pukulan. Ya, aku tau bahwa itu bukanlah apa-apa untuknya, tapi dia pantas mendapatnya.
Dia kembali menangis terisak, dan perlahan badannya luruh kelantai.
"Dia adalah hidupku, dia yang mewarnai duniaku semenjak dia hadir disini." ucap Raja, sambil menunjuk kearah dadanya. "Sekarang dia tiada akibatku, dia seperti ini karena ku. Duniaku telah hancur, tak ada gunanya lagi semua yang kupunya ini."
Apa yang dia katakan? Ternyata dia juga bisa merasakan penyesalan, apa yang dirasakan saat ini, aku juga merasakannya. Hancur semua harapanku, sebelum datang kesini.
"Berikan kepada kami jasad gadis itu, lepaskan dia. Bahkan setelah dia tiada pun, kau masih menyiksanya?" ucap pak Tarno.
"Tidak, aku tidak pernah menyiksanya, bahkan menyakitinya. Aku sangat mencintainya lebih dari apapun, kami baru saja menikah dua hari yang lalu. Dia terlihat bahagia bersamaku, dia bahagia bersamaku." jawab Raja.
Pak Tarno kembali terdiam, dia kembali memejamkan matanya. Seperti ingin memastikan sesuatu, lalu tak lama, kembali membuka mata.
"Jika begitu, berikan jasadnya kepada kami, agar di makamkan dengan layak." ucap pak Tarno lembut.
"Ambilah, bawalah dia bersama kalian. Jika terus berada di sini, dia akan makin tersiksa." kali ini, dia sudah bisa di ajak bicara dengan mata yang masih menatap kearah Ayu.
Sedangkan aku, masih terdiam dan tak bicara apapun. Aku mulai mengerti, meskipun aku juga merasakan sakit akan kehilangan, akan tetapi, kulihat Raja lah yang paling-paling tersiksa. Meski dia bukan manusia, tetapi dia sepertinya memiliki perasaan yang besar, melebihi manusia.
Dia terlihat terpukul, dia terlihat benar-benar kehilangan. Rasa cinta dan sayangku pada Ayu, dikalahkan oleh seorang makhluk halus ini. Rasa sayang dan cintanya, lebih besar dari ku. Aku telah kalah dengan makhluk halus, meskipun Ayu telah tiada, dia masih merasakan kasih sayang dari 'orang' yang benar-benar tulus.
Jasad Ayu tiba-tiba melayang, dan terbang menuju diriku. Aku pun langsung menyambutnya, dan menggendong nya.
"Bawalah, makamkan dia dengan layak. Masih ada sesuatu yang harus aku selesai kan disini, cepatlah kembali." ucap Raja tanpa menoleh.
Aku menolah kearah pak Tarno, yang langsung memberi isyarat agar kami harus cepat-cepat pergi dari istana ini.
POV AUTHOR
Setelah memberikan jasad Ayu pada Joko dan Tarno, Raja kembali menangis. Dia selalu menyesali dirinya sendiri, dia menyalahkan dirinya sendiri.
Dia berniat akan menghancurkan dunianya ini, dia akan menghancurkan istana dan kekuasaannya sendiri, dan dia juga akan menghancurkan dirinya sendiri. Sebelum itu, dia akan bertemu dengan anaknya Braspathi. Raja terbang, dan bertemu dengan Braspathi.
Saat mereka saling bertemu, Braspathi menatapnya dengan marah. Wajahnya berapi, dan muncul dua tanduk di dahinya. Itu menandakan dia sangatlah marah.
"Mau apa kau datang?" ucap Braspathi.
"Sudahi kebencian ini, itu tidak akan mengubah, bahwa akulah yang paling bersalah atas kematian ibumu. Aku datang untuk memintamu menghancurkan semua nya, dan aku akan mengakhiri diriku sendiri."
Mendengar ucapan dari ayahnya, kemarahan Braspathi mereda. Dia kembali terlihat bersedih, dan menangis.
"Dan kau juga akan meninggalkanku? Untuk apa kau menciptakanku, jika akhirnya seperti ini?"
"Tetaplah hidup, karena meski tanpa aku dan ibumu, kau masih bisa tetap hidup. Sedangkan aku, separuh jiwa ku sudah tiada. Jadi, tak ada gunanya aku ada." jawab Raja tersenyum hambar.
Setelah lahirnya Braspathi, terjadilah pertengkaran antara Raja dan anaknya. Braspathi tidak terima, bahwa Raja menciptakan dirinya melalui rahim manusia. Dia tahu, itu akan membunuh ibunya sendiri. Bahkan, Braspathi sudah mengetahui sejak awal, bahwa nenek nya itu tidak menyukai ibunya.
Braspathi membenci ayahnya, karena itulah dia memilih pergi dan tinggal jauh dari ayah dan ibunya. Namun meskipun begitu, dia selalu memantau keadaan ibu nya dari jauh. Hingga dia melihat, sang nenek menciptakan awal penyakit yang telah merenggut nyawa ibunya.
Kedatangan Raja, awalnya membuat Braspathi murka. Akan tetapi, kemurkaannya mereda, saat mendengar ucapan Raja yang ingin menghancurkan semuanya dan juga dirinya sendiri. Braspathi sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, karena jika Raja sudah berkata, maka tidak akan ada yang mengubahnya.
Setelah berkata seperti itu, Raja pun pergi. Pergi menuju ke lembah Kematian. Dia berdiri di ujung jurang lembah itu dan duduk di tepinya, untuk terakhir kalinya, Raja kembali membayangkan wajah Ayu. Bagaimana hari-hari yang sempat dia lalui bersama Ayu selama mereka bersama.
Ayu adalah cinta pertama dan terakhirnya, meski dia adalah makhluk halus yang hina, akan tetapi dia memiliki rasa perasaan yang sangat besar. Dia juga memiliki hati, karena ada darah manusia yang mengalir di darahnya. Maka dari itu, Raja memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh sebangsanya.
Dia sesekali tersenyum, tatkala mengingat masa-masa lucu bersama Ayu. Kembali bersedih, saat mengingat momen kesedihan bersama Ayu. Kemudian, Raja menatap kebawah lembah Kematian, yang tatkala dia yang menciptakan sendiri lembah Kematian itu.
Dia melihat, ada bayang wajah Ayu dibawah sana sambil tersenyum. Dan perlahan, Raja menjatuhkan diri di lembah Kematian itu dan perlahan menghilang.
Disisi lain, Braspathi mulai melakukan perintah dari sang ayah sambil menangis. Dia menyemburkan api terbesar yang dia punya dari dalam mulutnya. Seketika, semua yang ada di depannya, lenyap tak tersisa.
Kemudian, Braspathi berjalan menuju istana. Sebelum menyemburkan api terakhirnya, dia kembali menangis. Dia menyesal, memilih hidup jauh dari sang ibu. Jika saja dia tinggal bersama sang ibu, mungkin saja dia saat ini masih melihat senyumnya.
Kemudian, dia kembali menyemburkan api nya dan seluruh istana beserta seisinya lenyap dan menghilang. Api yang dimiliki Braspathi, bukanlah api yang sama di dunia manusia. Dalam satu kali semburan, maka target yang dikenai, akan hilang dan lenyap, bukan hangus terbakar.
Ditempat lain, Joko dan Tarno sedang dalam perjalanan menuju pulang. Tarno tak henti-hentinya, meminta Joko untuk tetap sabar.
Saat sampai, mereka disambut oleh teriakan histeris dari ibu Joko. Ibu dan bapak Joko, tidak menyangka, gadis yang mereka sayangi berakhir tragis. Tarno menengahi dan menenangkan mereka semua, dengan saran untuk segera melakukan prosesi pemakaman.
Dikarenakan Ayu yang meninggal sejak kemarin, akan menambah sisksaan yang dia rasa, jika terlalu lama membiarkan nya.
Tak butuh waktu lama, untuk para warga berdatangan karena mendengar pengumuman dari mesjid desa mereka. Para wanita, membantu untuk memandikan jasad Ayu dan mengkafaninya, sementara Joko, masih bergeming di sudut rumahnya, memikirkan Raja.
Ya, dia memikirkan mahkluk itu. Untuk pertama kalinya, dia melihat makhluk halus, sebegitu mencintai gadis manusia. Joko bahkan salut dengan Ayu, yang akhirnya memilih menikah dengan Raja, meski hanya sekejab kebersamaan.
Setelah mengkafani, Ayu lalu dibawa oleh para warga menggunakan keranda untuk do kuburkan di TPU setempat. Joko terpuruk, sama seperti Raja, dia juga kehilangan gadis yang juga teramat dia cintai. Kini, Ayu telah tenang disana. Atau mungkin, bisa saja Ayu dan Raja kembali bersama di atas sana.
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Euis Nina
kok endingnya kayak gini sich😒ayu bukannya bahagia sama raja v malah raja ikutan mengakhiri hidupnya 😔
2022-07-03
1
Sunarti Army
braspati koq jdi begi sih...,klo emang tau neneknya akan berbuat jahat, knpa d awal tdk mnggagalkan rencna jhatnya..,klo bgni kan kmu sndri yg sedih..
2022-06-17
0