...!Attention!...
Cerita ini di tunjukkan/dipublikasikan hanya untuk sekadar hiburan semata, tidak bermaksud menyinggung ataupun mencemarkan nama baik orang atau tokoh dalam alur cerita, cerita ini murni haluan author, jadi tolong bijak dalam membaca alur cerita, Selamat membaca readers 🥰🥰🥰
*
*
*
1 Minggu berlalu pernikahan Kinara dan Vano yang berjalan dengan sempurna dan bahagia, dan tibalah hari ini, hari yang sangat menyakitkan bagi Kinara, dimana ia harus kehilangan sang ayah yang sangat ia sayangi dan ia hormati untuk selamanya
Kinara menangis histeris dihadapan mayat sang ayah yang sudah terbungkus kain kafan "Papaaaa... jangan tinggalin Kinara paa"
"Mbak Kinara tolong permisi dulu ya, ini kita mau angkat kerandanya" Ucap salah satu warga yang akan menggotong keranda mayat ayah Kinara.
Vano pun memeluk tubuh Kinara yang bergetar hebat akibat tangisannya yang histeris, sedangkan ibu Kinara ia sudah pingsan dari tadi dan saat ini tengah dijaga oleh Rania, sedangkan Gio, ia juga bersedih dan hancur tapi ia harus kuat demi ibu dan adiknya
"Ayo nak Gio kita gotong kerandanya" Ucap salah satu warga
Gio hanya mengangguk menanggapi warga tersebut, dan menggotong keranda mayat sang ayah menuju ke pemakaman yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah
(Di pemakaman)
Mayat ayah Kinara telah di letakkan di tanah kuburan, "Silahkan di adzankan Gio"
Gio pun maju mendekati mayat sang ayah, dilihatnya wajah teduh sang ayah yang sudah memucat tak bernyawa, Gio pun menghela napas berat lalu mulai mengumandangkan adzan di tempat peristirahatan terakhir sang ayah
Setelah selesai acara pemakaman para warga pun bubar, kini tersisa keluarga Kinara yang masih meratapi kepergian sang ayah
"Kinara sayang, kita pulang yuk" Ucap Vano yang sedang memeluk Kinara
"Nggak mau mass, kasihan mama nggak ada yang temenin, nanti gimana klo dia bangun terus cari papa.. hikss"
"Kinaraaa pulang lah saja.. ada kakak dan kak Rania yang akan menjaga mama" Ucap Gio
"Iyaa naraa, kaka pasti jaga mama dengan baik kok" Sambung Rania
"Tapi kak.."
"Sudah tidak papa, pulang lah dengan suami mu" Ucap Gio mengelus lembut surai rambut Kinara
"Hmmm..baiklah, tapi nanti kalau mama udah siuman maka langsung telpon nara ya .. hiks.." Ucap Kinara
"Iyaaa sayang"
"Yasudah kita pamit pulang dulu ya kak, Assalamualaikum" Ucap Vano yang masih memeluk tubuh Kinara
"Waalaikumussalam, hati-hati di jalan" Ucap Gio dan Rania serempak
Di perjalanan pulang Kinara hanya diam dan sesekali menangis sesenggukan, Vano yang tak tega melihat Kinara pun menggenggam tangan sang istri lalu berkata, "Kinara sayang.. aku tau ini pasti sangat menyakitkan tapi bersabarlah, semua yang datang dari Allah, pasti akan kembali juga kepada Allah" Ucap Vano memberi pengertian kepada istrinya
"Doakan saja ayah.. semoga ia tenang, bahagia dan di terima disisi tuhan" Lanjut Vano
Kinara tidak menjawab perkataan Vano ia hanya menatap lurus ke depan, walaupun sebenarnya ia mendengarkan kata-kata Vano, tapi lidah dan mulutnya terasa berat untuk menjawab ucapan Vano
Sesampainya di rumah, Kinara langsung menuju ke kamarnya, ia merebahkan dirinya di kasur sambil menangis meratapi kepergian sang ayah tercinta, Vano yang melihat istrinya itu pun langsung memeluknya dari belakang dan mengelus rambut Kinara
"Mass.. papa mas.. papa udah pergi.. hiks". "Nanti kalau aku kangen aku harus gimana mass"
"Sayang papa mu udah tenang di sana, ayah juga udah nggak ngerasain sakit, kan kamu sendiri yang cerita klo ayah sering sakit-sakitan" Ucap Vano
Kinara hanya mengangguk, kemudian memutar badan ke arah Vano, dengan sigap Vano langsung memeluk erat tubuh Kinara dan mengelus punggungnya, seakan memberi semangat untuk Kinara
*
*
*
****Hai guys, ini novel perdananya author, jadi tolong dimaklumi dan di maafkan apabila dalam alur cerita ada salah kata atau mungkin kurang tepat kata-katanya.🙏🙏🙏****..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments