BAB 20

Aldrich kembali ke butik setelah mendengar banyak nasihat dari Ghea. Sedikit banyak Ghea membuat pikiran Aldrich terbuka.

Belum lagi perkataan dari Chelsea, meskipun nyelekit dan terkadang suka bercanda, segala perkataan Chelsea slalu benar.

Beruntung Aldrich kembali disaat Clara sedang pergi menemani Ragil menemui Klien, membuat Aldrich tidak akan di brondong banyak pertanyaan oleh Clara.

Aldrich memutuskan, akan mengundurkan diri dari Erlasha tepat di tiga bulannya nanti ia bekerja. Aldrich akan beralasan diterima bekerja diperusahaannya sendiri. Sedikit demi sedikit Aldrich akan membuka jati dirinya pada Clara, kemudian ia akan mengutarakan isi hatinya pada Clara.

**

Minggu ini Anak kembar Alesha akan berulang tahun yang ke lima. Alesha mengundang karyawannya untuk datang diacara ulang tahun anak kembarnya itu.

Clara mengajak Aldrich untuk mencari kado yang akan ia bawa untuk anak kembar Alesha, dan Aldrich sangat senang menyambut ajakan Clara.

"Jadi anaknya Miss Alesha kembar laki laki dan perempuan?" Tanya Aldrich yang baru mengetahui anak kembar Alesha.

Clara mengangguk, "Yang satu namanya sama seperti namaku, Clara dan yang satunya bernama Gerald atau biasa dipanggil Gery." Jawab Clara.

"Mereka suka datang ke butik?" Tanya Aldrich lagi, pasalnya hampir tiga bulan Aldrich bekerja di Erlasha belum pernah melihat anak kembar Alesha dan suaminya.

"Dulu iya, sekarang udah lama gak pernah kebutik. Semenjak masuk TK, mungkin udah capek sekolah dan pulang kerumahnya." Jawab Clara sambil melihat lihat isi didalam mall.

Aldrich hanya mengangguk anggukan kepalanya. "Kalau suaminya Miss Alesha?"

"Pak Erlang? Hmm dia sih hampir gak pernah ke butik kecuali kalo lagi gak ada lagi Miss Ragil " Kata Clara.

"Kenapa?" tanya Aldrich heran.

"Pak Erlang itu, takut sama Miss Ragil, soalnya Miss Ragil pernah ngedipin satu matanya ke Pak Erlang." Clara tertawa mengingat kejadian lucu saat awal awal ia baru bekerja di Erlasha.

"Oh ya?" Aldrich pun ikut tertawa.

"Besok kamu datang sama siapa, Al?" Tanya Clara.

"Sendiri, mungkin." Jawab Aldrich. "Kamu?" Aldrich balik bertanya.

"Claraaa." Panggil seseorang dan Clara juga Aldrich menoleh seketika.

"Ibu." Gumam Clara yang masih terdengar oleh Aldrich.

Intan yang kebetulan sedang berada didalam Mall bersama teman teman genk arisan sok sosialitanya. Ia melihat Clara sedang berjalan bersama Aldrich dan segera memanggil lalu menghampirinya.

"Kamu lagi ngapain disini, Ra?" Tanya Intan dengan tatapan menghujam, lalu ia mengalihkan tatapannya pada sosok Aldrich.

"Kamu bermain dibelakang bersama dia ya?" Tanya Intan lagi sambil menunjuk wajah Aldrich.

Clara memutar malas bola matanyanya, "Dia ini teman kerjaku, Bu. Kami sedang mencari kado untuk ulang tahun anak bos kami, besok." Jawab Clara malas.

"Tapi tetap saja dia ini seorang pria, Ra. Sementara kamu itu seorang wanita bersuami." Ketus Intan.

Deg..

Jeddarrr..

Bak disambar petir, Aldrich merasakan hatinya begitu sesak.

"Apa dia bilang? Clara wanita bersuami?" Tanya Aldrich dalam hatinya.

"Terserah Ibu, deh. Yang jelas dia ini teman saya." Jawab Clara yang sudah mulai jengah.

Intan tidak percaya dengan ucapan Clara, "Ya sudah, kamu ikut Ibu aja, temani Ibu kumpul sama teman teman Ibu." Kata Intan. Ia ingin sekalian memanfaatkan Clara untuk membayar uang arisannya bulan ini.

"Maaf Bu, aku gak enak sama teman aku. Aku pergi sama dia dan pulang juga sama dia lah." Jawab Clara.

"Tuh kan bener, kamu ada apa apa sama dia." Tuduh Intan.

Aldrich masih terlihat shock karna mendengar perkataan Intan soal Clara wanita bersuami, sehingga ia masih diam mencerna semua ucapan Intan.

"Bu, aku malas ikut dengan Ibu kumpul sama teman teman sok sosialita itu. Ujung ujungnya Ibu akan menyindirku habis habisan soal keturunan." Jawab Clara. Bukan tidak tau, tapi Clara pernah mengalami hal ini satu kali, saat Clara mengantar Ibu mertuanya ikut arisan dan disana Intan menyindirnya habis habisan yang belum juga memiliki keturunan.

"Kamu berani ya?" Kata Intan menunjuk wajah Clara.

"Maaf, Bu. Aku tidak bisa mengikuti aturan Ibu. Permisi." Calara pergi begitu saja lalu menarik lengan Aldrich, dan aldrich sendiri mengikutinya.

Intan merasa geram dengan kelakuan menantunya itu menantu yang dulu ia banggakan kini membuatnya kesal.

Clara keluar dari Mall, dan didepan pintu Loby Clara melepaskan lengan Aldrich.

"Maaf, Al." Lirih Clara.

Aldrich menatap intens wajah Clara. "Untuk?" Tanya Aldrich. Ia ingin tahu mengapa Clara meminta maaf padanya.

"Kamu jadi melihat hal memalukan tadi." Jawab Clara yang ternyata malu dengan kejadian tadi.

Aldrich menghela nafasnya. "Ra. Tidak adakah yang ingin kamu jelaskan padaku?"

Clara tau arah pembicaraan Aldrich. "Kita ke taman yuk, Al. Aku akan ceritakan padamu." Ajak Clara.

Mereka duduk di bangku taman kota yang jaraknya dekat dengan Mall tadi.

"Apa yang ingin kamu tanyakan, Al?" Tanya Clara.

"Kamu sudah menikah?" Tanya Aldrich segera, mengeluarkan apa yang tertahan dibenaknya.

Clara menghela nafas, "Aku sudah menikah, sudah lewat satu tahun, Al." Jawab Clara.

"Kamu gak bilang sama aku, Ra." Ucap Aldrich pasrah.

"Maaf, Al. Bukan aku tidak ingin bilang padamu. Hanya saja tidak pernah ada obrolan kita yang menjurus kesana." Jawab Clara.

Aldrich menunduk, jemarinya memijit pangkal hidungnya.

"Kamu tidak mau berteman dengan wanita yang sudah bersuami, Al?" Tanya Clara.

Aldrich masih diam karna masih terlalu shock mengetahui wanita yang sedang ia kejar ternyata tlah bersuami.

"Al..." Panggil Clara pelan.

Aldrich menarik sudut bibirnya tersenyum getir, "Tentu saja kita berteman, Ra." Ucap Aldrich pada akhirnya, menyembunyikan perih yang ada dihatinya.

Sekali lagi Aldrich merasa, takdir mempermainkan perasaannya. Setelah ia pernah gagal memperjuangkan kekasihnya yang ternyata malah berselingkuh dengan pria lain. Kini Aldrich kembali gagal saat ingin mengejar wanita baik baik namun ternyata sudah bersuami.

"Yang tadi itu?" Tanya Aldrich.

"Dia ibu mertuaku, Al. Hubunganku dengannya tidak cukup baik."Kata Clara. "Maaf karna kamu melihat sedikit masalah dikeluargaku."

Aldrich mengangguk. "Dimana suamimu?" Tanya Aldrich lagi. Aldrich terdiam sambil memikirkan sesuatu yang menurutnya janggal. "Jika kamu memiliki suami, mengapa kamu meminjam uang ke butik untuk membayar kontrakan?" Tanya Aldrich pada akhirnya.

Clara terdiam, ia ragu untuk bercerita, meski bagaimanapun, Aldrich belum lama ia kenal meski Clara menyukai sikap Aldrich yang baik padanya.

"Karna suamiku sedang ada masalah keuangan, Al. Karna itu aku yang mencari pinjaman untuk membayar perpanjangan kontrakan." Jawab Clara.

Hati Aldrich semakin remuk, ini benar adanya, Clara sudah menikah dan memiliki suami.

"Mengapa hubunganmu tidak baik dengan ibu mertuamu?" Tanya Aldrich lagi.

Clara menghela nafas, "Karna Ibu mertuaku, slalu mencecarku soal keturunan. Ibu slalu menyalahkanku yang tak kunjung memberinya cucu." Jawab Clara dengan nada sedih.

Aldrich menatap wajah sedih Clara, entah mengapa ia ingin meraihnya dan membawanya kepelukannya. Namun pikirannya kembali tersadar saat mengingat status Clara.

"Tuhann.. Ini sakittt." Batin Aldrich.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

sakit tak berdarah ya Al...
sabar dikit lagi Al....

2024-04-21

2

Ita rahmawati

Ita rahmawati

jgn sakit al,,krn kamu blm tau yg sezunvguhnya

2024-02-01

3

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor sabar al

2022-06-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!