BAB 16

Clara membawa Aldrich keruangan Ragil, namun Ragil mengernyitkan dahinya saat melihat Aldrich lebih dekat.

"Miss, ini Aldi, teman saya yang mau kerja jadi supir butik." Ucap Clara.

"Ini CV saya, Pak." Aldrich menyerahkan sebuah amplop coklat dimeja Ragil.

"Miss, panggil eike Miss dan bukan Bapak. eike bukan Bapak kamu." Kata Ragil, Pria yang berpenampilan maskulin namun setengah gemulai itu yang memang slalu kesal jika dipanggil Bapak.

"Eh iya, Maafkan saya, Miss." Ucap Aldrich.

Ragil membuka amplop berisikan CV Aldrich lalu membacanya dengan seksama.

"Aldi? Bukankah dia Adrich putra satu satunya Nyonya Stevi Dewantara, Donatur tetap diyayasan rumah sakit anak yang dikelola oleh dokter Vino?." Batin Ragil.

Ragil memang mengenal Stevi sebagai donatur tetap dirumah sakit milik Vino kakaknya Alesha, dan meskipun Ragil tidak mengenal Aldrich, tetapi Ragil tau Aldrich adalah putra satu satunya keluarga Dewantara, karna beberapa kali Ragil pernah melihat Aldrich menjemput sang ibu diacara amal yang sering diselenggarakan dirumah sakit.

"Aldi, namamu Aldi?" Tanya Ragil meyakinkan.

"Iya, Miss." Jawab Aldi mantap.

Ragil hanya mengangguk, lambat laun ia akan sedikit demi sedikit mencari tau apa motif dibalik Aldrich seorang pewaris tunggal Dewantara mau menjadi supir dibutik Erlasha.

"Karna butik sedang membutuhkan supir, kamu bisa mulai bekerja hari ini juga." Kata Ragil.

Aldrich mengembangkan senyumnya, "Terimakaish Miss." Ucap Aldrich kemudian ia melirik kearah Clara.

**

Clara menghembuskan nafasnya kasar saat harus membayar tagihan listrik dan air dari uang pribadinya. Rasanya gaji yang baru saja masuk ke rekeningnya hanya numpang lewat saja. Belum lagi potongan dari cicilan pinjamannya saat untuk membayar perpanjangan kontrakan.

"Mas Bisma keterlaluan." Batin Clara.

Andai tidak ada rasa malu, Clara sangat ingin menangis meratapi hidupnya, namun ia masih menahan diri dengam sisa ketegarannya.

Gajinya dibutik tidaklah besar, tapi sebelum menikah gaji itu cukup untuk menopang hidupnya bahkan Clara bisa menabung. Tapi berbeda dengan saat ini, semenjak Clara mempunyai cicilan pinjaman untuk membayar perpanjangan kontrakan, Gajinya sangat menjadi pas pas an. Bahkan bulan ini mungkin berkurang karna ia harus membayar tagihan listrik dan air bersamaan.

Aldrich menunggu Clara diluar Butik, ia mondar mandir melihat kearah pintu butik, berharap Clara akan keluar untuk makan siang. Namun Clara tak kunjung keluar.

Aldrich berinisiatif untuk menyusul Clara kedalam butik, ia akan beralasan ke pantry untuk membuat kopi.

"Ini makanlah, Ra." Kata Ragil memberikan sebuah roti pada Clara.

Clara tersenyum. "Makasih Miss." Jawabnya.

"Jangan bilang diet, Ra. Bentuk tubuhmu sudah ideal. Jika gajimu bulan ini kurang karna cicilan pinjaman, kamu bisa bilang eike." Ucap Ragil.

"Terimakasih, Miss.. Aku ada uang koq, hanya lagi malas makan saja." Clara tetap tersenyum menyembunyikan masalahnya meski Ragil tau akan hal itu.

Diam diam Aldrich mendengar percakapan itu. Ia segera keluar sebelum Clara dan Ragil mengetahui bahwa dirinya menguping.

"Wanita yang baik, sok sok an mau bayarin bubur tadi pagi, tapi sendirinya lagi kesusahan." Batin Aldrich.

Aldrich segera membuka aplikasi food online ia mencari letak restoran terdekat agar tidak memakan banyak waktu.

Lima belas menit kemudian, driver food online datang membawa pesanan Aldrich. Aldrich segera menghubungi Clara agar mau keluar dari butik dan menemuinya.

"Al.." Panggil Clara sambil berjalan menghampiri Aldrich yang tengah duduk dibawah pohon rindang dekat dengan mobil yang berjejer rapih diparkiran.

Aldrich tersenyum. "Ra. Aku kira kamu gak kesini."

"Aku pasti kesini kalo kamu panggil, apa kamu membutuhkan sesuatu?" Tanya Clara.

Aldrich menggelengkan kepalanya lalu menarik pergelangan tangan Clara agar mau duduk didekat Aldrich. "Tadi aku pesan makan siang via food online, tapi malah ke klik dua kali dan aku baru sadar pas driver sudah jalan kesini. Bantu aku menghabiskannya ya, Ra." Ucap Aldrich.

"Ishh dasarr cowokk, harusnya teliti sebelum klik pesan." Kata Clara menepuk lengan Aldrich.

Aldrich tertawa.

"Lagian kenapa gak kamu kasih aja ke driver online nya." Kata Clara.

"Udah aku kasih, tapi orangnya nolak, katanya lagi puasa." Jawab Aldrich berbohong.

Clara mengangguk, "Berarti rejeki aku, makasih ya Al." Clara membuka kotak mika makananan itu, ia tersenyum dan bersyukur dalam hati bahwa siang ini mendapatkan makan siang gratis.

"Abisin ya, Ra." Kata Aldrich tersenyum.

Kebersamaan mereka tak luput dari perhatian Ragil yang memperhatikannya dari kaca jendela ruangannya. "Sepertinya putra Dewantara itu mengincar Clara. Apa dia tidak tau ya jika Clara sudah menikah." Gumam Ragil.

**

Bisma pulang seperti biasa, Clara sudah cukup lelah dan malas bertemu dengan Bisma meski pada akhirnya Clara tak bisa menghindarinya.

"Kamu tidak masak?" Tanya Bisma saat membuka tudung saji dimeja makan dan tak menemukan apapun didalamnya.

"Aku tidak ada uang lagi untuk membeli bahan makanan." jawab Clara santai.

Clara tidak perduli jika Bisma marah. Memang pada kenyataannya uang Clara sudah habis untuk cicilan pinjaman dan bayar tagihan listrik juga air.

"Kamu mau menyindirku karna aku tidak pernah memberimu uang?" Bisma bertanya dengan dengan nada emosi.

Clara mengerdikan "Itu sih balik lagi ke diri kamu sendiri, Mas. Memang kamu merasa aku menyindirmu?"

Bisma terlihat geram, ia mengepalkan jari jarinya. "Mulai berani kamu ya, Ra." Bentak Bisma.

Clara dengan cueknya menatap wajah Bisma, "Kenapa aku harus tidak berani? Bahkan menggugat mu cerai saja aku berani koq." Clara berjalan santai meninggalkan Bisma.

"BERHENTI CLARA!!" Bisma semakin membentak Clara.

Clara menghentikan langkahnya, lalu kembali membalikan tubuhnya melihat kearah Bisma.

"Ada apa lagi?" Tanya Clara setenang mungkin.

Bisma hanya menatap tajam Clara.

"Cukup, Mas. Hentikan drama pernikahan ini. Pernikahan bukan sebuah drama yang dimainkan dihadapan orang orang. Aku tidak tau alasan apa yang membuatmu menikahiku, dan akhirnya aku hanya menjadi pajangan untukmu saja." Kata Clara pada akhirnya mengungkapkan isi hatinya.

Mendengar hal itu Bisma cukup tekejut akan keberanian Clara. Ia mulai memikirkan cara agar Clara tidak menggugat cerai dirinya.

"Ra, kita menikah karna dijodohkan, belum ada rasa cinta diantara kita, aku kira kamu mengerti itu." Suara Bisma kini melembut.

Clara tersenyum sinis. "Tidak akan pernah ada cinta diantara kita, Mas. Karna kita tidak pernah mencobanya." Jawab Clara.

"Apa ini hanya karna urusan ranjang?" Tanya Bisma menyelidik.

"Aku hanya lelah, lelah menghadapimu, aku juga lelah karna harus membiayai kebutuhan rumah tangga yang harusnya itu dipenuhi olehmu." Tekan Clara.

"Dan satu hal lagi, aku menikah tapi tidak merasa menikah, memiliki suami tapi berasa tidak memilikinya, bekerja mencari uang tapi tidak bisa menikmatinya. Itu yang membuatku lelah, belum lagi soal Ibumu yang menekanku soal cucu padahal anaknya sendiri yang bermasalah." Clara membuang nafasnya kasar setelah mengungkapkan seluruh isi hatinya, kemudian ia masuk ke kamar dan menutup pintunya dengan sedikit keras.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Nah luuu Miss Ragil tau...

2024-04-21

2

═ NISA ═

═ NISA ═

bagus Clara...

2023-04-09

1

Rahayu Rahayu

Rahayu Rahayu

semangat teman

2022-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!