BAB 14

Setelah Ujang pergi, Clara masuk kedalam perkarangan rumahnya, ia melihat ada sepatu kets pria yang bukan milik suaminya.

"Apa ada tamu, ya?" Tanya Clara dalam hatinya.

Clara membuka pintu namun ia melihat sosok Bisma tengah tertawa bersama Sammy. Saat pintu terbuka, Bisma dan Sammy menoleh bersamaan kearah Clara.

"Sudah pulang?" Tanya Bisma.

"Sudah, Mas." Jawab Clara. "Ada tamu rupanya." Kata Clara berbasa basi sambil tersenyum pada Sammy.

"Hai, Ra. Maaf bikin rumahmu berantakan." Kata Sammy

"Santai aja Kak Sammy, anggap saja rumah sendiri." Jawab Clara, "Maaf aku masuk dulu, mau istirahat." Ucap Clara pada akhirnya.

Sammy hanya mengangguk, Clara pun langsung masuk kekamarnya, ia sudah melihat ada gelas berisikan minuman dan cemilan seadanya dimeja tamu, sehingga ia tak perlu repot repot membuatkan Sammy minuman lagi.

Clara langsung membongkar pakaiannya, ia merapihkan kembali isi koper itu kedalam lemari, dan pakaian kotor ia taruh keranjang.

Clara merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Ia ingin istirahat karna esok ia harus kembali bekerja. Namun niat itu ia urungkan saat melihat tempat tidur yang begitu berantakan, bahkan sepreinya saja tidak beraturan

Clara menghela nafas, ia mengambil seprei baru dan segera menggantinya. Rasa lelah yang ada semakin menjadi, ia benar benar lelah akan kondisi rumah dan kelakuan Bisma yang semakin seenaknya saja.

**

Aldrich bersiul menuruni anak tangga, pagi ini ia bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaanya yang penting2 dan akan menyerahkannya pada Joni esok harinya.

"Anak Mama seneng banget, Kayak orang lagi jatuh cinta." Ledek Stevi.

Aldrich mencium pipi Stevi, lalu duduk bersebrangan dengan Stevi. "Al jatuh cinta, Ma." Ucapnya sambil menerawang.

Mata Stevi berbinar, "Siapa wanita itu, Al. Kenalkan pada Mama." Kata Stevi penuh harap.

"Nanti, Ma.. Masih tahap pendekatan dulu." Jawab Aldrich tersenyum.

Stevi berdecak. "Ck, kirain Mama sudah ada."

Aldrich melihat gemas pada Mama nya itu, Stevi memang slalu berharap mendapatkan seorang menantu, ia berekspektasi ingin membawa menantunya menghabiskan waktu di salon dan belanja bersama seperti Ghea dan Jessi pada Chelsea.

"Jangan salah pilih lagi." Sahut Fariz tiba tiba yang datang sambil menyodorkan dasi pada Stevi.

Stevi refleks berdiri dan memasangkan dasi dileher Fariz.

"Trimakasih sayang." Ucap Aldrich saat Stevi menepuk dadanya, lalu Fariz mengecup bibir Stevi singkat.

"Ck, kalian bisa gak sih jangan mesra mesraan didepan anak, kalo nanti Al sudah menikah, Al tidak mau anak Al tinggal disini dan melihat kemesuman kalian." Kata Aldrich kesal.

"Jombol ngenes nih." Ledek Fariz pada putranya.

"Ishh, kamu ya Al. Masa mau menyabotase cucu Mama. Pokonya kalo kamu punya anak, harus tinggal disini." Ucap Stevi.

"Sudah Ma, jangan diributkan hal seperti itu. Gimana mau punya anak, cewek aja belum punya." Ucap Fariz menyindir pada Aldrich.

"Ada Pap, cuma Al masih masih tahap pendekatan." Kata Aldrich yang tidak terima disebut Jomblo ngenes.

Fariz duduk dan meminum kopinya, lalu melirik kearah Aldrich. "Kayanya baru kemarin ada yang bilang, Al cinta Metha Pap." Lagi lagi Fariz meledek Aldrich dengan menirukan gaya bicara Aldrich pada saat itu.

"Pap, udah sih. Siapa tau Al memang sudah ada wanita lain." Stevi membela Putranya itu. "Iya kan, Al?" Tanya Stevi pada Aldrich.

"Mama memang paling mengerti Al. Trimakasih, Mama." Ucap Al lalu berdiri dari duduknya. "Al duluan, Pap." Aldrich mencium punggung tangan Fariz dan Stevi bergantian.

Aldrich keluar dan melihat Joni sudah standby di samping mobil, bersiap membukakan pintu untuk Aldrich.

Namun bukan Joni yang membukakan pintu, melainkan aldrich yang mulai menjalankan lagi perannya.

Diperjalanan, Aldrich menanyakan soal pekerjaannya nanti pada Joni.

"Jon, selain membukakan pintu untuk majikannya, apa lagi tugas seorang supir?" Tanya Aldrich yang masih mengemudikan mobilnya dibalik setir, sementara Joni duduk manis dibelakang.

"Kenapa tidak tanya Aji saja, Bos?" Jawab Joni yang membalikan pertanyaan. Aji adalah supir keluarga Dewantara.

"Tanya kamu juga sama aja kan?" Aldrich mulai ketus.

"Tidak ada supir yang berbicara kerus pada majikannya, Bos." Jawab Joni sekenanya.

Aldrich menghela nafas. "Kita hanya latihan saja, Jon. Kamu masih asistenku, kecuali jika moodku tidak baik akan aku turunkan kamu menjadi staff umum." Ucap Aldrich.

Joni salah tingkah, ia menggaruk tengkuknya. "Maaf bos."

"Jadi apa tugas supir selain membukakan pintu mobil untuk majikannya?" Tanya Aldrich lagi.

"Menyetir, Bos." jawab Joni.

Aldrich menatap tajam Joni dari kaca spion dalam, membuat Joni menegang. "Maksud saya, menyetir Bos, supir juga bertugas menjaga kebersihan mobil, mencuci dan mengelapnya, memastikan mobil dalam keadaan wangi dan bersih." jawab joni

"Seberat itu?" Tanya Aldrich. Ia diam beberapa saat seolah memikirkan seuatu,

"Tidak masalah, aku bisa membawa mobil ke tempat pencucian mobil." Jawab Aldrich enteng.

Joni hanya menggeleng gelengkan kepalanya saja saat melihat tingkah konyol bos nya tersebut.

**

Clara menerima sebuah pesan dari teman lamanya, yakni Chelsea.

Chelsea yang sudah hampir dua tahun menikah dengan Zayn namun belum memiliki momongan membuatnya jenuh, terlebih saat ini Chelsea berhenti mengajar di sekolah swasta karna ingin mengurangi aktifitasnya agar cepat mendapatkan momongan.

"Chel.." Panggil Clara saat mereka bertemu disatu kafe.

Chelsea berdiri dan menyambut Clara, mereka berpelukan sesaat, "Kangen." Ucap Clara.

Setelah mereka memesan makanan, mereka mulai berbincang tentang kehidupannya masing masing.

"Aku kira kamu udah hamil, Ra." Kata Chelsea.

Clara tersenyum. "Sepertinya aku belum diijinkan untuk hamil, Chel. Mungkin saja aku hamil berbarengan dengan kamu."

Chelsea tertawa, "Boleh juga tuh."

"Tapi mertuamu baik, Chel? Pernah menekan soal anak?" Tanya Clara penasaran.

Chelsea menggelengkan kepalanya. "Tidak sama sekali, malah Mamiku sendiri yang sering mendesakku untuk cepat hamil, katanya biar suamiku gak selingkuh." Chelsea berubah menjadi murung.

"Pak Zayn baik, mana mungkin ia selingkuh." Kata Clara untuk menghibur Chelsea.

"Aku juga selalu berfikir seperti itu, Ra. Tapi kita tidak bisa menyepelekan masalah didalam rumah tangga, bisa jadi karna hal yang terjadi padaku, membuat Kak Zayn jenuh sama aku." Ucap Chelsea.

Clara memegang tangan Chelsea. "Apa hatimu merasakan seperti itu?" Tanya Clara.

Chelsea menggelangkan kepalanya, "Tidak, tapi hatiku slalu saja takut akan hal seperti itu."

Clara menghela nafas, ia menarik tangannya untuk menopang dagunya. "Ternyata berumah tangga itu butuh kesabaran ekstra ya, Chel. Tidak slalu sesuai dengan ekspektasi."

Chelsea pun ikut menopang dagunya, "Ya, kata Kak Zayn, tidak semua yang kita inginkan dapat kita raih selama hidup di dunia ini, Ra."

Chelsea melihat ada guratan kesedihan diwajah Clara, ia menyadari bahhwa jika Clara pun sepertinya tengah menyimpan beban juga.

"Ra, are you okay?" Tanya Chelsea.

Clara menatap wajah Chelsea. Ia ingin menceritakan sesuatu dan keganjalan yang tengah ia rasakan, namun ia takut melewati batas.

Namun Clara butuh seseorang untuk mencurahkan isi hatinya, hatinya yang sudah lama sesak karna menahan beban dihatinya.

"Ra... Panggil Chelsea kesekian kalinya.

"Ah iya Chel, maafkan aku. Aku melamun." Ucap Clara.

"Ceritakanlah padaku, Ra. agar bebanmu sedikit berkurang, dan bisa membantu meringankan hatimu." Ucap Chelsea tulus.

"Chel.. Apa jika aku menceritakan rentang suamiku, itu sama dengan menceritakan aib rumah tanggaku?" Tanya Clara kemudian.

***

Terpopuler

Comments

Yus Warkop

Yus Warkop

lanjut

2025-02-12

0

Masyitah Agus

Masyitah Agus

lanjut kk

2022-10-17

2

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor aku suka

2022-06-07

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!