BAB 11

"Al?" Tanya Clara memastikan.

"Aldi." Jawab Aldrich. "Ya, namaku Aldi." Lanjutnya lagi.

Clara tersenyum kemudian membalas jabatan tangan Aldrich.

"Kamu asli orang sini, Al?" Tanya Clara sambil berjalan menelusuri trotoar, sedangkan Aldrich mengikuti langkah Clara.

"Tidak, aku dari jakarta." Jawab Aldrich.

"Oh ya? sama dong, aku juga dari Jakarta." Kata Clara.

"Benarkah? Kamu disini sedang berlibur?" Tanya Aldrich lagi.

Clara menggelangkan kepalanya, "Aku kesini lagi tugas, dampingin bos menuhin undangan fashion show nanti malam." Jawab Clara, "Kamu sendiri?" Kali ini Clara yang bertanya.

"Sama, aku juga disini lagi dampingin bos." Jawab Aldrich percaya diri.

Aldrich memang sudah memutuskan untuk tidak membawa embel embel nama Dewantara. Ia ingin menemukan seorang wanita yang bisa mencintai apa adanya, bukan ada apanya. Entah mengapa saat mengetahui Clara berbaik hati membayarkan minumannya di kafe tadi membuat hati Aldrich sedikit tersentuh.

"Bos kamu...??" Clara ragu ragu untuk meneruskan pertanyaanya, karna yang Clara lihat justru Aldrich seperti seorang eksekutif muda, hanya saja penampilannya sedikit berantakan.

"Bosku lagi bawa mobil ke bengkel, kebetulan pemilik bengkel itu masih sodaranya, nah aku disuruh nunggu. Ehh aku lupa dompetku tertinggal di mobil." Entah ide dari mana, Aldrich bercerita bohong seperti itu.

"Kamu supir?" Tanya Clara.

Aldrich mengangguk, "Iya." Aldrich diam sejenak, kemudian bertanya sesuatu, "kamu mau kan berteman sama supir sepertiku?"

Clara tersenyum, "Supir juga manusia, Al. Semua orang dihadapan tuhan tuh sama."

Aldrich mengangguk.

"Kamu mau langsung ke hotel?" Tanya Aldrich.

Clara mengangguk, "Iya, aku menginap di hotel XX."

"Sama, Bosku juga menginap disana." Ucap Aldrich. Padahal dirinya sudah memesan hotel ditempat lain.

"Kalau begitu, kita akan bertemu lagi." Kata Clara dengan senyum yang membuat Aldrich melted.

"Kamu berapa lama di Bandung, Ra?" Tanya Aldrich.

"Hmm, aku baru datang tadi, kemungkinan lusa baru balik." Jawabnya Clara.

"Besok masih dampingin bos?" Tanya Aldrich lagi.

"Tidak, besok bos ada acara keluarganya disini, dan aku paling stay di hotel saja."

"Gak mau jalan-jalan disini, Ra?" Aldrich mencari celah untuk bisa bertemu Clara kembali.

"Aku takut nyasar, gak berani pergi sendiri juga."

"Kalau pergi sama aku gimana?" Tanya Aldrich yang seketika membuat Clara menoleh kearahnya.

"Maksudku, besok bos ku juga ada acara, dia nyuruh aku jalan jalan sendiri, tapi gak ada temennya." Aldrich menggaruk keningnya yang tidak gatal itu.

"Boleh, jam berapa?" Tanya Clara antusias, ia memang ingin sekali merefresh pikirannya yang merasa jenuh akhir akhir ini.

Aldrich tidak menyangka Clara merespon ajakannya.

"Habis sarapan aja, jam delapan aku tunggu direstoran hotel." Kata Aldrich.

"Bos mu bagaimana? tidak mengantar dia dulu?" Tanya Clara.

Aldrich sempat lupa jika kini dirinya tengah memainkan sebuah drama. "Bosku kan acaranya dihotel ini juga, Ra..Dia ada rapat seharian di ballroom. Jadi gak akan kemana mana. Aku juga boleh membawa mobilnya."

Clara mengangguk, "Baik sekali bos mu itu. Tapi bagaimana jika kita pergi naik angkutan umum saja, biar gak pusing cari parkir. Aku ingin jalan jalan di pusat kota, masjid agung, dan sekitarnya."

Aldrich merasa terpesona dengan kesederhanaan Clara, bahkan Clara menolak menaiki mobil mewah dan lebih memilih naik angkutan umum.

Aldrich tersenyum. "Boleh. Nanti kita naik Taxi online saja untuk sampai kesana."

Akhirnya mereka berpisah di lobby hotel, Clara ijin pamit duluan karna harus mempersiapkan diri untuk acara nanti malam bersama Ragil. Sementara Aldrich dengan begitu niat melakukan check ini dengan kamar yang biasa saja asal bisa satu lantai dengan Clara.

Setelah mengisi daya batrai ponsel di resepsionist hotel, Aldrich menelpon Joni.

"Iya tuan muda." -Joni-

"Kita pindah menginap di hotel XX" -Aldrich-

Joni tampak kebingunan, pasalnya ia sudah check in dan memesan kamar presidential room untuk bos nya itu.

"Tapi Bos, saya sudah membayar penuh di hotel YY" -Joni-

"Biarkan saja, kamu cepat bawa koperku kesini, aku lelah dan ingin beristirahat." -Aldrich-

Dengan sepihak Aldrich memutuskan panggilannya. Sementara disebrang sana, Joni tampak bingung, tiba tiba saja bos nya mendadak labil.

**

Joni membolakan kedua matanya kala mengantar koper milik Aldrich langsung kekamarnya.

"Tuan muda, gak salah pesan kamar standart room begini?" Tanya Joni terkejut abil mengedarkan pandangannya kepenjuru kamar.

"Engga lah Jon. Aku emang lagi mau dikamar seperti ini." Jawab Aldrich. "Mana koperku, bereskan pakaianku ke lemari." Ucapnya lagi lalu Aldrich duduk bersandar diatas tempat tidur.

"Kalau tuan muda disini, saya dimana?" Tanya Joni menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Kamu pesan saja presidentian room, biar kayak bos beneran." Jawab Aldrich.

Joni mengernyitkan dahinya. "Maksud tuan muda?"

Aldrich membuka ponselnya, melihat email masuk diponselnya.

"Selama disini, kamu bosnya dan aku supirmu. Jangan banyak bertanya dan lakukan saja apa perintahku." Aldrich berbicara tanpa menatap Joni, bukan berarti Aldrich sombong melainkan ia enggan melihat raut wajah Joni yang pasti ingin menanyakan banyak hal.

"Dan berhenti memanggilku tuan muda selama disini." Lanjut Aldrich lagi.

Joni masih mencerna apa perkataan bos nya itu. "Apa tuan muda salah makan sesuatu ya?" Batinnya.

"Jangan melamun, cepat pergi kekamarmu." Usir Aldrich.

"Iya tuan muda." Joni keluar menggaret kopernya sendiri, ibarat pepatah, ia mendapatkan durian runtuh, ia bisa tidur dikamar presidential room.

Sementara Aldrich, mulai mencari tau soal Clara, sayangnya ia tidak tau nama panjang Clara sehingga sulit menstalker Clara di media sosialnya.

"Kali ini, Mama pasti menyukai calon menantunya." Batin Aldrich dengan percaya diri kemudian ia merabahkan dirinya dan tertidur karna lelahnya.

**

Clara tengah bersiap menghadiri undangan acara fashion show bersama Ragil. Ia memakai pakaian yang disiapkan oleh Alesha, menurut Alesha, karyawan yang menjadi utusan butik Erlasha harus tetap berpenampilan menarik, karna akan menjadi daya tarik tersendiri di dunia fashion.

"Ra, kamu cantik banget, eike kalo cowok naksir deh sama kamu." Ucap Ragil.

"Ya ampun Miss, Miss kan cowok." Kata Clara sambil tertawa.

"Ishhh eike kan cowok gak mateng, Ra. Doyannya aja sambalado terong."

"Hah, koq sambalado terong sih Miss?"

"Iya, Ra.. Kan ada istilah terong terongan sama cabe cabean, kalo disatuin diwajan jadi sambalado terong, alias terong yang masih muda muda gitu."

Sebenarnya Ragil pria yang sangat tampan berwajah oriental, dari segi penampilanpun sebenarnya Ragil berpenampian seperti pria pada umumnya, namun ia tidak tertarik pada wanita dan lebih senang menggoda pria.

Ketertarikannya pada dunia Fashion membuat Ragil semakin jauh kedalam dunianya sendiri.

"Oh ya Miss, besok aku ijin keluar ya Miss. Mau jalan di pusat kota Bandung." Kata Clara.

"Sama sapose?" (Sama siapa?)

"Ada temen disini, Miss. Kebetulan besok udah janjian, kita jadi pulang lusa kan?" Tanya Clara.

Ragil mengangguk. "Ya udah, hati-hati dan ponselmu harus aktif terus, nanti berkabar terus sama eike ya."

***

Terpopuler

Comments

Yus Warkop

Yus Warkop

aseeek

2025-02-12

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Iyeeee

2024-04-21

2

Sweet Girl

Sweet Girl

Cowok Mengkel

2024-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!