BAB 10

"Ra, kamu dipanggil oleh Miss Alesha." Kata Ragil.

Clara berdiri dari duduknya,

"Ra, sudah dapat uangnya?" Tanya Ragil.

"Belum Miss, mana jatuh tempo kontrakan dua hari lagi." Ucap Clara lesu.

"Coba bilang dulu sama Miss Alesha, kalau gak dikasih, nanti aku yang pinjami." Kata Ragil tulus.

Clara mengetuk pintu ruangan Alseha dan Alesha mempersilahkannya masuk.

"Miss panggil saya?" Tanya Clara.

Alesha memberikan sebuah amplop yang bertuliskan undangan untuk Butik Erlasha pada Clara, "Ra, kamu bisa wakilin aku untuk datang kesana?" Tanya Alesha.

"Ini dimana, Miss?" Tanya Clara sambil membuka undangannya.

"Di Bandung, kamu sama Ragil yang jalan. Kamu jadi asisten Ragil, karna asisten Ragil si Ayu udah hamil besar, takut brojol disana." Alesha sedikit tertawa.

Clara mengangguk. "Iya, Miss, aku bisa koq." Jawab Clara.

"Boleh sama suamimu?" Tanya Alesha lagi.

Clara mengangguk, "Pasti boleh Miss, dia tidak membatasiku soal pekerjaan."

Alesha menatap wajah Clara yang menurutnya sedikit berbeda. "Ra, apa kamu ada masalah?"

Clara menghela nafas. "Miss sebenarnya aku perlu uang, bolehkah aku meminjam uang dua puluh juta. Miss bisa potong gajiku setiap bulannya." Kata Clara dengan penuh harapan.

"Boleh aku tau untuk apa, Ra?" Tanya Alesha hati hati.

Clara sangat tau, semua orang pasti akan bertanya untuk apa, mengingat suaminya seorang manager dengan gaji yang lumayan. Pasti semua orang tidak akan mempercayai alasannya jika untuk membayar rumah kontrakannya.

"Untuk bayar kontrakan setahun kedepan, Miss." Jawab Clara menunduk.

"Kamu, masih dengan suamimu?" Tanya Alesha lagi.

"Masih Miss. Suamiku sedang tidak pegang uang." Jawab Clara lagi.

Sebenarnya Alesha bisa memberikan uang pinjaman untuk Clara. Alesha menyukai Clara sejak pertama kali bertemu, nama Clara yang sama dengan nama anaknya dan sikap Clara yang jujur membuat Alesha memperkerjakannya sebagai sekertaris pribadinya. Bahkan saat itu Clara sudah bekerja sebelum lulus dari kuliahnya.

"Baiklah Ra..Nanti aku akan transfer ke rekeningmu." Ucap Alesha.

"Trimakasih Miss." Kata Clara.

**

Clara mengemas pakaian yang akan ia bawa ke Bandung, Bisma yang tak sengaja melihatnya pun tidak bisa menahan diri bertanya.

"Mau kemana?" Tanya Bisma.

"Ke Bandung, dampingin Miss Ragil ke acara fashion show disana." Jawab Clara sambil menata bajunya.

"Berapa hari?"

"Tiga hari dua malam." jawabnya lagi.

Bisma mengangguk. "Oh iya, apa rumah ini sudah kamu bayar perpanjangan kontraknya?" Tanya Bisma.

"Sudah, aku pinjam uang dari butik." Clara menutup kopernya lalu menyimpannya disudut kamar.

"Mas, kita harus bicara soal rumah tangga kita." ucap Clara tiba tiba.

Bisma tau maksud ucapan Clara, namun ia slalu menghindarinya. "Nanti saja, aku lelah."

"Mas, kita tidak bisa seperti ini terus, pernikahan kita tidak sehat." Kata Clara pada akhirnya.

Namun Bisma seolah tak mendengar, ia acuh dan menutup tubuhnya dengan selimut.

Clara menatap sinis Bisma yang tengah memunggunginya, "Bom yang akan meledakpun ada waktunya, Mas. Begitu juga dengan kesabaranku."

Bisma hanya acuh, membuat Clara semakin geram.

"Kamu tuh normal gak sih, Mas? Aku curiga padamu, antara dua kecurigaanku, kamu tidak normal atau kamu mempunyai wanita lain diluaran sana." Kesal Clara kemudian keluar dari kamar sambil membanting pintu.

Bisma hanya acuh saja. Ia tidak mengejar maupun memperdulikan Clara.

**

Sepanjang perjalanan menuju Bandung. Clara hanya diam saja. Diam diam Ragil memperhatikannya.

"Ra.." Panggil Ragil.

Clara menoleh kearah Ragil, "Iya Miss."

"Kamu bisa mempercayai aku, aku siap menjadi pendengarmu jika kamu membutuhkan teman bicara." Kata Ragil.

Clara tersenyum, sungguh ia pun ingin menumpahkan unek unek soal rumah tangganya slama ini, namun ia masih menahannya. Calara melirik sekilas pada supir butik yang mengantarkan mereka ke Bandung.

"Tidak ada Miss, aku hanya sedang lelah saja." Jawab Clara. "Miss tiba disana nanti kita langsung ketempat acara?" Tanya Clara mengalihkan pembicaraan.

"Tidak, Ra. Kita langsung ke hotel saja, supir akan mengantarmu, aku ada keperluan disini, mau mengunjungi saudaraku dulu." Jawab Ragil.

Clara mengangguk.

Setelah perjalan yang memakan waktu tiga jam, akhirnya Clara tiba di salah satu hotel ternama. Ragil hanya menurunkannya beserta kopernya saja di depan pintu loby hotel.

"Laper." gumam Clara saat baru saja selesai membersihkan dirinya didalam kamarnya.

Clara mengambil ponselnya lalu mencari tempat kuliner disekitar hotelnya itu. Ia lebih mencari tempat makan diluar hotel untuk mencari suasana lain.

"Kafe baru, jaraknya dekat nih sama hotel." Gumam Clara sambil berjalan menelusuri trotoar.

Kafe yang dituju oleh Clara memang tidak jauh, ia langsung masuk dan mengambil tempat dipojokan kafe.

Clara menikmati me time nya dengan milkshake strawberry dan pisang keju.

Matanya tertuju pada seorang pemuda yang tampan namun sedikit berpenampilan cuek. Kemeja panjang yang digulung sampai siku, rambut yang dibiarkan acak acakan.

"Seperti orang yang sedang patah hati, atau orang yang lagi stres mencari pekerjaan" Gumam Clara lalu menikmati kembali pisang kejunya itu.

Setelah beberapa waktu,

Di kasir Kafe itu, Aldrich tengah kesusahan membayar tagihannya. Pasalnya ia meninggalkan dompetnya dimobil dan ponselnya kehabisan daya. Kebetulan mobilnya pun dibawa oleh Joni untuk ke bengkel karna tiba tiba saja ada masalah pada pendingin alias AC mobilnya. Joni menurunkan Aldrich di Kafe, sementara Joni sendiri menuju bengkel.

"Maaf Mas permisi, Nona yang dibelakang mau bayar dulu." Ucap sang kasir.

Aldrich bergeser ke samping sambil mencoba mengisi daya ponselnya dengan menggunakan carger milik kasir tersebut.

"Kenapa Mba?" Tanya Clara pelan.

"Katanya dompetnya ketinggalan di mobil, dan mobilnya dibengkel. Tapi dari penampilannya gak meyakinkan, Nona." Jawab sang kasir.

"Memang berapa tagihannya?" Tanya Clara.

"Satu cangkir kopi espresso, Lima puluh lima ribu, Nona." Jawab kasir.

"Ya sudah masukan saja kedalam tagihanku." Ucap Clara.

Clara membayar pesanan Aldrich kemudian ia pun keluar untuk kembali ke hotelnya.

"Mas, sudah dibayar tagihannya sama Nona yang barusan." Kata kasir itu.

"Loh, koq dia yang bayar, saya ada uang, Mba, dan bisa bayar." Jawab Aldrich kesal.

"Nona itu sendiri yang inisiatif mau bayarin tagihan Mas nya." Kata kasir.

Aldrich kemudian keluar dan mencari Clara yang sudah membayarinya.

"Hai, Nona.. Tunggu." Panggil Aldrich yang bekum mengenal Clara.

Clara menoleh kebelakang dan menghentikan langkahnya.

"Iya?" Kata Clara dengan heran.

"Tadi.. hemm maksud saya. Terimakasih. Boleh saya minta nomer rekeningmu? Saya akan ganti." Ucap Aldrich yang terhipnotis dengan tatapan lembut Clara.

"Oh, gak perlu, Mas. Anggap aja itu rejeki mas nya." Jawab Clara.

Aldrich mengernyitkan dahinya.

"Tapi, Nona."

"Clara, panggil aku Clara saja, Mas." Ucap Clara.

Aldrich refleks mengulurkan tangannya seraya mengajak Clara berkenalan. "Al..." ucapan Aldrich terhenti, entah mengapa ia ingin menyembunyikan identitasnya, ia ingin dikenal sebagai orang biasa tanpa embel embel Dewantara.

"Al?" Tanya Clara meyakinkan.

"Aldi." Jawab Aldrich. "Ya, namaku Aldi."

Clara tersenyum kemudian membalas jabatan tangan Aldrich.

***

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

aldi 🙄🙄
sm cwe yg bner kamu bohong giliran sm jalang mah jujur dn semuany kmu kasih

2024-02-01

2

itanungcik

itanungcik

ciye ciye awal pertemuan aldrich n clara

2022-07-05

1

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor al lagi mau nyamar ya srmangat

2022-06-06

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!