BAB 9

Satu tahun sudah pernikahan yang dijalani oleh Clara dan Bisma, namun hingga detik ini pun, Bisma masih belum menunaikan kewajibannya.

Clara mulai jengah ketika ditanyai keturunan oleh ibu mertuanya, namun Clara tidak berani bercerita kepada mertuanya itu.

Clara yang sebatang kara hanya mampu memendamnya seorang diri. Sejak tantenya membawa Kakeknya pergi berobat ke Singapura, Clara sudah tidak pernah lagi berhubungan lagi dengan sang Kakek. Terlebih Tantenya merupakan anak dari istri ke dua kakeknya, seolah engga menjalin tali persaudaraan dengan Clara.

"Ra, coba kamu kedokter kandungan, Ibu punya rekomendasi dokter kandungan, namanya dokter Pras atau dokter Regan. Sudah banyak yang berhasil program kehamilan di dokter itu." Kata Intan yang tidak sabar ingin mempunyai cucu.

"Iya Ma, nanti aku masih sibuk." Jawab Clara.

"Kamu sibuk terus sih, Ra. Jadi susah punya keturunan, apa kamu gak takut jika Bisma nanti berselingkuh?" Ucap Intan dengan kesal.

"Ibu.. Jangan bilang begitu sama Clara." Kata Rissa, Kakak Bisma yang sudah menjanda akibat ditinggal selingkuh oleh mantan suaminya dulu.

Intan kini berubah, semenjak Clara tak kunjung hamil, tidak ada lagi kasih sayang pada Clara. Namun Rissa slalu membela adik iparnya itu, pengalaman pahit diselingkuhi oleh suaminya dulu, dan disalahkan oleh mertuanya membuat Rissa menjadi penguat mental bagi Clara.

"Ra, kamu yang sabar ya. Jangan dimasukan hati apa kata Ibu. Yang penting kamu harus tetap sehat, hati maupun pikiranmu." Kata Rissa bijak setelah Intan meninggalkan mereka berdua.

"Iya Mbak Rissa, makasih ya." Jawab Clara tersenyum.

Bisma yang mendengar sang Ibu menekan Clara untuk hamil hanya bersikap acuh, ia tidak memperdulikan sikap ibunya pada istrinya itu.

Tiba di irumah, Bisma baru saja menutup ponselnya, yang ternyata pemilik rumah yang baru saja menelponnya.

"Ra, tolong bayar kontrakan rumah ini untuk satu tahun kedepan. Aku sedang tidak pegang uang." Kata Bisma.

Clara terkejut mendengarnya. "Lho, Mas. Masa kamu tidak ada uang?" Tanya Clara bingung.

"Ya mau gimana lagi, Ra. Uangku kan setiap bulan ditransfer ke kamu." Jawab Bisma enteng.

"Mas, kerjaanmu manager, dan yang kamu kasih ke aku hanya uang kebutuhan dapur, bahkan untuk keperluanku saja aku membeli pakai uangku sendiri." Ucap Clara.

"Kamu terlalu boros, Ra." Tuduh Bisma.

"Boros dari mana, Mas? Kamu kasih ke aku cuma satu setengah juta setiap bulan, dan itu aku bayarkan untuk listrik, air, iuran sampah, gas dan sisanya kebutuhan dapur. Sama sekali aku tidak memakai uang darimu. Bahkan sering aku menutupi kekurangan dengan uangku." Jelas Clara panjang lebar.

Brakkk

Bisma menggebrak meja.

"Aku tidak ada uang, jika kamu tidak membayar kontrakan rumah ini, maka aku akan membawamu pindah kerumah ibu."

Clara pun terpancing emosinya, "Lebih baik aku minta cerai dari pada kamu membawaku pindah kerumah Ibu. Berkunjung setiap minggu saja, ibumu slalu mencecarku soal anak, apa lagi jika tinggal satu atap."

Bisma menatap sengit Clara.

Clara pun membalas tatapan Bisma tak kalah sengit. "Harusnya aku bilang sama Ibu, soal aku yang tidak kunjung hamil karna anaknya yang tidak pernah memberikan nafkan batin padaku." Clara meninggalkan Bisma begitu saja.

Clara duduk disisi tempat tidur. Ia cukup lelah dengan rumah tangganya. Menurut Clara, rumah tangganya sudah tidak sehat. Clara tidak pernah diberi nafkan batin, dan nafkah lahirpun hanya seolah menitipkan uang yang harus ia kelola, sangat jauh dengan jumlah yang ia butuhkan. Kini ia dibebani lagi dengan harus membayar kontakan rumah untuk satu tahun kedepan. Bahkan tabungannya saja tidak sampai untuk membayar kontrakan satu tahun penuh.

Sejak semalam, Bisma memilih keluar dari rumah, ia memilih untuk tidur dirumah orang tuanya. Clara pun hanya bisa menghela nafas. Sungguh ia benar benar merasa lelah dan jenuh, semakin kesini sikap Bisma sangat kekanak kanakan

**

"Ra..." Panggil Ragil.

"Eh iya, Miss.." Clara merapihkan pakaiannya lalu berdiri.

"Kamu kenapa bengong? Eike perhatikan sedari tadi kamu bengong terus." Tanya Ragil.

"Maaf, Miss.. Aku hanya lagi ada masalah." Jawab Clara kemudian duduk kembali.

"Ada apa? Barangkali aku bisa bantu."

Clara menghela nafas. "Miss, aku butuh uang dua puluh juta untuk bayar kontrakan rumah, kalau misal aku bilang ke Miss Alesha, dikasih pinjam gak ya?" Tanya Clara dengan tak bersemangat.

"Loh, emang lakimu kemana, Ra? Koq kamu yang pontang panting cari uang kontrakan rumah?" Tanya Ragil heran.

"Dia lagi gak pegang uang, Miss." Jawab Clara.

Ragil menghela nafas, ia tidak berani ikut campur urusan rumah tangga Clara, meski ia sangat gatal ingin mengorek masalah Clara.

"Miss Alesha hari ini tidak masuk, tapi kalau kamu butuh cepat, aku bisa pinjamkan uang pribadiku dulu." Kata Ragil.

Clara menggelengkan kepalanya. "Tidak usah Miss, aku coba ke Miss Alesha dulu. Kalau tidak bisa juga baru aku pinjam uang Miss Ragil." Jawab Clara.

Sebenarnya Ragil tidak menyukai Bisma, sewaktu datang kepernikahan Clara dan Bisma, Bisma menatap Ragil dengan tatapan yang Ragil sendiri pun tau apa arti tatapan itu, karna tatapan itu sudah terbiasa didunianya. Namun Ragil enggan memberitahu Clara, karna Ragil pikir, mungkin hanya kebetulan saja Bisma menatapnya seperti itu.

**

Clara merebahkan tubuhnya di tempat tidur, lagi lagi ia mendapatkan telpon dari pemilik rumah. Bisma tanpa berpikir bagaimana perasaan Clara malah memberikan nomor ponsel Clara pada pemilik rumah.

Clara pun meminta keringanan satu minggu kedepan untuk membayarnya, beruntung pemilik rumah sangat baik dan mau mengerti.

"Mas, mengapa kamu memberikan nomor ponselku pada pemilik rumah?" Tanya Clara saat Bisma bersiap untuk tidur.

"Ya karna kamu juga menempati rumah ini, masa iya aku harus kasih nomor ponsel Ibu." Jawab Bisma tanpa rasa bersalah.

"Aku tidak ada uang, Mas."

"Ya cari kek pinjaman, kamu kan bisa pinjam ke tempat kamu bekerja." Jawab Bisma tak berperasaan.

"Kamu juga bisa kan Mas pinjam ke perusahaanmu." Clara membalikan ucapan Bisma.

"Tidak bisa, aku masih mempunyai tunggakan hutang, bekas pernikahan kita dan sewa rumah ini tahun lalu."

Clara mengernyitkan dahinya. "Jadi semuanya hutang, Mas?"

"Ya kamu kira dari mana lagi? Semua kan aku yang menanggung, Kakek mu saja tidak mengeluarkan uang sepeserpun." Bisma menarik nafas dan menghembuskannya kasar, "Tahun ini gantian kamu yang membayar uang kontrakan rumah." Lalu Bisma menarik selimut dan tidur tanpa rasa bersalah.

Sementara Clara hanya menghela nafas, sungguh ia lelah menghadapi sikap Bisma.

Rumah tangga yang tidak sehat, dan kini sikap Bisma yang kekanak kanakan, belum lagi sikap ibu mertuanya yang menginginkan seorang cucu dan terus menyalahkan Clara yang tidak subur karna ikutan sibuk bekerja.

Terkadang Clara berpikir ingin menyudahi rumah tangganya dengan Bisma, namun ia mengurungkan niat itu hingga ia bisa berkomunikasi dengan sang Kakek yang tlah dibawa pergi oleh tantenya itu.

***

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Miss Ragil satu circle sama Bisma.

2024-04-20

4

manda_

manda_

udah klara tinggalin aja si bisma tuh dia gak suka perempuan dia suka sama terong 😂😂😂🤣🤣🤣

2022-06-06

5

ma" athif 😊

ma" athif 😊

pisah aj ra dari pada tekanan batin udah dari mertua eeh di tambah suaminya

2022-06-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!