BAB 8

"Ada apa ini sebenarnya?" Tanya Aldrich heran.

"Mamamu mendengarkan ocehan wanita itu ketika kartu kreditmu tidak bisa di pakai olehnya. Ia bersumpah akan mengusir Papap dan Mama jika sudah menjadi istrimu dan akan menjadikan Papap dan Mama gelandangan di jalan." Kata Fariz penuh penekanan.

"Itu bohong, Al. Mamamu yang sudah merendahkanku dan menyebutku tidak punya uang saat berbelanja tadi." Kata Metha membela diri.

Aldrich mengernyitkan dahinya, "Apa maksdumu ibu ibu sok sosialita yang mau kamu sumpal cabai satu kilo itu adalah mamaku, Tha?"

"Pria bodoh, untuk apa dia menceritakan detailnya hinga cabai satu kilo." Batin Metha.

"Tuh kan, kamu lihat sendiri kelakuan wanita ini." Kata Fariz dengan emosi.

"Tapi, Al. Mamamu yang memulainya duluan." Metha mencoba mempengaruhi Aldrich.

"Stop!!" Sahut Stevi.

"Al, Mama tidak merestuimu dengannya. Jika kamu masih tetap bersamanya, lebih baik kamu pilih Mama atau dia. Mama tidak masalah jika harus kehilangan seorang putra yang lebih memilih wanita lain." Kata Stevi dengan nada gemetar.

"Ma..." Lirih Aldrich.

"Pikirkanlah baik baik, Al. Jika kamu memilih wanita ini, maka kamu akan kehilangan Papap dan Mama. Kamu juga akan Papap coret dari hak waris utama. Silahkan pergi tanpa membawa fasilitas keluarga Dewantara." Ucap Fariz penuh penekanan.

Aldrich hanya diam membeku, demi apapun dia sangat mencintai Papap dan Mamanya, hanya saja, Aldrich juga menginginkan Metha dihidupnya.

"Aldrich antar Metha pulang dulu, Pap, Ma." Kata Aldrich lesu.

"Oh ya, silahkan." Jawab Stevi enteng.

"Dan Al, Apartement mu sudah Papap jual, dan barang barang dia sudah dibereskan oleh joni. Joni memindahkannya ke rumah kontrakan, dan Papap sudah membayar kontrakan itu untuk satu bulan. selanjutnya silahkan dia mencari tempatnya sendiri." Kata Fariz pada Aldrich, menunjuk Dia yang berarti adalah Metha.

Metha tampak geram namun ia hanya bisa mengepalkan tangannya.

"Joni akan mengantarkan wanita itu ketempat barunya." kata Fariz lagi.

"Al tetap akan mengantarnya, Pap." Kata Aldrich.

"Silahkan, tapi jika kamu masih bersamanya, maka keluarlah dari perusahaan ini." Kata Fariz lagi.

Aldrich tidak menjawab, ia segera menarik tangan Metha untuk keluar dari ruangan Fariz.

Joni mengantarkan Aldrich dan Metha ke tempat rumah kontrakan yang sudah disewa Fariz selama satu bulan. Metha menatap tak suka pada tempatnya, rumah kecil dilingkungan perumahan subsidi pemerintah yang belum sama sekali di renovasi.

"Al, aku tidak bisa tinggal disini." Kata Metha.

Aldrich hanya menghela nafasnya, sementara Joni hanya menyimak sebuah drama yang diperankan oleh Metha.

"Sabarlah, Tha. Aku akan meyakinkan orang tuaku dulu." Ucap Aldrich.

"Tidak bisakah kamu membawaku ke hotel saja, Al." Pinta Metha.

"Tidak bisa, Tha. Aku tidak pegang uang cash dan semua kartuku di blokir oleh Papap." Jawab Aldrich.

"Terus kamu bisa lakuin hal apa, Al?" Tanya Metha seolah meremehkan Aldrich.

"Aku akan menghubungimu nanti, Tha." Aldrich membalikan tubuhnya untuk meninggalkan Metha di rumah kontrakannya.

"Kamu hanya Pria bodoh tidak berguna, Al." Kata Metha.

Aldrich menghela nafasnya. "Kamu tidak bisa menerima kondisiku yang speerti ini, Tha?"

"Tentu saja tidak, mana mau aku hidup susah denganmu, jika kamu dicoret dari ahli waris lebih baik aku meninggalkanmu saja." Kata Metha.

Sebuah mobil berhenti tepat dibelakang mobil Aldrich. Joni tau siapa yang datang karna Joni tlah menyelidiki banyak hal tentang Metha.

"Dimas." Panggil Metha.

Dimas berjalan menghampiri Metha sambil melempar tatapan sinis pada Aldrich lalu mengecup bibir Metha sekilas.

Rupanya diam diam Metha menghubungi Dimas slama diperjalanan tadi, dan Metha minta Dimas menjemputnya.

"METHA!!" Bentak Aldrich.

"APA??" Balas Metha tak kalah membentak.

"Asal kamu tau, Al. Kamu bukanlah laki laki satu satunya dalam kehidupanku. Selama ini aku berselingkuh dengan menghamburkan uangmu bersama Dimas, Pria perkasa dan tidak sepertimu."

"Apa maksdumu, Tha?" Tanya Aldrich yang mulai geram.

"Kamu slalu menolakku jika aku merayumu, aku berfikir bahwa milikmu bermasalah, atau mungkin kamu seorang pecinta sesama terong." Jawab Metha merendahkan.

Aldrich tak habis pikir dengan jawaban Metha, padahal dirinya hanya menghormati dan menghargai kehormatan Metha, namun tidak disangka, ternyata Metha adalah wanita yang paling menjijikan.

Aldrich pergi tanpa berkata sepatah katapun ternyata benar apa kata orang tuanya, jika Metha bukanlah wanita baik baik. Selama ini Aldrich diperdaya oleh Metha, dimanfaatkan dan hanya dibodohi saja.

Joni membukakan pintu mobil untuk anak bos nya itu, ia merasa tidak tega dengan apa yang dialami oleh Aldrich.

"Tuan muda." Panggil Joni.

"Aku bodoh, Jon." Lirih Aldrich.

"Tidak tuan. Bukan Tuan yang bodoh, memang wanita itu yang tidak bersyukur." Jawab Joni dari balik kemudinya. Joni merasa prihatin dengan nasib anak bosnya itu. Beberapa kali Ia memperhatikan Aldrich dari spion.

Aldrich menghela nafasnya kasar, jika ada Davan, sudah pasti ia akan mengadu padanya. Namun kini Davan berada di negri Paman Sam, adanya perbedaan waktu membuat mereka sulit untuk berkomunikasi.

Chelsea, sempat terpikir oleh Aldrich mendatangi Chelsea, namun posisi Chelsea yang sudah menikah meski dengan sepupunya sendiri membuat Aldrich merasa tak enak.

"Tuan muda, apa kita akan pulang?" Tanya Joni memecah keheningan.

"Ya.. Antarkan aku pulang. Aku mau kemana lagi, Jon." Kata Aldrich tidak bersemangat.

Joni mengantarkan Aldrich pulang kerumah Dewantara. Disana Stevi menunggunya dengan cemas.

"Al..." Panggil Stevi.

Aldrich menatap wajah Stevi yang terlihat cemas.

"Mama belum tidur?" Tanya Aldrich.

"Mama menunggumu." Jawab Stevi dengan senyum dipaksakan, mencoba menutupi rasa kekhawatirannya.

"Ma, Al mau makan." Kata Aldrich.

"Kamu belum makan?" Tanya Stevi yang mulai menggandeng lengan Aldrich.

"Belum dari tadi siang, Ma." Jawab Aldrich.

"Baiklah, Mama akan buatkan makanan untukmu."

Aldrich duduk dikursi meja bar sambil melihat Stevi yang menyiapkan bahan bahan makanan.

"Mama membuat apa?" Tanya Aldrich.

"Fettucini carbonara, mau? Atau Mama masakin yang lain?" Tanya Stevi.

"Itu saja, Ma. Mama kan tau aku pecinta pasta." Jawab Aldrich.

Stevi tersenyum, namun Stevi tidak bisa menyembunyikan air matanya.

"Ahh pasti ini karna bawang bombay yang Mama iris." Ucap Stevi sambil mendongakkan wajahnya sambil mengibaskan tangannya didepan matanya, berharap air mat itu tidak meluncur ke pipi mulusnya.

Aldrich tau Mamanya sedang tidak baik baik saja, sedari kecil Aldrich memang dekat dengan sang ibu, karna Fariz banyak tersita waktunya diperusahaan peninggalan almarhum kakeknya, membuat Aldrich hanya dekat dengan Stevi saja.

Aldrich tak dapat menahan diri, ia memeluk sang Mama dari belakang, melingkarkan tangannya di dada sang ibu.

"Maafkan, Al, Ma." Kata Aldrich.

Stevi membalikan tubuhnya dan masuk kedalam pelukan sang anak, "Maafkan Mama jika Mama egois, Al. Mama hanya sakit hati saat mendengar wanita itu akan menjadikan Mama dan Papap menjadi gelandangan."

Aldrich semakin mengeratkan pelukannya, "Al memang bodoh, Ma. Maafkan Al."

"Jangan menangis, Ma. Maafkan Al. Al berjanji akan mengikuti kemauan Mama."

"Mama hanya ingin kamu mendapatkan wanita yang baik, Al. Karna menikah itu tandanya kamu memiliki pasangan seumur hidup. Mama ingin kamu bersama pasangan yang benar benar mencintaimu tanpa embel embel Dewantara dihidupmu." Stevi masih saja menangis didalam pelukan Aldrich.

Aldrich mengusap lembut penuh kasih sayang kepala sang Mama, "Iya, Ma.. Al akan dapatkan wanita yang melihat Al apa adanya."

Seketika Aldrich mengingat perkataan Davan, "Jangan bersikap bodoh, cinta boleh, tapi kamu harus tetap gunakan akal sehatmu, Al."

***

Bab selanjutnya, kita ceritakan kisah rumah tangga Clara dulu ya.

Terpopuler

Comments

ollyooliver🍌🥒🍆

ollyooliver🍌🥒🍆

paling malas baca novel yg pria utamanya bodoh sekali..harus ya, dikasih liat dlu gimana watak asli pasangannya? bukannkah dengan cara menilai sendii, dari mulai metha yang matre dan lain" sdh bisa membuat seorang pria ragu? sekalipun pria itu mencintai wanitanya..perlu logika sebegaimana digambarkan sebgai CEO😌

2024-12-31

0

Sarah Yuniani

Sarah Yuniani

wanita gila

2024-09-09

1

Whi Tut

Whi Tut

lebay

2024-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!