BAB 5

Pagi hari, Clara sudah bangun, ia segera membersihkan diri dan bersiap kedapur untuk memasak sarapan.

Bisma pun baru bangun setelah Clara keluar dari kamar mandi yang hanya mengenakan handuk melingkar ditubuhnya.

Bisma hanya melirik kemudian ia berdiri dari tempat tidurnya. "Jam berapa pesawat kakekmu akan berangkat?" Tanya Bisma, pasalnya hari ini Kakek Clara akan bertolak ke Singapura untuk menjalankan pengobatan disana bersama tantenya.

"Jam sepuluh, Mas." Jawab Clara grogi. Ia berfikir dengan penampilannya seperti ini akan memancing hasrat suaminya dipagi hari.

Namun lagi lagi Clara salah, Bisma tetap bersikap cuek dan datar, ia berjalan melewati Clara.

"Segera pakai pakaianmu, nanti kamu masuk angin." Kata Bisma sambil berlalu begitu saja.

Clara menghela nafas. "Apa yang salah dengan diriku? Kenapa Mas Bisma sangat cuek, apa aku ini tidak menarik baginya?" Batin Clara.

**

Aldrich menatap layar ponselnya, ia mendapati pesan dari Metha.

"Sayang, kamu berubah. Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi?" -Metha-

Aldrich menghela nafasnya, ia sudah cukup lelah dengan pekerjaannya dan kini dihadapkan dengan sikap Metha yang makin membuatnya lelah.

Aldrich memilih mengabaikan pesan itu.

Drrttt..

Ponsel Aldrich kembali menerima sebuah pesan.

"Baikah, Sayang. Kalau begitu aku menyerah, Sore ini aku akan mengosongkan apartemenmu. Terimakasih sudah mau menampungku disini." -Metha-

Aldrich menggusar rambutnya kebelakang, "Arrgggg Shhiiiitttt." Aldrich berdiri dari kursi kebesarannya lalu ia bergegas pergi meninggalkan kantor menuju apartemennya.

Sementara itu di apartement, Metha menggenggam layar ponselnya yang ia tempelkan di dagunya.

"Kita lihat, Al. Siapa yang menang. Berani sekali kamu mengacuhkan aku." Gumam Metha.

Benar saja, dua puluh menit kemudian, Aldrich tiba diapartement, ia melihat dua buah koper yang sudah siap diangkut.

"Tha.. Methaaaa." Panggil Aldrich dengan suara menggema.

Dari dalam kamar, Metha tersenyum penuh kemenangan. "Ayo Metha, mainkan aktingmu." Batinnya.

Brakkk

"Methaaa!!" Panggil Aldrich lalu menghampirinya.

Metha menoleh kearah Aldrich seolah memberikan senyumnya.

"Tha, kamu mau kemana?" Tanya Aldrich penuh rasa khawatir.

"Aku mau pindah, Al." Jawab Metha dengan tenang.

"Pi.. Pindah kemana?" Tanya Aldrich lagi.

"Aku sudah dapat kontrakan petakan, dan aku sudah bekerja jadi pelayan di restoran, setidaknya aku bisa berdiri sendiri tanpa bantuanmu lagi, Al." Kata Metha dibuat buat sesedih mungkin.

"Tha, aku tidak masalah jika kamu tinggal disini." Ucap Aldrich.

Metha menghadap Aldrich dan menangkup kedua pipi Aldrich. "Aku gak apa apa, Al. Aku tidak bisa hanya menunggu mendapatkan uang darimu, aku juga ingin berusaha sendiri dan tidak mengemis."

"Aku tidak menganggapmu mengemis padaku, Tha. Hanya saja aku tidak suka kamu sering main di club dan minum alkohol." Aldrich menjelaskan.

"Aku bukan bermain di club, Al. Tapi aku bekerja karna tidak ingin terus merepotkanmu. Dan soal bau alkohol itu, aku tidak sengaja meminumnya. Sungguh hanya itu." Metha berusaha membodohi Aldrich.

Dan seketika jawaban Metha membuat Aldrich merasa bersalah. "Maafkan aku, Tha. Aku tidak mendengar penjelasanmu dulu." Kata Aldrich yang diangguki oleh Metha.

"Jangan pindah, dan jangan bekerja dimanapun, kamu hanya harus fokus kuliah. Aku kan sudah janji akan membiayai hidupmu." Aldrich menarik Metha kedalam pelukannya.

Dan didalam pelukan itu Metha tersenyum penuh kemenangan. "Kena kau, Al. Siapa suruh berani mengabaikanku."

***

Sudah tiga bulan Clara menjalani hidup berumah tangga dengan Bisma. Namun hingga detik ini, Bisma belum pernah menyentuh Clara. Bisma hanya memberikan nafkah lahir berupa uang belanja dan itu juga hanya pas untuk keperluan rumah tangga. Bahkan Clara masih harus menggunakan uangnya sendiri untuk menutupi kebutuhannya sendiri.

Rumah tangga Clara dan Bisma hanya seperti sebuah status saja, dan kadang berubah seperti sebuah Drama pernikahan, dimana Bisma akan bersikap lembut jika didepan keluarganya dan juga teman kantornya.

Clara merasakan ada yang aneh, namun ia terlalu malu untuk menanyakannya. Tak jarang Clara menggoda Bisma sesekali dengan berpenampilan sekksi bahkan nyaris tel*a*njang didepan Bisma, namun itu tidak berpengaruh sama sekali. Bisma sama sekali tidak tergoda.

Mereka memang tidur di satu kamar, bahkan berbagi tempat tidur, namun hanya sekedar tidur. Bisma sering menghindari Clara, ia sengaja pulang larut malam agar terlihat lelah dan bisa langsung tertidur.

Awalnya Clara slalu menaruh curiga, namun tidak ada bukti, ia tidak pernah mencium aroma parfum wanita dipakaian Bisma.

Clara pun pernah menguntit Bisma slama dua hari, ia rela mengambil cuti dua hari hanya karna ingin mengikuti suaminya itu. Namun tidak ada hal yang mencurigakan, Bisma hanya keluar bersama Sammy untuk bertemu klien atau hanya sekedar makan siang bersama.

Kini Clara tengah melamun dimeja kerjanya. Ia memikirkan nasib rumah tangganya yang menurutnya tidak sehat itu.

"Ra, tolong antarkan ini ke ruangan Miss Alesha ya, ini beberapa contoh desain untuk koleksi yang akan diluncurkan diawal tahun." Kata Ragil orang kepercayaan Alesha, pemilik butik tempat dimana Cara bekerja sebagai sekertaris Alesha..

"Iya Miss Ragil." Jawab Clara tidak bersemangat.

"Hei, Ra. Kamu kenapa? Sakit? Atau karna kelelaahan makan terong tiap malam?" Goda Ragil Pria yang agak kemayuan tersebut.

"Ishh Miss Ragil, terong apaan sih. Makanya Miss Ragil cepet tobat, biar ngerasain surga dunia." Jawab Clara kesal.

"Ya gimana dong, Ra. Eike juga doyannya terong." Ragil tertawa lalu berlalu begitu saja.

Clara menggeleng gelengkan kepalanya, "Ya tuhan, semoga hanya Miss Ragil yang seperti itu, tidak ada pria lain yang kukenal seperti itu lagi." Batinnya.

**

"Apa ini Al?" Fariz melemparkan kertas berisikan tagihan kartu kredit milik Aldrich keatas meja kerjanya.

Adlrich yang baru saja menyelesaikan pekerjaanya menghela nafas sejenak.

"Papap apa apaain sih." Kesal Aldrich.

"Jelaskan pada Papap apa ini? Kamu memberikan kartumu pada wanita itu, Hah? Lihat tagihannya, Al." Ucap Fariz berapi api.

Aldrich meraih kertas kertas yang berserakan itu, terihat nominal berjumlah fantastis yang membuat Aldrich membolakan kedua matanya.

"Mau bilang apa, Al? Bisa kamu jelaskan semua ini pada Papap?" Tanya Fariz.

"Pap, ini...." Kata Aldrich terbata bata.

"Al, cukup. Hentikan semua ini. Putuskan dia. Baru berpacaran saja sudah membuat kamu hampir bangkrut. Apa lagi jika menjadi istrimu nanti, bisa bisa dia membuatmu bangkrut beneran, Al." Kata Fariz yang masih terlihat kesal.

"Al cinta sama Metha, Pap." Lirih Aldrich.

"Persyettaan dengan cintamu itu, Al. Papap tidak mau menerima dia menjadi menantu Papap. Dia hanya parasit dikehidupanmu. Jika kamu sudah tidak memiliki apa-apa, pasti dia akan meninggalkanmu." Geram Fariz.

"Metha tidak seperti itu, Pap." Bela Aldrich.

Fariz menatap tajam sang putra. "Benarkah? Buktikan pada Papap, buktikan jika wanita itu bisa menerimamu tanpa embel embel Dewantara, pewaris tunggal DW group." Fariz berbicara penuh penekanan, ia keluar sambil menutup pintu dengan kasar.

Aldrich menghela nafas, ia duduk dikursi kebesarannya sambil menopang kepalanya. Aldrich memang terlalu memanjakan Metha, terbukti saat Metha meminta ingin jalan jalan bersama teman temannya ke singapura, Aldrich dengan begitu saja memberikan kartu tanpa limit miliknya. Bahkan Aldrich mentransfer jumlah uang yang banyak setiap bulannya hanya untuk kehidupan Metha.

Fariz segera memblokir kartu kartu milik Aldrich, bahkan Fariz memblokir sementara rekening milik Aldrich. Berharap sang parasit akan meninggalkan Aldrich.

***

Ada yang ingat Alesha dan Ragil? Baca novelku yang lain yang berjudul CINTA ERLANG.

Jujur, Aku agak males cari nama dan pemeran baru, kebetulan karna di Novel CINTA ERLANG, Alesha itu mempunyai butik, dan mempunyai partner bernama Ragil, jadi agak cocok aku masukin mereka disini sebagai figuran.

Gak apa apa ya? Gak bosen kan?

Terpopuler

Comments

Yus Warkop

Yus Warkop

duuh sayang banget uangmu aldrick

2025-02-12

0

Sweet Girl

Sweet Girl

O'on kamu Drich

2024-04-19

2

Sweet Girl

Sweet Girl

Baguslah klo begitu ...
semoga aja Aldrick ngomong begitu...

2024-04-19

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!