BAB 4

Ceklekk.

Suara pintu kamar terbuka.

Aldrich membolakan matanya kemudian langsung berbalik badan kembali menghadap pintu. "Metha, apa yang kau lakukan? Cepat pakai pakaianmu." Seru Aldrich.

Metha yang terkejut pun langsung menutup tubuhnya memakai selimut tebal.

"Al, kenapa tidak ketuk pintu dulu?" Kesal Metha.

"Ini kan apartemenku Tha, tersersh aku dong ketuk pintu atau tidak." Jawab Aldrich sekenanya.

Jawaban Aldrich membuat Metha menelan salivanya kasar, ia tidak menyangka jika Aldrich bisa berkata seperti itu, padahal biasanya, Aldrich tidak pernah mengungkit apa yang pernah diberikannya.

"Aku ke kamar mandi duku, Al." Kata Metha lalu masuk kedalam kamar mandi yang letaknya masih berada didalam kamar utama tersebut.

Metha menatap dirinya dicermin, "Semoga Aldrich tadi tidak melihat tanda merah ini." Gumam Metha, "Dimas sialannn, beraninya dia memberikan tanda merah ditubuhku."

Selesai membersihkan diri, Metha langsung memakai pakaiannya yang tadi ia sempat bawa masuk kedalam kamar mandi. Ia terpaksa memakai pakaian tertutup untuk menutupi bekas gigitan Dimas. Padahal biasanya, Metha slalu memakai pakaian terbuka apa lagi memperlihatkan belahan dua buah dada nya, tapi tidak dengan saat ini, ia tidak mau mengambil resiko membuat Aldrich marah padanya, bahkan bisa jadi memutuskan lalu mengusirnya.

"Sayangg.." Panggil Metha lalu duduk bersandar manja pada lengan Aldrich.

"Kenapa kamu tidur tidak memakai pakaian? Seperti orang yang habis....."

"Al, kamu kan tau, aku kalau tidur slalu seperti itu, tidak pakai dalaman juga karna agar tidak sesak." Potong Metha cepat.

Aldrich menghela nafasnya, ia memang cukup tau kekasihnya itu kerap kali tidur hanya memakai segitiga pengaman nya saja.

"Tha, kenapa apartemen ini berantakan sekali, kamu kan tau aku tidak suka jika apartemen ini kotor. Bajumu berserakan, tidak bisakan kamu menaruh pakaian kotormu langsung ke tempat cucian." ucap Aldrich dengan nada kesal.

Metha memutar malas bola matanya, "Aku butuh asisten rumah tangga, Al." Jawab Metha.

Aldrich menghela nafas, "Kamu hanya tinggal sendiri, harusnya bisa membersihkan tempat tinggalmu sendiri." Ketus Aldrich.

"Tapi tempat ini terlalu besar, Al. Aku lelah kalau hanya membersihkannya sendirian." Kata Metha mencoba merayu Aldrich.

Namun sepertinya pikiran Aldrich sedikit terbuka. Entahlah, selepas melepas Davan di bandara, pikiran Aldrich seolah memikirkan sesuatu, "Cinta boleh, tapi tetap gunakan akal pikiranmu, Al." Kata kata Davan seolah berputar dalam pikiran Aldrich.

"Jika kamu merasa apartemenku ini terlalu besar, aku akan menyuruh asistenku untuk mencari kost kost an saja untukmu. Bagaimana?" Tanya Aldrich yang membuat Metha melongo.

"Al...." Panggil Metha tidak percaya.

"Aku tidak suka tempatku kotor, Tha. Jika kamu tidak bisa merawat apartemenku dengan alasan lelah, maka aku akan mencarikanmu kost kost an saja." Aldrich berdiri dari duduknya. "Aku harus segera kekantor, lebih baik kamu bersihkan apartemenku, bukankah kamu masih libur semester?" Aldrich melangkahkan kakinya namun sebelumnya dia berkata, "Dan satu lagi, aku tidak suka jika kamu keluar malam malam, apa lagi minum minuman keras hingga mabuk, bau alkohol dari nafasmu saja masih tercium olehku."

Brakkk

Aldrich menutup pintu dengan sedikit kasar, membuat Metha tersadar dari lamunannya.

"Apa itu benar Aldrich? Siapa yang berani mempengaruhinya?" Gumam Metha sambil mengepalkan telapak tangannya.

**

Seminggu terlewati, Aldrich yang larut dalam kesibukan hingga tidak ada celah untuk bertemu dengan Metha. Tentu saja ini ulah Fariz dan Stevi yang membuat Aldrich disibukan dengan pekerjaan agar tidak memiliki waktu untuk bertemu dengan Metha.

Pernikahan Clara dan Bisma pun akan digelar hari ini, Clara merasakan detak jantung yang berdebar, ia tidak menyangka jika hidupnya akan berlabuh dalam sosok Bisma, pria yang dikenal cuek dan susah didekati oleh wanita.

Intan masuk kedalam ruangan Bisma, hendak melihat persiapan Bisma.

"Sudah siap, Bis?" Tanya Intan sang Ibu.

Bisma mengangguk lalu memasukan ponselnya kedalam jasnya.

Pada akhirnya, Bisma bersanding dengan Clara dipelaminan. Selesai akad, acara langsung dilanjutkan dengan resepsi.

Chelsea datang bersama Zayn. Ia memberi selamat dan doa tulus pada salah satu sahabatnya itu.

Dari jauh Sammy melihat dengan rasa penuh tidak suka, ia mengepalkan jemarinya melihat Bisma bersanding dengan seorang wanita.

Sammy naik ke pelaminan untuk memberikan selamat pada Bisma.

"Selamat, Bisma. Akhirnya kamu menikah juga." Kata Sammy yang terdengar sindirian oleh Bisma.

"Dia temanmu, Mas?" Tanya Clara.

Sammy tersenyum smirk pada Clara, "Aku Sammy, teman satu kantor Bisma, su_a_mi mu." Kata Sammy menekan kata suami pada Clara.

"Oh ternyata ini kak Sammy, salam kenal Kak." Clara membalas senyuman Sammy tanpa rasa curiga.

Sementara Bisma, ia hanya bersikap datar tanpa ekspresi.

Selesai pernikahan, Bisma langsung membawa Clara kerumah yang sudah ia sewa. Sebelum pernikahan, hal ini sudah ia bicarakan dengan Clara dan Clara menyetujui jika selesai acara pernikahan, Bisma langsung memboyongnya.

Rumah minimalis dengan dua kamar itu memang tidak terlalu besar, hanya saja didalam kamar utama sudah ada kamar mandinya.

Beruntung Bisma dapat menyewa rumah ini dengan isinya, memudahkan Bisma dan Clara yang tidak perlu bersusah payah membeli perabotan rumah tangganya lagi.

Clara merapihkan pakaiannya dan juga pakaian Bisma kedalam lemari, sementara Bisma langsung membersihkan diri.

Ponsel Bisma berdering, Clara yang berada didekatnya pun mencoba melihat siapa yang menelpon pria yang belum genap satu hari menjadi suaminya tersebut.

Nama Sammy tertera dilayar ponsel milik Bisma. "Kak Sammy, apa ada hal penting ya sampai menelpon dimalam oengantin Mas Bisma dengan aku." Gumam Clara.

Clara tidak ambil pusing, ia kembali melanjutkan aktifitasnya. Clara juga menyiapkan pakaian ganti untuk Bisma.

Selesai Bisma membersihkan diri, gantian Clara yang membersihkan diri. Tidak membutuhkan waktu lama, kemudian Clara berinisiatif memakai lingerie sekksiinya.

"Ahh memalukan sekali, tapi ini malam pengantinku. Aku ingin membuat bekesan untuk Mas Bisma." Gumam Clara didalam kamar mandi sambil menatap dirinya pada cermin.

Ceklek..

Clara perlahan keluar kamar, ia melihat Bisma yang duduk bersandar pada sandaran tempat tidur.

Bisma yang mendengar suara pintu terbukapun menoleh, ia melihat Clara sekilas lalu matanya manatap layar ponsel kembali.

Clara yang merasa Bisma mengacuhkannya merasa bingung, "Ada yang salahkah dengan diriku?" Tanya Clara dalam hatinya.

Clara mendekati tempat tidur dan naik perlahan, Bisma sama sekali bersikap cuek.

"Mas..." Panggil Clara kemudian.

"Hem.." Jawab Bisma singkat tanpa melirik kearah Clara.

Clara hanya diam, jujur ia merasa malu, namun malam ini adalah malam pengantinnya, bukankah seharusnya Bisma bersemangat akan hal ini? Namun rupanya harapan Clara tidak sesuai dengan ekspektasinya. Bisma bersikap cuek.

"Malam ini malam pengantin kita, Mas." Lirih Clara pada akhirnya.

Bisma menghela nafasnya kasar. "Tidurlah, Ra. Ini sudah malam dan aku lelah sekali hari ini." Kata Bisma yang membuat Clara tertegun.

Bisma langsung merebahkan dirinya dan tidur membelakangi Clara, ia menaikan selimutnya hingga leher. Sementara Clara, hanya bisa menatap punggung Bisma.

"Mungkin Mas Bisma memang lelah." Batin Clara.

***

Terpopuler

Comments

Lindo Riee

Lindo Riee

bisma lebih suka terong kayakny dan si sammy pasti pacarny,ud mulai curiga aq/Proud/

2025-01-04

0

Puteri Mawineywell

Puteri Mawineywell

apakah Bisma gay? wkwkwkw otakku kotor sekali

2024-12-22

0

Yus Warkop

Yus Warkop

amit" yah jizay

2025-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!