BUKAN DRAMA PERNIKAHAN

BUKAN DRAMA PERNIKAHAN

BAB 1

"Metha stop, jangan pancing aku." Aldrich berusaha menghindar dari Metha yang mencoba menggodanya.

"Al, please, aku sedang ingin..." Kata Metha dengan tatapan sayu.

"Tidak Tha, aku tidak mau melakukannya sebelum aku menghalalkanmu."

Metha menghela nafas frustasi, ia tak habis pikir bagaimana bisa Aldrich menolaknya, padahal saat ini Metha tengah memakai lingerie seksi.

"Metha, maafkan aku, sungguh aku ingin menjagamu dan melakukannya saat nanti tiba waktunya." Aldrich mengambil kimono dan memakaikannya pada Metha.

Metha hanya terdiam, sungguh ia kesal dengan penolakan Aldrich. Hatinya merasa dongkol karna penolakan itu.

Aldrich melihat jam dipergelangan tangannya, sudah waktunya ia kembali kekantor.

"Aku harus kembali kekantor, hari ini aku harus mendampingi Papap bertemu klien dari jepang." Aldrich mengecup puncak kepala Metha sementara Metha masih terdiam menahan kesalnya.

"Andai bukan karna uangmu, sudah pasti aku akan meninggalkanmu, Al." Batin Metha saat melihat Aldrich keluar dari apartemen milik Aldrich. Meskipun begitu, namun mereka tidak tinggal bersama, Aldrich tetap tinggal dirumah bersama kedua orang tuanya, yakni Fariz dan Stevi.

**

Sementara ditempat lain, Seorang gadis yang sudah resmi menjadi istri dosen tengah duduk disebuah cafe menunggu sahabatnya tiba.

"Claraaa." Panggil Chelsea sambil melambaikan tangannya.

Clara menoleh dan tersenyum lalu mendekati meja Chelsea, mereka cipika cipiki lalu duduk berhadapan.

"Makin cantik aja nih pengantin baru, sweet banget." Ledek Clara.

"Ishh apa sih Ra, aku udah bukan pengantin baru, udah enam bulan aku menikah, lagian nanti juga kamu ngalamin jadi pengantin, tiap hari berbunga-bunga." Jawab Chelsea dengan tersenyum.

Clara tertawa, "Iya berbunga bunga, sampai rambutmu saja wangi bunga, shampoan terus nih setiap hari." Cibir Clara.

"Emang kecium? kan aku pake hijab, Ra." Jawab Chelsea polos sambil mengendus jilbabnya sendiri.

"Tuh kan bener, padahal aku cuma menggodamu saja, Chel." Lalu mereka tertawa bersama.

Clara dan Chelsea merupakan teman dikampus dulu, meski mereka tidak satu fakultas, namun mereka berada dalam organisasi kampus yang sama.

Clara mengeluarkan sesuatu dari tasnya dan memberikannya pada Chelsea.

"Apa ini?" Tanya Chelsea sambil menerima lalu membukanya, Chelsea membolakan matanya ketika membaca nama yang tertulis dikertas undangan itu. "Kamu mau nikah, Ra?" Tanya Chelsea tak percaya.

Clara mengangguk sambil tersenyum.

"Ya Ampun, akhirnya nyusul juga. Koq ngedadak? Gak terjadi sesuatu kan?" Tanya Chelsea sambil menaikan dua jari kanan dan kirinya seperti memberi tanda kutip.

"Ishh, amit amit deh Chel." Clara mengetuk meja kafe. "Ini permintaan Kakekku, dia udah sakit-sakitan dan minta aku nikah sama Mas Bisma, anak dari sahabatnya Almarhum Ayah dan ibuku." Kata Clara menjelaskan.

Chelsea hanya mengangguk anggukan kepalanya. "Dijodohin?" Tanyanya lagi.

Clara tersenyum.

"Kamu mau?" Tanya Chelsea mendalam.

Clara mengangguk, "Terbukti dengan adanya undangan ini, tandanya aku mau kan Chel."

Chelsea menghela nafas pelan, "Dia baik?" Tanya Chelsea lagi, Chelsea merasakan kecemasan, ia takut sahabatnya itu tidak merasa bahagia dan terpaksa.

"Dua bulan kenal sama Mas Bisma, sejauh ini dia bersikap baik, kami beberapa kali jalan bareng dan dia baik, orangnya juga gak neko-neko, gak banyak nuntut aku, malah abis nikah nanti aku tetep boleh kerja dibutik. Mas Bisma bilang, kami harus saling belajar menerima." Jawab Clara panjang lebar.

Chelsea mengangguk, "Syukurlah, smoga segera ada cinta diantara kalian ya." Doa tulus dari Chelsea yang di amini oleh Clara.

"Nanti datang dengan Babang Zayn mu itu kan?" Tanya Clara.

Chelsea tertawa, "Tentu saja, kamu kira nanti aku sama siapa?"

Clara mengerdikan bahunya, "Ya kali aja sama dua bodyguard kamu."

"Oh maksudmu Davan dan Aldrich." Chelsea menyesap minumannya sebelum akhirnya bicara kembali. "Davan adik iparku itu lusa ini berangkat ke Amrik, nerusin S2 disana, sedangkan Aldrich, dia lagi bucin bucinnya sama cewek, udah susah ketemuannya juga. Padahal tadinya aku mau jodohin kamu ke Davan atau sama Aldrich, taunya jodohmu datang sendiri." Chelsea tertawa.

"Ck, mentang mentang udah punya jodoh, sok sok an mau cariin jodoh orang." Cibir Clara dan mereka lanjut tertawa dan menghabiskan waktu makan siang bersama.

**

"Al, fokuslah pada pekerjaan, kelak perusahaan ini akan jadi tanggung jawabmu sepenuhnya." Fariz berkata pada anak satu-satunya itu.

Aldrich menghela nafasnya, "Harusnya Papap dan Mama kasih Aldrich adik supaya tidak terlalu nengandalkan Aldrich diperusahaan." Aldrich bersandar pada sandaran kursi.

"Al, kamu kan tau, Mamamu punya masalah dirahimnya, Papap sudah bersyukur memilikimu, dan Papap tidak ingin terjadi apa-apa pada Mamamu." Fariz mencoba mengingatkan masalah yang terjadi pada Aldrich.

"Iya Pap, Al tau itu. Tapi Al juga masih muda, Al ingin menghabiskan waktu bersenang senang, masih ingin meneruskan kuliah keluar negri seperti Davan." Kata Al tidak bersemangat.

Fariz menaikah satu halisnya, "Melanjutkan kuliah atau bermain main dengan pacarmu itu?"

Aldrich memandang Fariz, "Ck, Papap seperti tidak pernah muda saja. Bahkan Papap dan Mama menikah dulu sebelum lulus kuliah."

Fariz tertawa, "Kamu sudah mau menikah?" Fariz menghentikan tawanya, "Dengar Son, Papap tidak masalah jika kamu ingin menikah muda, asalkan calon istrimu itu jelas, bukan seperti yang saat ini bersamamu, Mamamu tidak menyukai dia, Al."

"Dia punya nama, Pap. Namanya Metha." Kata Aldrich membela.

"Ya Methamorfosis lebih tepatnya." Sahut Stevi yang baru saja tiba dan mendengar sedikit percakapan Ayah dan anak tersebut.

Fariz berdiri dan menyambut kedatangan Stevi. "Aku kira gak jadi kesini, Sayang." Fariz mencium kening Stevi dengan begitu penuh kasih sayang.

"Ck, kalian bisa tidak sih gak bermesraan dihadapan anak bujang kalian." Kesal Aldrich.

"Dan Mama, aku tidak suka Mama memanggil Methaku dengan sebutan Metamorfosis."

Stevi berjalan angkuh dan duduk disebrang Aldrich. "Memang dia itu metamorfosis, cuma kalo dihewan itu metamorfosis itu peralihan perubahan hewan, kalo sama pacar kamu itu peralihan perubahan sifat, didepan kamu seperti ini, dibelakang seperti itu." Kata Stevi sambil mengangkat kedua jarinya seperti tanda kutip.

Aldrich hanya diam tidak membalas perkataan Stevi, menurutnya sia sia berdebat dengan sang Mama, karna aturan dirumahnya adalah Mama slalu benar, Mama tidak pernah salah, dan jika Mama salah kembali lagi ke point awal yakni Mama slalu benar. Apa lagi sang Papap yang slalu saja membela istrinya itu, Fariz memang bucin setengah mati pada Stevi, dan kebucinannya itu turun pada Aldrich.

Menurut Stevi, Metha merupakan wanita yang tidak baik untuk Aldrich, terlihat dari tagihan kartu kredit dan bukti transaksi dari kartu rekening Aldrich yang masuk kedalam email Fariz.

Aldrich bahkan mengijinkan Metha untuk tinggal di apartemen mewahnya, padahal apartemen itu hadiah ulang tahun dari Stevi untuk putra kesayangannya dengan maksud jika nanti Aldrich menikah, maka sang anak dan menantu sudah memiliki tempat tinggal, tapi semua berjalan diluar ekspektasinya, Aldrich malah mengijinkan Metha untuk menempati apartemennya karna Aldrich berfikir Metha yang akan menjadi pendamping hidupnya nanti.

***

Hai Readers yang aku sayangin, jumpa lagi dgn Novel Othor yang terbaru dgn judul BUKAN DRAMA PERNIKAHAN, novel lanjutan dari TAKDIR CINTA (Ghea&Tristan).

Karna banyaknya yang minta cerita Aldrich dipisah, jadi Othor akan buat disini, tapi Readersku tersayang jangan lupa Vote, Like, Koment, Hadiah, dan beri Rating bintang 5 ya di novel BUKAN DRAMA PERNIKAHAN ini.

Yang baru mampir kesini, disarankan baca dl TAKDIR CINTA (Ghea&Tristan), dan yang mampir ke Takdir Cinta, bantu Up ya dgn Vite like, koment dan rating bintang 5, siapa tau novelku sebelumnya bisa ke Up oleh Novel Toon.

Terpopuler

Comments

Kak Eja🌜

Kak Eja🌜

keren...

mampir juga yuk ke novel aku☺❤

2024-08-03

1

sakura

sakura

.....

2024-08-03

1

Wy Ky

Wy Ky

.

2024-07-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BONCHAP 1
133 BONCHAP 2
134 BONCHAP 3
135 BONCHAP 4
136 BONCHAP 5
137 BONCHAP 6
138 BONCHAP 7
139 BONCHAP 8
140 BONCHAP 9
141 BONCHAP 10
142 BONCHAP 11
143 BONCHAP 12
144 BONCHAP 13
145 BONCHAP 14
146 BONCHAP 15
147 PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148 TERLUKA KARENA PERPISAHAN
Episodes

Updated 148 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BONCHAP 1
133
BONCHAP 2
134
BONCHAP 3
135
BONCHAP 4
136
BONCHAP 5
137
BONCHAP 6
138
BONCHAP 7
139
BONCHAP 8
140
BONCHAP 9
141
BONCHAP 10
142
BONCHAP 11
143
BONCHAP 12
144
BONCHAP 13
145
BONCHAP 14
146
BONCHAP 15
147
PENGUMUMAN DAN TERIMAKASIH.
148
TERLUKA KARENA PERPISAHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!