"Brengsek! Kau baru saja mengabaikan bosku!"
Salah satu orang berteriak marah dan maju untuk memberikan pukulan kepada Aldo yang masih diam di tempatnya.
Aldo adalah orang normal yang bahkan tidak pernah bertarung sebelumnya, jadi dia tidak siap dengan serangan tiba-tiba itu dan tidak tahu harus melakukan apa melawan orang yang sepertinya sudah terbiasa bertarung itu.
Jadi pukulan yang amat keras itu tepat mengenai wajah Aldo yang membuatnya langsung terjatuh bersama dengan kursinya.
Aldo terbatuk beberapa kali sebelum orang yang menyerangnya tadi menekan kepalanya di lantai dan mengunci kedua tangannya di belakang punggungnya.
Dalam situasi ini Aldo sudah tidak bisa melakukan apapun kecuali bergantung dengan system, seolah mengerti maksud Aldo system langsung menampilkan sebuah layar transparan di depan matanya.
Layar transparan itu tidak menampilkan status Aldo seperti sebelumnya namun menampilkan sebuah roda undian dengan tanda tanya di setiap sisinya, yap itu adalah lucky spin yang dapat diputar menggunakan beberapa Poin System.
[Biaya untuk satu putaran lucky spin adalah 10 Poin System, berapa Poin yang ingin anda habiskan?]
"Seratus..." gumam Aldo lirih.
[100 Poin System telah terpotong untuk melakukan 10 kali lucky spin, Poin System yang tersisa adalah 50!]
Roda keberuntungan itu akhirnya berputar dengan kencang ketika Aldo mengonfirmasi penggunaan 100 Poin System untuk 10 kali putaran.
Aldo sangat berharap bisa mendapatkan kemampuan yang berharga dengan menghabiskan setengah Poin System miliknya.
Dan benar saja harapan Aldo kini terwujud dengan sempurna.
[Mendapatkan kemampuan taekwondo!]
[Mendapatkan kemampuan bermain gitar!]
[Mendapatkan kemampuan menyanyi!]
[Mendapatkan kemampuan memasak!]
[Mendapatkan kemampuan tentara!]
[Mendapatkan 200 Poin Kemampuan!]
[Mendapatkan uang 10 juta rupiah!]
[2+ Ketahanan]
[2+ Kekuatan]
[2+ Kecerdasan]
[Semua kemampuan dan benda yang anda peroleh telah masuk ke dalam status anda.]
Aldo tersenyum senang karena mendapatkan kemampuan bela diri bukan hanya satu melainkan 2 sekaligus yaitu taekwondo dan tentara yang mungkin saja membutuhkan persenjataan.
Sedangkan orang yang menangkap Aldo sedikit keheranan melihat Aldo yang tiba-tiba tersenyum.
"Apa kau sudah gila senyum-senyum sendiri? Sepertinya kau butuh pelajaran lebih dariku!"
"Lepaskan dia!"
Teriakan Myra terdengar sangat keras sehingga menarik perhatian semua orang di kedai itu, dengan beraninya gadis itu maju dan mencegat sekumpulan pria jahat di depannya.
"Myra, apa yang kau lakukan?!"
Pak Suman sangat khawatir dan menarik tangan putrinya untuk membawanya kembali ke belakang, tapi Myra bersikeras tetap pada pendiriannya untuk menyelamatkan Aldo.
Hingga akhirnya si bos yang sedari tadi diam mulai angkat bicara, "Sepertinya putrimu tumbuh dengan baik akhir-akhir ini, pak suman..."
Myra menggigil ketakutan ketika melihat tatapan pria itu yang sangat menjijikkan kepadanya, perlahan namun pasti orang itu mendekati Myra sambil menjilati bibirnya.
Siapa yang tidak tahu orang itu? Dia adalah orang yang dikenal sebagai bos geng Death Metal yang sangat ditakuti di seluruh kota yang juga dijuluki sebagai Joker.
Dia dan anak buahnya kerap membuat kekacauan dengan berkeliling di area penduduk terpencil dengan mengendarai motor sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di kalangan masyarakat bawah.
Mereka juga sering merampas harta benda orang-orang secara paksa dan bermain-main dengan wanita tak berdaya yang mereka dapatkan.
Bagaimana mungkin Myra tidak ketakutan menghadapi orang-orang seperti itu? Tapi meskipun ketakutan tapi gadis itu tetap pada pendiriannya.
Beberapa langkah lagi dia akan sampai di hadapan Myra, namun suara benturan keras di belakangnya tiba-tiba mengalihkan perhatiannya.
Dia menoleh ke belakang dan melihat orang yang memukuli Aldo tadi sudah tergeletak tak sadarkan diri di lantai.
"Siapa yang!"
Dia sangat terkejut sebelum akhirnya menyadari jika pelaku yang menjatuhkan anak buahnya itu adalah Aldo sendiri yang berdiri tak jauh dari anak buahnya yang pingsan.
Aldo mengelap ujung bibirnya yang sedikit terluka dan membuang ludah yang penuh dengan darah, dengan tatapan tajam ia kemudian menatap bos geng Death Metal secara langsung.
"Seharusnya kau tidak pernah mengalihkan pandanganmu dari musuhmu." ucap Aldo dingin yang membuat pria itu semakin kesal.
"Tch! Dasar orang rendahan! Apa yang kalian tunggu, hajar orang itu sekarang juga!" perintahnya kepada rekannya yang juga masih terkejut.
Mereka dengan cepat sadarkan diri dan mengambil senjata mereka yang berupa pemukul baseball. Setelah itu mereka menyerang Aldo secara bersamaan.
"Rasakan ini!"
"D- dia menghindar?"
Semua orang terkejut ketika Aldo menghindari serangan mereka dengan cara menundukkan badannya ke bawah lantai.
Tidak berhenti sampai disana Aldo kembali bergerak dengan memutar tubuhnya di bawah sambil menendang kaki mereka secara bersamaan untuk menjatuhkan mereka semua sekaligus.
Hal itu berhasil dengan sempurna, mereka semua jatuh bertumpuk-tumpuk dengan kaki yang cedera parah.
Beberapa orang yang sempat melakukan serangan seperti rekannya tadi memilih untuk menyerang Aldo secara langsung, tanpa menggunakan pemukul baseball.
Aldo tersenyum, "Ini adalah pertarungan bebas, tidak ada peraturan yang berlaku sama sekali disini." gumamnya lalu mengambil salah satu pemukul baseball yang tergeletak di lantai.
Aldo kemudian berlari menerjang orang yang menyerangnya satu persatu, tulang yang patah bisa terdengar cukup jelas dari pukulan Aldo yang penuh dengan tenaga itu.
Kekacauan terjadi di kedai makanan yang seharusnya menjadi tempat tenang, teriakan kesakitan dari orang-orang yang mengalami patah tulang terdengar sangat menyedihkan bersamaan dengan hancurnya meja makan di kedai itu.
Bos dari geng Death Metal sangat terkejut dibuatnya. Bagaimana tidak, pria yang baru saja dia remehkan itu ternyata sangat kuat!
"Jadi sekarang tinggal kau saja." ujar Aldo setelah mengalahkan seluruh anggota geng itu.
Bos dari geng itu terkesiap, ia mundur sedikit karena merasa tidak akan mampu melawan Aldo. Dia sangat putus asa karena seluruh anggotanya telah dikalahkan, dia ingin lari namun harga dirinya tidak membiarkannya.
Hingga pada akhirnya dia mengambil sesuatu dari saku belakangnya dan berteriak dengan keras, "Diamlah disana atau aku akan membunuhmu!"
Semua orang terkejut dan panik ketika melihat pria yang tengah putus asa itu memegang sebuah pisau lipat dan menodongkannya kepada Aldo.
Mereka semua sangat tahu jika orang itu sudah pernah membunuh seseorang sebelumnya dengan cara menikamnya sampai tewas, jadi mereka yakin jika dia tidak akan ragu untuk membunuh Aldo.
Namun Aldo tidak takut sama sekali dan malah maju mendekatinya dengan senyuman yang terbentuk di wajahnya.
"Aku peringatkan kau sekali lagi!" teriak pria itu dengan kemarahan yang memuncak tapi tidak ditanggapi oleh Aldo.
"Tch! Jangan salahkan aku jika kau mati!"
Teriaknya lalu berlari kearah Aldo berniat menikamnya, hingga ketika jarak pisau dan tubuh Aldo hanya tersisa beberapa centimeter saja, Aldo langsung menepis pisah itu dengan kemampuan tentara miliknya.
Dipegangnya pergelangan tangan pria itu sebelum dia melipatnya ke belakang punggung lalu membantingnya dengan sangat keras ke lantai. Bersamaan dengan itu juga Aldo merebut pisau miliknya dan menodongkannya ke leher pria itu.
"Kau kalah." gumam Aldo dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Arysa
ceritanya seruuu.
lanjut kakkk.....
2023-12-07
0
Heru Dwiyantono
kekuatannya mantap
2022-11-25
0
Detrith Eltho
ke bawah lantai
kolong dong Thor 🤭
2022-10-15
1