Keesokan harinya Aldo terbangun dari tidurnya cukup siang karena saking lelahnya dia kemarin malam, ia menguap lebar sebelum melihat jam dinding yang menunjukkan jam 10:34.
"Sepertinya tidak datang bekerja satu hari tidak masalah." gumam Aldo yang bisa membayangkan kemarahan bosnya jika dia datang terlambat.
"Lagipula aku punya hal yang lebih penting untuk diurus hari ini, system kau disana?" lanjut Aldo sambil memanggil system.
[Saya selalu bersama anda tuan.]
*Syukurlah itu semua bukan mimpi* - batin Aldo lega.
"Kau punya misi untukku hari ini?" tanya Aldo berharap sesuatu yang bagus dari system, tapi jawaban system tidak sesuai harapan Aldo.
[Pria sejati harus memiliki tubuh yang eksotis agar bisa menarik gairah wanita, jadi misi pertama untuk anda adalah berolahraga.]
----------𝔐𝔦𝔰𝔰𝔦𝔬𝔫----------
[Misi Harian]
-Melakukan joging sejauh 1 km
-Melakukan push up sebanyak 30 kali
-Melakukan sit up sebanyak 30 kali
[Hadiah]
10 Poin System
10 Poin Kemampuan
Uang tunai Rp 10.000
----------𝔐𝔦𝔰𝔰𝔦𝔬𝔫----------
"Apa tidak ada misi yang lebih berguna daripada olahraga? Seperti misi yang langsung memperkuat tubuhku atau memberiku kekayaan secara instan?"
Aldo sedikit kecewa dengan system miliknya yang ternyata tidak seberguna system yang biasa dia baca di novel ataupun komik.
[Saya adalah system yang membantu anda menjadi seorang pria sejati, bukan untuk membantu anda menjadi kaya. Masalah uang itu adalah urusan anda sendiri.]
[Lagipula system sudah berbaik hati memberi anda hadiah uang tunai untuk setiap penyelesaian misi, apakah itu masih kurang banyak?]
*Sejujurnya itu kurang banyak, uang 10.000 bisa habis dengan mudah hanya untuk membeli nasi bungkus, memangnya apa yang dia tahu*? - batin Aldo tak habis pikir.
Tapi meskipun begitu Aldo tidak bisa menolak misi yang diberikan oleh system kepadanya karena itu mungkin saja akan menuntunnya ke masa depan yang lebih cerah.
"Kalau begitu akan ku terima misinya." kata Aldo lalu beranjak bangun dari tempat tidurnya.
Dengan hanya mengenakan sepatu robek, celana pendek, dan kaos putih, Aldo berangkat untuk melaksanakan misi yang diberikan kepadanya.
Namun belum sempat pergi dari kos kosannya, dia tiba-tiba dipanggil oleh seseorang.
"Eh, tuan pulang malam sudah bangun. Tumben bangun siang-siang, apa semalam terlalu asyik bersenang-senang sama pacarmu sampai lupa waktu?"
Aldo memutar matanya malas meladeni wanita yang sedang menyindirnya dengan keras, wanita itu adalah adalah pemilik kos kosan yang Aldo sewa, seorang janda anak satu dengan mulut omong kosongnya.
"Ah Bi Santan, kemarin saya sangat kelelahan dengan pekerjaan saya, jadi saya bangun siang deh hari ini..." kata Aldo mencoba tersenyum di hadapan wanita rubah itu.
"Begitu ya, kalau begitu maaf karena sudah salah sangka." Bi Santan menutup mulutnya tampak terkejut walaupun jelas terlihat dia hanya berpura-pura.
"Oh benar, beberapa bulan dari sekarang putriku akan segera menikah dengan seorang pria manajer kaya raya, bibi harap kamu bisa datang ke pestanya." lanjut Bi Santan menekankan kalimat kaya raya.
"Begitukah? Kalau begitu berikan ucapan selamat dariku kepada putrimu yang cantik dan baik hati itu." balas Aldo masih tetap dengan senyuman yang dipaksakan.
Perlu diketahui jika putri Bi Santan adalah salah satu mantan pacar Aldo beberapa bulan yang lalu, dan sekarang Aldo sudah tidak punya perasaan lagi padanya dan semua mantannya, bahkan dia sudah tidak ingat lagi siapa-siapa saja mantannya karena terlalu banyak.
"Lalu bagaimana denganmu, kapan nikahnya?"
Bi Santan memberikan pertanyaan yang sangat dibenci oleh Aldo, jika dia bisa maka dia akan menikah dengan pacar pertamanya dulu. Tapi sayang takdir tidak merestuinya.
Mengingat nasibnya itu membuat Aldo menjadi lebih kesal lagi.
"Setelah aku menemukan wanita yang sempurna, maka saat itu juga akan ku nikahi dia daripada terburu-buru menikah dan berakhir dengan perceraian." jawab Aldo serius sambil menatap mata Bi Santan langsung.
Jelas perkataannya itu ditujukan untuk menyindir Bi Santan yang dulu buru-buru menikah dan berakhir dengan perceraian yang menyakitkan.
Wajah Bi Santan memerah karena marah, ini adalah pertama kalinya dia dipermalukan oleh orang yang lebih muda darinya, terlebih lagi itu adalah orang yang sangat ia benci.
"K- kau, minta maaf sekarang atau aku akan mengusirmu dari tempatku!" geram wanita itu.
Aldo sudah muak dengan wanita rubah itu yang terus-menerus mencari gara-gara kepadanya. Aldo tidak ingin bergantung lagi kepada orang lain untuk hidup, jadi dengan santainya Aldo mengacungkan jari tengah ke wajah wanita itu.
"Simpan saja tempat menjijikkanmu itu bersama dengan mulut kotormu!"
"Kalau begitu sudah ku putuskan, kau akan keluar dari kos kosanku untuk selamanya. Tidur saja kau di kolong jembatan dasar laki-laki brengsek!" teriak Bi Santan keras.
Kejadian itu sempat menarik perhatian penghuni kos dan tetangga lainnya, tapi mereka hanya bersikap acuh seolah-olah itu adalah hal yang biasa.
"Nenek tua itu bikin masalah lagi."
"Mentang-mentang punya menantu kaya, dia sudah berani bikin masalah."
"Bi Santan memang begitu orangnya, mending kita tidak usah ikut campur!"
Tatapan tajam Bi Santan mendarat kepada para tetangga yang sedang bergosip tentang dirinya, membuat orang-orang itu langsung pergi dari sana.
Sedangkan Aldo tanpa basa-basi langsung mengemasi barang-barangnya ke dalam sebuah ransel besar, barang-barangnya memang sedikit jadi tidak butuh waktu lama untuknya mengemasnya.
Kos kosannya itu memang sudah tidak layak pakai, banyak nyamuk ketika malam hari dan banyak kecoa saat siang hari, belum lagi suara pertempuran tikus dari atas plafon membuat tidur Aldo tidak pernah nyenyak.
Yah, itu memang fasilitas yang pas untuk kos kosan senilai 1 juta perbulan...
Aldo ingin segera pergi, tapi Bi Santan kembali mencegatnya lagi, "Ehh!! Main pergi seenaknya aja, bayar dulu biaya sewa bulan ini!"
*Ini bahkan belum setengah bulan dan dia sudah meminta uang sewa bulan ini? Sungguh wanita rubah lick*! - pikir Aldo.
Tapi dia tidak terlalu memikirkan hal itu dan langsung memberikan 1 juta kepada wanita itu karena sudah muak berurusan dengannya.
"Nah, begitu dong..."
Dengan senyum lebar Bi Santan menjadikan uang pemberian Aldo sebagai kipas untuk dirinya sendiri.
"Sekarang pergilah dan jangan sampai Bibi liat berkeliaran di kawasan ini." lanjut Bi Santan dengan sombongnya.
*Tch! Tunggu saja kau dasar wanita \*\*\*\*\*\*, aku pasti akan membalasmu suatu hari nanti*! - batin Aldo serius lalu pergi begitu saja dari hadapan wanita itu.
Hanya dengan melihat wajahnya saja sudah membuat Aldo naik darah karena emosi.
[Bersikap layaknya seorang pria sejati, tidak tunduk kepada orang lain khususnya pada seorang wanita, mengambil keputusan dengan tegas dan berani menanggung resiko. Anda mendapatkan hadiah: 50 Poin System, 50 Poin Kemampuan, 5+ Kharisma]
*Jadi aku bisa mendapatkan hadiah hanya dengan bertindak ya ... ini menarik*! - pikir Aldo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
system
seru juga nih novel lanjut thor semangat
2024-03-01
0
system
wah wah aldo bi santan ngajak berantem tuh pake nanya ke gitu , lu seret tuh bi santan bawa ke kamar lu , lumayan umuran bi santan masih berair hehehe😁😁😁🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭
2024-03-01
0
system
aldo2 kasian bner hidup lu mu joging aja pake sepatu robek ,, pantesan cewe cewe pada ngibrit , sini minjem ke gue ada nih sepatu septi🤭🤭🤭
2024-03-01
0