03# Kekuasaan

perkelahian menjadi begitu sengit. lea melawan wandi dengan begitu lincahnya dengan tubuh mungilnya membuatnya semakin mudah untuk mengerakkan tubuhnya.

para mahasiswa yang melihat itu hanya tercengang tak percaya akan keahlian lea. mereka tak menyangka jika seorang mahasiswi yang suka membuat onar dan merepotkan siapa saja yang ada didekatnya rupaya ahli dalam ilmu bela diri.

lea memang terkenal dengan jiwa bar barnya. namun dia tidak pernah berkelahi maupun membuat rugi orang sekitarnya.

karna perkelahian semakin besar dan memporak porandakan keadaan kantin yang semakin hancur hingga terdengar ke teliga dosen.

mendengar berita itu seorang dosen sebut saja namanya pak jefri yang biasa menangani masalah masalah mahasiswa langsung turun tangan dan memangil brayen sebagai wali galang dan lea

namun kelompok key malah di bebaskan dari masalah itu karna takut keluarga ajhiwinata berhenti menjadi donatur ke kampus mereka.

kembali ke ruang cctv.

melihat rekaman itu dengan jelas rayhan langsung mengepalkan tangannya tak terima kedua adiknya di tindak tidak adil oleh pihak kampus.

"apa kau sudah tau kejadian sebenarnya?" ucap brayen mencengkram kerah baju dosen yang menangani masalah kedua adiknya.

"maaf tuan. lebih baik kita bicarakan ini dengan baik baik" ucap jeniver menenangkan brayen yang sudah di sulut emosi.

"pangil semua mahasiswa yang ikut dalam masalah ini" ucap jeniver ke pak jefri.

"tapi pak?" ucapnya gugup akan tindakan tuan jeniver.

"tidak ada tapi tapian. cepat panggil mereka atau jabatanmu jadi taruhannya" ancam jeniver dengan tegas.

mendengar ucapan pemilik kampus tempatnya mengajar jefri langsung saja pergi dengan tergesa gesa karna takut dia kehilangan pekerjaan karna masalah ini.

tak menunggu lama jefri akhirnya pak jefri berhasil membawa kelompok key kehadapan brayen. melihat kedatangan ketiga brandalan itu tak lupa dengan anggel dan juga sahabatnya anita. brayen langsung saja memperhatikan wajah mereka satu persatu.

melihat wajah mereka brayen langsung mengingat kejadian sewaktu ia masuk ke kampus tadi. melihat kelakuan mereka brayen semakin yakin jika wanita yang menembaknya tadi juga korban kejahilan mereka.

key dengan lantang membalas tatapan brayen tanpa rasa takut sedikit pun. melihat tatapan key, brayen bukannya takut malah tersenyum meremehkan.

"aku mau bicara dengan orang tua mereka" ucap brayen singkat.

"baik tuan" ucap jeniver langsung menyetujui.

"tapi pak? apa tidak akan jadi masalah nantinya. bapak tau sendirikan bagaimana keluarga ajhiwinata" ucap jefri gugup.

"itu kita pikirkan nanti. lebih baik kita selesaikan masalah ini sebelum masalah yang lebih besar akan terjadi" ucap jeniver takut karna dia adalah orang yang beruntung karna mengetahui bagaimana sebenarnya orang yang sedang ia hadapi.

"baik pak. saya akan menghubungi mereka" ucap jefri mengalah.

****

di lobi kampus.

terlihat pasangan suami istri yang sudah paru baya berjalan dengan begitu kesalnya. sepanjang jalan istrinya terus saja mengerutu karna pihak kampus berani memangilnya hanya karna masalah sepele.

" pi. papi harus beri pelajaran ke tuan jeniver karna telah berani membuat putra semata wayang kita jadi malu seperti ini hanya karna masalah sepele. bikin malu saja" omel rita ajhiwinata.

"ia mi. papi akan beri dia pelajaran karna telah berani menyalahkan putra kita" ucap dedi ajhiwinata.

kedua orang tua key memang sangat memanjakannya hingga membuatnya jadi semena mena ke semua orang karna kekuasaan sang papi yang begitu tinggi.

mereka tidak pernah menyalahkan ataupun menegur key jika key membuat ulah. bahkan mereka mendukung dengan alasan supaya semua orang tunduk kepadanya.

namu kali ini dia berhadapan dengan orang yang salah. dia tidak tau siapa sebenarnya orang yang sedang ia hadapi.

brakk...

dedi menendang pintu ruangan jeniver dengan begitu kerasnya hingga membuat semua orang yang di dalam kesentak kaget.

di saat semua orang masih mengontrol jantung mereka key malah tersenyum sinis melihat kehadiran kedua orang tuanya.

"kamu pasti menyesal karna telah berani mengusikku" ucap key dengan lantang ke brayen.

"mari kita lihat siapa yang akan menyesal" balas brayen menatap tajam key.

"ada masalah apa hingga kau berani mengangu waktuku?" ucap dedi menatap tajam jeniver.

"maaf karna telah menganggu waktu anda. tapi kami hanya ingin menyelesaikan masalah yang dibuat putra anda" ucap jeniver tenang

"memang masalah apa yang sudah di lakukan oleh putraku?" bentak dedi tak terima.

"putra anda dan teman temannya telah melakukan perkelahian dengan mahasiswa dan mahasiswi kami hingga membuat kantin kampus ini hancur" jelas jeniver.

"memang berapa kerugian yang di buatnya? saya akan mengantinya tiga kali lipat" ucap rita dengan sombongnya.

"maaf nyonya ini bukan masalah uang. tapi.." belum selesai bicara rita langsung saja memotongnya.

"tapi apa? apa karna mereka?" ucap rita menatap brayen dan kedua adiknya.

"ia ini karna saya dan kedua adik saya" jawab brayen dengan tatapan elangnya.

"memang berapa uang yang kalian perlukan?" ucap rita dengan sombongnya sambil menatap rendah brayen.

" maaf tante kami tidak perlu uang tante" ucap lea berani karna tak terima kakaknya di hina di depannya.

"jadi apa yang kalian inginkan? kekuasaa, jabatan atau apa? " ucap rita kembali meremehkan brayen.

"ingat di atas langit masih ada langit. di bawah tanah masih ada tanah. jadi tidak usah sombong dengan apa yang anda miliki" ucap brayen tenang sambil memberi kode agar kedua adiknya tidak ikut bicara.

"saya tidak sombong namun bicara yang sebenarnya" ucap rita tak mau kalah.

"sudah nyonya lebih baik kita bicarakan ini baik baik" ucap jeniver menengahi.

"baiklah. jadi apa yang ingin anda lakukan ke putra saya dan teman temannya?" ucap dedi menatap tajam jeniver.

"saya ingin anda ganti rugi akan kerusakan yang putra anda lakukan. kami juga akan memberi sansi kepada mereka" ucap jeniver tenang.

"baiklah saya akan menganti rugi akan kerusakan yang di lakukan putra saya. tapi, saya juga akan berhenti memberikan donasi ke kampus ini" ancam dedi tersenyum sinis.

karna dia menyangka jika dia berhenti menjadi donatur di kampus itu maka kampus itu akan kesulitan dalam masalah keuangan.

pastinya juga nama kampus itu akan tercap jelek karna tidak bisa memengang kepercayaan dari orang yang ternama seperti keluarga ajhiwinata.

"baiklah. jika itu yang tuan inginkan maka mulai hari ini kampus kami tidak ada urusan lagi dengan keluarga anda" ucap jeniver dengan tenang.

mendengar ucapan jeniver dedi dan rita langsung membulatkan matanya kaget akan keputusan jeniver.

tak seperti yang mereka bayangkan jeniver akan memohon kepada mereka supaya tidak berhenti menjadi donatur di kampusnya. namu nyatanya jeniver dengan mudahnya menyetujui keinginannya.

karna kesal dengan ucapan jeniver mereka langsung pergi dengan begitu kesal diikuti oleh key dan teman temannya sambil menatap tajam kearah brayen dan kedua adiknya.

bersambung....

Terpopuler

Comments

Sumiaty

Sumiaty

msh binggung baca nya..ngeblenk..td blng adik nya bryan angel kok tiba2 lea🤔🤔🤔

2022-12-02

1

Ida Blado

Ida Blado

bingung sebenernya,,, adiknya angel apa lea sih

2022-12-02

0

hayatun nufus

hayatun nufus

😀😀😀 kena batu nya tuh

2022-10-13

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!