Bima membuka tudung saji dan mendapati meja dalam keadaan kosong. Tidak ada nasi ataupun lauk pauk yang terhidang di atas meja.
Mirah dan Sasa yang baru saja tiba, tampak kebingungan melihat tidak ada penahanan apapun yang bisa disantap untuk sarapan pagi ini. "Lho, kok mejanya kosong. Apa istrimu tidak memasak?" tanya Mirah pada Bima.
Bima menggeleng. "Aku sendiri tidak tahu, Bu. Aku akan melihat Sherly dulu, mungkin saja dia belum bangun." Jawab Bima.
"Tidak perlu repot-repot melihatku!!" sahut seseorang dari arah belakang. Sontak ketiganya menoleh dan mendapati Sherly berjalan menghampiri mereka.
Sasa yang geram langsung menghampiri adik iparnya itu. "Apa-apaan kau ini, kenapa kau tidak memasak dan malah bersantai?! Apa kau sengaja ingin membuat kami kelaparan?!" bentak Sasa marah.
Sherly melipat kedua tangannya dan menatap kakak iparnya itu sinis. "Aku bukan pembantu di rumah ini, jadi untuk apa harus repot-repot melayani Kalian bertiga?! Jika kalian lapar, masak saja sendiri."
"Lagipula untuk apa repot-repot memasak di rumah ini. Ini rumahku aku adalah nyonya di rumah ini, dan kalian berdua yang menumpang di sini. Jadi seharusnya yang menjadi pelayan disini bukan aku, tapi kalian berdua!!"
"SHERLY, CUKUP!! KAU BENAR-BENAR KETERLALUAN!! BAGAIMANA BISA KAU BERSIKAP KURANG AJAR PADA IBU DAN KAKAKKU?! KAU ADALAH ISTRIKU, SUDAH SEHARUSNYA KAU MELAYANI MEREKA!!" bentar Bima.
Sherly menggeleng. "Aku tidak mau, lalu kau mau apa?! Jangan karena kau kepala rumah tangga di sini, maka kau bisa bersikap seenaknya!! Kalian ibu dan anak sama saja, sama-sama memuakkan!!" sinis Sherly dan pergi begitu saja.
BRAK...
Bima yang marah langsung membanting gelas yang ada di atas meja. Menurutnya Sherly benar-benar sudah keterlaluan, sikapnya membuatnya muak.
"Bima, tidak ada gunanya kamu tetap mempertahankan pernikahanmu dengan perempuan itu. Dia mandul dan tidak bisa memberimu anak, ditambah lagi sikapnya yang sangat kasar. Ibu benar-benar sudah tidak tahan, sebaiknya segera Ceraikan dia dan cari istri baru."
Bima mendesah berat. "Aku tidak ingin memikirkan mahal itu, Bu. Perceraian bukanlah jalan keluar untuk masalahku dan, Sherly. Sudah siang, aku berangkat kerja dulu." setelah berpamitan pada ibunya, Bima pun meninggalkan rumah sederhana nya.
-
-
BRAK...
Sherly melepas earphone-nya karena dobrakan keras pada pintu kamarnya. Terlihat ibu mertua dan kakak iparnya berjalan menghampirinya. Sherly tidak tahu masalah apa lagi yang akan mereka ciptakan kali ini.
"Apa kalian sudah tidak memiliki sopan santun lagi?! Masuk kamar orang lain tidak mengetuk pintu terlebih dulu malah mendobraknya. Dan jika pintunya sampai rusak, apa kalian mau menggantinya?!" Sherly menatap keduanya dengan sinis.
"Ini adalah rumah Putraku, apa masih perlu aku harus bersikap sopan di rumah anakku sendiri?!"
"Tapi Ibu jangan lupa, karena setengah dari pembelian rumah ini adalah uangku. Itu artinya aku juga memiliki hak yang sama dengan Putramu, untuk itu jangan pernah memperlakukanku dengan sesuka hatimu!!"
"Meskipun rumah ini dibeli sebagian dengan uangmu, tapi apa kamu lupa jika rumah ini masih atas nama Bima!! Yang artinya, kau tidak memiliki hak milik sama sekali atas rumah ini!!" tegas Sasa tak mau kalah.
Sherly mendecih. "Berdebat dengan orang-orang bodoh, tidak ada gunanya sama sekali. Daripada terus di rumah dan membuat Kepalaku pusing, sebaiknya aku pergi keluar mencari angin segar." sherly meraih tasnya yang ada di atas meja dan pergi begitu saja. Bahkan dia mengabaikan teriakan ibu mertua dan kakak ipar nya.
-
-
Mahligai rumah tangga hancur tak melulu disebabkan oleh Pelakor atau Pebinor. Orang ketiga dalam rumah tangga bisa siapa saja.
Banyak rumah tangga yang tampak baik-baik saja justru hancur bukan karena penibor atau pelakor. Namun disebabkan oleh orang terdekat salah satu pasangan yang suka ikut campur urusan rumah tangga.
Orang terdekat bisa anggota keluarga. Kebanykaan adalah orangtua pasangan. Meskipun tak jarang pelakor dan pelabor bisa juga saudara sendiri. Dan hal itu pula yang saat ini menimpa rumah tangga Sherly dan Bima.
Rumah tangga mereka yang awalnya baik-baik saja menjadi berantakan semenjak Ibu mertua dan kakak iparnya ikut menumpang di rumah mereka. Sherly sudah membicarakannya dengan Bima, tapi yang ada mereka malah terlibat pertengkaran.
Dan Sherly sendiri tidak tau. Sampai kapan dia mampu bertahan dalam rumah tangga yang sudah tidak sehat.
-
-
"Aaahhh..."
Tubuh wanita itu nyaris saja terjatuh dan mendarat di lantai jika bima tidak menangkapnya dengan tepat waktu. Mereka bertabrakan secara tidak sengaja, karena sama-sama terburu-buru.
Dengan sigap Bima membantu wanita memunguti barang-barangnya yang berserakan di lantai. Seperti tas, ponsel, alat make up nya dan juga dokumen. Bima bangkit dari posisinya lalu mengembalikan barang-barang tersebut pada pemiliknya.
"Bima, kau Bima kan?!" ucap wanita itu memastikan.
Bima memicingkan matanya dan menatap wanita itu dengan sebelah alis terangkat. "Kau, apakah kamu Delima, teman kuliahku dulu?" ucap Bima memastikan.
Wanita bernama delima itu mengangguk membenarkan. "Ya, aku Delima. Tidak disangka kau masih mengingatku Bim." Ucap wanita itu sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga.
"Tentu saja aku mengingatmu, bagaimana mungkin aku bisa melupakan orang yang pernah menjadi bunga kampus. Setelah sekian lama tidak bertemu, kau semakin cantik saja." Ucap Bima memberi pujian.
Delima pun tersipu malu. "Kau terlalu memujiku, Bim. Aku tidaklah secantik itu. Oh ya, bagaimana kabar Kak Sasa dan ibu? Apa mereka baik-baik saja?"
"Ya, mereka baik-baik saja. Bagaimana kalau pulang kerja nanti kau mampir ke rumahku? Pasti mereka senang melihat kedatangan mu, kau tidak keberatan bukan?"
Delima menggeleng. "Tentu saja tidak, aku malah merasa senang dan tersanjung karena kau mau mengundangku datang ke rumahmu." Jawab Delima.
"Baiklah, pulang kerja nanti aku tunggu di parkiran. Kita berangkat sama-sama,"
"Oke,"
-
Meskipun sudah menikah dan bersuami, sesekali menyenangkan diri tidak ada salahnya.
Untuk mendinginkan kepalanya yang sedikit panas. Sherly memutuskan untuk mendatangi pusat perbelanjaan, tempat spa dan restoran mewah. Dia ingin bersenang-senang meskipun hanya satu hari saja.
Sejak menikah 2 tahun yang lalu, sherly tidak pernah memikirkan kesenangan untuk dirinya sendiri lagi. Dia selalu sibuk dengan urusan rumah tangganya, merawat suami serta kakak dan ibu mertuanya.
Selama ini dia hanya selalu menutup matanya, dan tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan padanya. Bukan karena Sherly bodoh, hanya saja dia malas berdebat dengan orang-orang tak beretika seperti mereka.
Tapi akhir-akhir ini, sikap mereka semakin hari semakin menjadi. Dan itu yang membuat Sherly menjadi sangat muak dengan mereka semua. Itulah kenapa dia memutuskan untuk melawan, dan tidak membiarkan semena-mena lagi padanya.
"Nona, silakan dilihat. Ini perhiasan yang Anda pilih tadi."
"Tidak perlu dilihat lagi, aku sudah puas. Langsung bungkus aja," pinta Sherly lalu menyerahkan sebuah platinum card pada pelayan toko.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, bagaimana Sherly bisa memiliki sebuah platinum card. Jawabannya, karena Sherly bukanlah perempuan yang berasal dari keluarga menengah ke bawah. Ayahnya adalah seorang pembisnis sukses yang menempati 10 besar sebagai orang terkaya se-asia.
Tapi sayangnya Sherly tidak pernah menunjukkan jati dirinya di depan suami dan keluarganya. Dan yang mereka tahu, Sherly hanyalah gadis desa yang tidak memiliki apa-apa. Semua itu Sherly lakukan semata-mata untuk mencegah orang lain memanfaatkan dirinya.
"Nona, ini perhiasan Anda. Terimakasih telah datang dan berbelanja di toko kami. Silahkan datang lagi lain waktu."
Setelah membeli perhiasan. Sherly memutuskan untuk singgah sebentar di cafe, dia lapar dan haus. Namun saat hendak memasuki cafe tersebut, tanpa sengaja dia bertemu dengan seseorang yang berasal dari masa lalunya. Mereka sama-sama terkejut dan saling memanggil nama masing-masing.
"Sherly?!"
"Rey?!"
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Rara_Octa
gelas dibanting itu Prang thor,,bukan Brak 🙏🙏🙏
2022-11-29
0
Siti Mujimah
godaan datang dari kedua belah pihak..tinggal mana yang menang
2022-10-07
1
Ernadina 86
jadi ke2nya CLBK?
2022-10-07
0