Setelah menyelesaikan bacaannya, Natasha menutup mushaf Al-Qur'an itu lalu menciumnya. Saat ia meletakkannya di atas nakas pandangannya teralih pada sebuah bingkai foto yang di sana terdapat foto seorang anak perempuan yaitu dirinya sendiri dengan bocah laki-laki tengah tersenyum dan merangkulnya.
Untuk kesekian kalinya ia selalu meneteskan air mata jika mengingat semua tentang pangeran kecilnya. Sungguh, ia sangat merindukannya.
"Vanya, jangan sedih lagi, aku janji bakal balik lagi untuk kamu, terus kita bakal hidup bersama."
Seketika perkataan itu kembali terngiang di kepala dan telinga Natasha. Ia bukan hanya merindukan sosok pangeran kecilnya tetapi, ia memendam perasaan lebih untuk orang tersebut yang tak lain adalah Leon, pangeran kecilnya.
"Aku harap Allah masih mempertemukan kita, Leon."
...****************...
Di sisi lain seorang pria tampan dengan karismanya yang menawan baru saja keluar dari sebuah rumah sakit besar di Jakarta. Lelaki berumur dua puluh satu tahun itu telah menyelesaikan masa SMA-nya dan kini ia kuliah disalah satu Universitas di Jakarta mengambil Fakultas Kedokteran.
Ia baru saja bertemu Papanya di rumah sakit milik keluarganya membahas tentang penyerahan rumah sakit itu yang akan diserahkan pada dirinya sendiri.
Saat di mobil ia merogoh kantung jasnya mengambil handphone untuk menghubungi seseorang.
Tut ... tut ... tut ....
"..."
"Ya bagaimana pencarian kalian? Apakah kalian sudah menemukan keberadaan vanya?"
"..."
"Maksudnya Vanya sudah tidak tinggal di Filipina?"
"..."
"Baiklah, pesan tiket sekarang dan lakukan penerbangan ke sini, aku ada tugas lain!"
"..."
"Temui aku besok pagi di Kafe dekat kampus!"
"..."
Lelaki itu menutup sambungannya. Lelaki itu adalah Leon, seseorang yang menjadi sahabat serta pelindung bagi gadis kecil bernama Natasha di masa lalu. Dialah Leon, pangeran kecilnya Vanya. Saat Leon berusia tujuh tahun, ia harus meninggalkan negara kelahirannya Filipina karena pekerjaan kedua orang tuanya.
Bahkan karena orang tuanya, ia rela meninggalkan gadis kecilnya. Dan kini sudah beberapa tahun tinggal di Jakarta, sudah minggu lalu ia mengerahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Natasha di Filipina.
Namun, ia harus merasakan rasa kecewa saat anak buahnya mengatakan Natasha sudah tidak menetap di Filipina. Leon membuka dashboard mobilnya dan mengambil sebuah foto seorang anak perempuan tengah tersenyum manis, senyum yang sangat ia rindukan, bahkan Leon tidak tahu bagaimana rupa gadis kecilnya itu sekarang.
"Aku kangen sama kamu," gumam Leon tersenyum pedih dengan tatapan lurus ke arah foto itu.
Ting!
Suara notifikasi yang berasal dari handphonenya itu berhasil mengalihkan pandangan Leon. Awalnya ia semangat, karena ia mengira itu Andre anak buahnya. Namun, ternyata itu Yasmine, Maminya.
Ia pun membuka aplikasi WhatsApp dan menekan pesan tersebut.
"Leon, where are you? Mami capek nunggu kamu nggak pulang-pulang. Selama itukah Papi kamu ngajak ngobrol sampai tak kenal waktu, hah?
Cepat pulang! Mami ada kejutan buat kamu."
Leon menghembuskan napasnya dan melempar benda itu ke sampingnya. Maminya memang seperti itu, selalu saja menganggap Leon masih berumur lima belas tahun.
Leon pun melajukan mobilnya untuk segera pulang.
...****************...
Mata elang Leon memicing saat ia telah tiba di pekarangan rumah mewah itu. "Mobil siapa? Apa ada tamu?" gumamnya.
Leon mengangkat bahunya acuh tak mau ambil pusing dan segera masuk tanpa mengetuk pintunya.
"Hei, Leon. Akhirnya kamu pulang juga. Mami nunggu kamu lho." Suara yang seakan sangat menyebalkan ditelinga Leon itu langsung menyambutnya.
"Apaan sih, Mi. Lagian Leon juga udah biasa pulang malem," ujar Leon tanpa menyadari seorang perempuan yang duduk membelakanginya.
"Oke-oke, eum ... Mami ada kejutan buat kamu. Mami jamin kamu pasti senang," ucap Yasmine.
Leon sama sekali tak heboh dan hanya memutar bola matanya malas.
"Please deh, Mi. Langsung aja. Leon capek, mau istirahat!" kesalnya.
"Lihat, siapa yang duduk di sana."
Leon mengikuti arah tunjuk Yasmine, awalnya Leon telihat bingung tetapi, saat perempuan tersebut berbalik badan sembari berdiri, seketika Leon terkejut, tapi dengan cepat raut wajahnya berubah dingin.
"Hai, Leon. How are you? I miss you. You're more handsome, honey." Leon spontan menghempaskan tangan perempuan itu ketika ia mulai disentuh tidak sopan pada area lengannya.
"Jangan sentuh gue dengan tangan menjijikan Lo itu, *****!" tegas Leon dengan penuh penekanan dan menatap perempuan itu tajam.
Bukannya takut atau apa, perempuan itu malah tersenyum.
"Kamu kenapa sih, sayang? Kamu nggak kangen sama aku, hm? Aku udah bela-belain ke sini buat kam-"
"GUE MINTA LO DIEM!" bentak Leon yang sudah sangat muak dengan perempuan di hadapannya.
"Astaga Leon, kamu apa apaan, sih? Siapa yang ngajarin kamu bentak-bentak perempuan gitu? Apalagi sama Carry, Mami nggak suka!" tegur Yasmine.
Leon terkekeh. "Mami nggak suka, kan? Ya udah, biarin aku tidur! Aku udah muak dan eneg lihat muka ****** ini, urusin aja sendiri," sarkas Leon yang langsung pergi kelantai dua kamarnya.
Carry Alexandra. Seorang perempuan berdarah Amerika-Indo. Ia merupakan mantan pacar Leon, mereka pacaran saat umur delapan belas tahun sampai sembilan belas tahun. Keduanya bertemu saat Leon liburan di bali, dan kebetulan Carry pun sama.
Leon menjadikan Carry kekasihnya bukan semata mata ia mencintainya, sebab Leon tetap mencintai Vanya atau Natasha. Ia terpaksa, sebab saat umur tujuh belas tahun, entah darimana Yasmine berpikir akan menjodohkannya dengan perempuan lain.
Dan saat itu dia terpaksa menyuruh Carry untuk menjadi kekasihnya selama setahun, saat tiga hari sebelum berakhirnya hubungan itu. Leon sudah tak tahan jika tetap menjalin hubungan dengan Carry, pasalnya ia sempat tak sengaja memergoki Carry berhubungan intim dengan seorang lelaki bule di hotel milik Pamannya.
Dan akhirnya Leon mengakhiri hubungan itu tanpa persetujuan Carry dan pergi ke Jakarta mengikuti kedua orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Happyy
💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼
2021-01-22
0
xk_ekga
ingatan anak 4 th msh tajem eh smpek SMA
2020-08-10
1