siang telah berlalu berganti malam
sejak dari sore tadi himma mengamati handphone terlihat dia sedang menunggu sebuah pesan dari seseorang.
sejak siang tadi ia tak mendapat kabar dari Gus Rohman padahal biasanya HP nya akan sering bergetar karena setiap memasuki waktu sholat Gus Rohman akan mengirim pesan untuk melaksanakan sholat lebih awal.namun berbeda dengan hari ini sejak Dzuhur tadi orang itu tak kunjung mengirim pesan untuk nya.dan entah mengapa sejak ashar tadi ia merasa gelisah ingin rasanya ia menangis tapi tak tau apa sebabnya.tak kunjung mendapat jawaban dari keresahanya himma pun akhirnya tertidur.
didalam sebuah kamar yang tak begitu luas dengan nuansa putih seorang pria tak dapat menahan kesedihannya berkali kali ia mengusap air mata yang membasahi pipinya dia pandangi benda hitam pipih lalu mengetik sesuatu dihapus lagi mengetik lagi dan dihapus lagi sudah berkali kali ia mengulang kegiatan itu namun tak juga ia kirimkan.
sebenarnya dia ingin mengirimkan sebuah pesan pada himma namun dia tak tau pesan apa yang akan ia kirimkan.
lagi lagi dia tak dapat membendung air matanya tatkala teringat jika Dia tak bisa menolak keputusan abahnya bagaimana dia bisa dia akan menolak perjodohan itu jika umi dan Abah sudah mempersiapkan semuanya lalu bagaimana dengan janjinya pada himma...?
malam ini dia hanya bisa menangis meratap dan mengadu kepada sang pencipta.
************
Disebuah toko baju himma nampak sedang mencoba sebuah gamis berwarna maroon dia merasa sangat srek dengan gamis itu.
dicobanya gamis itu dan bekali kali dia pandangi pantulan dirinya dicermin kamar pass.
" gamis ini sangat cocok untuk ku dan ini akan aku jadikan gamis kesayangan aku." ucapnya pada diri sendiri dengan tersenyum puas lalu melepas gamis maroon itu.
Tiba tiba Ulfa nylonong aja masuk kedalam dan merebut gamis yang himma pegang.
" wah bagus banget him gamisnya..buat aku ya..plisss.! " memasang wajah melas
" tapi ul...." belum selesai himma menolak Ulfa sudah memakai gamis itu.
"himm gamis ini cocoknya buat aku...kamu cari yang lain saja ya..." kata Ulfa melepaskan gamis itu dan berlalu keluar dari kamar pas
kecewa tentu saja itu yang himma rasakan karena gamis yang akan dia beli direbut begitu saja oleh sahabatnya padahal dia sudah jatuh cinta pada gamis itu.entah kenapa ia begitu jatuh cinta pada gamis berwarna maroon itu padahal dia tak terlalu suka dengan warna maroon namun tidak dengan gamis itu saat masuk kedalam toko tadi pandangannya tak lepas dari sebuah gamis maroon yang dipajang tak jauh dari pintu masuk toko.
" hanya sebuah gamis saja kenapa aku sampai nangis gini sih ." kata himma Sambil mengusap air mataku yang telah meleleh dipipinya.
" aku cari yang lain sajalah." ucapnya saat melihat Ulfa sudah membayar gamis itu.
meskipun dia sudah mencoba menghibur diri dengan memilih gamis yang lain namun masih ada perasaan tak rela untuk melepas gamis maroon itu menjadi milik sahabatnya.
hiks....hikss ....hiks.....
suara tangisan terdengar sangat pilu sontak membuat seorang senior mengedarkan pandangan mencari sumber suara.....
senior itu bernama fatma.setelah yakin bahwa suara itu berasal dari sebuah kamar didepannya dia pun masuk dan melihat suara siapa itu.....
" himma bangun ," teriaknya membangunkan himma.
ternyata suara tangisan itu adalah suara tangisan himma.
" astaghfirullah kamu mimpi apa sih him sampai nangis gini.....?" tanya Fatma....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
andi hastutty
petunjuk yg pakean yg disukai diambil sahabatnya dan bertanda klo calon imamnya akan diambil sahabat sendiri
2023-02-23
0