YES!! I'Am Mermaid

YES!! I'Am Mermaid

YES!! I'am Mermaid - Ep. 1

Blup!

Blup!

Blup!

Nanana~

Suara lantunan lagu itu terdengar merdu di kedua telinga seorang gadis berusia delapan tahun. Kedua matanya samar-samar menangkap sekelabat sosok ikan raksasa yang berenang mendekati dirinya.

Rasa takut yang begitu besar menghampiri dirinya, bagaimana tidak? Ekor ikan itu begitu panjang, rasanya tinggi ikan itu hampir dua setengah meter jika dihitung dengan sirip yang tajam berduri di sisi kanan dan kiri ekornya.

Nanana~

'Papa... Tolong aku' gumam si gadis kecil di dalam hatinya. Hari itu benar-benar hari yang buruk untuknya, disaat dia ingin berangkat ke sekolah seorang diri layaknya anak-anak normal, teman-temannya justru mengatai dirinya yang cacat dan tidak bisa berjalan dengan normal. Parahnya mereka semua membuat gadis itu kini dalam masalah yang rumit, kedua kakinya sama sekali tak bisa ia gerakkan disaat ikan itu semakin mendekati tubuhnya.

'Apakah aku akan mati?' Tanyanya dalam hati sebelum pada akhirnya dia memejamkan kedua matanya perlahan.

Nafas gadis kecil itu tak beraturan ketika seseorang sedang berusaha membantunya untuk bernafas. Seseorang tengah menekan dada gadis itu, membuat aliran udara masuk dan mengeluarkan banyaknya air yang tertelan saat dia tenggelam beberapa waktu yang lalu.

"Uhuk! Uhuk!"

Gadis kecil itu terbangun, dia memuntahkan banyak air laut yang tertelan. Seseorang di sampingnya memijat tengkuk si gadis dengan lembut, membantunya mengeluarkan air laut dari dalam perutnya.

"Ya Tuhan! Syukurlah kau masih selamat!" Ucap seseorang di sampingnya.

Dengan pandangan bingung, gadis kecil itu menatap sosok perempuan tanpa busana di dekatnya. Kedua matanya mendelik menatap aksi telanjang wanita dewasa di depannya, refleks saja anak kecil itu menutup bibirnya tak percaya.

"No-nona, kau...."

"Ah!" Gadis cantik itu menatap dirinya sendiri dan segera mengarahkan rambut panjangnya ke arah depan, untuk menutupi sebagian tubuhnya yang terbuka. "Maafkan aku!"

"Dimana pakaianmu nona?"

"Mmm..." Gadis itu tengah berpikir lalu tersenyum memandang gadis kecil di depannya. "Aku lebih suka berenang tanpa mengenakan pakaian"

"Nona benar-benar aneh, tapi terima kasih karena sudah menolongku" jawab si gadis kecil dengan penuh sopan santun. "Maukah nona menjadi temanku?"

Uluran tangan mungil dari gadis kecil nan manis itu membuatnya tak bisa menolak untuk menjabat tangan hangat milik anak itu. Sesudah memantapkan hatinya, gadis cantik itu menerima uluran tangan si bocah kecil dengan senang hati.

"Namaku Suri, siapa nama nona?"

"Deryne..." Nona berwajah cantik itu segera menggerakkan tangannya untuk segera melepaskan tangan Suri. "Kau bisa memanggilku Ryn"

"Ryn??" Anak itu terlihat begitu penasaran akan sosok Ryn di depannya. "Namamu bagus sekali nona"

"Hanya Ryn, tidak perlu sesopan itu" Ryn mencubit kedua pipi Suri dengan gemas. "Bukankah kita ini teman? Kau tak perlu memanggilku nona"

"Baiklah, Ryn"

Suri tertawa lebar ketika dirinya dengan lantang memanggil seorang gadis yang lebih dewasa darinya dengan sebutan sebuah nama saja. Kedua mata Suri menatap sekitar, gadis kecil itu menyeret kakinya untuk mencari sesuatu. Melihat hal itu, Ryn melongo dan mengikuti Suri yang berjalan mengesot.

"Ada apa dengan kakimu?" Ryn menghentikan Suri, dia tidak ingin melihat Suri berjalan seperti dirinya ketika siripnya terbentuk.

"Kaki ini sudah tidak berfungsi, itu sebabnya aku tidak bisa berenang" Suri tiba-tiba memandang Ryn dengan amat tajam. "Sepertinya saat di dalam air, aku melihat sosok ikan raksasa mendekatiku. Apakah itu kau Ryn?"

"Hah?? A-aku??" Ryn begitu gugup mendengar pertanyaan Suri yang begitu tiba-tiba. "Tentu saja bukan, mungkin kau hanya berhalusinasi karena kehabisan oksigen di dalam sana"

"Kau benar!" Suri mengangguk pelan. "Bukankah duyung itu tidak ada, hehe"

Ryn tertunduk sedih mendengar jawaban Suri, ia bukannya sedih karena Suri tidak mempercayai adanya putri duyung. Ia hanya sedih karena tidak bisa berkata jujur di depan anak kecil, bagaimanapun juga anak itu adalah anak manusia yang mungkin saja bisa mengancam keberadaan bangsanya suatu saat nanti.

"Sepertinya sudah tenggelam" Suri merengut sedih.

"Eh! Apa??" Ryn menatap ke arah hamparan laut di depannya. "Apanya yang tenggelam?"

"Di atas jembatan itu" Suri menunjuk sebuah jembatan kayu yang berada cukup jauh dari tempatnya kini bersama Ryn. Gadis cantik itupun segera memicingkan kedua matanya untuk menatap Jembatan yang di maksud oleh Suri. "Tadi itu...."

👉 FLASHBACK ON 👈

Matahari yang cerah menyinari kota kecil di tepi laut, kota Mermaid Fall's yang dulunya terkenal akan putri duyungnya. Putri duyung yang dulu diburu manusia, lalu pada akhirnya sebuah bencana menghampiri kota itu yang mana membuat semua penduduk menyerah dan menamai kota mereka dengan Mermaid Fall's.

Di dalam sebuah rumah yang megah, telah terjadi keributan. Suara menggelegar seorang pria dan suara lembut seorang gadis kecil terdengar silih berganti, yah... Gadis itu adalah Suri.

Suri duduk di kursi rodanya dengan wajah yang cemberut, bahkan dia menolak untuk makan meski sudah dibujuk oleh Nany (Sebutan untuk asisten rumah tangga dirumah orang kaya). Melihat hal tersebut, Lucas lantas pergi meninggalkan Suri seorang diri dan lebih memilih untuk berangkat ke kantornya tanpa mengantarkan Suri berangkat sekolah terlebih dahulu.

Suri bergegas menekan sebuah tombol di kursi rodanya dan mengarahkannya untuk mengejar sang ayah. "Apakah ini tandanya ayah mengijinkan aku untuk berangkat seorang diri?"

Tanpa menjawab pertanyaan dari putrinya, Lucas segera tancap gas meninggalkan rumahnya. Suri tersenyum senang sambil bertepuk tangan, ini pertama kalinya bagi Suri untuk berangkat sekolah sendiri. Biasanya Lucas selalu mengantar Suri kemanapun Suri ingin pergi, atau kadang-kadang Nany yang disuruh untuk mengantar Suri.

"Akhirnya...." Ucap Suri lega.

Awalnya semua berjalan mulus, Suri sangat bersemangat untuk menuju sekolah yang tak jauh dari rumahnya itu. Dengan kursi rodanya yang sudah cukup canggih itu, dia tidak akan merasa lelah karena Suri hanya menekan satu tombol saja yang membuat kursi roda miliknya berjalan dengan lancar.

Tak ada sekolah yang tak memiliki murid iseng ataupun nakal, termasuk sekolah Suri. Beberapa teman Suri yang mengendarai sepeda kayuh sengaja berhenti di depannya, mereka semua terkejut dengan keberadaan Suri dengan kursi rodanya di jalanan. Tentu saja! Ini tak seperti yang mereka lihat dulu-dulu, biasanya ayah Suri akan mengantarkan gadis itu sampai ke dalam kelas.

"Hei, lihatlah siapa ini??" Ucap seorang gadis berambut pirang dengan tas punggung berwarna pink yang ia bawa.

Ekspresi wajah Suri yang bahagia berubah menjadi datar ketika melihat teman-temannya menertawai dirinya. Teman Suri yang terdiri dari empat bocah kecil, dua perempuan dan dua pria itu segera mendorong kursi roda milik Suri ke sebuah jembatan.

"Sekolah bukan ke arah sini..." Ucap Suri tegas.

"Kita hanya ingin bermain denganmu Suri, ngomong-ngomong apa naik kursi roda itu enak?? Bolehkah aku meminjam nya?"

"Maafkan aku teman-teman, tapi aku tidak bisa meninggalkan kursi roda ini"

"Kenapa??" Si rambut pirang berhenti mendorong kursi roda Suri, ia beralih menaiki sepedanya dan membiarkan Suri terhenti tepat di ujung jembatan.

"Dasar cacat! Ayo pergi teman-teman!" Ujar salah satu bocah laki-laki disana. "Kita hanya buang-buang waktu saja disini"

"Hei, bukankah kalian harus membalikkan kursi rodaku terlebih dahulu? Aku tidak bisa berbalik dengan kondisi jembatan sekecil ini" pinta Suri memohon, gadis itu menyentuh kedua roda besar di kanan-kiri kursinya.

Tanpa memperdulikan Suri, ke empat anak-anak itu pergi begitu saja mengayuh sepedanya. Suri yang kebingungan berusaha mencoba memutar kursi rodanya namun tetap saja ia tidak bisa berbalik arah tanpa bantuan seseorang.

"Astaga! Bagaimana ini?" Gumam Suri lirih.

CKLAK!!

Ya Tuhan! - Suri.

BYURRR!!!

Suri terkejut ketika kursi roda yang ia naiki malah jatuh ke dalam air, gadis kecil nan malang itu segera menggerakkan kedua tangannya kuat-kuat untuk meraih permukaan. Sangat disayangkan ketika kedua kakinya malah tak mendukung dirinya untuk berenang.

Blup!

Blup!

Blup!

👉 FLASHBACK END 👈

BERSAMBUNG!!

Terima kasih sudah membaca! Jangan lupa untuk klik tombol Like, tinggalkan komentar, Vote yang mendukung agar Author terus semangat! 😘😉

Terpopuler

Comments

Koala Telkom

Koala Telkom

nice

2022-06-14

0

do'i nya Jeon Jungkook 🐰

do'i nya Jeon Jungkook 🐰

iseng" buka profil kak author nya eh aku mlh dapet kejutan tau aja lgi rindu sm kisah densha dan fuu meskipun skrng cuma cerita rya tpi gpp aku juga suka banget, mkasih ya kak

2022-06-02

2

𝐀⃝🥀🦆͜͡🅣🅡🅘🅐ᴳ𝐑🍁🤎 ❣️ˢ⍣⃟

𝐀⃝🥀🦆͜͡🅣🅡🅘🅐ᴳ𝐑🍁🤎 ❣️ˢ⍣⃟

halo Thor masih menyimak dulu...tetap semangat ya 💪💪👍👍👍😁

2022-05-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!