Part 5

Rania tengah menikmati hidup dengan bersantai di atas kasur seraya streaming film ketika tiba-tiba handphone miliknya memekik. Gadis itu segera menilik dan menemukan kejanggalan di sana.

"Dokter tampan," gumam Rania menatap heran layar ponselnya. Pasalnya dirinya tidak pernah memberi nama sesuai petunjuk.

Rania masih setia menatap dengan heran tanpa minat mengangkat teleponnya ketika seseorang menyeru begitu dekat.

"Kenapa tidak diangkat teleponnya?" tegur Asa teman tetangga kostnya yang seangkatan satu profesi.

"Males, aneh banget nih orang," jawabnya santai tanpa beban. Padahal orang yang di sebrang sana sudah menggerutu karena lima kali menghubungi tanpa tanggapan.

Belum apa-apa Rania sudah berhasil membuat Rayyan kesal beberapa kali. Pria itu hampir membanting handphone di tangannya saking kesalnya tak ada sahutan atau jawaban padahal status orangnya on line.

"Astaga! Ini bocah benar-benar ngajak perang, gue kasih deh!" celetuk Rayyan bergegas.

"Woi mau ke mana?" tanya Raka teman seprofesi Rayyan di rumah sakit. Pria itu mendatangi ruangan Rayyan seperti biasa.

"Cabut Ka, butuh hiburan, kerja terus kapan gue nikahnya," jawab Rayyan berseloroh.

"Nyadar lo, gue kira nggak minat lagi sama perempuan. Haha, sorry gue ngerasa lo jadi orang terlalu baik sih ... jadi ditikung mulu. Coba lo lakuin kaya yang lagi trend masa kini," saran Raka berbisik.

"Wah ... sesat! Boleh juga gue coba," jawabnya nyengir tanpa dosa.

"Gue kasihan sama aset lo yang belum pernah terkena belaian, dijamin bakalan susah move on lo sekali coba." Raka terkekeh jahat.

"Lo emang teman paling stress dan lucknut yang gue kenal," ujarnya jenaka.

"Mulai besok senin ada adik-adik koas ya, boleh juga tuh gue cem-ceman siapa tahu ada yang nyangkut!" ucap Raka menerawang.

"Terserah lo!"

"We ... sok soan nggak minat, gue ngeship yang paling cakep!" celetuk Raka.

"Lo udah tahu siapa saja?"

"Belum lah, besok 'kan gue hadir, saatnya tebar pesona jadi dokter pembimbing yang baik dan sopan, ramah, dan pastinya tidak pelit ilmu, loyal nilai, haha." Raka penuh strategi. Maklum sama-sama jomblo, bedanya Raka duda beranak satu ditinggal meninggal istrinya dua tahun lalu.

"Nggak waras lo, kurang belaian, haus kasih sayang jadi miring sebelah otak lo lengser," cibirnya cukup menohok.

"Ganggu mulu, awas gue mau pulang!" jawab Rayyan semangat.

"Semangat amad, biasanya juga nginep di sini, pulang juga sama aja sendirian 'kan di rumah. Ray, serius Dokter Mila kayaknya suka sama lo, masak nggak ngerti-ngerti, lo bisa bisa cepat nyusul Bintang Kejora lo ke pelaminan kalau lo iyain, jangan sampai kalah sama mantan," ujar Raka bagai kompor panas.

"Astaga! Gue cari istri, bukan asal terima hati, lagian gue emang udah kalah start sejak awal, tetapi bukan berarti nerima orang buat pelampiasan doang!" geram Rayyan kesal.

"Cie ... kapok, tapi nggak pa-pa juga sebelum komitmen, masih boleh lah gas tipis-tipis."

"Sayangnya nggak minat! Gue lebih tertarik dengan mainan di rumah."

"Anjir, pembantu lo?"

"Bukan! Udah lah, cabut dulu kebanyakan dengerin bacotan dari lo yang unfaedah."

"Awas kalau besok gue nemuin kasus seperti dokter Bram!" peringatnya yakin.

"Ape lo, do'ain yang bener!" pekik Rayyan bertambah kesal.

Rayyan bergegas meninggalkan rekan sejawatnya yang paling setia. Kedua pria itu sering bercanda yang sudah kelewat santai, jadi aman-aman saja.

Pria itu mengendarai mobilnya lalu berhenti tepat di depan deretan kost-kost yang tidak begitu jauh dari rumah sakit. Mengetuk pintu begitu saja setelah mendapat informasi paling akurat sejagat.

Rania yang ingin melanjutkan waktu tidurnya terpaksa bangkit dan melihat siapa gerangan yang bertamu dan menggangu tidur cantiknya. Gadis itu masih memakai pakai tidur yang lumayan seksi berjalan ke arah pintu tanpa dosa. Meregangkan tangannya sembari menguap, membuka pintu dengan mata menyipit setengah mengantuk.

"Maaf, ada perlu apa?" tanya Rania begitu mendapati siluet pria berdiri tepat di depan pintu namun memunggungi arah pintu.

Pria itu memutar tubuhnya, matanya yang suci langsung ternoda dengan pemandangan di depannya. Pria bermasker dan berkacamata hitam itu bergeming cukup lama sebelum akhirnya masuk ke kamar kost begitu saja.

"Eh! Eh, lo siapa main masuk kamar orang, keluar!" usir Rania waspada.

Rayyan membuka masker dan kaca matanya. Seketika membuat Rania terdiam.

"Ba-pak kok tahu tempat kost saya?" tanya perempuan itu waspada.

"Kemasi barang-barang kamu, mulai hari ini kamu tinggal bersama saya untuk dua minggu opsi pilihan yang sudah kamu pilih."

"Wah ... nggak harus tinggal di sana juga 'kan Pak, saya saja baru pindah kost kemarin, enak aja main pindah-pindah segala," protes Rania tak terima.

"Cepetan, waktu kamu cuma lima belas menit buat packing barang-barangnya!" ujar Rayyan tergesa.

Rania masih bingung mengemas barang, sementara Rayyan duduk santai, sesekali tiduran di ranjangnya.

"Pak, saya pasti datang sebelum Bapak bangun tenang saja, sesuai jadwal saya 'kan? Saya tidak mau tinggal di rumah Bapak!" tolak Rania kekeh.

"Kamu tidak punya pilihan atau opsi penolakan, dunia Kedokteran itu keras, harus siap capek dan berjuang sampai di titik nadir, kamu perlu bimbingan banyak dari saya, kalau salah satu stase yang kamu jalani tidak lulus, kamu akan gagal mengejar mimpimu, dan perjalanan panjangmu akan sia-sia."

"Bapak kok ngancam saya mulu kerjaanya!" Rania terlihat kesal.

"Terserah!" jawab Rayyan sok cuek.

"Pakaian kamu tolong sekalian diganti, kamu bikin saya gerah!" celetuk pria itu jujur.

"Siapa suruh masuk sini, resiko ditanggung penumpang!" jawab Rania berani.

"Eh! Kamu menguji saya!" Rayyan tiba-tiba mengikis jarak, membuat Rania bersiap pasang jurus dachi, melirik sengit ke arahnya. Mata mereka saling mengunci, dalam seperkian detik, saling bertatap dalam dan lekat, hingga tanpa sadar jarak mereka sangat dekat.

"Kemasi barang-barang kamu sekarang Ra, sebelum aku berubah pikiran!" bisik pria itu tepat di telinganya.

"Nggak mau!" Rania mendorong tubuh Rayyan yang terlampau dekat. Namun, sama sekali tidak membuat pria itu berpindah tempat.

"Iya, Pak, segera!" jawab Rania bergegas, sumpah demi apapun, bulu kuduk Rania merinding semua ditatap dalam jarak yang begitu dekat.

"Saya tunggu di luar!" Rayyan menarik diri serta menahan diri. Ia langsung bergegas keluar menguasai diri mendapati tubuhnya bekerja lebih baik, bahkan mendapati celananya menjadi sesak.

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

waduh🤭🤭

2024-03-05

0

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

mulai liar neh rayyan

2024-02-28

0

Surtinah Tina

Surtinah Tina

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣. kasian rayyan

2024-01-22

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Bab 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Parr 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Promo novel Ridz
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Promo novel Mama Reni
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Promo Novel Asri Faris
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Promo novel
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Part 151
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
Episodes

Updated 167 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Bab 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Parr 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Promo novel Ridz
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Promo novel Mama Reni
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Promo Novel Asri Faris
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Promo novel
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Part 151
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!