KAMAR 201

Semua mata kini menatap tajam dokter Louis ketika dia mengatakan hal itu.

"Persyaratan apa yang kau ajukan Louis?"

Madam Lisa yang sudah tidak sabar menerima uang besar dari dokter Louis terus mencoba untuk menggalinya agar transaksi segera dilakukan.

"Aku akan menghabiskan malam ini dengan dia tapi tidak di dalam hotel bintang lima."

Deg

Kini perkataan dokter Louis sungguh menjadi sangat membuat kaget Vivian.

Bagaimana tidak, karena selain sebagai seorang dokter, Louis terkenal sebagai pengusaha muda di bidang kesehatan, jadi sungguh menjadi hal yang mengejutkan ketika dia tidak ingin bermain dengan Vivian di hotel berbintang seperti yang biasa dia lakukan.

"Lalu apa yang kau inginkan dokter Louis?"

Dokter Louis langsung tersenyum ketika pada akhirnya Vivian memberanikan diri untuk bertanya.

"Yang aku inginkan adalah bersama dengan mu di dalam salah satu kamar di dalam diskotik ini, aku pernah mendengar jika lantai tiga ada kamar yang biasa di sewakan untuk para tamu menghabiskan malamnya untuk bercinta."

"Kau yakin kau akan melakukan hal itu di sini Louis?"

"Sangat yakin madam, ini merupakan sensasi tersendiri untuk ku karena aku belum pernah melakukan nya disini."

"Baiklah, bagaimana dengan kau Vivian, apakah kau mau menemani Louis untuk bermalam di tempat ini?"

Vivian kini menatap mata satu per satu orang yang berada di dalam ruangan tersebut.

"Ya madam aku bersedia."

Vivian pada akhirnya mengatakan hal tersebut kepada madam Lisa, bagi Vivian yang merupakan nona malam kelas atas sebenarnya sangat anti untuk melayani tamu nya di tempat yang kurang bersih menurut dirinya.

Tapi malam ini Vivian mendapatkan tamu yang sangat spesial, dimana tamu inilah yang sejak dulu dia tunggu - tunggu.

"Baiklah, jika seperti ini berarti tidak ada masalah lagi, Louis kau tidak lupa nomor rekening ku bukan? madam harap kau bisa transfer langsung sekaligus dua ratus juta sebelum permainan panjang mu dengan Vivian."

"Dengan senang hati madam."

Dokter Louis langsung mengeluarkannya ponsel dan melakukan pembayaran melalui ponsel untuk membayar kencan nya pada malam hari ini.

"Selesai, aku sudah mengirimkan semua yang yang madam minta."

dokter Louis mengatakan hal tersebut sambil menunjukkan bukti transfer melalui ponselnya kepada madam Lisa.

"Dim, sepertinya kita harus berpisah."

Louis mengatakan hal tersebut sambil menepuk bahu Dimas.

"Ya Louis aku mengerti, selamat bersenang-senang kawan."

Louis langsung tersenyum dengan apa yang Dimas katakan dan tanpa butuh waktu lama langsung membawa Vivian ke lantai tiga.

Sementara itu di dapur diskotik.

"Dek Diandra bagaimana pekerjaan mu?"

Sang manager masuk ke dalam dapur dan langsung menyapa Diandra yang masih sibuk untuk mencuci gelas - gelas kotor.

"Iya mas Rudi, malam ini rame sekali yah mas? gelas - gelas ini seakan - akan tidak pernah habis loh."

Rudi yang mendengarkan perkataan Diandra hanya bisa tersenyum, sejak dulu Rudi kagum kepada Diandra, kagum akan kerja kerasnya, kagum akan kedewasaan yang Diandra miliki.

"Iya dek, malam ini diskotik rame banget, jadi kamu yang kewalahan yah."

"Gapapa mas Rudi, ini kan yang namanya kerjaan, Diandra seneng melakukan ini mas."

Diandra tersenyum sambil mengatakan hal tersebut kepada Rudi, namun wajah lelah Diandra tidak dapat membuatnya berbohong di hadapan Rudi.

"Nanti pulang tak anter yah dek, mas tunggu sampai kamu selesai."

"Gak usah mas, aku bawa motor kok."

"Motornya titip aja di sini, besok baru di ambil lagi gimana?"

Sejenak kemudian Diandra langsung menghentikan aktivitas cuci gelasnya tersebut ketika mendengarkan apa yang dikatakan oleh Rudi.

"Mas Rudi tau sendiri ibuk seperti apa mas, ibuk kan tidak pernah tau jika aku bekerja disini juga, yang ibuk tau aku sedang menginap di tempat teman ku."

Seketika itu juga Rudi langsung mengingat apa yang dulu Diandra ceritakan kepadanya saat Diandra melamar pekerjaan di diskotik ini.

"Ah maafkan mas Rudi dek lupa."

"Iya mas gapapa, makasih yah mas udah baik sama Diandra."

Senyum yang tulus Diandra pancarkan ketika mengatakan hal tersebut kepada Rudi.

"Mas Rudi boleh Diandra bertanya?."

"Iya dek tentu saja boleh ada apa?"

"Memang benar yah mas kalau kita membantu membersihkan lantai tiga akan dapat uang tambahan lagi?"

"Darimana dek Diandra tau?"

"Ada teman yang bicara dengan Diandra, mas Rudi boleh Diandra ambil pekerjaan itu juga?"

Deg

Rudi langsung terdiam dengan pertanyaan yang Diandra tanyakan, selama ini Rudi memang sengaja tidak memberitahukan kepada Diandra tentang pekerjaan itu, karena Rudi melihat Diandra sudah terlalu lelah.

"Tapi dek apa kamu gak capek? itu nanti sampai pagi loh dek?"

"Enggak mas, Diandra kan masih muda, mas Rudi ayolah mas tolong Diandra."

Tatapan memelas Diandra sungguh kali ini membuat Rudi tidak kuasa untuk menolaknya.

"Ya sudah mas Rudi izinkan untuk malam ini dulu yah, nanti mas lihat dulu kamu capek atau enggak."

"Terima kasih banyak mas Rudi."

Diandra yang sebentar lagi mendapatkan tambahan uang langsung tersenyum dengan lebar.

"Ya sudah mas pulang yah dek, kamu beneran gak mau mas anter?"

"Tidak mas, terima masih."

Dengan kuat Diandra menggelengkan kepalanya untuk menolak ajakan Rudi, bagi Diandra saat ini yang dibutuhkan adalah bagaimana caranya mencari uang sebanyak - banyaknya.

Rudi pun pada akhirnya pulang dan Diandra dengan cepat menyelesaikan semua pekerjaannya di dapur.

"Baiklah semuanya sudah selesai saatnya aku naik ke lantai tiga, ayo Diandra harus semangat."

Diandra mencoba untuk memberikan semangat kepada dirinya sendiri, sambil mengambil peralatan kebersihan Diandra segera menuju ke lantai tiga.

"Astaga jadi ini lantai tiga diskotik?"

Begitu Diandra sampai di lantai tiga, Diandra seperti masuk ke dalam sebuah lorong yang berisi kamar - kamar kecil.

"Sepertinya malam ini hanya satu kamar saja yang masih ada isinya kamar dua kosong satu."

Diandra mendekati kamar paling ujung yang masih tertutup, dan tiba - tiba terdengar suara ******* panjang dari laki - laki dan juga wanita.

Jantung Diandra berdegup kencang saat suara tersebut semakin terdengar dengan sangat jelas, rupanya kamar - kamar kecil di lantai tiga tersebut tidak dilengkapi dengan alat kedap suara.

Dengan canggung pada akhirnya Diandra duduk di lantai di depan kamar tersebut.

Suara ******* demi ******* yang Diandra dengarkan membuat Diandra pada akhirnya harus menutup ke dua telinga nya.

Bu Diandra takut, bu apakah ini dunia malam yang sebenarnya, siapapun laki - laki yang berada di dalam sana pastilah dia laki - laki jahat karena berani melakukan hubungan badan bukan dengan pasangan yang sah, Diandra benci laki - laki seperti itu!

Air mata Diandra langsung mengalir ketika Diandra mengatakan hal tersebut di dalam hatinya.

Aku berjanji di dalam diriku sendiri sampai kapanpun aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada laki - laki jahat seperti itu.

Episodes
1 KENANGAN MASA LALU
2 DOKTER LOUIS
3 HARUS PERAWAN!
4 NONA MALAM BERNAMA VIVIAN
5 KAMAR 201
6 GELAR DOKTER LOUIS DAN JEJAK CINTANYA
7 LOUIS DAN DIANDRA BERTEMU
8 RINDU AYAH
9 PERJANJIAN PERTAMA DENGAN DOKTER LOUIS
10 PERTEMUAN MASA LALU
11 KABAR DUKA
12 IBU MENINGGAL
13 ALBUM KENANGAN CINTA
14 RAHASIA MASA LALU
15 PERJANJIAN KE DUA
16 ASISTEN REINO
17 KEHIDUPAN ASLI LOUIS
18 SEANDAINYA AKU PUNYA AYAH
19 LIDYA NATALIA
20 TAMU YANG SEDANG DITUNGGU
21 VIVIAN KEMBALI
22 KESEHATAN DIANDRA
23 HATI YANG TERSENTAK
24 TANGISAN TENGAH MALAM
25 CERITA PILU LYDIA
26 KEBODOHAN LOUIS
27 MEMILIKI RASA SYUKUR
28 PENGHARAPAN PALSU
29 BEBAN LYDIA
30 ULANG TAHUN
31 DIA TIDAK PULANG
32 AKU BUKAN SPESIAL
33 ADA APA DENGAN DIANDRA
34 LUKA YANG TERBUKA
35 RAHASIA HATI TERBONGKAR
36 DIA MIRIP DENGAN KU
37 MELEPASKAN RASA YANG TERTINGGAL
38 PESAN LOUIS
39 MAKANAN INI TIDAK ENAK
40 AKU TIDAK PERAWAN
41 RENCANA KEJUTAN DIANDRA
42 KEPERCAYAAN DIRI DIANDRA
43 MAKAN SIANG YANG TERTOLAK
44 UMPATAN LOUIS
45 DIANDRA BELAJAR SATU HAL
46 PERKATAAN TAJAM LOUIS
47 AKU TIDAK KUAT LAGI
48 BERPAMITAN
49 AKU BETUL - BETUL PERGI
50 AKU BELUM MAKAN
51 CURAHAN HATI DIANDRA
52 AKAR MASALAH
53 SAHABAT BAIK
54 JAM BANGUN LOUIS KACAU
55 BERTEMU KAKEK KEMBALI
56 PERTANYAAN KAKEK SURJONO
57 AYAM BAKAR SEBRANG KANTOR
58 DIMANA DIANDRA?
59 KEBANGKITAN DIANDRA
60 LOUIS PINGSAN
61 TERJEBAK
62 DASAR BODOH
63 RUMAH YANG DINGIN
64 VIDEO PORNO
65 DIANDRA TAU
66 RAPAT YANG MENDADAK
67 KEPUTUSAN AKHIR LYDIA
68 DAMPAK BESAR PERTAMA
69 JANGAN PAKSAKAN CINTA
70 TERSEBUT NAMANYA
71 RENCANA IBU SEKAR
72 CERITA MASA LALU LOUIS
73 KEKUATAN ORANG TUA
74 PERNAH DISAKITI?
75 JAGA HATI MU
76 PESANAN KOPI
77 INVESTIGASI PRIBADI
78 SULIT UNTUK MENGHINDARI
79 MALIOBORO
80 ANTARKAN DIA PULANG
81 DENGAR KAN AKU MAS
82 MALAM YANG ANEH
83 UNGKAPAN DIANDRA
84 LOUIS YANG HERAN
85 AKHIR MALAM INI
86 PAGI INI DI CAFE
87 MENJAGA JARAK
88 RENCANA DI SEBUAH KERTAS
89 IKUT AKU PULANG
90 IKUT KE PANTAI
91 PANTAI PARANGTRITIS
92 BELAJAR BERSYUKUR
93 TUJUAN UTAMA LOUIS
94 APAKAH KAU MALU?
95 PRIA BERBAJU KUNING
96 HATI - HATI MAS
97 KAU DI PECAT
98 MERRY MURKA
99 KEHILANGAN SAHABAT
100 GELATO Yogyakarta
101 LOUIS MENGAJAKNYA BERPIKIR
102 MINTA IZIN
103 TELEPON MISTERIUS
104 MAKAN KEPITING
105 LEPASKAN!
106 JANGAN PERLAKUKAN HAL ITU
107 PERASAAN TERTINGGAL
108 TERUNGKAP
109 KEJAHATAN FRANS
110 HARUS SEGERA PERGI
111 DIANDRA TERLUKA
112 MASA PENANTIAN PANJANG
113 NONA DIANDRA TAMAT
114 NOVEL BARU
115 LANJUTAN NONA DIANDRA
Episodes

Updated 115 Episodes

1
KENANGAN MASA LALU
2
DOKTER LOUIS
3
HARUS PERAWAN!
4
NONA MALAM BERNAMA VIVIAN
5
KAMAR 201
6
GELAR DOKTER LOUIS DAN JEJAK CINTANYA
7
LOUIS DAN DIANDRA BERTEMU
8
RINDU AYAH
9
PERJANJIAN PERTAMA DENGAN DOKTER LOUIS
10
PERTEMUAN MASA LALU
11
KABAR DUKA
12
IBU MENINGGAL
13
ALBUM KENANGAN CINTA
14
RAHASIA MASA LALU
15
PERJANJIAN KE DUA
16
ASISTEN REINO
17
KEHIDUPAN ASLI LOUIS
18
SEANDAINYA AKU PUNYA AYAH
19
LIDYA NATALIA
20
TAMU YANG SEDANG DITUNGGU
21
VIVIAN KEMBALI
22
KESEHATAN DIANDRA
23
HATI YANG TERSENTAK
24
TANGISAN TENGAH MALAM
25
CERITA PILU LYDIA
26
KEBODOHAN LOUIS
27
MEMILIKI RASA SYUKUR
28
PENGHARAPAN PALSU
29
BEBAN LYDIA
30
ULANG TAHUN
31
DIA TIDAK PULANG
32
AKU BUKAN SPESIAL
33
ADA APA DENGAN DIANDRA
34
LUKA YANG TERBUKA
35
RAHASIA HATI TERBONGKAR
36
DIA MIRIP DENGAN KU
37
MELEPASKAN RASA YANG TERTINGGAL
38
PESAN LOUIS
39
MAKANAN INI TIDAK ENAK
40
AKU TIDAK PERAWAN
41
RENCANA KEJUTAN DIANDRA
42
KEPERCAYAAN DIRI DIANDRA
43
MAKAN SIANG YANG TERTOLAK
44
UMPATAN LOUIS
45
DIANDRA BELAJAR SATU HAL
46
PERKATAAN TAJAM LOUIS
47
AKU TIDAK KUAT LAGI
48
BERPAMITAN
49
AKU BETUL - BETUL PERGI
50
AKU BELUM MAKAN
51
CURAHAN HATI DIANDRA
52
AKAR MASALAH
53
SAHABAT BAIK
54
JAM BANGUN LOUIS KACAU
55
BERTEMU KAKEK KEMBALI
56
PERTANYAAN KAKEK SURJONO
57
AYAM BAKAR SEBRANG KANTOR
58
DIMANA DIANDRA?
59
KEBANGKITAN DIANDRA
60
LOUIS PINGSAN
61
TERJEBAK
62
DASAR BODOH
63
RUMAH YANG DINGIN
64
VIDEO PORNO
65
DIANDRA TAU
66
RAPAT YANG MENDADAK
67
KEPUTUSAN AKHIR LYDIA
68
DAMPAK BESAR PERTAMA
69
JANGAN PAKSAKAN CINTA
70
TERSEBUT NAMANYA
71
RENCANA IBU SEKAR
72
CERITA MASA LALU LOUIS
73
KEKUATAN ORANG TUA
74
PERNAH DISAKITI?
75
JAGA HATI MU
76
PESANAN KOPI
77
INVESTIGASI PRIBADI
78
SULIT UNTUK MENGHINDARI
79
MALIOBORO
80
ANTARKAN DIA PULANG
81
DENGAR KAN AKU MAS
82
MALAM YANG ANEH
83
UNGKAPAN DIANDRA
84
LOUIS YANG HERAN
85
AKHIR MALAM INI
86
PAGI INI DI CAFE
87
MENJAGA JARAK
88
RENCANA DI SEBUAH KERTAS
89
IKUT AKU PULANG
90
IKUT KE PANTAI
91
PANTAI PARANGTRITIS
92
BELAJAR BERSYUKUR
93
TUJUAN UTAMA LOUIS
94
APAKAH KAU MALU?
95
PRIA BERBAJU KUNING
96
HATI - HATI MAS
97
KAU DI PECAT
98
MERRY MURKA
99
KEHILANGAN SAHABAT
100
GELATO Yogyakarta
101
LOUIS MENGAJAKNYA BERPIKIR
102
MINTA IZIN
103
TELEPON MISTERIUS
104
MAKAN KEPITING
105
LEPASKAN!
106
JANGAN PERLAKUKAN HAL ITU
107
PERASAAN TERTINGGAL
108
TERUNGKAP
109
KEJAHATAN FRANS
110
HARUS SEGERA PERGI
111
DIANDRA TERLUKA
112
MASA PENANTIAN PANJANG
113
NONA DIANDRA TAMAT
114
NOVEL BARU
115
LANJUTAN NONA DIANDRA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!