Hirup pikuk dunia malam mulai terlihat oleh ke dua mata Diandra ketika malam ini Diandra pada akhirnya telah sampai di salah satu diskotik terbesar di kota Jogyakarta.
"Mas Rudi, maaf aku terlambat."
Dan seperti biasa Diandra mengatakan hal tersebut kepada mas Rudi manager di tempat tersebut dengan nafas yang masih tersengal.
Dua pekerjaan yang dilakukan Diandra setiap hari membuatnya harus pintar untuk mengatur waktu.
"Ya, ya, mas Rudi tau Diandra, kamu kan tidak bekerja pada satu tempat saja."
"Maaf ya mas."
"Ya sudah, cepet sana menuju dapur sudah banyak cucian piring yang sudah menunggu mu."
"Ya mas Rudi."
Dengan cepat Diandra langsung menuju dapur yang sudah penuh dengan cucian piring dan gelas yang harus segera Diandra kerjakan.
Sementara itu, di luar diskotik, ada satu mobil mewah berhenti, dan keluar satu laki - laki bermata Elang dan sangat tampan.
"Pak, tinggalkan aku disini saja, pak Yono langsung pulang saja ke rumah."
"Tapi dokter, nanti ndoro putri bisa marah dengan saya."
Terdengar nada yang ketakutan dari salah satu pelayan setia di kediaman dokter Louis.
"Nanti jika ibu marah, biar aku yang bertanggung jawab pak."
Dokter Louis mengatakan hal tersebut sambil mendekatkan kepalanya ke arah kaca mobil.
"Tapi dokter saya takut ndoro putri marah, saya tunggu saja dokter disini yah."
Dokter Louis yang mengerti akan tabiat ibu kandungnya mencoba untuk memahami ketakutan yang saat ini sedang dirasakan oleh pak Yono.
"Begini saja pak, bapak bisa alasan jika malam ini bapak pulang ke rumah, karena bapak kangen keluarga, ini bapak tidak berbohong, karena malam ini aku yang meminta pak Yono untuk pulang ke rumah."
Pak Yono yang sepertinya mulai mendapatkan solusi dari dokter Louis kini hanya terdiam.
"Pak, pak Yono Halo."
Dokter Louis mencoba untuk menyadarkan pak Yono yang tiba - tiba saja melamun.
"Eh maafkan saya dokter, baiklah jika memang ceritanya seperti itu, yang penting saya tidak berbohong terhadap ndoro putri, soalnya kan dokter Louis baru saja tiba dari Jepang, baru istirahat sebentar lalu langsung kemari pasti ndoro putri akan marah jika mengetahui hal ini."
Dokter Louis langsung tersenyum dengan perkataan yang dikatakan oleh pak Yono.
"Aku paham pak, tapi aku anaknya, jadi aku bisa menghadapi ibuku dengan baik."
"Baiklah dokter, saya pamit pulang dulu."
"Hati - hati pak, salam buat ibu dan juga dek Sharon."
"Njeh dokter"
Setelah mengatakan hal tersebut pak Yono kembali mengemudikan mobilnya untuk menuju ke arah jalan raya.
Keluarga pak Yono yang berada di daerah Prambanan tidak jauh dari Jogja kota membuatnya bisa pulang setiap saat.
Dengan langkah tersenyum dokter Louis masuk ke dalam diskotik tersebut, satu tempat yang menjadi tempat paling favorite ketika dirinya kembali ke Jogyakarta, dan tempat ini lah yang membuatnya tetap betah di kota kecil tersebut.
"Weh ada Louis."
Satu laki - laki tampan segera menghampiri dokter Louis begitu mengetahui kedatangan nya.
"Dimas, apa kabar kau."
Dokter Louis langsung menyambut sapaan laki - laki tampan yang bernama Dimas tersebut dengan pelukan persahabatan.
"Kabar ku tentunya baik, kukira kau tidak akan kembali ke kota ini Louis."
Senyum lebar terlihat dari wajah Dimas, sahabat dokter Louis dari masa sekolah.
"Ya kau benar, sebenarnya aku sudah muak dengan kota kecil ini Dim, jika perlu aku sudah tidak ingin untuk kembali ke Indonesia."
"Lalu kenapa kau kembali?"
"Biasa, Daddy dan ibu yang merengek untuk meminta aku kembali."
Seketika itu juga Dimas langsung tertawa dengan nyaring mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh dokter Louis sahabat nya tersebut.
"Kau sama sekali tidak berubah Louis, meskipun kehidupan malam mu mengerikan tapi tetap kau adalah anak mami."
Louis yang mendengarkan perkataan Dimas langsung memukul pundak Dimas dengan kencang.
"Sudah tidak usah banyak bicara kau Dim, bagaimana dengan malam ini, apakah ada wanita yang bisa aku tiduri?"
"Banyak Louis, koleksi madam Lisa banyak yang baru."
"Kalau begitu tunggu apa lagi Dim ayo kita ke madam Lisa."
Ke dua laki - laki tampan tersebut saling tersenyum dan langsung melangkahkan kaki menuju ke tempat madam Lisa.
Louis sangat terkenal di tempat hiburan malam tersebut sebagai lelaki pencinta wanita yang sering tidur dengan para nona malam milik madam Lisa.
"Malam madam Lisa."
Dokter Louis menyapa satu wanita cantik dengan dandanan tebal dan pakaian minim.
"Astaga anak ku Louis, kapan kau kembali ke Indonesia nak."
Dengan centil madam Lisa langsung datang menghampiri dokter Louis dan memeluk sambil mencium ke dua pipi Louis.
"Hari ini madam."
"Hari ini? jadi rupanya kau sudah tidak sabar untuk merasakan kehangatan koleksi - koleksi madam yang terbaru?"
"Tentu saja madam, dan seperti biasa aku akan membayar tiga kali lipat dari harga bisa jika wanita itu bisa membuat aku bertekuk lutut di atas ranjang."
Bisikan dokter Louis ke telinga madam Lisa membuat ke dua matanya langsung berbinar, tak dapat di pungkiri bagi madam Lisa uang adalah hal yang paling utama.
"Aku yakin malam ini kau akan membayar ku tiga kali lipat karena wanita ini luar biasa."
Madam Lisa membalas bisikan dokter Louis dengan mengatakan hal tersebut sambil mencium pipi dokter Louis.
"Pengawal panggil Vivian!"
"Baik madam."
Tak butuh waktu lama, pada akhirnya para pengawal datang kembali dengan membawa wanita seksi dengan kulit putih mulus, dan wajah oriental.
"Louis kenalkan ini Vivian dia adalah primadona di tempat madam, tidak semua laki - laki bisa untuk membawa nya pulang, sebulan Vivian hanya melayani dua tamu saja, karena madam betul - betul menjaganya, apakah kau siap dengan harga yang akan madam ajukan kepada mu jika kau mau membawa nya pulang?"
Louis terdiam, ke dua matanya mulai menjelajahi lekuk tubuh wanita yang saat ini berada di depan matanya, wanita dengan fisik yang sempurna, wanita yang cantik parasnya dan wanita muda yang sungguh elok rupanya.
"Berapa harga yang madam ajukan kepada ku?"
" Dua ratus juta untuk long time."
Dengan cepat madam Lisa membisikkan ke telinga dokter Louis nominal yang tidak sedikit.
"Baiklah, uang dengan jumlah itu tidak ada artinya bagiku jika wanita yang di depan ku ini bisa memberikan aku kepuasaan."
Tatapan tajam dokter Louis kini berpindah kepada wanita muda yang sejak saat tadi memang sudah menatapnya dengan penuh pesona.
"Madam jamin kau akan kembali mencari Vivian karena pelayanan nya di atas ranjang tidak akan pernah di ragukan lagi."
"Baiklah, aku percaya kepada mu madam, namun kali ini aku memiliki satu persyaratan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ririn Yulia
update terbaru LG kk
2022-05-20
0