Setelah memperbaiki lapisan pelindung yang mulai menipis, Anggela segera merebahkan tubuhnya diatas ranjang sambil menyusui Isabella yang terlihat mulai lapar.
Karena serentetan kejadian tak terduga dan banyaknya tenaga yang mereka keluarkan malam ini membuat Anggela dengan cepat terlelap setelah menyusui sang putri.
Sementara Athur sebagai seorang vampir yang tidak pernah tidur, dia hanya merebahkan dirinya disamping Isabella sambil mengusap lembut pipi gembul bayi perempuan itu dan memandang penuh cinta kearah sang istri yang sudah terlelap.
Setelah cukup lama memandang wajah cantik sang istri, Athur beralih kearah wajah munggil Isabella yang terlihat sangat nyaman tidur dalam dekapan sang mama.
Athur sangat bersyukur karena putri kecilnya itu sama sekali tidak rewel dan terlihat sangat nyaman dengan kondisinya sekarang.
Bayi perempuan itu hanya menangis saat dia baru saja dilahirkan. Selanjutnya dia hanya diam sambil sesekali menggeliat manja.
Cukup lama Athur menatap lembut sang putri dengan pikiran tak menentu. Dia sama sekali tak menduga jika sang putri yang baru saja dilahirkan istrinya itu adalah seorang gadis yang ditakdirkan untuk menjadi kunci perdamaian dunia.
Memikirkan jika sang putri nantinya akan menjadi incaran semua pihak membuat Athur menghembuskan nafas dengan kasar berkali – kali.
Penyegelan adalah langkah pertama yang bisa Athur dan Anggela lakukan untuk putri tercinta mereka saat ini hingga Isabella siap dan bisa menggunakan kekuatannya maka segel tersebut akan Athur dan istrinya buka.
Cukup lama Athur berpikir jika penyegelan ini bukanlah cara yang aman untuk menghilangkan jejak sang putri sebagai gadis berdarah suci.
Dia juga masih harus menyamarkan aroma tubuhnya, terutama darahnya yang menguar kuat hingga membuat siapa saja pasti akan langsung menyadari keberadaannya.
Meski sang istri dapat menyamarkan bau tersebut dengan ramuan yang dibuatnya, namun Athur masih merasa cara tersebut tidaklah efektif jika dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
Athur yang gelisah kemudian terlihat berjalan mondar – mandir dengan dahi berkerut cukup dalam. Dia berpikir keras mencari cara yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan ini.
Waktu melihat bola cahaya yang ditinggalkan sang istri di hutan tempat mereka camping, banyak pihak yang sudah bergerak untuk melacak keberadaan anak dan istrinya berbekal darah sehabis persalinan yang tidak sempat dibersihkannya dan beberapa barang pribadi mereka yang tertinggal disana.
Saat sedang berpikir keras, tanpa sadar kedua mata Athur melihat sebuah buku berjudul “ JIWA DAN ROH” yang terlihat sangat kusam menandakan jika buku tersebut berusia puluhan tahun.
Dengan sangat hati – hati Athur mengambil buku tersebut dan mulai membuka halamannya secara perlahan agar tidak rusak.
Sudah lebih dari sepuluh lembar halaman dia buka, namun Athur sama sekali tidak mendapati tulisan apapun disana.
“ *Apa aku harus menggunakan mantra untuk membukanya*?...”, batin Athur penuh tanya.
Diapun kemudian mencoba beberapa mantra yang sering istrinya ucapkan jika menghadapi situasi yang sedang menimpanya.
Sudah puluhan mantra dia rapalkan, namun tak satupun yang berhasil membuat Athur sedikit fustasi. Diapun kemudian berusaha menggali ingatan dalam memorinya mantra apa lagi yang masih belum dia coba ucapkan.
“ Aparecium….”, ucap Athur penuh harap.
Tiba – tiba tinta dalam buku tersebut perlahan mulai terlihat, semakin lama semakin jelas. Untungnya Athur adalah vampir yang cerdas dan menguasai berbagai macam bahasa didunia.
Sehingga bahasa yunani kuno yang digunakan dalam buku tersebut dapat dengan mudah dia terjemahkan artinya dan terus mencari sesuatu yang mungkin bisa membantu menyelesaikan permasalahannya saat ini.
Kedua mata Arhur membulat sempurna waktu melihat judul bab tentang pemecahan jiwa. Diapun segera membaca bab terebut dengan seksama.
“ Meski resikonya cukup tinggi, tapi cara inilah yang paling aman untuk menyamarkan keberadaan Isabella saat ini…”, gumannya sambil terus membaca tiap kata yang ada dalam bab tersebut dengan cermat.
Athur tidak mau salah informasi yang nantinya akan berakibat fatal buat putri tercintanya. Setelah selesai membaca semuanya, Athur berniat akan membiacarakan dengan sang istri mengenai hal ini.
Bagaimanapun juga hanya istrinyalah yang bisa melakukan semua itu, mengingat jika Anggela adalah seorang witch.
Keesokan harinya, begitu istrinya sudah membuka mata dan menghabiskan sarapannya serta selesai menyusui Isabella, Athur segera mendekatinya.
Anggela yang sudah curiga dengan gerak – gerik Athur sejak dia bangun tadi langsung memberondonginya dengan berbagai macam pertanyaan.
Tanpa menunda waktu lagi, Athur segera mengemukakan idenya untuk melakukan pemecahan jiwa pada Isabella.
Anggela sangat terkejut dengan ide gila sang suami. Sambil melotot dia menolak dengan sangat keras pemikiran Athur yang bisa membahayakan nyawa putri tercintanya itu.
“ Sayang…ini hanya cara satu – satunya yang bisa kita tempuh saat ini…”, ucap Athur dengan wajah penuh permohonan.
“ Apa kamu sudah gila !!!...Isabella baru berumur sehari !!!...pemecahan jiwa itu berisiko sangat tinggi !!!...jika mau melakukannyapun kita harus menunggu dia berumur dua tahun dulu, itupun masih berisiko dia kehilangan nyawanya jika tak mampu menahan prosesnya…”, ucap Anggela penuh amarah.
“ Dua tahun ?...kita tidak mempunyai waktu sebanyak itu sayang….semua ini juga demi Isabella…”, ucap Athur masih berusaha untuk membujuk sang istri.
“ Tidak !!! sebaiknya kita cari cara lainnya…”, ucap Anggela tetap gigih dengan keputusannya.
Setelah mendengar semuanya, Athur akhirnya menerima penolakan sang istri terhadap idenya setelah mendengar bahwa dampak yang ditimbulkan dalam proses pemecahan jiwa tersebut ternyata lebih buruk dari semua yang tertulis dalam buku.
Untuk sementara Anggela akan menggunakan ramuan penyamar aroma tubuh, terutama darah Isabella yang aromanya cukup kuat itu.
Beberapa hari kedepan, setelah kondisi diluar sedikit aman Anggela berencana untuk membawa sang putri bertemu dengan neneknya di kerajaan Equesria.
Anggela sangat yakin jika ibundanya pasti memiliki solusi yang cukup bagus untuk mengatasi permasalahannya saat ini.
Pada saat Anggela dan Athur berusaha untuk menyamarkan keberadaan sang putri, semua orang yang sedang mencari jejak bayi berdarah suci tersebut terlihat mulai kehilangan arah.
Aroma darah yang berhasil mereka dapatkan untuk mengikuti jejak Isabella dan Anggela tiba – tiba menghilang, seperti menguap begitu saja diudara.
Mereka sangat yakin jika keluarga yang sedang mereka cari sedang bersembunyi disuatu tempat yang tidak bisa terlacak oleh indera mereka.
Namun mereka memiliki keyakinan jika seseorang yang sedang mereka cari itu tidak akan terus berada dalam tempat persembunyiannya, mengingat bayi memerlukan asupan gizi dan multivitamin yang cukup.
Mereka juga harus membawa bayi tersebut kerumah sakit atau dokter anak terdekat untuk mendapatkan beberapa suntikan vaksinasi kekebalan tubuh.
Namun satu hal yang tidak mereka semua sadari, meski Isabella lahir sebagai manusia biasa dan kekuatan dalam tubuhnya telah tersegel, darah special yang mengalir dalam tubuhnya secara tidak langsung sudah menyediakan antibiotik yang membuat tubuhnya kebal terhadap virus dan bakteri apapun semenjak bayi tersebut dilahirkan kedunia.
Bayi itu tidak memerlukan obat, justru dirinya bisa menjadi obat bagi orang lain jika bisa mengambil darah dari dalam tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Okta Via
seru Thor ceritanya...semakin dibaca. semakin penasaran.
2023-02-14
0