Bab 9 Hasutan

Hembusan angin menyapa lembut wajah Amel diiringi gerai rambutnya yang sesekali menutupi wajahnya. Meski dingin mendera, ada rasa hangat menyelimuti raganya karena pria yang sangat dicintainya tengah memeluknya erat.

"Makasih banyak ya, Sayang, akhirnya kamu bisa meluangkan waktumu untuk membawaku berlibur di tempat ini," ucap Amel sambil memegang tangan Andra agar lebih erat memeluknya. senyum bahagia terus terbias di wajah cantiknya.

"Aku juga senang sekali kita bisa menikmati liburan lagi seperti ini, Sayang," sahut Andra sambil membelai rambut istrinya.

Matahari sudah terbenam, tetapi Andra dan Amel masih betah duduk di pinggir Pantai Mandalika dan menikmati suara deburan ombak yang bergulung pelan menghempas pasir putih di hadapannya.

"Aku sudah dapat dua tiket nonton MotoGP, Sayang. Besok kita akan sama-sama nonton event MotoGP pertama disini," girang Andra menerangkan tujuan utamanya bersedia berlibur ke Lombok bersama istrinya.

"Hmm, sebenarnya aku nggak terlalu excited sih buat nonton balapan gitu, tapi karena kamu suka ya aku ngikut aja," balas Amel berceloteh. Meski dia tidak terlalu tertarik menonton acara balapan motor bergengsi itu, akan tetapi demi menyenangkan hati suaminya dia tetap harus ikut menemaninya.

Keduanya tetap asyik duduk di atas pasir dan menikmati hembusan angin pantai yang semakin dingin menusuk hingga ke pori-pori kulit.

"Sayang, kita cari makan yuk! Aku lapar," bisik Andra seraya melepaskan pelukannya.

"Kita cari makan dimana, Sayang?" tanya Amel seraya menyentuh perutnya. Saking asyiknya menikmati keindahan pantai dan suasana tenang di sana, membuat dia lupa kalau sedari tadi dia juga merasa lapar.

"Di sekitar sini kan banyak cafe dan restaurant. Nanti kamu bisa pilih sendiri mau makan apa."

"Aku lagi pengen Indonesian food, Sayang. Ada nggak resto yang enak di sekitar sini?"

"Hmm ..., dekat Pantai Tanjung Aan sana, ada satu restaurant baru yang cukup ramai, Sayang. Bagaimana kalau kita coba makanan di sana?" ajak Andra sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Aku ngikut kamu aja deh, Sayang." Amel menggandeng tangan Andra dan mengikuti saja kemana Andra akan membawanya karena dia percaya kalau suaminya lebih mengenal tempat itu dari pada dirinya.

Mobil yang mereka tumpangi meluncur meninggalkan Pantai Mandalika dan menuju ke sebuah restaurant baru yang cukup ramai dan terkenal di Kawasan Pantai Tanjung Aan.

Tiba disana mereka langsung mencari tempat duduk dan memesan makanan.

"Mau pesan apa, Sayang?" tanya Amel sambil memilih makanan dari daftar menu yang baru saja disodorkan oleh pelayan di sana.

"Aku ngikut kamu saja, Sayang."

"Seafood mau, nggak?"

"Apa aja, yang enak menurut kamu aku ngikut aja, kecuali kepiting," sahut Andra singkat.

"Iya, iya aku tahu kok kamu nggak akan mau makan kepiting," kekeh Amel dan hanya tersenyum tipis saat mendengar Andra mengatakan tidak mau makan kepiting. Selintas dia ingat kalau Andra alergi dengan salah satu jenis seafood itu.

Tidak lama menunggu, pesanan makanan mereka kini sudah tersaji di meja. Keduanya asyik menikmati makan malamnya tanpa banyak berbicara. Sesekali mereka saling menyuapi dan terlihat sangat mesra. Meski suasana disana cukup ramai, keduanya tidak segan menunjukkan kemesraan mereka.

Dari salah satu sudut di restaurant itu, tanpa mereka sadari sepasang mata tengah mengawasi mereka dengan tatapan penuh dendam. Pramana, tersenyum kecut melihat kemesraan yang ditunjukkan oleh Andra dan Amel saat itu.

"Rupanya mereka sedang berlibur disini!" decaknya bernada kebencian.

Restaurant itu tidak lain adalah restaurant yang baru saja dia rintis. Semenjak terjadi perselisihan antara dia dengan papanya, Pramana memilih menjalankan sebuah usaha restoran dan tinggal di Lombok. Dia pulang ke ibukota hanya sesekali saja untuk menemui mamanya.

Sebelumnya, Pramana adalah seorang arsitek. Akan tetapi, karena gagal memenuhi tanggung jawabnya untuk mengelola perusahaan papanya, menjadi pemicu perselisihan antara dia dan papanya yaitu Rizal Nugroho, yang juga merupakan seorang presdir perusahaan kontraktor ternama di Jakarta bernama Pilar Jaya Anugerah (PJA).

Diceritakan sebelumnya bahwa dalam sebuah tender proyek pemerintah, PJA berhasil dikalahkan oleh Prima Go Constructions yang pada saat presentasi diwakili oleh Andra. Semenjak itulah, kebencian tertanam di hati Pramana terhadap Andra. Dia tahu setelah Andra menikah dengan Amel, maka otomatis Prima Go Construction juga akan jatuh ke tangan Andra sebagai satu-satunya menantu Firmanto. Dari sana lah muncul niatnya menghancurkan Prima Go Constructions agar tidak lagi menjadi saingan bagi PJA yang akan diwariskan Rizal kepadanya.

"Aku akan beritahu Vilda. Kalau dia melihat semua ini, pastinya dia akan semakin membenci Amel. Dengan begitu, aku akan lebih mudah menghancurkan Andra," gumam Pramana tersenyum licik.

Perlahan Pramana meraih ponsel dari dalam sakunya. Diam-diam dia mengambil foto Andra dan Amel yang terlihat begitu mesra di hadapannya. Melalui sebuah aplikasi pesan singkat, Pramana mengirim foto-foto itu ke ponsel Vilda. Senyum licik terus terkembang di bibirnya. Dengan foto-foto itu dia akan lebih mudah menghasut Vilda sehingga rencana pembalasan dendamnya bisa berjalan lancar.

************************

Dear Readers,

Karena ini cerita sequel, jadi visual tokohnya masih tetap sama ya..

Kalau ada yang belum pernah lihat atau mungkin lupa, berikut aku lampirin lagi deh...

JOVANDRA MAHESA HADIWGUNA

AMELIA PARAMITA FIRMANTO

______________

Sambil menunggu up episode baru, yuk mampir di karya kakak senior aku Weny Hida. Sebuah novel yang sangat bagus kaya akan konflik yang membuat baper.

Terpopuler

Comments

Uesman Uesiel

Uesman Uesiel

lanjut kak..😍😍😍

2022-06-06

2

Nurmali Pilliang

Nurmali Pilliang

lanjuuut

2022-06-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Berawal Dari Sebuah Kesalahan
2 Bab 2 Merasa Berdosa
3 Bab 3 Resign
4 Bab 4 Pengakuan
5 Bab 5 Rencana Jahat
6 Bab 6 Skenario Licik
7 Bab 7 Rencana Liburan
8 Bab 8 Rasa Cemburu Vilda
9 Bab 9 Hasutan
10 Bab 10 Masih Negatif
11 Bab 11 Mulai Ada Rasa Curiga
12 Bab 12 Curhat Dan Nasehat
13 Bab 13 Celaka Tiga Belas
14 Bab 14 Pengakuan Palsu
15 Bab 15 Aku Seorang Pengecut
16 Bab 16 Night Club
17 Bab 17 Hanya Setengah Sadar
18 Bab 18 Kegelisahan Amel
19 Bab 19 Prasangka Buruk
20 Bab 20 Semakin Curiga
21 Bab 21 Kebenaran Yang Menyakitkan
22 Bab 22 Jangan Tinggalkan Aku
23 Bab 23 Menuntut Hak
24 Bab 24 Dendam
25 Bab 25 Masih Dirahasiakan
26 Bab 26 Amel Jangan Lemah
27 Bab 27 Tanggung Jawab
28 Bab 28 Tuntutan Vilda
29 Bab 29 Keputusan Andra
30 Bab 30 Berbalik Curiga
31 Bab 31 Kemarahan Firman
32 Bab 32 Semakin Curiga
33 Bab 33 Kemenangan PJA
34 Bab 34 Ancaman Julia
35 Bab 35 Kecurigaan Julia
36 Bab 36 Bertemu
37 Bab 37 Pertemuan Tak Disangka
38 Bab 38 Sepenggal Kisah Lama
39 Bab 39 Tetap Merahasiakan
40 Bab 40 Caci Maki
41 Bab 41 Mencari Petunjuk
42 Bab 42 Hubungan Gelap
43 Bab 43 Mengetahui Kebenaran
44 Bab 44 Penangkapan Berencana
45 Bab 45 Meloloskan Diri
46 Bab 46 Akhirnya Ketahuan
47 Bab 47 Dibawa Kabur
48 Bab 48 Tiba Terlambat
49 Bab 49 Mencari
50 Bab 50 Dia Pelakunya
51 Bab 51 Menemukan Jejak
52 Bab 52 Lolos Dari Pengejaran
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1 Berawal Dari Sebuah Kesalahan
2
Bab 2 Merasa Berdosa
3
Bab 3 Resign
4
Bab 4 Pengakuan
5
Bab 5 Rencana Jahat
6
Bab 6 Skenario Licik
7
Bab 7 Rencana Liburan
8
Bab 8 Rasa Cemburu Vilda
9
Bab 9 Hasutan
10
Bab 10 Masih Negatif
11
Bab 11 Mulai Ada Rasa Curiga
12
Bab 12 Curhat Dan Nasehat
13
Bab 13 Celaka Tiga Belas
14
Bab 14 Pengakuan Palsu
15
Bab 15 Aku Seorang Pengecut
16
Bab 16 Night Club
17
Bab 17 Hanya Setengah Sadar
18
Bab 18 Kegelisahan Amel
19
Bab 19 Prasangka Buruk
20
Bab 20 Semakin Curiga
21
Bab 21 Kebenaran Yang Menyakitkan
22
Bab 22 Jangan Tinggalkan Aku
23
Bab 23 Menuntut Hak
24
Bab 24 Dendam
25
Bab 25 Masih Dirahasiakan
26
Bab 26 Amel Jangan Lemah
27
Bab 27 Tanggung Jawab
28
Bab 28 Tuntutan Vilda
29
Bab 29 Keputusan Andra
30
Bab 30 Berbalik Curiga
31
Bab 31 Kemarahan Firman
32
Bab 32 Semakin Curiga
33
Bab 33 Kemenangan PJA
34
Bab 34 Ancaman Julia
35
Bab 35 Kecurigaan Julia
36
Bab 36 Bertemu
37
Bab 37 Pertemuan Tak Disangka
38
Bab 38 Sepenggal Kisah Lama
39
Bab 39 Tetap Merahasiakan
40
Bab 40 Caci Maki
41
Bab 41 Mencari Petunjuk
42
Bab 42 Hubungan Gelap
43
Bab 43 Mengetahui Kebenaran
44
Bab 44 Penangkapan Berencana
45
Bab 45 Meloloskan Diri
46
Bab 46 Akhirnya Ketahuan
47
Bab 47 Dibawa Kabur
48
Bab 48 Tiba Terlambat
49
Bab 49 Mencari
50
Bab 50 Dia Pelakunya
51
Bab 51 Menemukan Jejak
52
Bab 52 Lolos Dari Pengejaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!