Satu bulan berlalu, Ana mulai bisa mengerjakan pekerjaan nya tanpa bantuan Dave.
Kini Ana terlihat lebih mandiri, tak banyak bertanya atau pun berbicara namun lebih banyak mengerjakan nya sendiri.
Meski begitu, acap kali Ana melakukan kesalahan, dan itu semakin membuat Dave pusing karena harus mengerjakan ulang dan juga mengajari murid super pintar nya ini.
Seperti pagi ini, ruangan Dave sudah di buat gaduh karena Dave banyak menerima laporan, banyak data-data yang tidak sinkron. Dan tersangka utama nya adalah Ana.
"Astaga ... Ana..! Kau membuat kepala pusing!" Dave kali ini benar-benar sangat kesal pada Ana. Ia tak tahu harus mengajari nya dengan cara apalagi agar otak Ana bisa menyerap semua yang di ajarkan nya.
"Sebenarnya kau mengerti tidak saat aku menjelaskan?!" Dave mulai meninggikan suaranya karena ia sangat geram melihat Ana yang terus melakukan kesalahan.
"Menger_"
"Kau selalu bilang mengerti!! tapi selalu melakukan kesalahan lagi, lagi dan lagi!!!" Bentak Dave memotong pembicaraan Ana. Mata tajam nya menatap nyalang gadis yang sedang menunduk di depan nya.
Ana benar-benar ketakutan kali ini, tubuh nya bergetar mendengar bentakan Dave. Ia tidak pernah melihat Dave yang se marah ini pada siapapun, bahkan nada suara nya sangat tinggi.
Tanpa terasa ia meneteskan air mata, ia sangat takut di bentak seperti itu. Karena sebelum nya ia belum pernah mendapatkan bentakan, bahkan orang tua Ana tak pernah sekalipun membentak anak nya meski Ana sering melakukan kesalahan besar.
"Maaf, Aku akan memperbaiki nya lagi." Kata Ana dengan suara tercekat.
Ia harus bisa mengendalikan hati nya agar tak mudah terbawa suasana dan akhirnya menangis.
Ana menghirup udara dalam-dalam kemudian menghembuskan nya pelan-pelan agar tidak kembali mengeluarkan air mata. Ia tak ingin menangis di depan Dave, karena pasti nya Dave akan semakin tidak menyukai nya.
"Kau ingin semakin merusak nya dengan dalih memperbaiki nya lagi?!" Dave menatap sinis Ana. "Dasar gadis boddoh!!" Tambah nya.
Hati Ana sangat terluka mendengar makian yang keluar dari laki-laki yang sangat di cintai nya. Jika memang Dave tidak sanggup maka tidak sepatutnya pula memaki dan membentak orang se kasar ini.
Air mata nya sudah tak sanggup di bendung lagi. Ia menangis tanpa mengeluarkan suara. "Cukup, Dave. Jika memang kau tidak sanggup mengajari ku. Maka cukup kau kembalikan aku pada daddy. Kau tak perlu menyakiti ku se dalam ini." Ana mengusap wajah nya kasar, berusaha untuk menatap Dave.
Benar yang dikatakan Ana, jika memang Dave tidak sanggup, seharusnya cukup serahkan Ana pada sang Daddy.
Bahkan seseorang yang sangat boddoh sekali pun pasti akan sakit hati jika di bentak dan di perlakukan seperti ini. Apalagi orang yang memaki nya adalah laki-laki yang di cintai nya.
"Bu_bukan seperti itu" Dave baru menyadari kalau apa yang barusan ia lakukan sudah sangat keterlaluan. "Maksud ku_"
"Mulai hari ini, aku tidak akan merepotkan mu lagi, aku akan kembali ke kantor daddy. Terima kasih sudah mengajari ku. Maaf,aku selalu membuat mu pusing."
Ana memotong perkataan Dave kemudian mengemas barang-barang nya lalu di masukan ke dalam tas. Dan berjalan ke arah pintu.
"Ana, tunggu!" Dave mencekal pergelangan tangan Ana, lalu membalikkan tubuh Ana untuk menghadap ke arah nya dan menahan pinggang Ana hingga tubuh mereka saling menempel satu sama lain.
"Apa kau menyerah hanya masalah se kecil ini?!" Dave menatap sinis Ana.
"Kau seharusnya bisa belajar lebih giat. Ingat! orang hebat adalah orang yang mampu bertahan dari segala rintangan kehidupan yang mereka alami."
"Kau amati lah berlian, awal nya berlian hanya sebuah bongkahan batu biasa. Tapi karena proses tekanan yang di alami nya, dia bisa berkilau menjadi sangat indah dan berbeda dari batu yang lain."
"Jadi, jangan menjadikan hinaan orang mempersulit tujuan mu." Tambah nya lagi.
"Termasuk kamu yang menghina ku?!" Saat ini giliran Ana yang bertanya. Bagaimana pun Ana masih sangat dongkol pada Dave. Ia tidak terima dengan hinaan Dave meski sebenarnya memang benar, tapi rasanya sangat sakit.
"Maafkan aku." Dave mendekap tubuh Ana. Dia mengakui kalau tadi sudah bersikap keterlaluan pada nya.
Apalagi Dave jug membentak nya, tapi itu semua spontan begitu saja karena memang Dave tidak menyadari nya.
"Dave." Ana mendongakkan kepala menatap manik mata Dave yang saat ini sudah berubah teduh. Tidak lagi menatap tajam seperti tadi.
"Apa?" Tanya Dave membalas tatapan Ana.
"Apa kau sangat membenciku?" Tanya Ana, suaranya sedikit tercekat di tenggorokan.
"Kenapa kau bisa beranggapan seperti itu?"
"Kau selalu memarahi ku, Dave." Ana mencebikkan bibir nya.
Memang benar, Dave selalu bersikap ketus dan dingin pada nya. Maka dari itu Ana memberanikan diri untuk bertanya.
"Dasar gadis bodoh! Aku bukan marah pada mu, tapi aku tidak suka kau yang selalu tidak serius saat aku mengajari mu." Jelas Dave sengaja mengejek gadis yang ada dalam dekapan nya.
"Jadi kau tidak marah padaku?" Tanya Ana dengan mata sedikit berbinar.
Dave menaikkan sebelah alis nya sembari menatap lekat wajah Ana. "Menurut mu?"
Ana menggeleng-gelengkan kepala sembari tersenyum menatap wajah tampan Dave. "Tidak." Ana sangat mengagumi wajah Dave yang tampan dan juga otak nya yang cerdas.
Ingin sekali rasanya menjadikan Dave sebagai kekasih nya, tapi rasanya mustahil karena si manusia kutub ini selalu bersikap dingin. Jadi mana mungkin Dave mengajak nya menjadi sepasang kekasih?
Ah ... kalau begitu, seharusnya Ana sendiri lah harus mengungkapkan nya lebih dulu.
"Dave, Aku mencintai mu." Keduanya masih saling berpandangan bahkan Dave masih setia merangkul pinggang Ana.
"Tapi aku tidak mencintaimu." Kata Dave kembali berwajah datar sembari melepaskan rangkulan nya.
Keduanya sama-sama saling diam, tapi Ana tetap menampilkan senyum kemudian ia kembali mendekat pada Dave.
"Tidak apa-apa kalau kau belum mencintai ku, Dave. Tapi aku akan terus berjuang untuk mendapatkan cinta mu, Dave." Kata Ana yakin sembari memandang wajah laki-laki dingin yang ada di depan nya.
"Silahkan, berjuang lah sampai kamu bosan mengejar cinta ku. Karena sampai kapan pun, aku tidak akan pernah mencintai gadis boddoh seperti mu!" Tekan Dave seraya menoyor kening gadis cantik di depan nya tanpa memikirkan perasaan gadis itu.
"Baiklah, Dave. Aku akan membuktikan pada mu, kalau si manusia kutub ini tidak lama lagi akan segera mencair." Ana membalas dengan menekan dada Dave bagian kiri menggunakan telunjuk jari nya.
Ia akan membuktikan pada si manusia kutub, kalau dia tidak akan mudah menyerah dan tidak akan merasa bosan untuk menaklukkan cinta nya selama Dave belum memiliki kekasih.
Tetapi jika memang Dave memiliki wanita lain, maka Ana akan berhenti mengejar nya asalkan Dave bahagia bersama wanita pilihan nya.
Ayoo aku bantu berjuang untuk mencairkan si manusia kutub, neng Ana.
Berasa kek menyemangati diri sendiri.😩
Kasian nggak sih, Dave? Liat Ana lesu begitu?🤧
...💙💙💙...
...TBC...
See you next chapter 👋🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ
Dave gengsi mengakui kl dia juga mencintai Ana
2022-11-25
1
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
semangat ana raih lah cinta nya dave untukmu ya dan jangan patah semangat walaupun sakit hati ya di bentak dan di katain bodoh tapi karena cinta ya sudah maafkan saja ya 😂😂
2022-10-26
0
꧁❧❤️⃟Wᵃf ʜꙷɪᷧɑⷮɑͧтᷡʰᵉᵉʳᵅ❦꧂
gak enak banget lho berada di posisi ana maju tidak pernah di hargai mundur tidka rela jika harus melepaskan
2022-10-16
1